«Perkawinan: Jalan Mengikuti Tuhan (1)»

(*) Rubrik Hidup Keluarga

«Perkawinan: Jalan Mengikuti Tuhan (1)»

:) Hidup berkeluarga memang bukanlah hal yang mudah. Ada orang yang bahkan belum mau menikah karena melihat kenyataan bahwa banyak keluarga yang hidupnya tidak harmonis. Mereka mau menunggu hingga benar-benar siap barulah memutuskan untuk menikah.

:) Keputusan seperti ini, ada benarnya. Tapi yang terpenting untuk menikah adalah sikap batin yang dibangun sebelum dan dalam menjalani perkawinan itu.
Perkawinan adalah anugerah yang diberikan Tuhan agar kita mampu menemukan jalan keselamatan melalui pilihan hidup yang telah kita ambil itu.

:) Maka bagi kita yang memutuskan untuk menikah, dalam perjalanan kehidupan rumah tangga perlu untuk selalu menyerahkan diri pada kehendak Tuhan. Menyerahkan diri pada kehendak Tuhan berarti menyerahkan seluruh hidup, bakat, dan kemampuan untuk maksud Tuhan yaitu keselamatan jiwa raga kita.

:) Menyerahkan diri pada kehendak Tuhan ini bukan berarti hidup kita akan mudah tanpa rintangan. Setiap pengalaman hidup, termasuk yang berat seperti kesulitan ekonomi, anak yang cacat, saudara yang mau menang sendiri, pasangan hidup yang keras kepala atau pasangan hidup yang cerewet, harus kita hadapi sebagai cara untuk mengikuti kehendak Tuhan.

:) Jangan sampai kesulitan atau tantangan sedikit saja membuat kita lari dari kenyataan: meninggalkan pasangan atau tidak lagi bertegur sapa dengan anggota keluarga.
Ketahuilah pengalaman-pengalaman sulit terkadang merupakan cara Tuhan menaburkan kebijaksanaan dalam hati kita. Biarkan pengalaman-pengalaman itu mendewasakan kita.

<3 PERCIKAN HATI
«Rabu, 15 Juni 2016»

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget