Berterima kasih dalam keluarga

Seorang suami Bertengkar dengan istrinya dan pergi Meninggalkan Rumah. 

Saat berjalan tanpa tujuan Ia Baru Sadar bahwa Ia sama Sekali tidak Membawa uang.

Ia Lapar sekali, ingin makan.

Acong Pemilik Restoran melihat seorang laki laki separuh baya itu Berdiri Cukup lama didepan Restorannya, lalu Bertanya.

"Pak, apakah Engkau ingin Memesan makanan?"

“Ya, tapi aku tidak Punya Uang,"
jawab laki laki itu dengan malu-malu. 

"Tidak Apa-apa, aku Akan Memberi Gratis".

✡️ LILIN KECIL

✡️ LILIN KECIL


Suatu ketika seorang pria menaiki tangga yang cukup tinggi menuju sebuah menara dengan membawa sebuah lilin kecil. Di dalam perjalanan mereka menaiki tangga tersebut, si lilin kecil bertanya kepada pria yang membawanya, “Kita hendak kemana?”

“Kita akan naik lebih tinggi dan akan memberi petunjuk kepada kapal-kapal besar di tengah lautan yang luas.”

“Apa? Mana mungkin aku bisa memberi petunjuk kepada kapal-kapal besar dengan cahayaku yang sangat kecil? Kapal-kapal besar itu tidak akan bisa melihat cahayaku,” jawab lilin kecil lemah.

“Itu bukan urusanmu. Jika nyalamu memang kecil, biarlah. Yang harus engkau lakukan adalah tetap menyala dan urusan selanjutnya adalah tugasku,” jawab pria itu.

Tidak lama sampailah mereka di puncak menara dimana terdapat lampu yang sangat besar dengan kaca pemantul yang tersedia di belakangnya. Pria itu menyalakan lampu besar dengan memakai nyala lemah si lilin kecil. Dalam sekejap, tempat itu memantulkan sinar yang terang benderang sehingga kapal-kapal yang ada di tengah laut melihat cahayanya.

Dengan keberadaan dan keterbatasan kita, memang kita tidak akan sanggup melakukan sesuatu yang berarti. Tetapi satu hal yang harus kita ingat, bahwa hidup kita seumpama “lilin kecil” yang ada di tangan Allah yang perkasa. Segala kemampuan dan keahlian kita hanya akan tetap seperti nyala lilin kecil jika kita tidak menaruh hidup kita di dalam tangan Allah untuk Ia pakai menjadi alat-Nya yang mulia.

Sebaliknya walaupun nyala kita sangat kecil bahkan mungkin redup, tapi jika kita mempercayakan seluruh keberadaan kita kepada Allah, maka Ia sanggup menjadikan nyala kecil kita menjadi nyala besar yang membawa manfaat besar bagi banyak orang.

Jangan memandang ketidakmampuan, keterbatasan, dan kelemahan kita. Jika Allah mempercayakan sesuatu kepada kita, percayalah bahwa kita ada di tangan Allah yang perkasa. Dia akan memakai kita sesuai kehendak-Nya. Kita hanyalah sebagai alat-Nya. Ketika kita mempercayakan seluruh keberadaan kita kepada Allah, maka kita akan melihat bagaimana Ia memakai hidup kita dan tidak mustahil keterbatasan kita menjadi berkat yang besar!


                    🔹🔸✡️🔸🔹

Renungan membuka hari ; RENCANA TUHAN

RENCANA TUHAN bagi hidup kita SANGAT SEDERHANA....
Jika DIA MENGAMBIL SESUATU atau SEMUA yang kita MILIKI, itu karena DIA sudah MEMILIKI sesuatu yang LEBIH BAIK yang akan DIBERIKANNYA kepada kita

Kita hanya perlu terus BERHARAP kepadaNya karena PENGHARAPAN kepada TUHAN tidak akan pernah MENGECEWAKAN.

Biarkan DIA yang MEMIMPIN langkah kita dan YAKINLAH bahwa dalam hal MEMIMPIN, TUHAN tidak akan pernah melakukan KESALAHAN.

Tetaplah BERIMAN kepada TUHAN karena IMAN mampu MENERANGI langkah demi Langkah di dalam KEHIDUPAN kita

TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu;
(Ayub 42 : 10)

KISAH NYATA: KESAKSIAN SEORANG PETANI SAAT BADAI COVID

📖 Mazmur 24:1 
Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.

KESAKSIAN SEORANG PETANI SAAT BADAI COVID

KISAH NYATA 

Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya.

Oleh: Pastor Agustinus Malo, CSsRl

Seorang petani di Cipanas, mengurus lahan pertaniannya yang ditanami sayuran kangkung, bayam, caisim, dan sawi putih.
Selama berbulan-bulan, ia menggarap lahan, menyemai bibit, dan memupuk serta merawatnya hingga waktu mau panen.

TUHAN HADIR DALAM SETIAP PENDERITAAN

Keyakinan ini memampukannya untuk meratap tanpa kehilangan pengharapan. ( Ratapan 3 : 22-23 )

TUHAN HADIR DALAM SETIAP PENDERITAAN

Suatu hari seorang teman berkeluh kesah bahwa ia sedang meratap. Situasi yang ia hadapi saat sangat  berat; saya maklum jika dia yang mengalaminya bersedih

Masalahnya, ia merasa bersalah atas ratapannya itu. Ia beranggapan, kesedihan adalah tanda bahwa seseorang tidak sungguh-sungguh beriman. Baginya, iman akan kebaikan Allah membuat orang Kristen sama sekali tidak punya alasan lagi untuk bersedih, apalagi sampai meratap

Pemahaman ini kurang sesuai dengan pengalaman para tokoh Alkitab, termasuk nabi Yeremia yang menulis kitab Ratapan ini. Kitab ini berisi ratapan sang nabi ketika melihat nasib bangsanya yang porak-poranda

Reaksi seperti itu tentu wajar dan sudah selayaknya ditunjukkan oleh orang Israel yang mencintai bangsanya. Dan, ratapan tersebut bukan menandakan bahwa Yeremia kehilangan iman. 

Sebaliknya, justru di dalam ratapan itulah terkandung iman yang amat besar akan kebaikan Allah. Meskipun meratapi keadaan sekelilingnya yang tampak begitu suram, ia menyadari bahwa kasih setia Tuhan tidak pernah berkurang sedikipun

Keyakinan ini memampukannya untuk meratap tanpa kehilangan pengharapan. ( Ratapan 3 : 22-23 )

Kita dapat meneladani sikap ini. Beriman bukan berarti senantiasa tampak tegar. Jika suatu situasi memang layak ditangisi, janganlah ragu untuk meratap dan berseru kepada Tuhan.

Ya, kita bukan meratap dalam keputusasaan, melainkan meratap dengan penuh iman, dengan menantikan pertolongan Tuhan untuk menghadapi situasi yang berat tersebut

Doa Malam 8 Juni 2020


DOA MALAM 8 Juni 2020

🌾🌺🌾  D O A
          M A LA M 🌾🌺🌾

Bapa Yang Maha Pengasih ....
Dalam sabda - Mu yang telah kami baca hari ini , Engkau selalu memberi peluang kepada setiap orang untuk mengalami kesukacitaan dan kebahagiaan . Dan 
Engkau bersabda  "Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah" .  Dihadapan-Mu kami sungguh merasa miskin , karena semua yang kami miliki adalah pemberian-Mu semata . Kami mohon rahmat -Mu agar kami semakin mampu merasa bahwa semua harta milik kami sungguh berasal dari kemurahan dan belas kasih -Mu . Sehingga kami semakin menyadari kelemahan dan ketidak berdayaan kami .

Ya Bapa.....Engkaulah sumber penghiburan bagi kami , bimbinglah kami , agar kami tidak jatuh pada penghiburan duniawi saja , yang akan menjauhkan kami dari - Mu . Bersama -Mu kami tidak lagi merasa khawatir dan kami akan mendapatkan kebahagiaan sejati . Bersama -Mu kami akan mampu menyelesaikan segala permasalahan hidup kami , sebab  Engkau menjanjikan kebahagiaan bila mana kami tetap setia dan percaya kepada -Mu .

Syukur dan terimakasih , 
Ya Tuhan....Engkau telah mengajar kami bagaimana kami harus bersikap , sehingga  kami hidup bahagia dalam mengikuti Engkau . Semoga Roh Kudus -Mu membimbing langkah laku kami  agar kami berkenan pada Bapa dan menjadi bahagia karenanya . Buatlah kami selalu percaya akan penyelenggaraan Ilahi -Mu dan senantiasa percaya akan sabda -Mu . Ampunilah kami , kalau selama ini kami masih kurang terbuka akan penyelenggaraan-Mu dalam hidup dan karya kami . Bersihkanlah hati dan pikiran kami dari segala kesalahan dan dosa . Kami mohon Perlindungan dan Berkat-Mu yang indah pada istirahat kami sepanjang malam ini.  
* Amin *🔥🤲🏻❤️🙏🏽

Matius 5 : 1-12, Bacaan dan Renungan Harian 8 Juni 2020

BERBAHAGIA
( Matius 5 : Matius 5 : 1-12 1-12 )

Matius 5-7 yang dikenal sebagai khotbah di bukit merupakan bagian pertama dari blok pengajaran Yesus

Delapan ucapan bahagia ini ( 3-10 ) diawali dan diakhiri dengan frasa "Kerajaan Sorga" (3, 10), yang berarti bahwa kebahagiaan adalah akibat dari kehidupan yang memenuhi karakteristik surgawi. Yesus sedang mengajarkan para murid untuk menentukan kebahagiaan tidak menurut karakteristik dunia

Dunia mengenal kemiskinan jasmani, tetapi tidak mengenal kemiskinan rohani (3), yaitu kesadaran bahwa kita sungguh-sungguh membutuhkan Tuhan.

Dunia mengenal dukacita karena peristiwa yang menyedihkan, tetapi tidak tahu kedukaan yang merupakan sikap yang diperlukan untuk berbalik dari dosa dan bergantung pada-Nya (4). 

Keduanyalah respons yang tepat terhadap Allah dan rencana-Nya memberikan penghiburan bagi mereka yang sungguh membutuhkan.

Karakteristik dunia penuh amarah disertai sikap kasar dan orang yang suka bermain kuasa. Sebaliknya, orang yang lemah lembut berbahagia karena ia memberi diri dikuasai Tuhan (5). Ia dapat menunjukkan kendalinya atas kemarahan pada waktunya karena kerendah hatian dan ketundukannya di hadapan Tuhan

Dunia tidak dapat mengerti kepuasan sejati yang didapat dari menerima kebenaran Tuhan dan membagikannya kepada sesama (6).

Kebahagiaan surgawi memiliki karakteristik memberi perhatian terhadap mereka yang sengsara (7).

Orang dunia merasa berbahagia jika kepentingannya terlayani, meski untuk itu orang lain teraniaya. 

Sebaliknya kebahagiaan surgawi meliputi orang yang terus menerus disucikan sebab kondisi-kondisi bahagia yang diwujudkan dalam kehidupannya sehingga ia dapat melihat Allah di tengah dunia (8)

Ia membawa damai kepada sesama manusia karena damai Allah ada di dalamnya (9). Juga saat ia harus menerima aniaya oleh karena imannya (10)

Sabda bahagia itu kita jadikan tuntunan dan kita hidupi, karena dengan cara itulah kita disebut bahagia oleh Tuhan. Bukan hanya tatkala nanti di surga seperti para kudus, tetapi sudah pada hari ini, saat ini ketika kita menghayatinya

Kebahagiaan sejati adalah anugerah, juga karakter surgawi. Saat kita memberi diri dibentuk oleh Kristus sehingga karakter-Nya mewujud dalam kehidupan kita, saat itu pula kita mengalami kebahagiaan sejati


Mat. 5:1-12 ~ Senin
"Berbahagialah orang yang MISKIN di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Allah"
MISKIN = SADAR dan RENDAH HATI di hadapan Allah.  Menggantungkan dan mempercayakan seluruh rencana hidupnya pada kasih dan bantuan Allah. HATI dan PIKIRANNYA tidak diperbudak oleh harta milik tapi BISA BERBAGI untuk sesama yang membutuhkan. KEHORMATAN BATIN inilah yang ditawarkan Allah seperti TELADAN HIDUP YESUS sendiri
Saudaraku, apakah SEMANGAT PEDULI dan BERBAGI ini juga menjiwai hidup Anda?
JLU.



Senin, 08 Juni 2020, Pekan Biasa X
¤ 1Raj. 17:1-6
¤ Mzm. 121:1-2.3-4.5-6.7-8
¤ Mat. 5:1-12
"Intentio pura"
~ Maksud yang murni ~
  Inilah tindakan tulus menuju pada kebahagiaan sejati.
       Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Yesus ingin kita jadi orang beriman yang punya semangat bahagia.
       Adapun keinginan Yesus yang bisa dimaknai agar hati kita tetap terarah pada kebahagiaan sejati, antara lain:
1. Bersyukur
       Bersyukur merupakan sikap iman akan Yesus. Di sinilah kita diajak menjadi orang yang siap dan rela berkorban.
2. Berbahagia 
       Berbahagia merupakan sikap hidup di dalam kasih. Di sinilah kita pun diajak menyadari bahwa bahagia lebih pada suasana hati yang tulus bagikan harapan dan hadirkan kasih serta segarkan iman
3. Bersaksi
       Bersaksi dalam hidup sederhana dan tidak suka pamer karena kadang bisa menimbulkan keiri-hatian orang lain yang tidak suka. Di sinilah kita perlu menjadi orang yang utuh dan seimbang, tidak sibuk pada tampilan luar tetapi lebih pada kedalaman hati yang tulus dan sejati
       Saudaraku, Sabda Bahagia di bukit mengajak kita berani mengorbankan dan meredam ego agar dunia makin banyak orang yang rendah hati, tulus serta selalu berusaha memberikan kebahagiaan bagi sesamanya.
   Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus bersama Bunda Maria, selalu menyertai kita sekeluarga yang tulus fokus pada kebahagiaan sejati. Amin.

DOA:
Ya Tuhan Yesus, tunjukkanlah belas kasih-Mu kepada 'orang kecil' yang miskin, lapar, menangis dan teraniaya. Tolonglah diriku agar dapat membantu mereka secara materiil-finansial dan dengan kekayaan Injil-Mu. Amin.


@@@@@@@@


SIRAMAN ROHANI                                                                                                                   
Senin, 08 Juni 2020                                                                                                                               
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Yang Dipuji Tuhan Beda Dengan Yang Dipuji Dunia
Matius 5: 1 - 12

Saudara-saudari…. Tahun 2018 di Papua New Guinea ada pemilihan umum, memilih anggota DPR. Di antara begitu banyak calon ada beberapa pastor. Di satu keuskupan ada tiga pastor yang calonkan diri untuk menjadi anggota DPR. Yang selalu menjadi pertanyaan saya, kalau menyaksikan para calon dari kalangan biarawan: “Apakah yang anda cari? Belum bahagiakah anda melayani umat sesuai dengan profesi anda sebagai pastor? Sadarkah anda bahwa sekali anda mencalonkan diri untuk menjadi DPR, pada saat yang sama anda sudah membawa perpecahan dan permusuhan dalam tubuh gereja local, karena dalam gereja lokal sesungguhnya sudah banyak calon dari kalangan awam yang sama-sama mau merebut kursi DPR?” 

Hari ini Yesus mewartakan sabda bahagia yang menurut pandangan duniawi sangat bertentangan, tetapi menurut Yesus cara hidup seperti itu patut dipuji. Yesus berkata: berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah; berbahagialah orang yang berdukacita; berbahagialah orang yang lemah lembut; berbahagialah orang yang lapar dan haus; berbahagialah orang yang murah hati; berbahagialah orang yang suci hatinya; berbahagialah orang yang membawa damai; berbahagialah orang yang dianiaya; berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya.

Mengapa keadaan seperti dipuji, sementara menurut pandangan duniawi keadaan seperti ini justru harus dijauhkan atau diperbaiki. 
Kalau direnungkan secara mendalam, mungkin kita akan menemukan pesan di balik pernyataan Yesus ini. Contohnya, sabda bahagia yang pertama Yesus berkata: “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah karena merekalah yang empunya kerajaan Allah.” Miskin di hadapan Allah di sini maksudnya orang yang merasa tidak punya apa-apa dan dia tidak punya alasan untuk membesarkan dan menyombongkan diri. Dia merasa bahwa hidupnya sungguh bergantung pada belas kasihan Tuhan. Menurutnya, kalau Tuhan tidak memberi apa-apa padanya itu berarti dia akan mati. Jadi Yesus mengharapkan agar para pengikut-Nya selalu punya sikap hidup seperti itu, selalu merasa bergatung pada Allah dan biarkan Allah sendiri yang menjadi Tuan atas dirinya. Kalau kita selalu memiliki sikap seperti ini, maka kita akan memiliki kerajaan Allah. Sebaliknya kalau kita selalu merasa memiliki semuanya, maka ada kecendrungan manusiawi kita untuk mengabaikan Tuhan dan mengandalkan semuanya pada dirinya sendiri karena dia merasa bahwa ia memiliki segalanya, sudah kaya di hadapan Allah. Dia berdiri sendiri tanpa mengharapkan bantuan Tuhan lagi. 
Memupuk sikap kaya di hadapan Allah berarti pada akhirnya kita tidak memiliki kerajaan Allah. Dengan ini kita bisa melihat perbedaan pandangan antara Tuhan dan dunia. Apa yang dipuji oleh Dunia, tidak dipuji oleh Allah. Demikian sebaliknya, apa yang dipuji oleh Allah tidak dipuji oleh dunia.

Saudara-saudari… Apa sesungguhnya yang kita cari dan kehendaki? Pujian sesaat atau pujian selama-lamanya? Kebahagiaan sesaat atau kebahagiaan untuk selama-lamanya? Kalau kita menginginkan dan menghendaki kebahagiaan selamanya, maka ikutilah Sabda Bahagia yang diwartakan Kristus hari ini yaitu selalu rendah hati, sabar dalam penderitaan, lemah lembut terhadap sesama, promosikan kebenaran dan kejujuran, murah hati kepada sesama, dan hidup saleh. Saya yakin kita bisa menjalankan semuanya ini kalau kita selalu pasrahkan diri kita kepada Tuhan dan biarkan Roh Kudus yang menjadi tuan atas hidup kita.

Kita berdoa semoga Tuhan selalu meneguhkan iman kita dan memberi kita kekuatan untuk berlangkah maju mengikuti kehendak dan perintah-Nya.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

*******************



Hari ini Senin, 8 Juni 2020
Hari Senin Pekan Biasa X

Marilah Berdoa:🟫🟤
Demi nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Amin. 
Tuhan curahkanlah Roh Kudus-Mu kepadaku agar aku memahami Sabda-Mu hari ini, bahwa: Kebahagiaan sejati bila kita bersatu kasih dengan Kristus. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Kitab Suci📖
1. 1Raj. 17:1-6
2. Mat. 5:1-12
(Mohon teks Kitab Suci dibaca terlebih dahulu)

Memahami Injil🟫🟤
🟫1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. 
(■ Pengajaran Yesus kepada orang banyak, di Mat. 5:1-12 ini sering di sebut: 8 Sabda Bahagia atau Sabda di bukit.
■ Inti pengajaran ini adalah: Kebahagiaan.
■ Kebahagiaan yang di tawarkan Yesus bukan kebahagiaan yang berkaitan dengan mengejar hal-hal yang materi, melainkan tuntunan bagi manusia untuk hidup selaras dengan hidup Allah, sehingga manusia bahagia oleh karena mereka bersatu kasih dengan Allah.)

🟫2 Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
3 “ Berbahagialah orang yang MISKIN DI HADAPAN ALLAH, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
(■ Orang MISKIN DI HADAPAN ALLAH adalah: Orang bersemangat miskin tidak mengandalkan apa pun atau siapa pun kecuali mengandalkan Allah. Mereka ini yang empunya Kerajaan Allah.)

🟫 4 Berbahagialah orang yang BERDUKACITA, karena mereka akan dihibur.
(■ Mereka yang hidup di pihak Allah, akan sangat BERDUKACITA bila dirinya atau melihat orang lain yang berbuat dosa. Bila dirinya atau orang lain bertobat, kembali hidup di dalam Allah, maka dirinya akan mendapatkan penghiburan.)

🟫 5 Berbahagialah orang yang LEMAH LEMBUT, karena mereka akan memiliki bumi.
(■ Mereka yang mengandalkan Allah  tidak hidup menggunakan kekerasan, mereka hidup rendah hati, menyadari segala keterbatasan dirinya sendiri sehingga mereka mampu LEMAH LEMBUT terhadap orang lain.)

🟫 6 Berbahagialah orang yang LAPAR dan HAUS AKAN KEBENARAN, karena mereka akan dipuaskan.
(■ Orang yang mengandalkan Allah: seperti orang yang LAPAR dan HAUS akan KEBENARAN. 
■ Kebenaran adalah:
1. Allah itu sumber kebaikan.
2. Manusia adalah orang berdosa. 
3. Di masa yang akan datang manusia masih mungkin untuk berdosa.
4. Kebaikan yang di lakukan manusia di dorong oleh Allah yang bersemayam di dalam diri manusia. 
■ Bila orang lapar dan haus akan kebenaran, orang tersebut: RENDAH HATI.)

🟫 7 Berbahagialah orang yang MURAH HATINYA, karena mereka akan beroleh kemurahan.
(■ Orang yang mengandalkan Allah pasti akan MURAH HATI seperti Allah sendiri. Mereka akan mencermin karakter Allah yang bersemayam di dalam diri mereka: MURAH HATI/ BERBELAS KASIH.)

🟫8 Berbahagialah orang yang SUCI HATINYA, karena mereka akan melihat Allah.
(■ Orang yang mengandalkan Allah adalah orang yang SUCI MURNI HATINYA.  
■ MURNI berarti tidak ada campurannya. Hati yang suci dan murni berarti: Dalam hati orang yang suci murni ini hanya ada satu yang di andalkan dalam hidupnya, Yesus.)

🟫 9 Berbahagialah orang yang MEMBAWA DAMAI, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
(■ Orang yang mengandalkan Allah kemana-mana MEMBAWA DAMAI bukan pertentangan. Yesus mengajarkan kasihilah musuh-musuhmu. Bisa kita bayangkan, apa yang di harapkan Yesus untuk mengasihi musuh, MEMBAWA DAMAI.)

🟫 10 Berbahagialah orang yang DIANIAYA oleh sebab KEBENARAN, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
11 Berbahagialah kamu, jika KARENA AKU kamu DICELA dan DIANIAYA dan kepadamu DIFITNAHKAN segala yang jahat.
12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.”
(■ Sebagaimana untuk mendapatkan emas 24 K, maka emas harus di bakar; demikian juga hidup rohani perlu di bakar saat seseorang di cela, di aniaya dan di fitnah karena sebagai pengikut Yesus. Dengan demikian akan keluar kasih yang paling tulus dan murni kepada Allah dan manusia.
■ Jangan takut penderitaan, saudara; bila Anda ada di dalam kebenaran Yesus.)

Merenungkan🟫🟤
♡ Apakah karakter Yesus ada di dalam diri Anda?
1.Mengandalkan Allah.
2.Sedih karena menentang Allah.
3.Lemah lembut.
4.Lapar dan haus akan kebenaran
5.Murah hati.
6.Suci hati
7.Membawa damai
8.Demi Yesus di cela dan di aniaya.
Bila ada, sudahkah Anda rasakan kebahagiaan-Nya?

Doa Permohonan🟫🟤
Tuhan beri kami hati yang suci dan murni agar kami memandang Engkau di dalam hidup kami. Kami mohon....

Hening🟫🟤
(Silakan hening barang 15 menit, untuk mengendapkan Sabda Tuhan, bisa sambil menyebut-nyebut nama: Yesus) 

Doa Penutup🟫🟤
Tuhan Yesus, Engkau menjanjikan Kerajaan Allah kepada mereka yang mengandalkan Engkau. Mampu kan kami menjadikan Engkau menjadi batu karang kubu pertahanan kami.  Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Tuhan sertamu – dan sertamu juga.

Semoga Allah yang Mahakuasa senantiasa memberkati Anda, keluarga, komunitas, aktivitas Anda hari ini.

Demi nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin

🟫🟤🙏🏼✝📖🟤🟫
🐛🐛🐛🔜🦋🦋🦋

Teriring doa dari Karmel

Kencan Dengan Tuhan Senin, 8 Juni 2020


Bacaan: Wahyu 3:20  "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku."

Renungan:
  Suatu ketika ada seseorang yang bermimpi. Ia melihat rumahnya dari luar begitu asri. Dinding rumah seperti baru dicat. Halaman tampak indah dengan berbagai tanaman yang menghijau. Tetapi alangkah terkejutnya ia ketika melihat rumahnya itu dari dalam. Perabotan penuh debu dan tembok-tembok rumah penuh lubang-lubang seperti baru dimakan rayap. Ia bisa melihat orang yang berjalan lalu lalang, debu yang keluar masuk dan cahaya matahari yang masuk melalui lubang-lubang itu. Ia menjadi sedih dan bertanya, "Tuhan, kenapa rumahku berlubang-lubang?" Akhirnya ia terbangun di tengah malam itu dari tidurnya dan kemudian berdoa. 
  Dalam doanya Tuhan mengingatkan dia bahwa selama ini ia terlalu sibuk dengan segala rutinitas yang ada. Sibuk dengan jadwal kuliah, belajar, olah raga, ke mall, game online, pesta pora dan kesibukan lainnya. Hari-hari yang dilalui tidak lagi diawali dengan doa dan bersaat teduh bersama Tuhan. Setelah sibuk melakukan kegiatan sepanjang hari, pulang ke rumah sudah capai dan langsung tidur. Semua tugas diselesaikan dengan baik dan hubungan dengan teman terjalin baik. Tetapi hal yang menyedihkan terjadi di tengah-tengah rutinitas yang ia nikmati yaitu rumah doa yang sudah lama ia bangun, sekarang terancam rubuh karena digerogoti oleh rayap-rayap aktivitas. Kesibukannya telah merampas waktu terindah yang ia jalani bersama Tuhan dalam doa dan saat teduh. Malam itu ia berjanji untuk menyediakan waktu kembali bersama Yesus. 
  Satu pertanyaan yang harus kita ajukan kepada diri sendiri setiap hari, "Sudahkah saya menyediakan waktu bersama Yesus hari ini?" Jika belum, maukah kita memulainya? Yesus dengan kerinduan yang mendalam telah menanti kita selama ini di sudut hati kita. Biarkan Dia masuk untuk berbagi sukacita dan berkat dengan kita. Menyediakan waktu untuk Yesus adalah tindakan nyata untuk mulai merenovasi rumah doa kita yang berlubang-lubang karena rayap-rayap kesibukan. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:
Tuhan Yesus, Engkau telah memberikanku kemudahan-kemudahan untuk bisa datang kepadaMu tetapi aku tidak tertarik pada semuanya itu. Sentuh hatimu dan buka hatiku agar hatiku kembali terpaut padaMu. Amin.

RENDAH HATI

RENDAH HATI

Orang yang RENDAH HATI
selalu bahagia dan leluasa.

Tak dapat dihina,
sebab ia tidak gila HORMAT.

TAMAK

TAMAK


Bagaimana anak balita "mengklaim" suatu barang:

1. Kalau aku menyukai sesuatu, berarti benda itu punyaku; 

2. Kalau sebuah benda kupegang, berarti itu milikku;

3. Kalau aku bisa merebut sesuatu darimu, benda itu jadi punyaku; 

4. Kalau aku melihat sesuatu lebih dulu, benda itu jadi milikku; 

5. Kalau kamu bermain dengan sesuatu, lalu kamu menaruhnya, benda itu otomatis jadi punyaku; 

6. Kalau benda yang kita perebutkan pecah, maka itu jadi milikmu.

Ketamakan sangat serupa dengan nafsu-keinginan besar untuk memiliki sesuatu demi kesenangan pribadi. Serupa gambaran tentang balita diatas, orang tamak hendak memiliki semua yang disukai dan diingininya
 
Padahal, ketamakan tak pernah dapat dipuaskan. Keinginan yang tak terkendali dapat membahayakan diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya

Itulah sebabnya Amsal 23:2 memperingatkan, "Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu!"

Jadi, bagaimana melawan nafsu tamak ini?

Tuhan meminta kita menujukan hati pada harta yang kekal (Matius 6:19-21). Terlalu memburu harta di bumi hanya akan membuat kita terikat dan diperhamba harta. Menghabiskan waktu dan kesehatan untuk menumpuk harta, yang takkan pernah kita bawa di akhir hayat

Sebaliknya, jika Tuhan menjadi yang terutama, sesungguhnya kita akan hidup lebih tenang. Kita akan bekerja dengan tahu batas waktu, tidak mengorbankan keluarga

Bahkan masih punya waktu untuk melakukan pelayanan. Kita bisa bijak menggunakan harta untuk memberkati sesama dan mendukung pekerjaan Tuhan

🛐🕊 DOA MALAM 🕊🛐 Sabtu tgl 06 Juni 2020

🛐🕊 DOA MALAM 🕊🛐
Sabtu tgl 06 Juni 2020
🌹🕊🌹🕊🌹🕊🌹🕊🌹
Mulutku akan menceritakan keselamatan yang dari-Mu, ya Tuhan.

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
Aku datang dengan keperkasaan-keperkasaan Tuhan ALLAH, hendak memasyhurkan hanya keadilanMu saja! Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatanMu yang ajaib; Akupun mau menyanyikan syukur bagiMu dengan gambus atas kesetiaanMu, ya Allahku, menyanyikan mazmur bagiMu dengan kecapi, ya Yang Kudus Israel.   (Mzm 71:16-17,22)

Tuhan Yesus Kristus Juruselamat kami yang Maharahim, kami bersyukur dan berterimakasih atas penyertaan-Mu sepanjang hari akhir pekan ini.

Dalam perenungan Sabda-Mu hari ini dimana Engkau mengingatkan kami untuk waspada terhadap ahli-ahli taurat, jangan sampai kami terjebak pada apa yang hanya terlihat mengagumkan oleh indra manusiawi kami,

Dalam pengajaranNya Yesus berkata:  "Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan,  (Mrk 12:38-39)

Ya Tuhan Yesus, tolonglah dan kasihanilah kami, bantulah kami agar kami mampu tetap waspada dengan menguasai diri, sadar dalam penderitaan, taat dan setia dalam mewartakan nilai-nilai Injil serta mampu keluar dari belenggu egocentrisme kami.

Kami pun jadi ingat akan pesan Rasul Yakobus yang mengatakan,
Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
(Yak 2:14,20)

Ampunilah kami yang bebal tegar-tengkuk dan sombong ini , jadikanlah kami saksi-Mu yang hidup dan memiliki pribadi yang utuh sebagaimana kami Kau ciptakan.
Mampukan kami menyatukan doa, iman, harapan dan kasih kami dalam wujud prilaku nyata dikehidupan kami sehari-hari, saling mengasihi dan saling mengampuni satu sama yang lain dengan kerendahan hati yang tulus ikhlas dan jujur sehingga kami layak dan pantas menjadi murid-Mu yang sejati yang berbudi luhur dan murah hati seperti hati-Mu ya Yesus yang Maharahim.

Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan kekal, Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Bapa disurga dalam persekutuan dengan Roh Kudus Allah kini dan sepanjang segala masa.
Bapa kami ...................
Salam Maria ...............
Kemuliaan ...................
Terpujilah ....................
Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
🤝🌹🕊🌹🕊🙏✝🛐🤝

Doa malam, 4 Juni 2020


YANG TERBAIK

 
•✽• •✽• •✽• •✽• •✽• •✽•‎

Ketika HIDUP adalah sebuah  PILIHAN:
• Pastinya kita hanya BERHARAP untuk dapat terus
SEHAT BAHAGIA,
TERTAWA GEMBIRA.....

• Pastinya juga kita tidak ingin 
BERDUKA,
TERLUKA,
KECEWA,

atau pun MERANA...

Namun kita tidak MEMILIKI pilihan diatas sebuah pilihan,
& kita tidak mampu MENOLAK semua keadaan yang terjadi...

Kita hanya bisa 

BERSABAR
BERSYUKUR,
Serta terus BERHARAP,

Kita bisa saja LEMAH,
tapi selalu ADA yang memberikan KEKUATAN.
Kita bisa saja berbuat TIDAK BAIK, tapi selalu akan ada yang MENGINGATKAN agar kita berusaha untuk berbuat BAIK
Kita bisa saja GAGAL,
tapi pasti ada SUMBER PENGHARAPAN yang akan membangkitkan kita untuk kembali berusaha untuk BERHASIL.

Jangan TAKUT untuk menangis,
sebab di setiap tetesan air mata itu ada luka hati yg terbuang,
m a k a BUANG saja & HABISKAN hingga LUKA itu tiada ada lagi di hidup kita.

Jangan TAKUT bila harus terjatuh,
sebab dari itu kita tahu bagaimana rasanya HIDUP.

PAYUNG tidak dapat menghentikan HUJAN,
tapi membuat kita bisa BERJALAN menembus hujan untuk mencapai TUJUAN.

Orang PINTAR bisa GAGAL,
Orang HEBAT bisa JATUH,
tapi Orang yg RENDAH HATI dalam segala hal akan selalu mendapat tempat dimanapun dia berada

Tetap SEMANGAT & 
Jangan pernah MENYERAH,
karena, selalu ada PELANGI setelah HUJAN berhenti

Doa Satu Menit Hari Senin, 01 Juni 2020

Doa Satu Menit
Hari Senin,
01 Juni 2020

 Hari pertama di bulan ke enam, kami masuki
Bercermin kepada hari-hari kami
Di sepanjang bulan yang lalu
Kami akan bersusaha sebaik baiknya
Untuk memahami perkataanMu secepat mungkin

Bapa yang bijaksana
SuaraMu sangat jelas
Tanpa memakai bahasa apapun
Tidak membutuhkan pengalih bahasa
Tidak memerlukan mesin penterjemah apapun

Bisa kami mengerti,
Ketika Kau menegur kami
Ketika Kau mengingatkan kami
Ada yang tidak beres dengan sikap kami
Ada yang perlu diperbaiki dengan cara pandang kami

Bapa yang baik,
Kau sungguh berkuasa
Menyentuh dengan sangat lembut
Sendi-sendi kehidupan kami
Selalu dapat Kau lakukan
Selalu berhasil Kau kerjakan

Bagian kami adalah berikutnya
Kami mengingkarinya, sering terjadi
Kami menolaknya, sering jadi pilihan kami
Kami meremehkannya, tidak jarang kami lakukan
Kami tidak mengacuhkannya, sudah jadi gaya hidup kami

Tuhan Yesus, Guru agung kami
Kamu mengajar kami dengan cara manusia
Kau adalah Firman yang menjadi manusia
PengajaraMu, ya Tuhan Yesus
Tidak terikat dengan bahasa

Yang Kau pakai ketika Kau berjalan di muka bumi
Tidak pula dengan bahasa
Yang dipakai untuk menyusun Perjanjian Baru

PengajaranMu, melalui hidupMu
Sikap hidupMu,
Yang menjadi teladan bagi kami

Ada tiga puluh hari kedepan
Waktu bagi kami untuk mekin mengenalMu
Selama bukan ke enam tahun ini
Kami yakin, Kau sudah ada di hari ini

Juga di hari esok
Terima kasih Tuhan
Amin

MARIA BUNDA GEREJA

MARIA BUNDA GEREJA


Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!” (Yoh 19:26-27)

Sesi ketiga Konsili Vatikan II ditutup pada tanggal 21 November 1964. 
Dalam sesi ketiga tersebut para Bapa Konsili memberi persetujuan atas “Konstitusi Dogmatis Lumen Gentium tentang Gereja” yang terdiri dari delapan bab. 
Bab terakhir  berjudul SANTA PERAWAN MARIA BUNDA ALLAH DALAM MISTERI KRISTUS DAN GEREJA yang terdiri dari 18 butir (butir 52 s/d 69). 
Ketika menutup sesi ketiga Konsili ini, Paus Paulus VI memproklamasikan SP Maria sebagai Bunda Gereja. Sungguh merupakan suatu momen bersejarah! 

Santo Paus Paulus VI [1897-1978; masa pontifikat 21 Juni 1963 – 6 Agustus 1978 – dikanonisir menjadi santo oleh Paus Fransiskus pada tanggal 14 Oktober 2018.]

Gelar Bunda Gereja (Latin: Mater Ecclesiae) untuk pertama kalinya digunakan pada abad ke-4 oleh S. Ambrosius dari Milan (c.337-340 – 397). 
Tokoh-tokoh Gereja lainnya yang datang kemudian adalah Paus Benediktus XIV pada tahun 1748 dan Paus Leo XIII pada tahun 1885. 
Ada juga seorang teolog yang bernama Hugo Rahner pada tahun 1944. 
Pada masa pasca Paus Paulus VI kita melihat nama-nama seperti Paus Yohanes Paulus II yang terkenal devosinya kepada Bunda Maria, dan juga Paus Benediktus XVI.

Sehubungan dengan Tahun Maria yang dimulai pada Hari Raya Pentakosta tanggal 7 Juni 1987 dan diakhiri pada tanggal Perayaan Pesta (sekarang: Hari Raya) SP Maria Diangkat ke Surga tanggal 15 Agustus 1988, maka pada tanggal 25 Maret 1987 Paus Yohanes Paulus II menerbitkan Surat Ensiklik Redemptoris Mater (Ibunda Sang Penebus) mengenai SP Maria dalam kehidupan Gereja yang berziarah. 
Saya cuplik sedikit saja dari  surat ensiklik ini (terjemahan/terbitan KWI):

“Maria hadir dalam Gereja sebagai Bunda Kristus, dan pada saat itu juga sebagai Ibu yang dalam misteri Penebusan, diberikan oleh Kristus, kepada umat manusia dalam pribadi Rasul Yohanes. Maka dengan keibuan baru dalam Roh, Maria memeluk setiap orang sendiri-sendiri dan bersama-sama di dalam dan melalui Gereja. Seperti Paulus VI harapkan dan minta, Gereja perlu mendapatkan “dari Perawan Bunda Allah bentuk paling otentik dalam hal mengikuti jejak Kristus yang sempurna” (Redemptoris Mater, 47).

Pada tanggal 11 Februari 2018 (peringatan 160 tahun penampakan Bunda Maria di Lourdes) Paus Fransiskus menandatangani dekrit yang menetapkan peringatan “SP Maria, Bunda Gereja” setiap hari Senin setelah Hari Raya Pentakosta. 
Dekrit itu sendiri diterbitkan pada tanggal 3 Maret 2018.

Walaupun jauh dari lengkap dan sempurna, yang ditulis di atas semoga dapat menjadi pegangan perihal latar belakang Peringatan Wajib MARIA BUNDA GEREJA. 
Marilah sekarang kita menyoroti bacaan Injil di atas dengan mengacu kepada tulisan seorang imam Dominikan yang bernama Joseph-Marie Perrin,OP  yang berjudul “MARY – Mother of Christ and of Christians” (Makati, Philippines: St. Paul Publications, 1990, hal. 144-145).

Yohanes adalah murid yang dikasihi oleh Yesus secara istimewa. 
Kita dapat meyimpulkan bahwa sang murid memang dekat dengan Bunda Maria. 
Hubungan antara keduanya menjadi lebih dekat lagi ketika Bunda Maria dipercayakan kepadanya oleh Yesus menjelang kematian-Nya pada kayu salib. 
Injilnya mencatat: “Sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya” (Yoh 19:27b). 
Namun di sisi lain kita melihat bahwa Yohanes adalah penulis Injil yang paling sedikit berbicara tentang Bunda Maria. 
Hanya dua kali, yaitu “Perkawinan di Kana” (Yoh 2:1-11) dan ketika “Yesus disalibkan” (Yoh 19:25-30).

Seandainya Yohanes adalah satu-satunya penulis Injil, maka kita tidak akan mengetahui apa-apa tentang Bunda Maria kecuali dua perikop yang disebutkan di atas. 
Kita tidak akan mengetahui fakta mengenai keperawanannya, tentang perkawinannya dengan Yusuf dan kehidupannya di Nazaret, bahkan namanya pun tidak kita ketahui karena Yohanes menyebutnya sebagai “ibu Yesus”. 
Kita tidak akan mengetahui mengenai peristiwa “Maria diberi kabar oleh Malaikat Tuhan” (Luk 1:26-38). 
Kita juga tidak akan merasakan indahnya “Kidung Maria” (Magnificat) pada waktu membaca dan merenungkan peristiwa “Maria mengunjungi Elisabet” (Luk 1:39-56). Dlsb. dst. 
Seperti disebut di atas, Yohanes menyebut Bunda Maria secara sederhana sebagai “ibu Yesus”.

Yohanes memang banyak diam tentang Bunda Maria, namun di sisi lain Yohanes-lah yang mengungkapkan peranan Bunda Maria dalam kehidupan Gereja secara paling jelas. 
Dalam peristiwa perkawinan di Kana, Yohanes menulis singkat: “ibu Yesus ada di situ” (Yoh 2:1). Mukjizat (Yohanes menyebutnya sebagai “tanda”) air menjadi anggur merupakan yang pertama dibuat oleh Yesus, dan ini dilakukan-Nya karena permintaan penuh iman dari Bunda Maria. 
Dalam peristiwa ini, Bunda Maria memberikan “petunjuk abadi” yang berlaku dalam kehidupan Gereja sepanjang segala masa: “Apa yang dikatakan-Nya (Yesus) kepadamu, lakukanlah itu!” (Yoh 2:5). 
Jadi dalam peristiwa di Kana ini, Yesus memanifestasikan kemuliaan-Nya melalui pegantaraan Bunda-Nya, dan para murid-murid-Nya percaya kepada-Nya (lihat Yoh 2:11).

Selanjutnya di bagian dekat-akhir Injilnya, Yohanes menulis: “Dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya ……” (Yoh 19:25). Bunda Maria dipersatukan dengan Puteranya dalam misteri penyelamatan lewat Salib. Sekarang Bunda Maria adalah “Hawa yang baru” yang menerima segalanya dari “Adam yang baru” yang sekarang menjadi kepala dari umat manusia yang telah ditebus, dan Bunda Maria pun diikutsertakan bersama Yesus dalam karya penebusan-Nya.

Dari Kisah para Rasul (Bacaan Pertama alternatif), kita tahu bahwa Bunda Maria ada bersama para rasul dll. dalam ruang atas dalam menantikan pencurahan Roh Kudus (lihat Kis 1:14). Di sini Bunda Maria membuktikan rasa prihatinnya sebagai seorang ibu terhadap Gereja sejak awal. Novena yang mereka lakukan bersama di ruang atas itu adalah tanggapan terhadap perintah Yesus (Kis 1:4-5). Bunda Maria dengan serius melakukan doa syafaat untuk pencurahan Roh Kudus atas Gereja awal pada waktu itu. Sampai sekarang pun Bunda Maria masih mendoakan Gereja dan kita masing-masing para anggota Gereja. 
Bunda Maria telah mengalami kuasa Roh Kudus dalam hidupnya. 
Dia menyaksikan kuat-kuasa transformatif dari Roh Kudus atas diri para rasul dan mereka pun pergi menyebarkan Kabar Baik Yesus Kristus ke seluruh dunia.

DOA: 
Bapa surgawi, sepanjang sejarahnya, Gereja senantiasa memelihara hubungan dengan Bunda Putera-Mu terkasih. Hubungan istimewa tersebut dalam misteri penyelamatan merangkum masa lalu, masa kini dan masa mendatang. Kami percaya akan adanya kehadiran khusus Bunda Maria dalam misteri Kristus dan misteri Gereja-Nya. Terpujilah Allah Tritunggal Mahakudus, Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Amin.

Popular Posts Widget