Menemukan Tuhan dalam Pernikahan

Rubrik Hidup Keluarga

Menemukan Tuhan dalam Pernikahan

Setiap orang yang memutuskan untuk menikah tentu menginginkan sebuah rumah tangga atau pernikahan yang harmonis dan bahagia. Itu adalah hal yang sangat wajar dan manusiawi.
Namun kenyataan membuktikan bahwa dalam hidup pernikahan tidak selalu ada keharmonisan dan kebahagiaan. Ada saat di mana hidup pernikahan menjadi berantakan karena ada persoalan tertentu. Akhirnya orang tidak merasa bahagia dengan pilihan hidupnya itu.
Padahal, keluarga bahagia itu tidak terbentuk begitu saja. Perlu ada usaha dan perjuangan untuk mewujudkannya.
Bahkan sebagai umat beriman, hidup pernikahan harus dilihat melampaui keinginan untuk mencari kebahagiaan dan kesenangan yaitu untuk mencari dan menemukan kehendak Tuhan di dalamnya.
Agar kita bisa menemukan Tuhan dan kehendak-Nya dalam hidup pernikahan, pertama kita harus menciptakan keluarga sebagai tempat yang kudus, dimana kasih Tuhan hidup dan tinggal di dalamnya.
Praktikkanlah kasih, sapalah dengan penuh kasih sayang agar cinta dan kasih senantiasa terpelihara di tengah keluarga.
Lalu pandanglah pasangan sebagai pribadi yang berharga. Jangan remehkan pasangan apapun itu kelemahannya. Dan yang terpenting berpeganglah pada komitmen nikah yang telah dibuat bersama.
Berusahalah untuk setia satu sama lain, taburlah kasih, maka kita bisa menemukan kehendak Tuhan yang indah di tengah keluarga kita.
PERCIKAN HATI
Rabu, 16 Desember 2015

Jangan Tawar Hati

Rubrik Inspirasi Kitab Suci

Jangan Tawar Hati

“Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.” (Ams. 24:10)
Tawar hati sama artinya dengan menyerah pada keadaan. Memang ada beberapa hal yang tidak dapat diubah atau diperbaiki tapi pasti ada juga hal-hal yang masih bisa kita ubah dan perbaiki.
Jika kita menyerah begitu saja, itu berarti menyia-nyiakan kesempatan baik bagi kita untuk bertumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat, menjadi pribadi yang lebih tangguh bahkan tidak menutup kemungkinan bagi kita untuk menjadi orang yang punya keterampilan lebih karena berhasil mengatasi kesulitan dan tantangan.
Untuk itu, mari kita hadapi setiap kesulitan dan kesesakan hidup dengan hati yang teguh. Jangan mau dikalahkan oleh keadaan. Tapi berusahalah sebisa mungkin dengan menemukan inovasi baru atau dengan mencoba cara-cara yang baru untuk mengatasi setiap kesulitan.
Semangat, inovasi atau cara yang baru itu hanya dapat kita peroleh jika kita mampu menguasai diri, tetap tenang dan tentu saja selalu memohon kekuatan dari Tuhan lewat doa. Sebab kekutan terbesar kita dalam menghadapi setiap badai kehidupan hanya berasal dari Tuhan.
Dalam penyertaan Tuhan, kita pasti akan mampu melewati masa-masa sulit dan keluar menjadi pribadi yang lebih kuat dan tangguh dalam hidup.

PERCIKAN HATI
Selasa, 15 Desember 2015

Disiplin untuk Berhasil

Rubrik Motivasi Kerja & Usaha

Disiplin untuk Berhasil

Salah satu hal yang membuat kita sulit untuk hidup teratur atau berdisiplin adalah kecenderungan kita untuk bermalas-malasan atau ingin hidup seenaknya mengikuti keinginan diri sendiri.
Padahal, kebiasaan adalah penentu masa depan. Jika kita bermalas-malasan, tentu apa yang menjadi tujuan dan cita-cita kita akan lama terwujud atau bahkan tidak terwujud sama sekali.
Kedua, disiplin menjadi sulit karena kita melihat pekerjaan atau tanggung jawab kita sebagai suatu beban yang harus dilaksanakan. Oleh sebab itu, kita menjalaninya dengan ogah-ogahan dan tidak semangat.
Untuk itu, kita perlu menyenangi apapun yang sedang kita kerjakan. Jika kita bekerja atau melakukan sesuatu dengan perasaan senang, maka kita akan lebih mudah menerapkan disiplin diri.
Selain itu, jika rutinitas pekerjaan yang membuat kita kurang bersemangat, maka carilah kegiatan selingan yang bisa membuat tenaga dan pikiran kita ‘fresh’ kembali.
Lalu, Ingatlah selalu tujuan atau target yang ingin kita capai. Jika tujuan dan target jelas, maka kita akan lebih bersemangat untuk mencapainya. Otomatis, kebiasaan atau kecenderungan untuk bermalas-malasan lama kelamaan akan berkurang atau bahkan hilang dan digantikan dengan semangat yang baru untuk berdisiplin demi mencapai tujuan yang didambakan. 
PERCIKAN HATI
Senin, 14 Desember 2015

Menanam & Menuai

Rubrik Cerita Bermakna

Menanam & Menuai

Selama beberapa tahun, para petani di Irlandia memakan semua kentang besar dan menyimpan kentang yang kecil untuk keperluan pembibitan.
Beberapa lama kemudian, tidak disangka-sangka mereka mendapat hasil panenan yang kurang baik. Kentang-kentang yang dipanen kini ukurannya kecil seukuran kelereng.
Mereka pun akhirnya memahami hukum alam secara lebih mendalam. Hukum alam menyatakan, musim panen mencerminkan musim tanam. Apa yang kita tanam, itu pula yang akan kita tuai/kita terima.
Sahabat, kita tidak dapat menyimpan hal-hal yang baik hanya untuk diri kita sendiri saja bila kita pun menginginkan kebaikan itu terjadi dalam kehidupan kita. Jangan sampai kita menabur benih yang tidak baik tapi mengharapkan orang berbuat baik kepada kita.
Berilah atau taburlah kebaikan, maka kita pun akan menerima kembali hal yang sama. Bahkan pada taraf yang lebih tinggi, marilah kita pun belajar untuk menabur kebaikan tanpa mengharapkan apapun. Itulah kunci kebahagiaan dan kedamaian hidup.
PERCIKAN HATI
Sabtu, 12 Desember 2015

Bertindak Benar

Rubrik Renungan
Bertindak Benar
“Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”
(Mat. 11:19)
Ada kalanya kita berada dalam posisi serba salah. Misalnya: jika rajin sembayang dikatakan sok suci. Tidak hadir dalam pertemuan satu kali, dikatakan sok sibuk. Memberikan teguran kepada orang yang berbuat salah, dikatakan menggurui. Tidak menegur, dikatakan tidak peduli, dst. Ungkapan-ungkapan seperti itu sering membuat kita merasa serba salah.
Padahal, tidak ada yang serba salah di dunia ini. Yang benar tetap benar dan yang salah tentu saja salah.
Allah telah mengaruniakan kebenaran dalam diri Yesus dan kini kebenaran itu dapat kita ketahui lewat Sabda dan perintah-Nya. Oleh sebab itu, jika apa yang kita lakukan adalah sesuatu yang benar, tidak usaha merasa serba salah, takut atau minder.
Ketahuilah apa yang benar pasti selalu mendatangkan kebaikan dan keselamatan bagi banyak orang. Untuk itu, jangan ragu untuk berpikir benar, untuk bertutur kata benar dan untuk bertindak benar. 
PERCIKAN HATI
Jumat, 11 Desember 2015

Tidak Menunda

Rubrik Kata Mutiara

Tidak Menunda

“Besok adalah motto si jahat.”
Sejarah dunia telah menunjukkan bahwa penundaan telah membuat orang-orang kehilangan banyak hal. Salah satunya adalah Kolonel Rahl, seorang komandan pasukan yang akhirnya harus kehilangan kehormatan dan nyawa hanya karena lebih memilih meneruskan bermain kartu daripada membaca pesan penting dari seorang mata-mata.
Sahabat, ketahuilah banyak keberhasilan tidak dapat diraih hanya karena rencana-rencana yang separuh selesai atau tekad yang tidak pernah dilaksanakan.
Untuk itu, biasakanlah untuk mengevaluasi kembali sasaran atau tujuan hidup kita. Apakah tindakan kita setiap hari sudah sesuai dengan tujuan atau harapan yang ingin kita capai? Jika jawabannya adalah ya, maka berusahalah dengan segenap tenaga dan kekuatan untuk mencapainya.
Buatlah rencana kerja tapi juga laksanakan itu sedikit demi sedikit. Jangan biarkan perencanaan itu hanya tinggal rencana. Tapi wujudkanlah setiap rencana baik yang telah kita pikirkan dengan matang tanpa menundanya.
PERCIKAN HATI
Kamis, 10 Desember 2015

Tanggapi dengan Positif

Rubrik Kebijaksanaan Hidup

Tanggapi dengan Positif

Ada seseorang yang menyebut Anda bodoh. Apa reaksi Anda? Kerap kita berpikir, “Bagaimana bisa ia menyebutku bodoh? Apa ia begitu pintar sehingga menyebutku bodoh? Lihat saja, akan kubalas dia karena telah menyebutku bodoh.”
Ternyata tanpa kita sadari satu kali orang menyebut kita bodoh, tapi kita sendiri menyebut diri kita bodoh sebanyak tiga kali. Inilah masalah yang sering membuat kita tidak tenang dan dikuasai perasaan negatif terus menerus.
Tapi jika ada orang yang berkata negatif tentang kita, tapi tidak kita hiraukan dan tidak dimasukkan ke dalam hati dan pikiran, maka perasaan negatif dan tidak enak itu pasti tidak akan merusak kebahagiaan kita.
Oleh sebab itu, jangan biarkan perasaan negatif menguasai dan mengendalikan pikiran kita apalagi jika itu tentang perkataan orang yang tidak benar. Tetaplah berpikiran positif, tetaplah memelihara sikap dan tutur kata yang berkenan di mata Tuhan dan sesama, maka seiring dengan berjalannya waktu, itu akan membuktikan bahwa kata-kata negatif tersebut tidak benar sama sekali.
PERCIKAN HATI
Rabu, 9 Desember 2015

«Selalu Mengandalkan Tuhan»

Rubrik Inspirasi Kitab Suci

«Selalu Mengandalkan Tuhan»

“Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.” (1Ptr. 5:6)
Sahabat, rendah hati adalah pintu menuju kebajikan atau sikap baik lainnya. Jika kepada manusia saja sikap rendah hati itu sungguh bisa mendatangkan berkat, apalagi kepada Tuhan, Sang Empunya Kehidupan.
Oleh sebab itu, ingatlah selalu untuk mengandalkan Tuhan dalam segala sesuatu. Jadikan doa sebagai bagian kehidupan kita. Ketahuilah dengan doa kita dapat menjangkau hal-hal yang mungkin tidak dapat kita raih, tidak dapat kita capai dengan kekuatan kita sebagai manusia yang terbatas.
Tapi ketahuilah pula bahwa Tuhan selalu menjawab doa-doa kita pada waktu-Nya, bukan menurut keinginan dan harapan kita. Jika Tuhan belum menjawab doa kita, bersabarlah dan tetap bertekun dalam usaha yang baik. Pada waktunya kita akan melihat bahwa Tuhan senantiasa memberi yang terbaik dan terindah untuk kita.
PERCIKAN HATI
Selasa, 8 Desember 2015

Jadilah Orang yang Luar Biasa

Rubrik Motivasi Kerja & Usaha

Jadilah Orang yang Luar Biasa

Ada dua orang yang mempunyai kepandaian rata-rata dan berada dalam usia yang sama. Tetapi terdapat beberapa perbedaan prinsip di antara mereka. Yang satu hanya berbicara dan menggerutu mengenai kesusahannya untuk berkarir, sedang yang lainnya mengambil inisiatif dengan mengambil kursus dan berusaha menemukan solusi.
Sepuluh tahun kemudian, orang yang hanya suka berbicara tetap berada dalam posisi yang sama sedangkan yang berusaha untuk mengambil inisiatif telah dipromosikan beberapa kali.
Sahabat, nilai diri kita tidak ditentukan oleh seberapa banyak kita menceritakannya, melainkan seberapa banyak usaha kita untuk menunjukkan bahwa diri kita sungguh berharga.
Oleh sebab itu, tuntaskanlah setiap tugas yang dipercayakan kepada kita. Kerjakan dengan sepenuh hati agar orang yang bekerja dengan kita, pelanggan atau orang yang kita layani dapat merasa puas dan senang dengan hasil kerja kita.
Hasil kerja yang memuaskan itu akan memberikan bukti bahwa pribadi kita sungguh dapat diandalkan dan professional dalam bekerja. Itulah nilai tambah yang akan membedakan kita dengan para pekerja biasa, karyawan biasa atau pengusaha biasa.
Jadilah luar biasa dengan selalu memberikan yang terbaik.
PERCIKAN HATI
Senin, 7 Desember 2015

Luruskan Jalan bagi Tuhan

Rubrik Motivasi Rohani

Luruskan Jalan bagi Tuhan

Jika ada tamu penting yang datang ke suatu daerah, pasti ada persiapan yang luar biasa. Jalan-jalan yang semula berlubang-lubang pasti akan ditimbun agar menjadi rata sehingga menjadi lebih mudah dan nyaman untuk dilalui.
Halaman rumah akan disapu bersih, bahkan kalau perlu pagar rumah pun turut dicat. Semuanya itu dilakukan agar tamu tersebut merasa senang berada di tempat itu.
Sahabat, segala persiapan itu kita lakukan untuk menyambut tamu biasa. Bagaimanakah jika kita mau menyambut Tuhan?
Persiapan yang utama ketika kita akan menyambut Tuhan bukanlah persiapan fisik, tapi yang terutama adalah persiapan hati.
Jika tamu biasa kita sambut dengan jalan yang bagus dan rumah yang bersih, maka Tuhan Yesus pun hendaknya kita sambut dengan hati yang bersih, dengan sikap hidup yang berkenan di hadapan Tuhan.
Kita perlu membaharui diri dan berbalik dari cara hidup yang semula kurang baik menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Itulah pertobatan. Pertobatan adalah kunci yang tepat untuk menyambut Tuhan agar Ia dapat hadir memenuhi hati kita.
Bila kita tidak mau berbalik dari cara hidup yang lama yang kurang berkenan di mata Tuhan, maka kita akan sulit melihat berkat dan anugerah yang senantiasa Tuhan berikan dalam hidup kita.
Untuk itu, mari kita bangun niat yang baru untuk terus memperbaiki diri setiap hari. Percayalah sikap tobat yang kita usahakan setiap hari pasti akan mendatangkan keselamatan dan berkat untuk kehidupan pribadi kita dan juga keluarga kita.
PERCIKAN HATI
Minggu, 6 Desember 2015

Jatuh karena Pelit

Rubrik Cerita Bermakna

Jatuh karena Pelit

Seorang ibu yang sudah tua meninggal dan dibawa ke takhta Hakim oleh para malaikat. Ketika Hakim memeriksa catatan hidupnya, hampir tidak ditemukan satu tindakan cinta kasih pun, kecuali bahwa ia pernah memberikan sebuah singkong kepada pengemis yang kelaparan.
Namun, kekuatan satu tindakan cinta begitu besar karena akhirnya diputuskan bahwa ibu itu akan ditarik ke surga dengan kekuatan singkong itu. Saat ia menyentuh singkong, tubuhnya seolah ditarik ke atas.
Sebelum ia terangkat lebih jauh, tiba-tiba datang seorang nenek yang ikut memegang tepi pakaian ibu itu sehingga ia pun ikut terangkat, lalu orang ketiga yang berpegang pada kaki nenek itu pun ikut terangkat juga. Tidak berapa lama, sudah ada deretan panjang orang-orang yang ikut terangkat karena singkong itu.
Ibu itu tidak merasakan beratnya beban, karena pandangannya tertuju ke atas. Tapi mendekati gerbang surga, ia mengarahkan pandangannya ke bawah dan melihat deretan orang banyak di bawahnya.
Ia pun marah dan mengibaskan tangannya sambil berteriak, “Pergi, pergi semua. Singkong ini milikku!” Karena mengibaskan tangannya, tanpa sadar ia telah melepaskan pegangannya dan membuatnya jatuh kembali ke bawah dengan seluruh rombongan.
Sahabat, secuil kebaikan bisa mendatangkan manfaat yang besar bagi banyak orang. Oleh karena itu perbanyaklah berbuat baik selama hidup kita di dunia ini. Jangan memelihara sikap mementingkan diri sendiri, sombong dan tidak mau berbagi dengan sesama sebab itu semua justru akan menjauhkan kita dari rahmat keselamatan yang dianugerahkan Tuhan lewat orang-orang yang berada di sekitar kita.
PERCIKAN HATI
Sabtu, 5 Desember 2015

PENAKLUK YANG AGUNG

Bacaan: Ibrani 12:1-16 

NATS: Aku, manusia celaka! Siapa yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? (Roma 7:24) 
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Siapa yang tidak terinspirasi oleh seorang pesaing yang berhasil bangkit kembali setelah pernah jatuh dan ambruk! Seorang pelari yang terjatuh sewaktu meninggalkan balok start namun kemudian lambat laun kembali memimpin, menggugah imajinasi kita semua. Tim yang tadinya tertinggal di belakang, namun pada saat-saat terakhir meraih kemenangan akan lebih membuat kita merasa gembira dibandingkan tim yang sedari awal telah memimpin sejak babak pertama pertandingan. 

Yesus membuat kebangkitan yang paling menakjubkan yang pernah dilihat dunia. Setelah direndahkan, dihina, diludahi, dicambuk, didera, dan dipaku di kayu salib, para pembunuh-Nya menyatakan diri menang dan memberitakan kematian-Nya. Seorang prajurit menjaga kuburan-Nya. Bagaimana mungkin ada orang yang lebih sengsara dari kondisi-Nya itu? 

Namun, perjuangan belum sampai pada titik akhir, itu baru permulaan. Tiga hari kemudian, Dia bangkit dari kubur dan menampakkan diri kembali sebagai pemenang atas dosa, kematian, dan neraka -- kebangkitan yang lain daripada yang lain dalam sejarah. 

Apakah pada saat ini Anda merasa tidak mampu lagi untuk berlari? Apakah Anda telah terjatuh sedemikian parah? Renungkanlah penderitaan Yesus. Renungkanlah kebangkitan-Nya. Mintalah kemenangan dari-Nya. Cukup bayangkan saja apa yang telah ditawarkan-Nya kepada Anda, tak peduli sedalam mana Anda jatuh sekarang! 

Tidak ada seorang pun yang dapat mengatasi masalah seperti Tuhan kita --MRD 

YESUS MATI UNTUK MENYELAMATKAN KITA DAN HIDUP UNTUK MENJAGA KITA

Beriman

Rubrik Renungan

Beriman

“Jadilah kepadamu menurut imanmu.” (Mat. 9:29)
Pada dasarnya, iman mempunyai arti yang lebih luas daripada kata percaya. Sebab iman bukan hanya soal percaya, tapi bagaimana kepercayaan itu sungguh menjiwai dan menggerakkan hidup orang yang beriman.
Orang yang percaya pada Tuhan tapi belum punya iman yang kuat, pasti kepercayaannya itu akan mudah goyah. Bila doa belum terjawab, ada-ada saja keluhan yang keluar. Padahal tidak semua keinginan kita dapat terpenuhi. Bukankah Tuhan selalu memberi yang terbaik? Dan yang terbaik itu tidak selalu datang dalam waktu yang singkat, tapi pada waktu yang tepat.
Oleh sebab itu, mari kita memupuk iman yang kokoh kepada Tuhan. Percayalah seperti orang tua yang menyayangi anaknya, begitu juga Tuhan menyayangi dan membentuk kita. Terkadang perlu ada didikan yang keras, perlu ada ujian dan tantangan, perlu kerja keras dan perlu bersabar, sebelum akhirnya Tuhan menjawab doa dan pergumulan kita.

PERCIKAN HATI
Jumat, 4 Desember 2015

Hidup adalah Karunia Tuhan

Rubrik Kata Mutiara

Hidup adalah Karunia Tuhan

Kehidupan bukanlah masalah untuk diselesaikan, melainkan karunia untuk dinikmati.
Keluarga Ari Putro Cahyono amat bersyukur karena pada tanggal 28 Desember 2014 mereka tidak jadi berangkat ke Singapura dengan menggunakan pesawat Air Asia QZ 8501. Pihak maskapai sudah menghubungi mereka sebelumnya mengenai perubahan jadwal terbang, namun karena berbagai kesibukan, telepon tersebut tidak mereka terima.
Mereka tiba di bandara pukul 05.30 padahal pesawat tersebut sudah berangkat sejak pukul 05.20. Pada awalnya salah satu anggota keluarga sudah marah-marah karena perubahan jadwal yang tidak mereka ketahui itu.
Tapi ketika mereka mendengar bahwa pesawat tersebut mengalami kecelakaan, rasa kecewa itu sungguh berganti dengan rasa syukur yang tak terkira.
Sahabat, ketika kita mengeluhkan berbagai ketidakadilan yang kita alami, ingatlah selalu bahwa hidup ini adalah karunia yang diberikan Tuhan secara cuma-cuma untuk kita nikmati. Untuk itu, perbanyaklah bersyukur daripada mengeluh.
Ketahuilah nafas kehidupan adalah anugerah terbesar yang seharusnya membuat kita ikhlas dan berbesar hati untuk menjalani setiap peristiwa yang mewarnai kehidupan kita.
PERCIKAN HATI
Kamis, 3 Desember 2015

Amsal 17:22

Amsal 17:22
Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

Matius 10:38

Matius 10:38
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.

Yesaya 43:11

Yesaya 43:11
Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.

Matius 5:9

Matius 5:9
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Matius 5:13-14

Matius 5:13-14
Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Lukas 11:9-10

Lukas 11:9-10
Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

Mazmur 119:105

Mazmur 119:105
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Yesaya 43:11

Yesaya 43:11
Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.

Efesus 6:5

Efesus 6:5
Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus.

Efesus 4:2

Efesus 4:2
Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

Efesus 2:22

Efesus 2:22
Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

Efesus 2:4-5

Efesus 2:4-5
Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita — oleh kasih karunia kamu diselamatkan

Mazmur 23:4

Mazmur 23:4
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

1 Petrus 3:8-10

1 Petrus 3:8-10
Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:
"Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.

1 Petrus 3:12

1 Petrus 3:12
Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat.

1 Petrus 3:10-11

1 Petrus 3:10-11
Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya.

Kolose 2:7

Kolose 2:7
Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

1 Petrus 3:8

1 Petrus 3:8
Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati.

Menghindari Kesalahpahaman

Rubrik Inspirasi Kitab Suci

Menghindari Kesalahpahaman

“….Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.” (Yes. 11:3b)

Dalam sebuah seminar, seorang pembicara yang terkenal taat beragama tiba-tiba berkata, “Saya akan membuat sebuah pengakuan. Saya pernah dekat dengan seorang wanita yang telah bersuami. Kami pernah tinggal bersama dan saya sangat mencintainya.
Mendengar pengakuan sang pembicara, bahkan sebelum ia menyelesaikan kalimatnya sudah ada beberapa orang keluar dari ruangan itu dengan raut wajah yang penuh dengan rasa kecewa.
Melihat reaksi para pendengarnya, pembicara itu melanjutkan “Saya akan memberitahukan siapa wanita itu. Dia adalah ibu saya.” Para pendengar pun langsung tertawa terbahak-bahak.

Sahabat, tanpa sadar kita pun sering menghakimi orang tanpa terlebih dahulu mendengar dengan lebih seksama atau mencari tahu lebih lanjut mengenai kebenaran berita yang kita dengar.

Mari kita belajar dari sosok Sang Raja damai yang dibicarakan oleh nabi Yesaya pada hari ini. Mari berusaha untuk tidak menghakimi orang berdasarkan peristiwa atau berita yang belum jelas kebenarannya. Bangunlah kebiasaan baru untuk lebih banyak mendengarkan daripada berbicara agar kita tidak mudah salah paham atau memberi penilaian negatif kepada orang lain.

PERCIKAN HATI
Selasa, 1 Desember 2015

MAKSUD SEBENARNYA

Bacaan: Markus 7:5-13
NATS: Yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan (Matius 23:23)
_________________________________________________________________________________

Di daerah koloni Amerika Utara, William Penn dikenal sebagai anggota Quaker baik hati yang jujur terhadap penduduk asli Amerika. Saat ia pulang ke Inggris, anak-anaknya tidak ikut serta. Sayang, mereka tidak mewarisi integritas bapaknya. Bahkan tak lama kemudian, mereka merancang maksud jahat untuk menipu sebuah suku di Delaware. Mereka memperlihatkan sebuah kontrak lama yang menyatakan bahwa orang-orang Indian tersebut setuju untuk menjual sebidang tanah yang dapat dikelilingi seseorang dalam satu setengah hari.

Saat suku itu menyetujui perjanjian nenek moyang mereka, anak-anak Penn merasa gembira. Mereka lalu mengupah tiga pelari tercepat. Salah seorang pelari itu mencapai jarak 110,05 km dalam 18 jam. Mereka benar-benar tidak menghormati surat itu dan maksud sebenarnya dari perjanjian tersebut. 

Pada zaman Yesus, orang-orang Farisi dan ahli Taurat merasionalisasikan pelanggaran mereka terhadap maksud Taurat Allah yang sebenarnya. Yesus membongkar kemunafikan mereka saat mengutip perintah "hormatilah ayahmu dan ibumu" (Markus 7:10-13). Mereka mengatakan bahwa sebagian dari pendapatan mereka merupakan "hadiah kepada Allah" sehingga pendapatan mereka itu tidak dipakai untuk merawat orangtua mereka yang lanjut usia.

Alkitab bukan alat untuk memenuhi keinginan kita. Sebaliknya, kita harus meminta Allah supaya menolong kita memahami maksud yang sebenarnya. Pastikan kita tidak mengabaikan hal terpenting dalam hukum Taurat, yaitu keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan (Matius 23:23) --HDF

MENAATI APA YANG TERTULIS DALAM HUKUM ITU BAIK NAMUN MENAATI SEMANGAT HUKUM JAUH LEBIH BAIK

Lihatlah Sisi Positifnya

Rubrik Motivasi Kerja & Usaha

Lihatlah Sisi Positifnya

Suatu ketika seorang pembicara diundang untuk memberikan motivasi kepada penduduk sebuah kota yang sedang lesu perekonomiannya.
Sang pembicara mulai melakukan presentasi. Ia mengambil sebuah kertas putih dan membuat lingkaran kecil di tengah-tengah kertas itu dengan menggunakan spidol.
Kemudian ia mengangkat kertas itu dan menunjukkannya pada mereka yang hadir sambil bertanya, “Apa yang kalian lihat?”. Sebagian besar menjawab mereka melihat sebuah titik hitam.
Dengan kecewa, sang pembicara itu menjawab, “Kalian telah melewatkan hal terpenting. Kalian tidak melihat kertas putih yang ukurannya sebenarnya lebih besar daripada titik hitam ini.”

Sahabat, pengalaman gagal, belum berhasil atau penolakan itu seperti sebuah titik hitam kecil yang berada di tengah kertas putih. Bila kita terlalu fokus pada kemalangan yang kita alami itu, maka kita tidak akan mampu melihat berkat besar yang berada di balik itu semua.

Mari belajar dari pengalaman. Jika belum berhasil, kita berusaha lagi. Justru ketika gagal, mata kita mampu terbuka lebar untuk melihat penyebab kegagalan itu sehingga di kemudian hari kita tidak akan mengulanginya lagi. 

Lihatlah sisi positif dari setiap kegagalan yang kita alami. Lalu fokuslah untuk meraih kesempatan yang masih terbuka lebar untuk kita. Jangan terpaku pada kegagalan. Jika jatuh, kita bangkit lagi untuk berusaha dengan lebih baik.

PERCIKAN HATI
Senin, 30 November 2015

SINAR YANG MEMUDAR

Bacaan: 2Korintus 3:5-18
NATS: Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti (2Korintus 3:10)

Dalam beberapa hal, hukum Taurat Musa bagi orang kristiani sama seperti kruk bagi seorang atlet. Keduanya baik apabila diperlukan dan digunakan dengan benar. Namun, kruk tidak dapat digunakan untuk memenangkan perlombaan lari cepat 90 meter. Demikian juga bersandar pada sebuah sistem hukum tidak pernah dapat membawa kemenangan rohani bagi kita.

Paulus menekankan penyusutan kebesaran hukum Perjanjian Lama dengan membandingkannya dengan kemuliaan hidup dan kebebasan di dalam Roh yang tiada taranya. Mengacu pada wajah Musa yang bersinar setelah menerima Sepuluh Perintah Allah, Rasul Paulus berkata bahwa memudarnya sinar wajah Musa sama seperti wahyu di Gunung Sinai yang diterimanya. Wahyu itu bersifat sementara dan tidak lengkap. Orang Israel akan segera menyadari bahwa pesan Allah dari gunung itu juga standar yang akan digunakan untuk menghakimi mereka.

Namun, di mana Roh Kudus memerintah, di sana terdapat anugerah yang melimpah, dan keagungan-Nya jauh melebihi keagungan Taurat itu. Bayangkan sebatang korek api yang menyala di dalam sebuah tempat yang gelap gulita. Munculnya nyala api yang tiba-tiba itu memberikan sebuah pertunjukan sinar yang mengesankan. Namun, jika Anda menyalakan sebuah korek api di bawah terik sinar matahari, percikan sinarnya akan tampak tidak berarti.

Kesepuluh perintah tersebut bersifat menuntut dan pada akhirnya menghakimi. Akan tetapi, hidup di dalam Roh membawa pengalaman kuasa Allah yang mengubahkan ke dalam hati kita --MRD 

PUDARNYA KEAGUNGAN TAURAT TIDAK SEBANDING DENGAN KEMULIAAN ANUGERAH ALLAH

MELIHAT KE DUA ARAH

Bacaan: Yosua 1:1-9 
NATS: Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang (Yosua 1:2) 

Selama kebaktian Perjamuan Kudus pada Malam Tahun Baru di gereja, kami mengucapkan doa bersama-sama: “Bapa, kami serahkan tahun yang telah berlalu ini kepada-Mu. Kami menyerahkan kegagalan, penyesalan, dan kekecewaan kami kepada-Mu, karena semuanya itu tidak lagi berguna bagi kami. Sekarang, jadikan kami manusia baru, melupakan yang ada di belakang dan memusatkan pada apa yang di depan kami. 

“Kami serahkan kepada-Mu semua harapan dan impian kami akan masa depan. Murnikan semuanya itu dengan Roh-Mu supaya kehendak kami benar-benar mencerminkan kehendak-Mu untuk kami. 

“Saat kami berdiri di ambang tahun baru, doronglah kami dengan keberhasilan-keberhasilan masa lampau, tantanglah kami dengan kuasa firman-Mu, dan bimbing kami dengan hadirat Roh Kudus-Mu.

” Melihat ke dua arah pada setiap masa peralihan adalah sesuatu yang baik. Ketika Yosua memimpin Israel, Allah berfirman kepadanya supaya mempertimbangkan masa lampau dan masa depan: “Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah Sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu” (Yosua 1:2). Kemudian Dia berjanji, “Seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau …. Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi” (ayat 5,9). 

Dengan percaya kepada Allah, kita dapat menoleh ke belakang dan menatap ke depan, lalu melangkah dengan berani memasuki tahun baru —David McCasland 

KEMENANGAN-KEMENANGAN MASA LALU MEMBERI KEBERANIAN UNTUK MENGHADAPI MASA DEPAN

Berjaga-jaga

Rubrik Motivasi Rohani

Sadarkah kita bahwa kadang kejatuhan seseorang atau keluarga itu terjadi bukan karena banyaknya masalah, tetapi justru saat sedang berada dalam kelimpahan, nyaman dalam berbagai hal yang akhirnya membuat orang lengah.

Untuk itulah kita perlu selalu waspada. Kitab Suci menyebut sikap demikian sebagai kemauan untuk selalu berjaga-jaga. Kita berjaga-jaga karena kita tidak pernah tahu kapan kejatuhan itu akan menimpa kita, kita berjaga-jaga karena kita tidak tahu kapan hari Tuhan itu datang.

Sahabat, oleh sebab itu mari kita selalu membiasakan diri untuk hidup di dalam Tuhan. Berdoalah agar kita selalu punya kekuatan untuk berjaga-jaga. Karena sumber kekuatan itu datangnya hanya dari Tuhan. Bila kita tekun berdoa dan terus membangun hubungan dengan Tuhan, Roh Kudus akan memberi kekuatan dan melindungi kita.

Tapi doa dan hubungan yang erat dengan Tuhan yang dimaksud bukan hanya sekedar rutinitas saja, tapi benar-benar merupakan ungkapan hati kita untuk bersyukur, untuk memohon rahmat penyertaan Tuhan dalam perjalanan hidup kita setiap hari. Doa dan kedekatan dengan Tuhan akan melahirkan pertobatan, yang akan memampukan kita untuk menjadi orang yang lebih baik setiap harinya.

Selamat memasuki Masa Adven, selamat mempersiapkan diri untuk menyambut Sang Penebus, tapi juga selamat membaharui hati dan hidup kita agar semakin berkenan di hadapan Tuhan dan sesama.

PERCIKAN HATI
Minggu, 29 November 2015

Popular Posts Widget