Renungan Harian CAHAYA SABDA 31 Maret 2017

Jumat Pekan Prapaskah IV

Bacaan Pertama
Keb 2:1a.12-22 Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati yang keji terhadapnya.

Mazmur
Mzm 34:17-18.19-20.21.23
R:19a Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati.

Bait Pengantar Injil Mat 4:4b
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Bacaan Injil Yoh 7:1-2.10.25-30
Orang-orang Farisi berusaha menangkap Yesus, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Yesus berjalan keliling Galilea;
Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea,
karena di sana orang-orang Yahudi berusaha membunuh-Nya.
Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi,
yaitu hari raya Pondok Daun.
Sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu,
Ia pun pergi juga ke sana,
tidak terang-terangan tetapi diam-diam.

Beberapa orang Yerusalem berkata,
"Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh?
Lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa,
dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya.
Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu,
bahwa Ia adalah Kristus?
Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya,
padahal bila Kristus datang,
tidak ada seorang pun yang tahu dari mana asal-Nya."

Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru,
"Memang Aku kamu kenal, dan kamu tahu dari mana asal-Ku;
namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri,
tetapi diutus oleh Dia yang benar, yang tidak kamu kenal.
Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia,
dan Dialah yang mengutus Aku."

Mereka berusaha menangkap Yesus,
tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia,
sebab saat-Nya belum tiba.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:
Orang-orang Yahudi yang ingin membunuh Yesus bukanlah orang fasik tetapi  tetapi orang-orang yang gagal melihat pekerjaan baik Yesus sebagai pekerjaan Allah sendiri. Sungguh ironis bahwa Yesus yang mengajarkan keutamaan dan melakukan pekerjaan baik itu justru menjadi batu sandungan bagi mereka. Pengalaman mirip seperti ini kadang kita alami dalam perjalanan hidup kita. Perbuatan kita yang baik, belum tentu baik di mata orang lain. Namun, kita tak boleh mundur. Kita harus mempunyai kekuatan untuk bertahan dalam hal baik dan melakukan sabda Tuhan. Kita sendiri tahu bahwa penghayatan iman yang sempit akan menghasilkan bencana yang tidak seharusnya terjadi bagi diri sendiri dan sesama. Banyak contoh bagaimana orang dapat dengan tega menyengsarakan dan membunuh orang lain yang tanpa dosa atas nama agama.  Sungguh suatu kenyataan yang menyedihkan jika agama dijadikan alasan untuk saling menghancurkan antar sesama. Sebagai manusia yang lemah dan tak berdaya, kita hanya bisa menjadi kuat jika kita selalu didampingi oleh Allah. Maka, baiklah kita untuk senantisa membangun  relasi yang dekat dengan  Allah Bapa yang penuh kasih.

"Cara melakukan pekerjaan besar adalah mencintai apa yang anda lakukan"

ORANG TERBALIK

Bila orang miskin sedang belanja di toko parcel maka ia akan minta dibuatkan parcel yang bagus dan mahal, karena parcel akan dihadiahkan ke bossnya.

Bila orang kaya raya sedang belanja di toko parcel maka ia akan minta dibuatkan parcel yang paling murah karena itu akan dihadiahkan ke karyawan2 bawahannya.

Pertanyaan menariknya adalah : _Siapa yang lebih miskin dan siapa yang lebih kaya dan siapa yang lebih baik?_
Saya rasa jawabannya tidak usah dibahas lagi.

Begitulah manusia,,,,,, berpikirnya sering terbalik-balik. Kepada orang yang seharusnya pantas disantuni, justru kita jadi sangat pelit.
Kepada orang yang berkelimpahan harta, kita justru jadi sangat royal.
Kepada orang lemah/bawah yang seharusnya kita berlemah lembut kepadanya, justru kepadanya kita jadi sangat kasar dan jahat dalam ucapan maupun sikap.
Kepada orang yang sepantasnya kita tegur karena kesombongan dan kejahatannya, justru kita jadi sangat hormat.
Kepada orang yang setiap hari makan mewah, kita mengundangnya dalam pesta dengan suguhan makanan yang 'wah' dan melimpah.
Kepada orang yang hari ini bisa makan dan besok bisa jadi dia lapar, justru kita memberinya makanan sisa yang kita sendiri sudah ogah.

Ya,,,ya,,, begitulah kebanyakan manusia. Sering berpikir terbalik-balik

Saya jadi teringat dengan pesan hati:
_"Bila mau mengukur kebaikan seseorang, lihatlah cara dia memperlakukan orang-orang dibawahnya atau orang-orang yang tidak memberi keuntungan apapun kepadanya"_

Mudah-mudahan kita bukan termasuk orang yang "terbalik", dan selalu memperbaiki untuk menjadi umat yang terbaik. 😄

Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggilNya murid-muridNya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya." (Mrk 12:41-44)

Tetap semangat.... 💪🏾
🙃 Loh.....terbalik ya ?!

PROTES TERHADAP TUHAN

Banyak lagu rohani yang liriknya berbicara tentang kebaikan Tuhan. Memuja Tuhan karena Dia baik; bahkan amat baik. Tentu itu benar. Namun, kita masih boleh bertanya tentang pernyataan bahwa Tuhan itu baik. Baik kepada siapa? Tuhan itu dipuji sebagai Allah yang baik, tetapi baik kepada siapa? Kebanyakan jawabannya adalah: kepada saya.

Lantas, bagaimana jika Tuhan baik kepada orang lain? Bahkan, baik kepada orang yang menurut kita tak pantas menerima kebaikan Tuhan?

Kisah Yunus menjawabnya, melalui sikap sang nabi itu sendiri. Yunus protes ( marah ) kepada Tuhan. ( Yunus 4 : 1-11 ) Yunus tidak dapat menerima bahwa Tuhan baik kepada Niniwe; kota jahat yang bertobat itu. Malapetaka urung dijatuhkan. Yunus sungguh kesal, marah, dan protes keras sampai minta mati (ayat 3, 8, 9).

Namun, Tuhan sabar mengajar Yunus. Pelan-pelan ia menyadarkan nabi itu. Kisah Yunus mengajar kita tentang kebaikan Tuhan dalam cakrawala yang lebih lebar. Kebaikan Tuhan tidak hanya untuk saya, tetapi juga untuk anda, untuk dia, untuk mereka.

Tuhan itu baik bagi semua orang. Ingat cerita anak sulung yang marah ketika adiknya si bungsu pulang disambut bapanya dengan kebaikan (Lukas 15:28)? Itulah gambaran sikap kebanyakan orang, termasuk orang kristen

Yakni, kerap merasa dirinya saja yang layak menerima kebaikan Tuhan. Dan "membuat daftar" tentang orang-orang yang tak pantas menerima kebaikan Tuhan. Akibatnya, jika sesama diberkati atau menerima kebaikan di hidupnya, ia gelisah dan marah.

Belajarlah melihat kebaikan Tuhan kepada orang lain juga, sebab Dia baik kepada semua orang

Dasarkanlah titik fokus pada Tuhan

Saat seorang pelari berada di dalam arena perlombaan, maka titik fokusnya adalah garis finis. Maka ia akan mengerahkan seluruh tenaga mauapun kekuatan untuk mencapai titik itu. Ia akan berusaha untuk mencapai garis finis itu.

Sama seperti para pemain bola, maka mereka akan mengarahkan bola mereka kepada gawang dan mencetak gol. Mereka akan berjuang mati-matian untuk mencapai impiannya.

Iblis sangat sangat senang dengan manusia yang memiliki titik fokus dalam tujuan hidup mereka. Iblis akan mencoba untuk masuk dan mengusai pikiran kita. Saat kita salah menenpatkan titik fokus, maka iblis yang akan bekerja dalam kehidupan kita dan menghancurkan semua yang kita miliki.

Dasarkanlah titik fokus kita kepada Tuhan, biarlah Tuhan yang turut bekerja dalam kehidupan kita. Maka dari itu kita perlu menempatkan Tuhan di atas segala-galanya. Prioritaskan Tuhan dalam kehidupan kita.

[[ Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

( Matius 6:33 ) ]]

Mendidik Anak

Anak-anak yang dididik dalam keluarga yang penuh kesantunan, etika tata inkrama & sikap kesederhanaan akan tumbuh menjadi anak-anak yang tangguh, disenangi & disegani banyak orang..

Mereka tahu aturan makan table manner di restoran mewah.
Tapi tidak canggung makan di warteg kaki lima..

Mereka sanggup beli barang-barang mewah.
Tapi tahu mana yang keinginan dan kebutuhan..

Mereka biasa pergi naik pesawat antar kota bahkan antar benua.
Tapi santai saja saat harus naik angkot kemana-mana...

Mereka berbicara formal saat bertemu orang berpendidikan.
Tapi mampu berbicara santai bertemu orang jalanan...

Mereka berbicara visioner saat bertemu rekan kerja.
Tapi mampu bercanda lepas bertemu teman lama...

Mereka tidak norak saat bertemu orang kaya.
Tapi juga tidak merendahkan orang yg lebih miskin darinya...

Mereka mampu membeli barang-barang bergengsi.
Tapi sadar kalau yang membuat dirinya bergengsi adalah kualitas & kapasitas dirinya, bukan dari barang yang dikenakannya...

Mereka punya...
Tapi tidak teriak kemana -mana...

Kerendahan hati yang membuat orang lain menghargai dan menghormati dirinya.

Jangan didik anak dari kecil dengan penuh kemanjaan, apalagi sampai melupakan kesantunan & etika tata krama.

Hal-hal sederhana tentang kesantunan seperti :
Pamit saat pergi dari rumah, permisi saat masuk ke rumah teman (karena ternyata banyak orang masuk ke rumah orang tidak punya sopan santun, tidak menyapa orang orang yang ada di rumah itu),
kembalikan pinjaman uang sekecil apapun, berani minta maaf saat ada kesalahan & tahu berterima kasih jika dibantu sekecil apapun.
Kelihatannya sederhana,
tapi orang yang tidak punya attitude itu tidak akan mampu melakukannya.

Bersyukurlah kalau kita terlahir di keluarga yang mengajarkan kita kesantunan, etika, tata krama & kesederhanaan.

Karena ini jauh lebih mahal daripada sekedar uang.

semoga bermanfaat..🙏🙏🙏😇😇😇😍😍😍

KISAH SUMPIT PANJANG

Ada sebuah cerita China kuno tentang seorang pria yang akan segera meninggal.

Dia ingin sekali tahu seperti apa Neraka dan Surga itu.

Lantas dia mengunjungi seorang tua bijak di desanya dan memohon petunjuk tentang seperti apa NERAKA dan SURGA.

Orang bijak itu mengajaknya ke sebuah rumah makan unik yang ada di desanya

Dimana di rumah makan itu menyediakan semua masakan lezat dengan gratis dengan syarat hanya boleh makan dimeja khusus dengan peralatan khusus.

Meja khusus itu adalah meja yang berukuran besar, dengan segala makanan enak terhidang di atasnya dan sepasang sumpit dengan ukuran sepanjang hampir 1 meter untuk mengambil makanan yang berada di tengah meja makan besar itu.

Pria itu melihat beberapa orang yang lapar (rakus karena makanan itu gratis) mencoba mengambil makanan sebanyak-banyaknya, namun mereka kesulitan saat akan menyuapkan ke mulutnya masing-masing menggunakan sumpit panjang itu.

Karena emosi, setiap orang yang berada di meja itu mengeluarkan sumpah serapah dan makian sehingga ramai lah ruang makan itu dengan segala macam hujatan, bahkan tak jarang mereka ada yang berkelahi satu dengan yang lain.

Kata pria, "Aku sudah mengerti seperti apa neraka itu, sekarang tunjukkan kepadaku seperti apa itu surga"

Lalu orang bijak itu mengajaknya ke ruang yang lain, dengan kondisi yang sama dengan yang sebelumnya, meja besar dan tentu sumpit sepanjang hampir 1 meter.

Namun, begitu masuk pria itu melihat semua orang yang sedang duduk makan terlihat bahagia, tertawa dan bercanda, tidak terdengar sedikitpun makian dan sumpah serapah seperti di ruang sebelumnya.

Pria itu bertanya "Mengapa disini semua orang bahagia, padahal mereka mendapatkan kondisi yang sama dengan ruang yang lain?
Mereka bisa makan dengan tenang dan kenyang tidak seperti ruangan yang sebelumnya"

Lalu, pria itu melihat mereka yang duduk di meja besar itu saling menyuapkan makanan dari yang satu kepada yang lain dengan sumpit yang panjang itu,

Saling memberi makan satu dengan yang lain, tidak terlihat sedikitpun rebutan makanan yang dihidangkan.

Orang bijak itu lalu menjawab begini:

"Jika kamu ingin merasakan surga di bumi, berusahalah membantu mereka yang kekurangan dan mereka yang membutuhkan, karena SURGA sedemikian sederhana,

SYARATNYA HANYA  BERBAGI dan MELAYANI

Ya, SURGA itu sangat sederhana, mau berbagi dan melayani satu dengan yang lain

Dan jika kamu ingin juga merasakan NERAKA di bumi, sering-seringlah EGOIS dan tidak mau berbagi, hanya fokus kepada kesenangan dan kepentingan sendiri, sehingga frustrasi, amarah dan kebutaan mata hati akan menguasai dirimu"

SEMOGA BERMANFAAT.

Renungan Harian CAHAYA SABDA

Bacaan Liturgi 25 Maret 2017

HR Kabar Sukacita

Bacaan Pertama Yes 7:10-14;8:10
Seorang perempuan muda akan mengandung.

Mazmur
Mzm 40:7-8a.8b-9.10.11
R:8a.9a Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.

Bacaan Kedua Ibr 10:4-10
Lihatlah Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.

Bait Pengantar Injil Yoh 1:14ab
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita,
dan kita telah melihat kemuliaan-Nya.

Bacaan Injil Luk 1:26-38
Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki.

Inilah Injil Yesus Kristus Menurut Lukas:

Dalam bulan yang keenam
Allah mengutus malaikat Gabriel
ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret,
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang
bernama Yusuf dari keluarga Daud;
nama perawan itu Maria.

Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata,
"Salam, hai engkau yang dikaruniai,
Tuhan menyertai engkau."
Maria terkejut mendengar perkataan itu,
lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Kata malaikat itu kepadanya,
"Jangan takut, hai Maria,
sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
Sesungguhnya engkau akan mengandung
dan akan melahirkan seorang anak laki-laki,
dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Ia akan menjadi besar
dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi.
Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya
takhta Daud, bapa leluhur-Nya.
Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub
sampai selama-lamanya,
dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
Kata Maria kepada malaikat itu,
"Bagaimana hal itu mungkin terjadi,
karena aku belum bersuami?"
Jawab malaikat itu kepadanya,
"Roh Kudus akan turun atasmu,
dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau;
sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu
akan disebut kudus, Anak Allah.
Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu,
ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya,
dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu.
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
Maka kata Maria,
"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan;
terjadilah padaku menurut perkataanmu itu."
Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:
Hari ini kita memperingati Hari Raya Kabar Sukacita kepada Maria dari Nazareth. Injil mengingatkan kita bahwa rencana Allah untuk keselamatan umat manusia merupakan inisiatif dari Allah. Ia mengutus Putra-Nya kepada dunia pada waktu dan tempat yang tepat dan jelas. Secara terbuka dikatakan bahwa Allah telah mempersiapkan Maria dengan segala yang diperlukan untuk menggenapi perutusannya sebagai Bunda Penebus. Ia menerima tugas perutusan ini dalam kemerdekaan dan imannya. Sungguh hal yang luar biasa bahwa keselamatan umat manusia diletakkan pada kebebasan tanggapan seorang perempuan bernama Maria dari Nazareth. Syukur pada Allah bahwa Maria berkata, "Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut kehendak-Mu" Itulah jawaban "Ya" Maria. Jawaban "Ya" Maria kepada Allah
kepada kita daya dan pilihan pribadi yang luhur mulia. Jawaban itu juga memancarkan cahaya pada setiap jawaban pribadi kita juga kepada Allah untuk rencana keselamatan-Nya dalam kehidupan kita masing-masing.

" Bila Tuhan memanggilmu, katakanlah : "Fiat Voluntas Tua", terjadilah padaku menurut perkataanMu "

Renungan Harian Cahaya Sabda 24 Maret 2017

Jumat Pekan Prapaskah III

Bacaan Pertama Hos 14:2-10
Kami tidak akan berkata lagi "Ya Allah kami" kepada buatan tangan kami.

Mazmur : Mzm 81:6c-8a.86b-9.10-11b.14.17
R:11.9a Akulah Tuhan, Allahmu, dengarkanlah suara-Ku.
Bait Pengantar Injil : Mat 4:17
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.

Bacaan Injil: Mrk 12:28b-34
Tuhan Allahmu itu Tuhan yang esa, kasihilah Dia dengan segenap jiwamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Sekali peristiwa datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus
dan bertanya kepada-Nya,
"Perintah manakah yang paling utama?"
Jawab Yesus, "Perintah yang paling utama ialah:
Dengarlah, hai orang Israel,
Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa.
Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati,
dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi,
dan dengan segenap kekuatanmu.
Dan perintah yang kedua ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Tidak ada perintah lain yang lebih utama
daripada kedua hukum ini."

Berkatalah ahli Taurat itu kepada Yesus,
"Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan,
bahwa Dia itu esa, dan bahwa tidak ada allah lain kecuali Dia.
Memang mengasihi Dia dengan segenap hati,
dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan,
serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri
jauh lebih utama dari pada semua kurban bakar dan persembahan."

Yesus melihat betapa bijaksana jawaban orang itu.
Maka Ia berkata kepadanya,
"Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!"
Dan tak seorang pun berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:
Dunia saat ini semakin individualis. Sering kali kita menjadikan kepentingan pribadi  yang egois sebagai sumber dan tujuan dari sikap dan tindakan kita. Orang seperti ini akan sulit mencintai. Sebab dalam pikirannya bukan lagi apa yang harus saya berikan kepada sesama, tetapi apa yang sesama harus berikan kepada saya. Kita ditantang untuk sikap hidup tanpa pamrih, yang terarah pada kemuliaan Tuhan dan kebahagiaan diri dan sesama. Yesus datang untuk menerapkan hukum cinta kasih, cinta kepada Tuhan dan sesama. Jalan satu-satunya seseorang dapat membuktikan bahwa dia mengasihi Allah ialah dengan menunjukkan bahwa dia mengasihi sesama manusia. Hukum kasih mengajarkan kepada kita untuk mengasihi sesama manusia bukan hanya sesama umat Kristen tetapi siapa saja yang ada di dunia ini. Mari belajar mengasihi tanpa memandang segala perbedaan yang ada.

" Cinta kasih adalah hukum yang tertinggi, maka biarlah cinta menjadi ratu yang menjiwai seluruh hidup kita."

Renungan harian CAHAYA SABDA 23 Maret 2017

Kamis Pekan Prapaskah III
PF S. Turibius dari Mongrovejo, Uskup

Bacaan Pertama Yer 7:23-28
Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara Tuhan.

Mazmur : Mzm 95:1-2.6-7.8-9
R:8 Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya,janganlah bertegar hati.

Bait Pengantar Injil Yl 2:12-13
Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sabda Tuhan,sebab Aku ini pengasih dan penyayang.

Bacaan Injil Luk 11:14-23
Siapa tidak bersama aku, ia melawan Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa
Yesus mengusir dari seorang
suatu setan yang membisukan.
Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata.
Maka heranlah orang banyak.

Tetapi ada di antara mereka yang berkata,
"Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan."
Ada pula yang meminta suatu tanda dari surga kepada Yesus
untuk mencobai Dia.

Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata,
"Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa,
dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh.
Jikalau Iblis itu terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri,
bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan?
Sebab kamu berkata,
bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul.
Jadi, jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul,
dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya?
Nah, merekalah yang akan menjadi hakimmu!
Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah,
maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.
Apabila seorang yang kuat dan yang bersenjata lengkap
menjaga rumahnya sendiri,
maka amanlah segala miliknya.
Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya
menyerang dan mengalahkannya,
maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata
yang diandalkannya,
dan akan membagi-bagikan rampasannya.
Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku,
dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku,
ia mencerai-beraikan."

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:
Dalam Injil hari ini disampaikan bahwa Yesus mengusir Roh jahat dan orang banyak yang menyaksikan peristiwa itu menjadi kagum terpesona. Yesus juga menunjukkan bahwa para penuduhnya tidak konsisten dalam berargumentasi.
Mereka mengatakan bahwa Yesus mengusir roh jahat dengan menggunakan kuasa iblis, sementara para pengusir roh jahat melalui kuat kuasa Allah. Jadi, jika mereka menuduh Yesus, secara implisit mereka juga menuduh para pengusir roh jahat itu. Yesus menggambarkan iblis sebagai seorang kuat yang menguasai sebuah istana yang dipersenjatai lengkap. Namun ada pribadi lebih kuat yang datang untuk menghancurkan pertahanan istananya dan mendistribusikan harta bendanya. Jadi, keberadaan iblis tergantung pada belas kasih Pribadi yang lebih kuat itu, dan Pribadi yang lebih kuat itu telah hadir di tengah-tengah umat-Nya. Dialah Yesus yang datang dengan kuasa Allah dan mengalahkan yang jahat. Dalam masa prapaskah ini, kita diajak untuk berpegang pada kekuatan Allah bukan kekuatan yang lain yang kadang kala datang menggoda dan lebih memikat.

" Kuasa Allah akan selalu membawa keselamatan bagi semua orang."

Renungan Harian CAHAYA SABDA 22 Maret 2017

Rabu Pekan Prapaskah III

Bacaan Pertama: Ul 4:1.5-9
Lakukanlah ketetapan-ketetapan itu dengan setia.

Mazmur
Mzm 147:12-13.15-16.19-20
R:12a Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem!

Bait Pengantar Injil : Yoh 6:63b.68a
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.
Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Bacaan Injil : Mat 5:17-19
Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Janganlah kamu menyangka,
bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat
atau kitab para nabi.
Aku datang bukan untuk meniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya.
Karena Aku berkata kepadamu:
Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini,
satu iota atau satu titik pun
tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat,
sebelum semuanya terjadi.
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat
sekalipun yang paling kecil,
dan mengajarkannya demikian kepada orang lain,
ia akan menduduki tempat-tempat yang paling rendah
di dalam Kerajaan Surga.
Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan
segala perintah Taurat,
ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga."

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:
Secara umum manusia sulit diganggu dari zona amannya; sulit menerima perubahan dan sulit juga menaati tata tertib. Perintah dan hukum kerap dipandang sebagai beban, khususnya bagi mereka yang tidak terbiasa hidup teratur, hidup seenaknya sendiri dan tidak peduli kepada sesama. Perintah dan hukum hanya akan jadi pengurang kebahagiaan dan penghalang kebebasan bagi mereka. Padahal perintah dan hukum bisa menjadikan manusia bebas, damai, dan bahagia. Adanya perintah dan hukum memampukan kita hidup teratur dan berelasi selaras dengan sesama bahkan dengan Tuhan sendiri. Jadi, peraturan dan hukum itu perlu agar kita hidup dalam kedamaian, kebahagiaan dan kebebasan yang sejati.  Keselamatan ini akan tercapai apabila kita menghayati peraturan dan hukum itu. Yesus datang bukan untuk menghapus hukum taurat dan kitab para Nabi, melainkan untuk menggenapinya dengan hukum kasih. Kasih merupakan hukum yang pertama dan utama, artinya hukum yang tertinggi dari segala hukum. Mari kita belajar menerapkan kasih bagi siapa saja yang kita jumpai dalam perziarahan di dunia ini.

"Cinta kasih mengalahkan segalanya"

Renungan Harian CAHAYA SABDA, Minggu 19 Maret 2017

Minggu Prapaskah III

Bacaan Pertama
Kel 17:3-7
Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum.

Mazmur : Mzm 95:1-2.6-7.8-9
R:8 Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bertegar hati.

Bacaan Kedua : Rom 5:1-2.5-8
Kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Bait Pengantar Injil
Yoh 4:42.15 Tuhan, Engkaulah juruselamat dunia.
Berilah aku air kehidupan, supaya aku tidak haus lagi.

Bacaan Injil : Yoh 4:5-42
Mata air yang memancar sampai ke hidup yang kekal.

Renungan:
Dalam tradisi masyarakat Samaria, kaum pereempuan cukup setara kedudukannya dengan kaum lelaki. Karena itu, di dalam Injil dikatakan bahwa perempuan Samaria membawa orang-orang kota Sikhar, yakni kaum bapak terhormat untuk datang menemui Yesus. Latar belakang ini membuat kita melihat betapa perjumpaan dengan Yesus yang ada dalam perjalanan itu mengubah sikap-sikap yang biasanya tidak lagi dipertanyakan. Perempuan Samaria itu berubah dari curiga menjadi perhatian dan melihat Yesus sebagai nabi dan bahkan Mesias. Ia kemudian malah mengajak orang-orang sekota menemuinya. Juga orang-orang Samaria yang lain berubah sikap dari hanya sekedar ingin tahu menjadi tulus dan ramah dan meminta Yesus tentunya bersama murid-murid-Nya tinggal di tempat mereka. Dalam Injil, kita melihat bahwa umat yang sedang berjalan di padang gurun itu kehausan dan mendamba "air" agar bisa terus "hidup". Ada perkara yang lebih dalam. Dalam kitab keluaran dikisahkan bagaimana kehidupan yang sulit di padang gurun memang membuat orang sulit percaya bahwa Yang Ilahi tetap melindungi. Dan umat waktu itu memang tidak percaya lagi. Umat di padang gurun waktu itu ingin menemui Yang Ilahi dalam ukuran-ukuran mereka sendiri, dalam cara-cara yang mengenakkan diri mereka. Dan bukan dalam cara yang ditawarkan-Nya sendiri. Berbeda dengan perempuan Samaria dan orang-orang sekotanya. Seperti diulas di atas, lambat laun perempuan yang tadinya terhalang macam-macam hal berhasil mengerti dan yakin bahwa sang tokoh ini ialah Mesias.

"Orang yang murah hati adalah mereka yang rela meruntuhkan tembok keangkuhan diri."

MASA DALAM KEHIDUPAN

Bacaan: Mazmur 71:1-21
NATS: Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan .... Engkau yang selalu kupuji-puji (Mazmur 71:6)

Waktu muda, kita tak sabar menjadi dewasa. Setelah tua, kita mengenang kembali masa muda kita dengan penuh kerinduan. Namun, Allah ingin agar kita dapat sungguh-sungguh menikmati datangnya setiap masa kehidupan. Berapa pun usia kita, Dia memberi apa yang kita butuhkan untuk meraih apa pun yang dapat kita capai. Dia meminta kita mempertanggungjawabkan hidup kita kepada-Nya, serta menerima perjuangan hidup yang Dia izinkan terjadi dan kekuatan yang Dia sediakan.

Seorang wanita yang menghadapi masalah penuaan bertanya kepada seorang guru Alkitab J. Robertson McQuilkin, “Mengapa Allah membiarkan kita menjadi tua dan lemah?” McQuilkin menjawab, “Saya rasa Allah telah merencanakan bahwa kekuatan dan kecantikan masa muda bersifat fisik, tetapi kekuatan dan kecantikan masa tua bersifat rohani. Lambat laun kita mulai kehilangan kekuatan dan kecantikan yang fana. Lalu kita akan berkonsentrasi pada kekuatan dan kecantikan yang kekal. Kita menjadi sangat ingin meninggalkan kefanaan, mematikan sebagian diri kita, dan merindukan rumah kekal kita. Jika kita tetap muda, kuat, dan cantik, mungkin kita tak mau meninggalkan dunia ini.”

Apakah saat ini Anda menjalani masa muda? Percayalah pada pengaturan waktu Allah dalam memenuhi impian Anda. Apakah saat ini Anda menjalani masa setengah tua atau masa tua? Hadapilah tantangan hidup Anda setiap hari. Dan apabila Anda merasa tawar hati, mendekatlah kepada Tuhan. Kehadiran-Nya dapat membuat setiap masa kehidupan ini menjadi masa yang penuh kekuatan dan keindahan --Dennis De Haan

MASA APA PUN DALAM KEHIDUPAN SEGALANYA DITENTUKAN OLEH SIKAP

Renungan Harian CAHAYA SABDA 15 Maret 2017

Rabu Pekan Prapaskah II

Bacaan Pertama, Yer 18:18-20
Persekongkolan melawan Nabi Yeremia.

Mazmur : Mzm 31:5-6.14.15-16
R:17b Selamatkanlah aku, ya Tuhan, oleh kasih setia-Mu!

Bait Pengantar Injil, Yoh 8:12b
Akulah terang dunia, sabda Tuhan,
barangsiapa mengikut Aku ia akan mempunyai terang hidup.

Bacaan Injil, Mat 20:17-28
Yesus akan dijatuhi hukuman mati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada waktu yesus akan pergi ke Yerusalem,
Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri
dan berkata kepada mereka,
"Sekarang kita pergi ke Yerusalem
dan Anak Manusia akan diserahkan
kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat,
dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati.
Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa
yang tidak mengenal Allah,
supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan,
tetapi pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan."

Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus
beserta anak-anaknya kepada Yesus,
lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.
Kata Yesus, "Apa yang kaukehendaki?"
Jawab ibu anak itu,
"Berilah perintah, supaya kedua anakku ini
kelak boleh duduk di dalam Kerajaan-Mu,
yang seorang di sebelah kanan-Mu
dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
Tetapi Yesus menjawab,
"Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta.
Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?"
Kata mereka kepada-Nya, "Kami dapat."
Yesus berkata kepada mereka,
"Cawan-Ku memang akan kamu minum,
tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku,
Aku tidak berhak memberikannya.
Itu akan diberikan kepada orang-orang
bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya."

Mendengar itu,
marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu.
Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata,
"Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa
memerintah rakyatnya dengan tangan besi
dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya
dengan keras atas mereka.
Tidaklah demikian di antara kamu!
Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu,
hendaklah ia menjadi pelayanmu,
dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu,
hendaklah ia menjadi hambamu.
Sama seperti Anak Manusia:
Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani,
dan untuk memberikan nyawa-Nya
menjadi tebusan bagi banyak orang."

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:
Yeremia, nabi pilihan Tuhan menderita karena para lawannya adalah orang-orang yang dekat dengannya. Mereka mengadakan kesepakatan untuk melawan semua pengajarannya dan tidak mau memperhatikan perkataannya. Para musuh juga mau membunuhnya. Yeremia sempat tak punya pilihan. Namun, Yeremia berpasrah kepada Tuhan dan berharap Tuhan yang akan menghancurkan para musuhnya. Yeremia tidak menyimpan dendam kepada musuh-musuhnya tetapi tetap mendoakan musih-musuhnya. "Barang siapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu", demikian dikatakan oleh Yesus kepada para murid-Nya. Hal ini ingin menunjukkan kepada para pemimpin bahwa seorang pemimpin adalah pelayan yang peduli akan masalah manusiawi dan alam serta mampu membawa umat kepada Allah mengurusi Kerajaan Surga. Hal ini sudah dipraktekkan oleh Yesus sendiri. Yesus tidak hanya duduk manis di Bait Allah tetapi membentangkan sayap pewartaan dengan melakukan pelayanan kasih. Memperkenalkan Kerajaan Allah yang senantiasa bekerja dalam kehidupan manusia dan menjawab keluhan setiap umat yang dilayaninya melalui pewartaan kerajaan Allah dengan melakukan pengajaran sabda, penyembuhan bagi yang sakit, membangkitkan orang mati, memberi pengharapan bagi yang putus asa, memberi penghiburan untuk setiap duka. Yesus menjadi pemimpin yang sinergik dan transformatif pada zamannya. 

" Yesus menunjukkan dirinya sebagai teladan dan memberi contoh, lead by example. Pelayan Kerajaan Surga adalah mereka yang mampu tampil dengan menunjukkan teladan dalam hidupnya."

Renungan Harian CAHAYA SABDA 14 Maret 2017

Selasa Pekan Prapaskah II

Bacaan Pertama
Yes 1:10.16-20, Belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan.

Mazmur
Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23
R:23b Orang yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

Bait Pengantar Injil
Yeh 18:31 Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap-Ku,
dan perbaharuilah hati serta rohmu.

Bacaan Injil
Mat 23:1-12 Mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan murid-murid-Nya,
"Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukannya.
Mereka mengikat-ingat beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.
Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang.
Mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang;
mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat;
mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah suka disebut Rabi;
karena hanya satu Rabimu, dan kamu semua adalah saudara.
Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.
Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Kristus.
Siapa pun yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.

Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:
Yesaya mengajak umat Israel untuk berbalik dari perbuatan kita yang jahat dan dosa-dosa kita yang merah bagaikan kirmizi. Yesaya juga mengajak mereka untuk mengejar kekudusan Allah. "Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik, usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!". Demikian ajakan Yesaya kepada umat Israel pada kita  di masa sekarang.
Dalam Injil, Yesus mengajarkan kepada kita sikap rendah hati  dalam melayani sesama dan jangan menonjolkan otoritas kekuasaan. Kerendahan hati akan membawa kita pada sikap penyerahan dan kepasrahan diri kepada kebijaksanaan dan bimbingan Allah. Kerendahan hati juga akan membuat kita sadar bahwa kita adalah orang berdosa yang selalu membutuhkan pengampunan, belas kasih, pertolongan dan bimbingan Tuhan.
Kerendahan hati adalah kemurnian hati, ketulusan, kesiap sediaan untuk mencari kebaikan sejati yakni Allah sendiri. Tentu, kerendahan hati bukanlah rasa rendah diri, atau penilaian negatif terhadap diri sendiri. Kerendahan hati bukanlah sikap minder dan merasa diri inferior pada yang lain. Kerendahan hati adalah sikap kemuridan di hadirat Tuhan. Mari belajar rendah hati apapun jabatan dan posisi yang kita emban saat ini.

"Rendah hati akan menggerakkan hidup lebih damai, sejahtera, dan bahagia."

🍇🍃 Selamat siang dan Mat menikmati berkat yang Tuhan sediakan utk kita hr ini..🍇🍃

Renungan Harian CAHAYA SABDA , 03 Maret 2017

Jumat Sesudah Rabu Abu
Bacaan Pertama : Yes 58:1-9a
Berpuasa, yang kukehendaki, ialah
engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman.
Mazmur : Mzm 51:3-4.5-6a.18-19
R:19a Hati yang remuk redam
tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Bait Pengantar Injil
Am 5:14 Carilah yang baik dan jangan yang jahat,
supaya kamu hidup,
dan Allah akan menyertai kamu.
Bacaan Injil :
Mat 9:14-15 Mempelai itu akan diambil dari mereka,
dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata,
"Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa,
tetapi murid-murid-Mu tidak?"
Jawab Yesus kepada mereka,
"Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?
Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka,
dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
Renungan:
Prapaskah merupakan kesempatan bagi kita untuk menyadari bahwa kadang-kadang jiwa kita mengalami masa-masa kering. Tuhan terasa begitu jauh sehingga kita sering putus asa, sedih dan tak berdaya. Iman kita lemah dan kekelaman melanda hidup kita. Hendaknya kita bersyukur diberi kesempatan untuk masuk ke dalam diri dan menyadari dosa-dosa kita. Dengan demikian, kita mencoba melakukan penyegaran jiwa yang kering itu dan membebaskan diri dari tekanan-tekanan yang tidak berguna yang sebenarnya kit sendirilah pelakunya. Berpuasa dan berpantang bukanlah ajang untuk "gaya-gayaan", tetapi kerinduan untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Kita ingin agar semakin dapat mengandalkan Tuhan dalam kehidupan kita. Pertobatan, puasa dan mengingkari diri sendiri merupakan suatu persembahan yang baik dihadapan Tuhan, karena Allah berkenan ditemui oleh mereka yang bersungguh-sungguh mengasihi-Nya.
"Berpuasa yang dikehendaki Tuhan adalah kemampuan membuka belenggu kelaliman yang ada dalam diri."

Renungan harian CAHAYA SABDA 02 Maret 2017

Kamis Sesudah Rabu Abu

Bacaan Pertama
UL 30:15-20
Pada hari ini aku menghadapkan kepadamu: berkat dan kutuk.
Pembacaan dari Kitab Ulangan:

Di padang gurun di seberang Sungai Yordan
Musa berkata kepada bangsanya,
"Ingatlah, pada hari ini aku menghadapkan kepadamu
kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan.
Karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu
untuk mengasihi Tuhan, Allahmu,
dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya
dan berpegang pada perintah, ketetapan serta peraturan-Nya.
Dengan demikian engkau hidup dan bertambah banyak
dan diberkati oleh Tuhan, Allahmu,
di negeri yang engkau masuki untuk mendudukinya.

Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar,
apalagi jika engkau mau disesatkan
untuk sujud menyembah kepada allah lain
dan beribadah kepadanya,
maka pada hari ini aku memberitahukan kepadamu
bahwa pastilah kamu akan binasa,
dan tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi,
menyeberangi sungai Yordan, untuk mendudukinya.

Aku memanggil langit dan bumi
menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini:
Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian,
berkat dan kutuk.
Pilihlah kehidupan, supaya engkau tidak mati,
baik engkau maupun keturunanmu,
yaitu dengan mengasihi Tuhan, Allahmu,
mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya.
Sebab hal itu berarti hidup bagimu dan lanjut umurmu
untuk tinggal di tanah
yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu,
yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub,
untuk memberikannya kepada mereka."

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur
Mzm 1:1-2.3.4.6
R:40:5a
Berbahagialah orang,
yang menaruh kepercayaan pada Tuhan.
*Berbahagialah orang
yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh;
tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan,
dan siang malam merenungkannya.

*Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buah pada musimnya,
dan tak pernah layu;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.

*Bukan demikianlah orang-orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiup angin.
Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar,
tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Mat 4:17
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.

Bacaan Injil
Luk 9:22-25
Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku,
ia akan menyelamatkannya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya
bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan,
dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat,
lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga.

Kata-Nya kepada mereka semua,
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, harus menyangkal dirinya,
memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya,
ia akan kehilangan nyawanya;
tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku,
ia akan menyelamatkannya.
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia,
tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?

Demikianlah Injil Tuhan.

"PINTU PENGAMPUNAN ALLAH TERBUKA DENGAN KUNCI PERTOBATANMU HARI RABU ABU: PUASA DAN PANTANG (AWAL MASA PUASA)

Rabu,  1 Maret 2017
Injil: Mat.6:1-6; 16-18

Selalu menjadi kerinduan setiap orang Katolik agar di hari Rabu Abu ini
menerima abu di dahinya sebagai lambang pertobatan. Meskipun demikian, abu
hanyalah ungkapan luaran yang hendaknya berasal dari kerelaanmu untuk
bertobat dari dalam hati dan pikiranmu.

Menghadiri Misa di hari ini bukan semata untuk menerima abu, melainkan
menerima Tubuh dan Darah Kristus yang akan memampukan Anda untuk memulai
pertobatan yang sejati di masa puasa ini demi merayakan dengan suka cita
kebangkitan Kristus pada hari Paska nanti.

Puasa dan pantang di masa berahmat ini hendaknya terfokus pada 3 hal ini;
Puasa (pantang), Doa dan Derma (bantuan kepada mereka yang membutuhkan).
Puasa (pantang) adalah tindakan mengurangi makan dan minuman, dan ini
memperlemah tubuhmu. Lalu, bagaimana agar Anda bertahan dalam puasa dan
pantangmu? Doa adalah jawabannya. Doa adalah makanan rohani (makanan jiwa)
di mana Tuhan sendiri ada di sana, dan Dialah yang akan menguatkanmu dalam
puasa dan pantangmu. Namun, apa artinya doa dan puasa kita kalau tanpa
perbuatan kasih kepada sesama? Mengurangi makana dan minuman hendaknya
menjadi kesempatan bagimu untuk berbagi kepada sesamamu, khususnya yang
membutuhkan.

Ingatlah bahwa PINTU PENGAMPUNAN ALLAH HANYA BISA TERBUKA JIKA ENGKAU
MEMBUKANNYA DENGAN KUNCI PERTOBATANMU.

SELAMAT BERPUASA/BERPANTANG, BERDOA DAN BERDERMA.

Popular Posts Widget