Yesus adalah Raja

Rubrik Motivasi Rohani

Yesus adalah Raja

Ada sebuah film drama yang mengisahkan tentang seorang wanita yang melakukan perjalanan kembali ke masa lalu.
Ia terdampar di sebuah kerajaan dengan selisih waktu ribuan tahun sebelum ia hidup.
Pada zaman itu, seorang raja adalah segala-galanya.
Perintah Raja amat menentukan hidup mati seseorang.
Jika lalai menjalankan perintah raja, hukuman mati tidak dapat terelakkan.
Ia amat shock melihat kenyataan yang amat bertolak belakang dengan hidupnya itu.

Sahabat, kita sungguh beruntung mempunyai Raja seperti Yesus.
Hidup dan mati kita memang ada di tangan Yesus,
namun Yesus amat menghargai kehidupan kita di dunia ini.
Walaupun kita sering melalaikan ajaran-Nya, Yesus tetap mencintai kita.
Yesus memberi waktu bagi kita untuk memperbaiki diri sampai saat kembali ke rumah Bapa tiba.
Sudahkah kita memanfaatkan waktu itu semaksimal mungkin?

Ketahuilah tidak pernah ada kata terlambat untuk memperbaiki diri.
Bila kita menyebut Yesus sebagai Raja, maka hidup kita pun harus mengikuti teladan hidup Yesus yang membawa kebenaran, damai dan keselamatan bagi orang lain.

Jangan sampai kehadiran kita justru menjadi batu sandungan bagi orang lain karena hidup kita yang tidak benar.
Jangan sampai kehadiran kita justru menjadi pembawa bencana karena tutur kata kita yang menyakitkan hati orang lain.
Marilah kita selalu berdoa dalam hati: Tuhan Yesus, tinggallah dan rajailah hatiku agar aku mampu hidup seturut kehendak-Mu.

PERCIKAN HATI Minggu, 22 November 2015

Memberi dengan Tulus

Rubrik Motivasi Rohani

Memberi dengan Tulus

Mengapa Yesus menyebut sang janda yang mempersembahkan dua peser dalam peti persembahan memberi lebih banyak daripada orang lain yang sebenarnya memberi persembahan dalam jumlah yang lebih besar? (Mrk. 12:41)

Patut kita ketahui seorang janda mempunyai status sosial yang rendah dalam masyarakat Yahudi. Mereka yang telah ditinggalkan suami tentu harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Mereka harus hidup dari hari ke hari dan dua peser itu merupakan keseluruhan miliknya pada hari itu. Tapi ia memberikan seluruh nafkahnya dengan tulus dan ikhlas sebagai bentuk persembahan kepada Tuhan. Pada dasarnya, Yesus tidak pernah mempermasalahkan besar kecilnya persembahan yang kita berikan. Tapi Yesus mau menunjukkan semangat ketulusan dan keikhlasan yang hendaknya selalu kita pegang ketika mau memberikan atau mempersembahkan sesuatu. Si janda miskin itu memberi dari kekurangan sedangkan mereka yang lain memberi dari kelebihan masing-masing.

Ingatlah selalu persembahan itu bukan soal besar atau kecilnya jumlah yang kita berikan tapi ketulusan kita dalam memberi. Percumalah kita memberi atau menyumbang banyak tapi dengan tujuan agar dikenal dan disanjung orang.

Mari belajar untuk memberi dengan penuh ketulusan sebab Tuhan pun telah memberikan berkat-Nya pada kita secara cuma-cuma, tanpa memperhitungkan untung dan rugi.

PERCIKAN HATI «Minggu, 8 November 2015»

Mengatur Waktu

Rubrik Motivasi Kerja & Usaha

Mengatur Waktu

Kita semua dianugerahi waktu yang sama dalam satu hari.
Tidak ada orang yang dapat menikmati waktu lebih dari 24 jam sehari.
Tapi mengapa ada orang yang mengerjakan beberapa hal sekaligus dan bisa berhasil dalam berbagai bidang yang diusahakannya itu?
Misalnya seorang artis yang kebetulan juga menjadi seorang dokter, seorang ibu rumah tangga sekaligus wanita karir, seorang pengusaha yang aktif dalam pelayanan, dan lain sebagainya. Apa rahasia mereka? Jawabannya ada pada manajemen waktu.
Bila kita mampu mengatur waktu yang ada dalam satu hari, maka kita pasti bisa menyelesaikan beragam tugas yang dipercayakan kepada kita. Caranya adalah dengan membuat prioritas: mana yang harus kita selesaikan terlebih dahulu dan mana yang bisa kita selesaikan di lain waktu.
Jika kita terbiasa untuk bertindak dengan prioritas atau tujuan, maka tugas yang diberikan kepada kita bisa selesai tepat pada waktunya. Jangan pernah mengeluhkan soal kurangnya waktu. Tapi berusahalah sedemikian rupa agar waktu kita selalu diarahkan untuk mencapai prioritas atau target yang telah kita tetapkan. Jika demikian, sebanyak apapun tugas yang kita emban, kita pasti bisa menyelesaikannya sampai tuntas.
Selamat beraktivitas.
PERCIKAN HATI Senin, 23 November 2015

Menguasai Diri

Rubrik Inspirasi Kitab Suci

Menguasai Diri “Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.” (1Ptr. 4:7)

Kita tentu pernah merasa panik dan cemas, apalagi jika berhadapan dengan masalah yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Kita menjadi tidak tenang, resah dan gelisah karena kesulitan yang tiba-tiba hadir itu. Pada saat demikian, kebanyakan dari kita tidak dapat mengambil keputusan yang tepat hanya karena terlampau dikuasai oleh rasa panik dan cemas. Kita sulit untuk menguasai diri karena terlalu fokus pada masalah. Rasul Petrus mengingatkan kita bahwa dalam keadaan sulit seperti itu, hendaknya kita mampu menguasai diri dan tetap bersikap tenang. Jangan lupa bahwa Tuhan tentu punya kuasa yang lebih besar daripada masalah yang sedang menimpa hidup kita. Untuk itu, dalam masalah pelik sekalipun, mari kita belajar untuk menguasai diri. Ingatlah untuk selalu memohon kekuatan dan penyertaan Tuhan dalam doa. Bahkan jika kita sulit untuk berkata-kata, berikanlah waktu hening sejenak untuk berdiam diri dalam hadirat Tuhan. Percayalah hati yang tenang dan yang selalu berserah pada Tuhan, pasti bisa melihat jalan keluar yang terbaik, yang selalu disediakan Tuhan bagi orang yang berserah kepada-Nya.

PERCIKAN HATI Selasa, 24 November 2015

Hormatilah Orang Lain

Rubrik Kebijaksanaan Hidup

Hormatilah Orang Lain

Dimanapun kita berada, ada satu prinsip dasar yang hendaknya selalu kita pegang: kita tidak bisa hidup tanpa orang lain. Kehadiran orang lain amat penting artinya untuk kita. Oleh sebab itu, hormatilah dan belajarlah bersama orang lain. Hormatilah orang yang kita temui bukan karena orang itu punya uang, kuasa atau wibawa, tapi pertama-tama karena orang itu adalah manusia. Kita menghormati sesama karena tentu kita pun ingin diperlakukan demikian oleh orang lain. Itulah hak asasi setiap orang yang hendaknya selalu kita ingat. Bila kita mau menghormati orang lain apapun statusnya, maka itu berarti kita telah belajar untuk mengurangi keegoisan dan kesombongan diri. Bahkan ketika berhadapan dengan anak kecil atau dengan orang yang kemampuannya jauh di bawah kita, kita justru sedang diajak untuk belajar sesuatu. Dari anak kecil kita diajar untuk bersikap polos, lugu serta tampil apa adanya. Dari orang yang kemampuannya tidak lebih baik dari kita, kita ditantang untuk rendah hati, mau mendengarkan orang lain, serta bersikap dan berpikir sederhana. Sahabat, mari perlakukan orang-orang di sekitar kita sebagaimana kita ingin diperlakukan. Tunjukkanlah rasa hormat kita kepada sesama dengan tutur kata yang sopan, senyuman yang tulus, sapaan yang menyejukkan hati. Kasih dan perhatian tulus yang kita berikan tentu akan menunjukkan kualitas kita sebagai manusia yang beradab dan beriman.

PERCIKAN HATI
Rabu, 25 November 2015

Waspada dan sadarlah Selalu

Rubrik Cerita Bermakna


 Waspada & Sadarlah Selalu! 

Seorang pencuri kelas kakap sedang buron karena dikejar polisi. Tidak kehilangan akal, ia pun segera menemui seorang kakek yang terkenal bijak dan saleh. Ia memohon agar kakek itu mau menyimpan barang-barang hasil curiannya. Ia percaya orang lain tidak akan curiga kepada kakek itu. Kakek itu tidak mau dan mulai mengusir pencuri itu dari tempat tinggalnya. Namun sang pencuri itu mulai melakukan tawar menawar, “Begini saja, saya akan memberikan dua puluh persen dari hasil curianku untukmu.” Kakek itu mulai ragu tapi kemudian berkata, “Tidak. Cepat pergi.” Sang pencuri menaikkan tawarannya, “30 persen.” Kakek tetap menolak. “50 puluh persen,” tawar si pencuri itu lagi. Sang kakek akhirnya mengambil tongkatnya dan berteriak, “Keluarlah sekarang juga, kamu hampir saja membuatku goyah.” Sebuah kesadaran yang tepat pada waktunya. Kakek itu sadar bahwa dirinya mulai tergoda. Sahabat, waspadalah terhadap segala jenis godaan. Sadarlah selalu: buka mata, buka telinga, buka pikiran agar kita dapat mengetahui segala konsekuensi dari setiap pilihan yang kita ambil termasuk ketika kita sedang digoda dengan tawaran yang terlihat menarik padahal menyesatkan pada akhirnya. 

PERCIKAN HATI Sabtu, 21 November 2015

Kerendahan Hati

"Tuhan Ingin Orang-orang Melihat kita dan Mengetahui Bahwa DIA-lah Dibalik KESUKSESAN kita"

"KERENDAHAN HATI Anda Teruji Saat Anda SUKSES! Bila Anda Mengakui Bahwa Anda SUKSES Karena Tuhan, Bukan Karena Kerja Keras Anda Belaka, Melainkan Karena Anugerah dan Kepercayaan Allah Saja".

Selamat malam Sobat, tetap Semangat.

SAHABAT

Rubrik Kata Mutiara

«Sahabat»

“Kemuliaan persahabatan tidak terutama dalam tangan yang diulurkan, senyuman yang ramah, atau sukacita pertemanan; melainkan inspirasi spiritual yang datang kepada seseorang, ketika ia menemukan bahwa orang lain percaya kepadanya dan bersedia memercayainya.” Ralph Waldo Emerson (1803-1882), penyair dan dosen asal Amerika Serikat Sahabat yang baik adalah sukacita dan investasi terbesar dalam kehidupan kita. Jika kita ingin persahabatan kita terus langgeng dan memberi warna dalam hidup kita, jangan lupakan prinsip dasarnya. Setiap orang yang ingin membangun persahabatan hendaknya mengawalinya dengan rasa percaya. Setiap orang yang merasa dirinya dipercaya akan membuka hati untuk menjalin persahabatan dengan orang yang percaya padanya. Ingatlah selalu: sebagaimana kita ingin diperlakukan, lakukanlah juga itu kepada orang lain. Ketika kita mau menjadi sahabat yang baik untuk orang lain, maka orang lain pun akan menjadi sahabat yang baik untuk kita.

PERCIKAN HATI «Kamis, 5 November 2015»

Milikilah Respon yang Positif

Seorang wanita pekerja di salah satu salon kecantikan di New York, Salon di mana dia bekerja sering dikunjungi oleh kalangan atas dan selebritis. Suatu hari dia kagum melihat pakaian seorang pelanggan kaya yg sedang berkunjung ke salon di mana dia bekerja. Rasa ingin tahunya langsung muncul, spontan bertanya: “Di mana Ibu membelinya ya?” Pelanggan kaya itu menatap dirinya dg sikap dingin dan tatapan tajam, dg ketusnya menjawab: “Untuk apa kamu mau tahu di mana membelinya, seandainya saya katakan pada kamu, kamupun tak kan sanggup membelinya” Mendengar kata hinaan itu, si pekerja salon itu melangkah pergi dg wajah merah padam, perasaannya terluka, tapi batinnya berbicara: “Saya berjanji suatu hari saya pasti bisa mendapat semua seperti wanita kaya itu dapatkan, perhiasan, rumah mewah, uang yg banyak... Dan tidak akan pernah ada orang akan mengatakan seperti itu lαgi pada saya.” Beberapa tahun kemudian, terlihat di banyak koran, foto si pekerja itu bersama orang2 top dunia, seperti Pangeran Charles, Putri Grace dari Monaco, Rose Kennedy, TC Cooke, dll. Si pekerja itu tidak lain adalah ESTEE LAUDER, salah satu wanita terkaya, dan pioner dalam industri kecantikan dunia. Pesan moral: Bila kita hanya sakit hati dan meratapi diri atas hinaan orang lain, kita hanya menyimpan dendam dan mengharapkan hal2 buruk terjadi pada orang yg menghina kita, Itu hanya merusak kebahagiaan diri sendiri dan tdk akan memberikan manfaat apa2. Belajar dari Sikap Estee Lauder, yg telah mengubah rasa dendamnya menjadi motivasi dirinya untuk meraih kesuksesan. Terkadang kita harus bersyukur saat dihina orang lain, karena hal itu dpt membangkitkan semangat juang kita. Yg terpenting : milikilah respon yg positif, dan buktikan bahwa kita mampu meraih kesuksesan..!! Selamat pagi Sobat. Tetap semangat!!! Happy Week End.

Belajar dari Kegagalan

Rubrik Kata Mutiara

Belajar dari Kegagalan

Berlian adalah bongkahan batu bara yang menjadi bagus di bawah tekanan. Ada banyak pengusaha sukses yang mengawali usahanya dengan proses jatuh bangun. Bahkan tidak jarang ada yang mengalami kesuksesan setelah berhasil mengatasi pengalaman kegagalan di masa lalu. Lihat saja Soichiro Honda (1906-1991) yang sukses merintis terbentuknya pabrik otomotif kelas dunia. Saat merintis bisnisnya, Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, bahkan dikeluarkan dari bangku kuliah. Namun ia terus bermimpi dan berusaha untuk mewujudkan mimpinya itu. Kecintaannya kepada mesin dan ketekunannya dalam berusaha membuat ia berhasil mewujudkan mimpi-mimpinya. Melalui kegagalan, ia belajar untuk menciptakan metode dan teknik yang tepat untuk menghasilkan mesin yang efisien dan tepat guna. Sahabat, jangan pernah merasa kecil hati jika kita harus berada pada “saat-saat rendah”. Justru ketika kegagalan, kesulitan dan tantangan sedang meliputi kita, itulah saat yang tepat bagi kita untuk belajar, untuk meraih pengetahuan agar bisa melompat ke tempat yang lebih tinggi pada waktu yang tepat.

PERCIKAN HATI «Kamis, 26 November 2015»

Sabda Tuhan itu abadi

Rubrik Renungan

Sabda Tuhan itu Abadi

“Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” (Luk. 21:33) Untuk segala sesuatu di muka bumi ini pasti ada masanya. Umur kita pun ada batasnya. Barang semahal apapun pada waktunya pasti akan rusak dan berkurang nilainya. Walaupun demikian, Sabda Tuhan tidak pernah lekang oleh waktu. Sejak zaman Yesus dahulu hingga kini Sabda Tuhan tetap terpelihara dan memberi kekuatan bagi orang yang berharap dan percaya kepada-Nya. Inilah warisan sejati yang nilainya tidak pernah akan berkurang. Sahabat, sudahkah kita pun memberi warisan yang sejati bagi sesama di sekitar kita? Sebagai orang tua, mewariskan harta kekayaan tentu wajar tapi yang lebih utama adalah memberi warisan iman dan petuah hidup yang berguna bagi anak untuk kehidupannya kelak. Jika kita memberi hadiah kepada sahabat, itu adalah hal yang baik. Tapi ketahuilah hadiah terindah adalah ketika kita memberi bantuan yang tulus dan ikhlas tanpa mengharapkan apa-apa. Untuk itu, mari kita selalu menimba kekuatan dari sumber kehidupan yang tak pernah kering yaitu Sabda Tuhan. Jadikan Sabda-Nya sebagai pedoman hidup agar hati kita senantiasa bersih, tutur kata kita selalu menyejukkan dan perilaku kita berkenan di mata Tuhan dan sesama. Semoga.

PERCIKAN HATI Jumat, 27 November 2015

Burung Gagak

Rubrik Cerita Bermakna

Burung Gagak

Seekor burung gagak terbang sambil berkoak-koak dari utara ke selatan. Di tengah perjalanan ia merasa lelah dan hinggap pada sebuah dahan pohon besar untuk beristirahat. Ternyata, ada seekor burung merpati juga sedang beristirahat di situ. "Engkau datang dari mana dan mau ke mana?" tanya burung merpati. "Aku dari utara mau ke selatan, karena semua orang di utara tidak suka mendengar suaraku," jawab burung gagak dengan kesal. "Kalau di utara orang tidak suka mendengar suaramu, apakah kau yakin di selatan orang akan menyukainya, kalau kau tidak mengubah suaramu?" tanya burung merpati lagi. Mendengar komentar burung merpati, burung gagak membisu. Ia lalu terbang lagi sambil berkoak-koak entah ke mana. Sahabat, burung gagak melambangkan orang yang sudah berbuat salah namun tidak mau menerima atau memperbaiki kesalahannya. Jika sudah demikian, kemana pun ia pergi, tetap saja tidak disukai orang. Semoga kita pun tidak menjadi seperti burung gagak itu. Bila berbuat salah, mari dengan penuh rasa tanggung jawab dan dengan penuh kesadaran: minta maaf dan memperbaiki kesalahan agar relasi dengan sesama harmonis kembali. PERCIKAN HATI Sabtu, 28 November 2015

Berjaga-jaga

Rubrik Motivasi Rohani

Berjaga-jaga

Sadarkah kita bahwa kadang kejatuhan seseorang atau keluarga itu terjadi bukan karena banyaknya masalah, tetapi justru saat sedang berada dalam kelimpahan, nyaman dalam berbagai hal yang akhirnya membuat orang lengah. Untuk itulah kita perlu selalu waspada. Kitab Suci menyebut sikap demikian sebagai kemauan untuk selalu berjaga-jaga. Kita berjaga-jaga karena kita tidak pernah tahu kapan kejatuhan itu akan menimpa kita, kita berjaga-jaga karena kita tidak tahu kapan hari Tuhan itu datang. Sahabat, oleh sebab itu mari kita selalu membiasakan diri untuk hidup di dalam Tuhan. Berdoalah agar kita selalu punya kekuatan untuk berjaga-jaga. Karena sumber kekuatan itu datangnya hanya dari Tuhan. Bila kita tekun berdoa dan terus membangun hubungan dengan Tuhan, Roh Kudus akan memberi kekuatan dan melindungi kita. Tapi doa dan hubungan yang erat dengan Tuhan yang dimaksud bukan hanya sekedar rutinitas saja, tapi benar-benar merupakan ungkapan hati kita untuk bersyukur, untuk memohon rahmat penyertaan Tuhan dalam perjalanan hidup kita setiap hari. Doa dan kedekatan dengan Tuhan akan melahirkan pertobatan, yang akan memampukan kita untuk menjadi orang yang lebih baik setiap harinya. Selamat memasuki Masa Adven, selamat mempersiapkan diri untuk menyambut Sang Penebus, tapi juga selamat membaharui hati dan hidup kita agar semakin berkenan di hadapan Tuhan dan sesama.

PERCIKAN HATI Minggu, 29 November 2015

Menyingkapi Rasa Marah

Rubrik Kata Mutiara

Menyikapi Rasa Marah

Horatius (65-8 sebelum masehi), seorang penyair terkenal pada masa kekaisaran Romawi pernah menulis: “Ira furor brevis est: animum rege, qui nisi imperat: hunc frenis, nunc tu compesce catena” –

Nafsu amarah itu hanya sejenak: arahkanlah hatimu, jika nafsu itu ditundukkannya, ia akan menguasaimu. Kekanglah nafsu itu dengan kendali atau dengan rantai.”

Siapapun orangnya tentu pernah marah. Ada ekspresi marah yang bisa kita lihat dari body language ‘bahasa tubuh’-nya, ada yang kalau marah akan diam saja dan tak bicara, tapi ada juga yang marah dengan meluap-luap. Ketika kita melihat raut wajah orang yang sedang dikuasai amarah, seolah-olah orang yang marah itu akan berbuat jahat. Memang orang yang sedang marah itu wajahnya pasti kelihatan sangar dan tidak bersahabat. Ternyata kata amarah dalam bahasa Arab yaitu “ammarat” berarti menyuruh seseorang untuk berbuat jahat. Untuk itu, tidak heranlah jika ada pepatah dalam bahasa Latin yang menyebut “furor arma ministrant” – kemarahan mengarah untuk memakai senjata. “Menghadapi orang yang sedang marah-marah, jangan dilawan dengan marah” kata seorang bijak. Namun hadapilah dengan penuh kesabaran. Kita harus sadar bahwa nafsu kemarahan itu sifatnya hanya sementara saja. Banyak orang yang menyesal setelah marah besar terhadap anaknya, terhadap pasangannya atau terhadap rekan kerjanya. Mari belajar untuk mengendalikan diri ketika kita sedang marah atau ketika kita berhadapan dengan orang yang sedang marah-marah.

PERCIKAN HATI Kamis, 12 November 2015

Menilai Seseorang

‎​"Jangan Menilai Seseorg pada Waktu dia dalam Keadaan Damai & Makmur, tetapi dalam Waktu Menghadapi UJIAN & KESUKARAN"
"Tidak Pernah Ada Tokoh dan Pemimpin Besar Dihasilkan Tanpa Melalui UJIAN! UJIAN Akan Membuat Iman Bertumbuh, Kreatif, Inovatif, Terobosan Baru dan Ketajaman Karakter".
selamat mlm ttp semangat

Miliki Mental Positif

Rubrik Motivasi Kerja & Usaha 

Miliki Mental Positif

Mental berarti kondisi jiwa atau karakter yang kita miliki. Dalam setiap aspek kehidupan, orang yang punya mental positif pasti akan selalu menjadi pemenang. Mental positif berarti kita memandang segala sesuatu dalam kacamata kesempatan baik. Orang yang punya mental positif selalu optimis bukan pesimis. Untuk itu, mari kita berusaha untuk menanamkan mental positif dalam hati dan pikiran kita setiap hari. Mulailah dengan mensyukuri kehidupan, mensyukuri pekerjaan, mensyukuri setiap kesempatan yang diberikan kepada kita untuk semakin maju dan berkembang. Ketahuilah orang yang mampu bersyukur akan selalu punya semangat untuk bekerja dengan kemampuan terbaik sebagai wujud syukur atas rupa-rupa berkat yang sudah dan yang sementara Tuhan berikan. Kedua, untuk memiliki mental positif belajarlah untuk memaafkan. Ketahuilah hati yang damai pasti akan mengeluarkan emosi yang positif dari dalam diri. Orang yang hatinya damai dan gembira akan selalu punya kekuatan untuk mengatasi setiap kesulitan dan tantangan. Sudahkah kita memiliki mental yang positif? Mari sama-sama berusaha.

PERCIKAN HATI Senin, 9 November 2015


Karakter Orang Kristen yang Sejati

Rubrik Inspirasi Kitab Suci 

Karakter Orang Kristen yang Sejati

“….berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.” (Luk. 11:41) 
Apa motivasi yang menggerakkan kita untuk berbuat baik kepada orang lain? 
Jika kita membantu orang lain hanya demi memperoleh pujian, tentu perbuatan baik kita itu akan sia-sia saja. Kebaikan yang dilakukan dengan hati yang tuluslah yang akan menyentuh hati orang. 
Mari berusaha untuk berbuat baik karena itulah panggilan hidup kita sebagai orang Kristen. 
Jadikan setiap perbuatan baik yang kita lakukan sebagai sedekah yaitu perwujudan iman kita akan Allah yang mahabaik dan mahamurah. 
Ingatlah setiap perbuatan baik yang kita lakukan dengan hati yang tulus dan ikhlas tentu akan mendatangkan berkat dan manfaat yang besarnya dua kali lipat: untuk orang yang kita bantu dan untuk diri kita sendiri. Sebab perbuatan baik yang terus dilakukan dengan tulus dan ikhlas akan tumbuh menjadi kebiasaan dan kebiasaan akan membentuk karakter orang menjadi semakin murah hati, peka dan peduli akan kebutuhan sesama tanpa iming-iming tertentu.
Inilah karakter hidup orang Kristen yang sejati. 

PERCIKAN HATI «Selasa, 10 November 2015»

Godaan Terbesar

Rubrik Kebijaksanaan Hidup 

Godaan Terbesar 

Seorang bijak, Sophocles, pernah mengingatkan, "Tak ada satu hal pun di dunia ini yang paling meruntuhkan moral selain uang." Ya, godaan terbesar bagi manusia modern adalah uang. Kita memang membutuhkan uang, tapi uang hanyalah alat atau sarana saja. Jangan sampai kitalah yang diperalat oleh uang sehingga mau melakukan apa saja, termasuk hal-hal yang bertentangan dengan hati nurani kita, asalkan memperoleh banyak uang. Kebanyakan orang memang salah mengira ketika berpikir bahwa ketika mempunyai banyak uang maka disitu juga ada kebahagiaan. Padahal kebahagiaan itu tidak sama dengan memiliki banyak uang. Banyak juga orang yang punya banyak uang, tapi hidupnya tidak bahagia. Kebahagiaan itu ada di dalam diri kita dan tidak dipengaruhi oleh uang. Bahkan jika kita mau merenungkan lebih jauh, kebahagiaan terbesar di dunia ini tidak dapat dibeli oleh uang. Dengan uang kita dapat membeli obat, tapi uang tidak dapat membeli kesehatan. Dengan uang kita dapat membeli kasur yang empuk dan nyaman tapi uang tidak dapat membeli kedamaian. Dengan uang kita bisa mendapatkan teman, tapi uang tidak dapat membeli persahabatan dan rasa percaya. Oleh sebab itu, ketika godaan untuk memiliki banyak uang mulai mendekati kita ingatlah uang bukan segalanya. Carilah kebahagiaan sejati di dalam Tuhan yang nilainya jauh melampaui seluruh jumlah uang di dunia ini. 

PERCIKAN HATI Rabu, 11 November 2015

Memelihara Hidup

Rubrik Renungan 

Memelihara Hidup 

“Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.” (Luk. 17:33) 

Manusia yang sehat badan dan jiwanya tentu akan berusaha sebisa mungkin untuk memelihara hidup. Berbagai aktivitas akan dilakukan agar kebutuhan sebagai manusia dapat terpenuhi. Fakta ini seolah berbanding terbalik dengan apa yang dikatakan Yesus dalam Injil. Mengapa jika kita memelihara nyawa justru akan kehilangan nyawa? Lihatlah peristiwa nabi Nuh dan kehancuran kota Sodom dan Gomora. Nabi Nuh mengikuti perintah Allah untuk membuat bahtera di tengah daratan. Orang-orang yang melihatnya pun pasti memberikan komentar yang negatif atas apa yang diperbuatnya itu. Tapi lihatlah ia justru memelihara nyawanya beserta keluarganya karena taat pada kehendak Allah. Orang-orang di kota Sodom dan Gomora hidup dalam kejahatan dan tidak mau bertobat. Maka pada hari yang tidak disangka-sangka, malapetaka menimpa mereka sehingga mereka pun binasa. Sahabat, sebagai orang beriman marilah kita memelihara hidup di dunia sambil tidak melupakan Allah, Sang Pemberi kehidupan. Peliharalah hidup kita dalam tuntunan dan penyelenggaraan Allah agar kebahagiaan di dunia ini dan kelak dalam surga abadi dapat kita nikmati. 

PERCIKAN HATI Jumat, 13 November 2015

Prioritas Hidup

Rubrik Cerita Bermakna 

Prioritas Hidup


Ada sebuah kisah yang diambil dari sebuah novel terkenal. Alkisah ada lima orang pria yang melarikan diri dari sebuah kamp penjara dengan membajak sebuah balon udara. Tidak lama kemudian mereka menyadari bahwa angin telah membawa mereka ke atas laut. Perlahan-lahan mereka juga menyadari balon terbang merendah. Karena tidak dapat memanaskan balon udara agar dapat terbang lebih tinggi lagi, mereka mulai melemparkan beberapa barang untuk mengurangi kelebihan berat. Sepatu, mantel dan senjata dibuang dengan berat hati. Namun mereka gembira karena balon itu kembali naik. Tidak berapa lama, mereka terancam bahaya lagi, balon itu semakin turun dan mendekati ombak di laut. Mereka pun melemparkan persediaan makanan. Kelaparan tidak ada artinya bila dibandingkan dengan keselamatan diri mereka saat itu. Tetapi, untuk ketiga kalinya, balon itu mulai turun. Kali ini, salah satu dari mereka mengajukan usul untuk menyatukan tali-tali yang menghubungkan balon dengan keranjang di mana mereka berdiri. Mereka akan berpegangan pada tali-tali itu, sementara keranjang yang berat akan dipotong. Keranjang itu pun jatuh dan balon mulai meninggi lagi. Tiba-tiba mereka melihat daratan. Segera mereka melompat ke air, berenang menuju sebuah pulau. Nyawa mereka selamat bukan lantaran tindakan kepahlawanan, melainkan karena mereka mengetahui tanpa apa mereka dapat bertahan hidup dan apa yang dapat mereka abaikan. Sahabat, kita dapat beroleh keberhasilan, kemenangan bahkan pula keselamatan hidup apabila mengetahui mana yang harus kita dahulukan atau yang menjadi prioritas dan mana hal-hal apa yang dapat kita abaikan. Jika kita ingin beroleh keselamatan kekal pada akhir hidup kita kelak, maka kita harus memprioritaskan Allah dan kehendak-Nya dalam kehidupan kita setiap hari. Mari berjuang untuk itu! 

PERCIKAN HATI Sabtu, 14 November 2015

Kebahagiaan Sejati

Rubrik Motivasi Rohani

Kebahagiaan Sejati

Alkisah ada seorang wanita yang ingin hidup bahagia bersama dengan pria yang dicintainya. Ia lalu meminta kepada para dewa untuk memberikan hidup abadi bagi mereka berdua. Permintaan ini pun dikabulkan. Mereka dapat hidup bersama bertahun-tahun lamanya. Tapi tidak lama kemudian, sang pria jatuh sakit. Umurnya sudah tua sehingga fisiknya tidak lagi kuat seperti dulu. Ia amat menderita tapi hidupnya belum berakhir. Wanita itu pun menyesali permintaannya dahulu. Jika saja ia tidak meminta umur yang panjang, maka pria yang dicintainya itu tidak akan mengalami penderitaan hebat. Sahabat, kehidupan kita di dunia ini amatlah berharga. Mengapa berharga? Karena hidup kita ada batasnya. Jika kehidupan kita tidak terbatas, maka kita akan kurang menghargainya. Oleh sebab itu, dewasa ini ada rupa-rupa cara yang digunakan orang untuk memperpanjang umur. Berbagai teknologi digunakan agar orang terlihat lebih muda dari usianya, berbagai suplemen diciptakan untuk menambah daya tahan dan stamina serta melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Namun semuanya itu sifatnya sementara saja. Kematian atau akhir hidup adalah kenyataan yang tak terelakkan. Untuk itu yang terpenting adalah bukan berapa lama kita dapat hidup, tapi bagaimana kita mengisi waktu hidup kita di dunia ini, seturut Sabda Tuhan yang sifatnya kekal dan abadi. Itulah yang akan mengantar kita pada kebahagiaan sejati sejak kita masih hidup di dunia ini dan mencapai kesempurnaannya kelak dalam surga abadi. PERCIKAN HATI «Minggu, 15 November 2015»

Berani Untuk Sukses

Rubrik Motivasi Kerja & Usaha

Berani untuk Sukses

Orang yang ingin sukses harus mampu mengendalikan diri agar terbiasa memiliki emosi positif dalam menghadapi setiap masalah kehidupan. Salah satu emosi positif yang penting adalah keberanian. Orang yang ingin sukses tentu harus berani menghadapi kesulitan. Jika tantangan kecil saja membuat nyali kita ciut dan memilih untuk pindah kerja tentu ini bukan mental orang sukses. Orang yang ingin sukses adalah orang yang berani mengambil keputusan dan berani memilih tindakan yang tepat. Setiap orang tentu pernah mengalami kegagalan tapi orang yang ingin sukses tentunya belajar dari pengalaman sehingga di kemudian hari tidak salah dalam melangkah atau mengambil keputusan. Walaupun demikian, bukan berarti kita harus meniadakan rasa takut dalam diri kita. Punya rasa takut adalah hal yang wajar. Tapi yang terpenting adalah bagaimana kita mengubah ketakutan itu menjadi peluang yang menguntungkan kita. Jika kita takut untuk tampil di depan umum, siapkanlah lebih banyak waktu untuk mempersiapkan diri. Latihlah diri agar ketakutan itu tidak menguasai diri kita dan mematikan potensi yang sebenarnya ada pada kita. Dengan tekun berlatih, kita bisa melihat bahwa ketakutan itu sebenarnya bermanfaat untuk memacu diri kita agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik.

PERCIKAN HATI Senin, 16 November 2015

ORANG BENAR

Rubrik Inspirasi Kitab Suci

Orang Benar

“Orang benar akan bertunas seperti pohon korma…” (Mzm. 92:13) Pohon korma merupakan tanaman yang istimewa karena dapat tumbuh di tengah padang pasir yang tandus sekalipun. Untuk menanam pohon kurma, bijinya harus ditanam 2-3 meter ke dalam tanah lalu ditimbun dengan bebatuan agar tidak terbawa angin gurun yang kencang. Ia tidak menumbuhkan tunas pada awalnya seperti tanaman pada umumnya tapi menumbuhkan akarnya jauh ke dalam untuk menemukan sumber air. Jika sumber air sudah ditemukan dan akarnya kokoh barulah ia mengeluarkan tunas dengan memecah bebatuan yang menindihnya. Tunas pohon kurma yang tumbuh melambangkan kekuatan dan daya tahan untuk mengatasi segala tantangan. Semuanya itu bisa terjadi karena ia punya akar yang kuat, kokoh dan terhubung dengan sumber air yang melimpah. Begitupun dengan orang yang hidupnya benar karena melandaskan kehidupannya pada Sabda Tuhan. Ketika badai kehidupan datang menerpa, mereka punya akar yang kuat dan kokoh sehingga tetap membuat mereka berdiri teguh, tidak tumbang karena tantangan dan kesulitan hidup. Semoga kita pun dapat tumbuh seperti pohon kurma yang tahan dalam menghadapi setiap tantangan. Untuk itu, selalu kuatkan akar kehidupan kita dengan senantiasa percaya pada penyelenggaraan Tuhan, agar kita bisa tetap tabah dan kuat dalam menjalani hidup.

PERCIKAN HATI Selasa, 17 November 2015

Saat Pilihan Hidup Terasa Keliru

Rubrik Hidup Keluarga

Saat Pilihan Hidup Terasa Keliru

Apapun pilihan hidup yang kita ambil, pasti ada suka dan dukanya. Dengan kata lain selalu ada konflik yang terjadi bila kita memilih untuk menikah ataupun tetap melajang. Semuanya membutuhkan perjuangan. Bila orang terlalu banyak mengeluhkan pilihan hidupnya, maka itu berarti ia terlalu fokus pada kesulitan dan kepahitan hidup daripada melihat keindahan hidup yang dijalani. Percayalah selalu ada sisi positif yang bisa kita syukuri dibalik setiap kesulitan yang harus dihadapi. Cobalah untuk membayangkan apabila orang yang biasa mendampingi kita tidak ada lagi, atau anak-anak yang biasa mengisi hari-hari hidup kita sudah sibuk dengan hal lain atau ketika mereka sudah beranjak dewasa, atau ketika orang tua yang membimbing kita tidak bisa lagi bersama-sama dengan kita. Hidup kita tidak akan lebih bahagia jika mereka tidak ada bersama kita. Untuk itu, nikmatilah setiap momen kebersamaan kita dengan keluarga, termasuk segala kesulitan, kerja keras, dan jerih payah kita dalam mengusahakan kebahagiaan di tengah-tengah keluarga. Percayalah, indah atau tidaknya pilihan hidup yang kita ambil amat dipengaruhi oleh bagaimana cara kita menghadapi setiap konsekuensi yang timbul dari pilihan itu. Bangunlah keberanian untuk memperjuangkan setiap pilihan hidup yang telah kita ambil agar kita selalu dimampukan untuk mengatasi setiap badai yang menerpa perjalanan hidup kita. PERCIKAN HATI Rabu, 18 November 2015

FILOSOFI AIR

Rubrik Kata Mutiara

Filosofi Air

Filsuf besar Tiongkok pernah menulis: "Sungai besar dan samudera luas bisa menjadi tempat berkumpul ratusan sungai lembah, karena sungai besar dan samudera berada di posisi yang lebih rendah sehingga mereka bisa menjadi pemersatu ratusan sungai lembah."
Kebanyakan orang ingin mendapatkan posisi lebih tinggi, menjadi orang kaya, sukses atau terkenal. Ada yang mengira untuk mencapainya kita perlu menempatkan diri pada kedudukan yang lebih tinggi. Padahal, tidaklah demikian. Konfusius, seorang terpelajar dari Tiongkok yang memiliki pengetahuan amat luas pun tetap masih merendah seperti air. Ia berkata, “Janganlah malu bertanya kepada orang yang lebih rendah.” Bila kita selalu memperlihatkan sikap yang arogan, tidak mau bersahabat dan tidak mau merendah di depan orang lain, maka tidak akan ada orang yang mau membantu kita dengan tulus. Mari belajar dari filosofi air yang berkenan ada di tempat terbawah namun senantiasa membawa manfaat bagi banyak orang. Semoga kita pun dapat menjadi orang yang rendah hati dan dengan kemampuan yang kita miliki tidak segan pula untuk berbagi dengan orang lain. Mari belajar untuk menjadi rendah hati sekaligus juga murah hati.

PERCIKAN HATI Kamis, 19 November 2015

SOME TRUTH

‎​SOME TRUTH

 Jarak yang terjauh didunia ini adalah kalau aku berada di samping kamu & kamu sedang bermain HP ! Ini membuat orang tidak senang !!
 Ada sebuah Cafe yang memasang
sebuah pemberitahuan : Kami tidak ada WIFI, bicaralah dengan orang yang disisimu !!
 Pada masa yang akan datang, Masalah perceraian mungkin disebabkan oleh HP & bukan karena perselingkuhan !! Atau perselingkuhan yang ketahuan karena HP
Sekarang selagi kita ramai pergi makan bersama, akan tetapi ternyata diresto tersebut masing sibuk pula dengan WA, Wechat, Skype, Line voice record ing, free call, photo, selfie dll. ({}) Sedih menyelimuti dihati...
Melihat teman sekalian sibuk dengan HP sendiri, sehingga terpaksa kita juga ikut main HP untuk menghindari kecanggungan..
 Setelah pulang kerumah juga begitu....tidak ada komunikasi antara sesama suami, istri juga anak, karena masing sedang sibuk dengan HP nya masing!!
 Karena itu saya sangat setuju dengan sindiran berikut : Bila pada abad yang lalu, orang berbaring mengisap CANDU, maka sekarang orang juga berbaring sibuk bermain HP, sebuah POSISI yang sangat mirip antara satu dengan yang lainnya !!
♧ Mungkin kita tiada waktu untuk Tuhan, tiada waktu untuk keluarga, tiada waktu untuk berbakti kepada orang tua, tetapi bisa sisihkan banyak waktu untuk merenung, tertawa didepan HP, main game di HP.
♧ Tanpa kita sadari telah terbentuk sebuah kebiasaan buruk : BANGUN TIDUR, kerjaan pertama adalah cari HP & sebelum tidur kerjaan terakhir adalah cek charge HP !!
 Tanpa HP sepertinya kita merasa kesepian, & seperti berada didunia lain.
 Sebenarnya smart phone sekarang ibarat seperti CANDU yang bisa merusak gairah jiwa bila kita tidak menyadarinya.
So still aware everywhere !!
(y) Semoga bermanfaat. Kasihilah org2 yg ada di dekat kita dan utamakan mreka lebih dari HP !!!!

Memikat Seperti Yesus

Rubrik Renungan

Memikat seperti Yesus

“…seluruh rakyat terpikat kepada -Nya dan ingin mendengarkan Dia.” (Luk. 19:48) Apa yang membuat Yesus sungguh populer di kalangan masyarakat Yahudi pada waktu itu? Pasti bukan hanya karena tutur kata atau pengajaran-Nya, tapi juga karena perilaku hidup Yesus yang sungguh mencerminkan posisi-Nya sebagai seorang Guru tapi juga Sahabat bagi banyak orang. Yesus berani pula untuk mengkritik kebiasaan yang kurang tepat dan memberatkan orang lain pada masa itu. Oleh sebab itu banyak orang sungguh terpikat pada pribadi dan juga pengajaran-Nya. Lalu, bagaimana dengan kita? Apakah cara hidup kita sebagai pengikut Yeuusus juga membuat orang lain terpikat? Mari membentuk diri menjadi pribadi yang hidupnya penuh dengan sukacita dan syukur sehingga siapapun yang dekat dengan kita dapat sungguh merasakan kasih Tuhan yang mengalir lewat cara hidup kita setiap hari. Caranya amatlah jelas: mari belajar lebih dekat dengan Yesus, maka hidup kita pun dapat lebih memancarkan sukacita bagi banyak orang.
PERCIKAN HATI Jumat, 20 November 2015

The Winner and the looser

The winner sees an answer for every problem. The looser sees the problem in every answer.

Dalam memperjuangkan apa yg kita impikan, perjalanan kadang tdk semulus yg kita rencanakan, Tdk semudah yg diharapkan. Selalu saja ada hambatan, kesulitan, gangguan, kekeliruan, bahkan menemui kegagalan. Apa bedanya, org sukses dgn org gagal (pecundang) dalam menghadapi kondisi demikian? Bedanya, Ada pada cara masing-masing menyikapi aral yg ada di hadapannya. Bedanya, Ada pada sikap mental mereka dalam melihat masalah tsb. Bedanya, Ada pada siapa yg bermental menang & siapa yg bermental kalah.
The looser, jika dihantam kesulitan, mereka selalu bisa membuat 1001 alasan mengapa dia gagal. Dalih itu muncul silih berganti, seakan tiada habisnya. Dia slalu bisa menemukan alasan mengapa dia gagal. Hampir smuanya menunjuk menyalahkan pihak di luar dirinya. Itulah mental pecundang. Jelas, org gagal dan pecundang selalu kelebihan 1 alasan. Sebaliknya, the winner jika di hadapkan pada rintangan, halangan, kesulitan, kegagalan, akan melihat ke dalam terlebih dahulu melakukan introspeksi diri. Dia akan mencari penyebabnya dari dalam, menilai mencari kekurangan atau kesalahan dari apa yg mjd penyebab timbulnya masalah kegagalan. Jika sebab ditemukan, dia akan mencari cara u/ memperbaikinya. Itulah sebabnya, org sukses terus bertambah sukses. Memang org sukses selalu kelebihan 1 cara. Kesuksesan sejati adalah akumulasi dari kegagalan-kegagalan kecil yg mampu kita atasi, Sehingga halangan, kesulitan, kegagalan justru merupakan sarana terbaik dalam melatih mematangkan mental kita Tangan yg lamban membuat miskin, Tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya. Orang sukses (pemenang) selalu kelebihan 1 cara, Orang yang gagal (pecundang) selalu kelebihan 1 alasan !!! Termasuk yg mana diri Anda? Selamat pagi Sobat.... Tetap semangat!!

FOKUS

Beberapa ksatria Pandawa sedang belajar memanah seekor burung yang sedang bertengger di ranting pohon. Sang guru (SG) bertanya kepada setiap ksatria setiap kali mereka hendak memanah,
Apa yang kau lihat muridku?
Yudistira menjawab, Saya melihat dahan, dedaunan dan burung.
Bima menjawab, Saya melihat pohon, ranting dan burung.
Ketika tiba giliran Arjuna (A), sang guru kembali mengajukan pertanyaan yang sama:
(A): Saya melihat burung,Guru.
(SG): Apakah engkau melihat pohon?
(A):Tidak Guru.
(SG): Apakah kau lihat dedaunan?
(A): Tidak, Guru. Saya hanya melihat burung, Guru!
(SG) tersenyum sambil berkata,
Bagus muridku, kamu tidak perlu memanahnya, sebab aku tahu panahmu pasti tepat sasaran.
Kisah diatas menekankan pentingnya sebuah FOKUS. Kalau kita fokus, maka yang kita lakukan akan tepat sasaran. Kalau kita terlalu banyak memperhatikan hal2 di luar sasaran dan tidak fokus, kita akan sangat sulit mengenai sasaran.
Halangan, tantangan dan rintangan memang selalu ada, namun fokuskan perhatian kita hanya pada apa yang ingin kita capai. Kata2 negatif, berita2 pesimis, pikiran2 yg membuat kita kerdil dan ejekan2 barangkali berseliweran di telinga kita. Meski demikian, jangan pernah kehilangan fokus! Fokuslah dgn sasaran yg ingin kita capai, maka langkah kita akan tepat menuju sasaran..
Selamat pagi Sobat...Tetap semangat!!!

FILOSOFI POHON


Rubrik Kebijaksanaan Hidup

(*) Filosofi Pohon(*) 

Ada seorang bijak yang bercerita tentang filosofi sebuah pohon. Berikut ini beberapa pelajaran yang bisa petik ketika melihat sebuah pohon :

:) Pohon memperoleh makanan dari tanah melalui akar-akarnya yang bekerja dari dalam. Semakin dalam akarnya, maka semakin banyak pula nutrisi yang diambil. Hal ini mengumpamakan relasi kita dengan Tuhan sebagai Sumber Kehidupan.

:) Bila kita kurang memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan, maka hidup kita pun sulit untuk berbuah. Hidup kita sulit untuk berubah menjadi lebih baik jika tanpa campur tangan Tuhan.

:) Pohon senantiasa memberi. Pohon tidak tersinggung ketika buahnya dipetik. Terkadang kita protes dan kecewa karena bukan kita yang menikmati segala kerja keras dan jerih payah yang sudah kita usahakan.

(y) Nah, inilah pentingnya kerelaan untuk memberi. Percayalah kita bekerja bukan hanya untuk diri kita sendiri saja, tapi juga untuk memberi sesuatu kepada orang lain, terlebih mereka yang lebih membutuhkan.

(y) Buah yang dihasilkan pohon memiliki biji. Dan dari biji itu pula kehidupan baru dimulai. Ini berbicara tentang bagaimana hidup kita memberi inspirasi dan pengaruh kepada orang lain. Laksana sebuah biji yang mendatangkan kehidupan baru, hendaknya pula hidup kita senantiasa membawa sukacita dan damai bagi sesama.  

PERCIKAN HATI
Rabu, 23 Desember 2015

Menghargai Waktu

Rubrik Motivasi Kerja & Usaha

Menghargai Waktu

Ada satu ungkapan bijak yang menarik untuk kita renungkan bersama: Waktu lebih berharga daripada uang. Anda dapat memperoleh uang lebih banyak, tetapi Anda tidak dapat memperoleh waktu lebih banyak.

Kita mungkin bisa punya banyak kesempatan untuk melakukan berbagai hal, tapi yang pasti kita hanya punya satu momentum waktu untuk setiap peristiwa.

Untuk itu, nikmatilah setiap momen kehidupan yang harus kita lalui. Manfaatkanlah waktu yang diberikan Tuhan sebagai anugerah yang hendaknya kita syukuri dan kita isi dengan hal-hal yang bermanfaat sebaik mungkin.

Jika di masa lalu kita kurang membuat prioritas, waktu kita banyak yang terbuang percuma, belajarlah dari pengalaman-pengalaman itu. Berusahalah untuk tidak melakukan lagi kesalahan yang sama. Aturlah waktu sedemikian rupa, sehingga semua tugas dan tanggung jawab kita dapat terlaksana.

Ketahuilah ketika kita punya kesadaran akan berharganya waktu, maka kita pasti akan bekerja dengan semangat yang baru untuk mencapai semua target yang ingin kita raih dan selesaikan.
Mari berusaha!

PERCIKAN HATI
Senin, 21 Desember 2015

Pembawa Damai

Rubrik Motivasi Rohani

Pembawa Damai

Perjalanan dari Nazaret ke kota Karem di Yudea bukanlah perjalanan yang mudah untuk dilalui. Apalagi bunda Maria tengah hamil muda. Namun itu tidak menyurutkan semangat dari bunda Maria untuk bertemu dengan Elisabet, saudarinya yang juga tengah mengandung.

Tentu saja kunjungan ini amat menggembirakan bagi Elisabet. Bahkan ketika Maria memberi salam, anak di dalam rahim Elisabeth melonjak kegirangan. Elisabeth pun dipenuhi Roh Kudus dan mengakui Maria sebagai ibu Tuhan.

Sahabat, dalam masa penantian ini, kita pun diharapkan dapat melakukan “perjalanan” seperti yang dilakukan oleh Bunda Maria.  Kita perlu berjuang untuk menaklukkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang bisa saja sudah tinggi seperti gunung namun tidak kita sadari. Kita mesti berusaha untuk perlahan-lahan mengurangi kebiasaan-kebiasaan buruk itu.

Jika kita mampu melakukannya itu berarti sedikit demi sedikit kita akan membawa kabar yang menggembirakan bagi sesama yang berada di sekitar kita. Dan kita akan semakin merasakan bahwa kita sedang berjalan membawa Yesus yang kehadiran-Nya senantiasa membawa damai serta sukacita bagi sesama. Semoga!

PERCIKAN HATI
Minggu, 20 Desember 2015

Harga Lebih untuk Kebaikan

Rubrik Cerita Bermakna

Harga Lebih untuk Kebaikan

Sepasang suami-istri menyewa sebuah rumah. Sejak awal tidak ada pohon di halaman rumah itu, untuk itu sang istri menyarankan agar menanam beberapa pohon.

Tapi rupanya ide ini tidak disetujui sang suami. Padahal mudah saja baginya untuk membeli beberapa bibit tanaman atau untuk berjalan ke hutan sekitar, menggali pohon-pohon kecil, kemudian menanam pohon-pohon itu di halaman rumah. Ia berkata, tugas mereka hanya membayar uang sewa rumah itu.

Tahun demi tahun telah berlalu tapi sang suami tak pernah menanam satu pohon pun. Selama 25 tahun, ia hanya membayar uang sewa rumah. Suatu ketika, ia mampu membeli rumah itu. Sekarang rumah itu telah menjadi miliknya, tetapi tidak ada sebatang pohon pun di halaman rumahnya.

Padahal jika sang suami mau menunjukkan kemurahan hati dan kebaikan dengan berbuat lebih banyak dari apa yang menjadi tugasnya, maka ia pasti akan memiliki pohon-pohon di halaman rumah yang dapat memberikan kesejukan baginya.  

Sahabat, terkadang kita harus membayar dengan harga yang lebih untuk sebuah kebaikan. Itulah pengorbanan. Tapi ketahuilah tidak ada pengorbanan yang sia-sia. Pengorbanan demi kebaikan yang kita lakukan dengan penuh ketulusan pasti bisa menjadi berkat bagi orang lain tapi juga untuk diri kita sendiri.

PERCIKAN HATI
Sabtu, 19 Desember 2015

Belajar Taat

Rubrik Renungan

Belajar Taat

“Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.” (Mat. 1:24)

Yusuf, suami bunda Maria dan bapa piara dari Yesus adalah pribadi yang istimewa. Sungguh tidak salah apabila bunda Maria bertunangan bahkan pula menjadi istrinya.

Bagaimana tidak? Santo Yusuf berkenan memikul tanggung jawab yang berat yaitu mengambil Maria sebagai isteri yang telah mengandung sebelum mereka hidup bersama.

Belum lagi ditambah dengan kabar dari malaikat yang menyatakan bahwa Anak yang dikandung Maria akan menjadi penyelamat umat manusia dari dosa.

Sebagai seorang ayah, tentu tanggung jawab ini tidak ringan. Tapi santo Yusuf tidak menolak tugas ini. Sesudah mendapat kabar dari malaikat lewat mimpi, ia melaksanakan semua yang diperintahkan oleh malaikat Tuhan. Yusuf sungguh taat pada kehendak Allah.

Sahabat, terkadang bila berhadapan dengan tugas dan tanggung jawab yang berat, kita mudah menolaknya. Padahal jika apa yang dipercayakan kepada kita itu memang sesuai dengan kompetensi, pengetahuan dan kemampuan kita, maka sudah selayaknya bila kita menerima tugas itu.

Rasa takut dan cemas ketika berhadapan dengan tugas yang berat akan berkurang jika kita senantiasa memohon penyertaan Tuhan dalam doa. Pandanglah setiap tugas dan tanggung jawab sebagai panggilan yang diberikan Tuhan agar nama-Nya semakin dimuliakan lewat pekerjaan ataupun pelayanan yang dipercayakan kepada kita.

Jika demikian, kita pasti akan selalu dimampukan untuk melaksanakan setiap tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita.

PERCIKAN HATI
«Jumat, 18 Desember 2015»

Mari Berbuat Baik

Rubrik Kata Mutiara

Mari Berbuat Baik!

Bila Anda tak dapat memberi makan seratus orang, berilah makan satu orang saja.

Salah satu hambatan terbesar ketika orang ingin berbuat baik adalah pikiran-pikiran negatif  yang sering membuat kita akhirnya tidak jadi melaksanakan niat baik itu. Padahal belum tentu apa yang kita pikirkan itu akan terjadi.

Apalagi untuk maksud baik, pasti selalu ada jalan yang diberikan Tuhan agar apa yang kita rencanakan itu dapat terwujud.

Oleh sebab itu, mari kita biasakan untuk tidak menunda kebaikan yang dapat kita lakukan hari ini atau bahkan saat ini. Bila kita belum mampu untuk melakukan sesuatu yang besar, tidak usah berkecil hati.

Kebaikan yang kecil sekalipun, yang kita lakukan dengan penuh ketulusan pasti bisa menjadi berkat bagi orang lain.

PERCIKAN HATI
Kamis, 17 Desember 2015

Menemukan Tuhan dalam pernikahan

Rubrik Hidup Keluarga

Menemukan Tuhan dalam Pernikahan

Setiap orang yang memutuskan untuk menikah tentu menginginkan sebuah rumah tangga atau pernikahan yang harmonis dan bahagia. Itu adalah hal yang sangat wajar dan manusiawi.

Namun kenyataan membuktikan bahwa dalam hidup pernikahan tidak selalu ada keharmonisan dan kebahagiaan. Ada saat di mana hidup pernikahan menjadi berantakan karena ada persoalan tertentu. Akhirnya orang tidak merasa bahagia dengan pilihan hidupnya itu.

Padahal, keluarga bahagia itu tidak terbentuk begitu saja. Perlu ada usaha dan perjuangan untuk mewujudkannya.
Bahkan sebagai umat beriman, hidup pernikahan harus dilihat melampaui keinginan untuk mencari kebahagiaan dan kesenangan yaitu untuk mencari dan menemukan kehendak Tuhan di dalamnya.

Agar kita bisa menemukan Tuhan dan kehendak-Nya dalam hidup pernikahan, pertama kita harus menciptakan keluarga sebagai tempat yang kudus, dimana kasih Tuhan hidup dan tinggal di dalamnya.

Praktikkanlah kasih, sapalah dengan penuh kasih sayang agar cinta dan kasih senantiasa terpelihara di tengah keluarga.

Lalu pandanglah pasangan sebagai pribadi yang berharga. Jangan remehkan pasangan apapun itu kelemahannya. Dan yang terpenting berpeganglah pada komitmen nikah yang telah dibuat bersama.

Berusahalah untuk setia satu sama lain, taburlah kasih, maka kita bisa menemukan kehendak Tuhan yang indah di tengah keluarga kita.

PERCIKAN HATI
Rabu, 16 Desember 2015

Jangan tawar hati

Rubrik Inspirasi Kitab Suci

Jangan Tawar Hati

“Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.” (Ams. 24:10)

Tawar hati sama artinya dengan menyerah pada keadaan. Memang ada beberapa hal yang tidak dapat diubah atau diperbaiki tapi pasti ada juga hal-hal yang masih bisa kita ubah dan perbaiki.

Jika kita menyerah begitu saja, itu berarti menyia-nyiakan kesempatan baik bagi kita untuk bertumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat, menjadi pribadi yang lebih tangguh bahkan tidak menutup kemungkinan bagi kita untuk menjadi orang yang punya keterampilan lebih karena berhasil mengatasi kesulitan dan tantangan.

Untuk itu, mari kita hadapi setiap kesulitan dan kesesakan hidup dengan hati yang teguh. Jangan mau dikalahkan oleh keadaan. Tapi berusahalah sebisa mungkin dengan menemukan inovasi baru atau dengan mencoba cara-cara yang baru untuk mengatasi setiap kesulitan.

Semangat, inovasi atau cara yang baru itu hanya dapat kita peroleh jika kita mampu menguasai diri, tetap tenang dan tentu saja selalu memohon kekuatan dari Tuhan lewat doa. Sebab kekutan terbesar kita dalam menghadapi setiap badai kehidupan hanya berasal dari Tuhan.

Dalam penyertaan Tuhan, kita pasti akan mampu melewati masa-masa sulit dan keluar menjadi pribadi yang lebih kuat dan tangguh dalam hidup.

PERCIKAN HATI
Selasa, 15 Desember 2015

Popular Posts Widget