Disiplin untuk Berhasil

Rubrik Motivasi Kerja & Usaha

Disiplin untuk Berhasil

Salah satu hal yang membuat kita sulit untuk hidup teratur atau berdisiplin adalah kecenderungan kita untuk bermalas-malasan atau ingin hidup seenaknya mengikuti keinginan diri sendiri.

Padahal, kebiasaan adalah penentu masa depan. Jika kita bermalas-malasan, tentu apa yang menjadi tujuan dan cita-cita kita akan lama terwujud atau bahkan tidak terwujud sama sekali.

Kedua, disiplin menjadi sulit karena kita melihat pekerjaan atau tanggung jawab kita sebagai suatu beban yang harus dilaksanakan. Oleh sebab itu, kita menjalaninya dengan ogah-ogahan dan tidak semangat.

Untuk itu, kita perlu menyenangi apapun yang sedang kita kerjakan. Jika kita bekerja atau melakukan sesuatu dengan perasaan senang, maka kita akan lebih mudah menerapkan disiplin diri.

Selain itu, jika rutinitas pekerjaan yang membuat kita kurang bersemangat, maka carilah kegiatan selingan yang bisa membuat tenaga dan pikiran kita ‘fresh’ kembali.

Lalu, Ingatlah selalu tujuan atau target yang ingin kita capai. Jika tujuan dan target jelas, maka kita akan lebih bersemangat untuk mencapainya. Otomatis, kebiasaan atau kecenderungan untuk bermalas-malasan lama kelamaan akan berkurang atau bahkan hilang dan digantikan dengan semangat yang baru untuk berdisiplin demi mencapai tujuan yang didambakan. 

PERCIKAN HATI
Senin, 14 Desember 2015

Apa yang harus kami Perbuat?

Rubrik Motivasi Rohani

Apa yang harus kami perbuat?

Menunggu bagi sebagian orang merupakan aktivitas yang membosankan. Apalagi jika menunggu hal yang tidak pasti. Lain halnya bila kita menunggu hal yang sudah jelas, yang sudah pasti akan menjadi kenyataan. Jika demikian, walaupun kita merasa cemas karena menunggu, pasti ada kegembiraan dan sukacita karena harapan kita tidak akan sia-sia.

Hal itu pula yang dirasakan oleh orang banyak yang mendengar pengajaran Yohanes Pembaptis. Mereka begitu antusias menyambut kedatangan Sang Juruselamat sehingga mereka bertanya, “Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?”

Setelah orang memutuskan untuk bertobat dan memperbaiki diri, niat dan keinginan itu mesti diwujudkan dalam perbuatan-perbuatan baik.

Perbuatan baik itu bukanlah hal yang muluk-muluk tapi amat berkaitan erat dengan kehidupan kita sehari-hari.

“Jika engkau mempunyai dua helai baju” berarti kita harus belajar berbagi rezeki kepada sesama yang membutuhkan termasuk orang yang dekat dengan kita. “Jangan menagih dari yang ditentukan” berarti berusahalah mengikuti aturan yang ada dalam masyarakat dengan baik. “Cukupkanlah dirimu dengan gajimu” berarti  belajarlah puas dan bersyukur dengan apa yang menjadi milik kita.

Mari kita praktekkan nasihat Yohanes Pembaptis ini agar hati kita benar-benar siap untuk menyambut kedatangan Yesus, Sang Juruselamat.

PERCIKAN HATI
Minggu, 13 Desember 2015

Menanam dan Menuai

Rubrik Cerita Bermakna

Menanam & Menuai

Selama beberapa tahun, para petani di Irlandia memakan semua kentang besar dan menyimpan kentang yang kecil untuk keperluan pembibitan.

Beberapa lama kemudian, tidak disangka-sangka mereka mendapat hasil panenan yang kurang baik. Kentang-kentang yang dipanen kini ukurannya kecil seukuran kelereng.

Mereka pun akhirnya memahami hukum alam secara lebih mendalam. Hukum alam menyatakan, musim panen mencerminkan musim tanam. Apa yang kita tanam, itu pula yang akan kita tuai/kita terima.

Sahabat, kita tidak dapat menyimpan hal-hal yang baik hanya untuk diri kita sendiri saja bila kita pun menginginkan kebaikan itu terjadi dalam kehidupan kita. Jangan sampai kita menabur benih yang tidak baik tapi mengharapkan orang berbuat baik kepada kita.

Berilah atau taburlah kebaikan, maka kita pun akan menerima kembali hal yang sama. Bahkan pada taraf yang lebih tinggi, marilah kita pun belajar untuk menabur kebaikan tanpa mengharapkan apapun. Itulah kunci kebahagiaan dan kedamaian hidup.

PERCIKAN HATI
Sabtu, 12 Desember 2015

Bertindak benar

Rubrik Renungan

Bertindak Benar

“Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”
(Mat. 11:19)

Ada kalanya kita berada dalam posisi serba salah. Misalnya: jika rajin sembayang dikatakan sok suci. Tidak hadir dalam pertemuan satu kali, dikatakan sok sibuk. Memberikan teguran kepada orang yang berbuat salah, dikatakan menggurui. Tidak menegur, dikatakan tidak peduli, dst. Ungkapan-ungkapan seperti itu sering membuat kita merasa serba salah.

Padahal, tidak ada yang serba salah di dunia ini. Yang benar tetap benar dan yang salah tentu saja salah.
Allah telah mengaruniakan kebenaran dalam diri Yesus dan kini kebenaran itu dapat kita ketahui lewat Sabda dan perintah-Nya. Oleh sebab itu, jika apa yang kita lakukan adalah sesuatu yang benar, tidak usaha merasa serba salah, takut atau minder.

Ketahuilah apa yang benar pasti selalu mendatangkan kebaikan dan keselamatan bagi banyak orang. Untuk itu, jangan ragu untuk berpikir benar, untuk bertutur kata benar dan untuk bertindak benar. 

PERCIKAN HATI
Jumat, 11 Desember 2015

Tidak Menunda


“Besok adalah motto si jahat.”

Sejarah dunia telah menunjukkan bahwa penundaan telah membuat orang-orang kehilangan banyak hal. Salah satunya adalah Kolonel Rahl, seorang komandan pasukan yang akhirnya harus kehilangan kehormatan dan nyawa hanya karena lebih memilih meneruskan bermain kartu daripada membaca pesan penting dari seorang mata-mata.

Sahabat, ketahuilah banyak keberhasilan tidak dapat diraih hanya karena rencana-rencana yang separuh selesai atau tekad yang tidak pernah dilaksanakan.

Untuk itu, biasakanlah untuk mengevaluasi kembali sasaran atau tujuan hidup kita. Apakah tindakan kita setiap hari sudah sesuai dengan tujuan atau harapan yang ingin kita capai? Jika jawabannya adalah ya, maka berusahalah dengan segenap tenaga dan kekuatan untuk mencapainya.

Buatlah rencana kerja tapi juga laksanakan itu sedikit demi sedikit. Jangan biarkan perencanaan itu hanya tinggal rencana. Tapi wujudkanlah setiap rencana baik yang telah kita pikirkan dengan matang tanpa menundanya.

PERCIKAN HATI
Kamis, 10 Desember 2015



GOSPEL WORSHIP MUSIC MIX VOL 6

Kita butuh seseorang

Semua petinju profesional memiliki pelatih. Bahkan, petinju legendaris sehebat Moh Ali sekalipun jg memiliki pelatih. Yaitu Angelo Dundee yang membantu Ali menjadi Juara dunia 3 kali. Padahal jika mereka berdua disuruh bertanding, sangat jelas Angelo Dundee tidak akan pernah menang.
Mungkin kita ber-tanya - tanya , mengapa Moh. Ali butuh pelatih kalau jelas dia pasti menang melawan pelatihnya?
Ketahuilah bahwa Moh.Ali butuh pelatih bukan karena pelatihnya lebih hebat, tapi karena ia membutuhkan seseorang untuk melihat hal - hal yang "TIDAK DAPAT DIA LIHAT SENDIRI"
Hal yg tidak dapat kita lihat dgn mata sendiri itu yg disebut: "BLIND SPOT" atau "TITIK BUTA". Kita hanya bisa melihat "BLIND SPOT" dengan bantuan orang lain.
Dalam hidup, kita butuh seseorang untuk mengawal kehidupan kita, sekaligus untuk mengingatkan kita seandainya prioritas hidup kita mulai bergeser.
Kita butuh orang lain YANG :
¤ Menasihati,
¤ Mengingatkan, bahkan.....
¤ Menegur jika kita mulai melakukan sesuatu hal yg keliru, yg mungkin tidak kita sadari.
Kita butuh KERENDAHAN HATI untuk :
¤ 🙏Menerima kritikan,
¤ 🙏Menerima nasihat, dan
¤ 🙏Menerima teguran.......
itulah yang justru menyelamatkan kita.
Kita bukan manusia sempurna.
Jadi, biarkan orang lain menjadi "mata" kita di area 'Blind Spot' kita, sehingga KITA BISA MELIHAT apa yang TIDAK BISA KITA LIHAT dgn 'pandangan' kita sendiri...
Selamat pagi, kita awali Senin pagi yg indah dan sejuk ini dg berdoa dan bersyukur kepada Tuhan untuk kesehatan, keselamatan dan berkat, berpikir positif, berbuat baik dan benar. Selamat beraktifitas dan berkarya dg penuh SEMANGAT💪 dan SENYUM 😀, Tuhan memberkati 🙏

Jadilah murid YESUS yang unggul .

Amsal 22:29
Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya?
Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina
.

Siapakah orang yang unggul ? 
Tentulah orang yang mampu lari lebih cepat, menanggung beban yang lebih berat, berpikir lebih cerdik, memandang lebih jauh dan luas, terbang lebih tinggi , lebih, lebih dan lebih. 
Tetapi bukan hanya itu. Mereka yang unggul juga adalah mereka yang punya keintiman dengan TUHAN nya lebih . Mereka juga merendahkan hati selalu lebih merendah dibanding siapapun, sehingga punya ketergantungan terhadap TUHAN lebih dari yang lain .
Kita harus unggul di luar tapi juga unggul di batin. Keunggulan di luar sebenarnya refleksi dari keunggulan yang di jiwa kita .
Kesombongan bukan keunggulan. Kebanggaan diri apalagi .
Makin merendah kita makin unggul.
Seperti terbang menghindari deteksi radar musuh.
Jadilah murid YESUS yang unggul .
Haleluya Amin Amin Amin Amin Amin GBU

SABAR DALAM MENJALANI HIDUP


Mau belajar SABAR ?
Mungkin kita akan ketemu orang² yg keras kepala kepada kita.
Mau belajar MENGAMPUNI ?
Mungkin kita akan ketemu orang² yg menyakiti kita.

Mau belajar MEMBERI ?
Mungkin kita akan di perhadapkan orang² yg berkekurangan.

Mau RENDAH HATI ?
Dalam hidup ini, kita akan mengalami kabar buruk & kabar baik.
Kabar buruknya, "HIDUP INI TAK AKAN ADA YG SEMPURNA !"
Kabar baiknya, "KITA TAK PERLU HIDUP YG SEMPURNA UNTUK BISA MENIKMATINYA !"
Apapun yg sedang kita hadapi, itulah PROSES BELAJAR MENJADI LEBIH BIJAKSANA & DEWASA.
JANGAN MARAH & MENGGERUTU,
t a p i Belajarlah & Responi dgn benar.
HIDUP ADALAH PROSES PEMBELAJARAN & KEDEWASAAN !!!
Pembelajaran hanya bisa di peroleh pada situasi yg tidak sesuai harapan kita, bukan saat kenyamanan.
Jadilah "murid kehidupan" dgn BELAJAR BERSYUKUR & MENGAMBIL HAL YG POSITIF dari setiap peristiwa yg kita hadapi.
Berusahalah SABAR dalam Kesedihan,
Berusahalah SABAR dalam Kekecewaan,
Berusahalah SABAR dalam Kesakitan,
SABAR itu susah,
SABAR itu capek,
SABAR itu sakit,
SABAR itu bikin stres,
akan tetapi jika kita mampu melewatinya, m a k a SABAR itu akan menjadi sebuah KEINDAHAN & ARTI sebuah KEHIDUPAN.
Ada kalanya di butuhkan Senyuman untuk Menangis,
Ada kalanya di butuhkan Airmata untuk Bahagia,
Ada kalanya dibutuhkan Canda untuk Melepas Lelah,
Ada kalanya di butuhkan penat untuk mengukur arti kedamaian,
Ada kalanya di butuhkan "musuh" untuk menjadi Korektor,
Ada kalanya di butuhkan Teman untuk Berbagi,
n a m u n setiap saat kita butuh TUHAN untuk memeluk kita dalam dekapan KASIH-NYA yg SEMPURNA, a g a r kita selalu sadar bahwa sesungguhnya kita BERHARGA di MATA-NYA


SABAR DALAM MENJALANI HIDUP

Mau belajar SABAR ?
Mungkin kita akan ketemu orang² yg keras kepala kepada kita.
Mau belajar MENGAMPUNI ?
Mungkin kita akan ketemu orang² yg menyakiti kita.
Mau belajar MEMBERI ?
Mungkin kita akan di perhadapkan orang² yg berkekurangan.
Mau RENDAH HATI ?
Dalam hidup ini, kita akan mengalami kabar buruk & kabar baik.
Kabar buruknya, "HIDUP INI TAK AKAN ADA YG SEMPURNA !"
Kabar baiknya, "KITA TAK PERLU HIDUP YG SEMPURNA UNTUK BISA MENIKMATINYA !"
Apapun yg sedang kita hadapi, itulah PROSES BELAJAR MENJADI LEBIH BIJAKSANA & DEWASA.
JANGAN MARAH & MENGGERUTU,
t a p i Belajarlah & Responi dgn benar.
HIDUP ADALAH PROSES PEMBELAJARAN & KEDEWASAAN !!!
Pembelajaran hanya bisa di peroleh pada situasi yg tidak sesuai harapan kita, bukan saat kenyamanan.
Jadilah "murid kehidupan" dgn BELAJAR BERSYUKUR & MENGAMBIL HAL YG POSITIF dari setiap peristiwa yg kita hadapi.
Berusahalah SABAR dalam Kesedihan,
Berusahalah SABAR dalam Kekecewaan,
Berusahalah SABAR dalam Kesakitan,
SABAR itu susah,
SABAR itu capek,
SABAR itu sakit,
SABAR itu bikin stres,
akan tetapi jika kita mampu melewatinya, m a k a SABAR itu akan menjadi sebuah KEINDAHAN & ARTI sebuah KEHIDUPAN.
Ada kalanya di butuhkan Senyuman untuk Menangis,
Ada kalanya di butuhkan Airmata untuk Bahagia,
Ada kalanya dibutuhkan Canda untuk Melepas Lelah,
Ada kalanya di butuhkan penat untuk mengukur arti kedamaian,
Ada kalanya di butuhkan "musuh" untuk menjadi Korektor,
Ada kalanya di butuhkan Teman untuk Berbagi,
n a m u n setiap saat kita butuh TUHAN untuk memeluk kita dalam dekapan KASIH-NYA yg SEMPURNA, a g a r kita selalu sadar bahwa sesungguhnya kita BERHARGA di MATA-NYA

Filosofi Batu Besar

Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri depan kelas dan berkata, "Okay, sekarang waktunya untuk quiz." Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar sekepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya pada kelas, "Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?" Semua mahasiswa serentak berkata, "Ya!"
Dosen bertanya kembali, "Sungguhkah demikian?" Kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember lalu mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil-ker ikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada kelas,
"Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?" Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab, "Mungkin tidak."
"Bagus sekali," sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil. Sekali lagi, ia bertanya pada kelas, "Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?" "Belum!" sahut seluruh kelas.
Sekali lagi ia berkata, "Bagus. Bagus sekali." Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya, "Tahukah kalian apa maksud illustrasi ini?"
Seorang mahasiswa dengan semangat mengacungkan jari dan berkata, "Maksudnya adalah, tak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya."
"Oh, bukan," sahut dosen, "Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari illustrasi mengajarkan pada kita bahwa: bila anda tidak memasukkan "batu besar" terlebih dahulu, maka anda tidak akan bisa memasukkan semuanya."
Apa yang dimaksud dengan "batu besar" dalam hidup anda? Anak-anak anda; Pasangan anda; Pendidikan anda; Hal-hal yang penting dalam hidup anda; Mengajarkan sesuatu pada orang lain; Melakukan pekerjaan yang kau cintai; Waktu untuk diri sendiri; Kesehatan anda; Teman anda; atau semua yang berharga.
Ingatlah untuk selalu memasukkan "Batu Besar" pertama kali atau anda akan kehilangan semuanya. Bila anda mengisinya dengan hal-hal kecil (semacam kerikil dan pasir) maka hidup anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestin ya tidak perlu. Karena dengan demikian anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya anda perlukan untuk hal-hal besar dan penting.

Oleh karena itu, setiap pagi atau malam, ketika akan merenungkan cerita pendek ini, tanyalah pada diri anda sendiri: "Apakah "Batu Besar" dalam hidup saya?" Lalu kerjakan itu pertama kali."
(@ anonim)





















Kurangkai mawar yang harum merbak


Popular Posts Widget