Renungan Power Point: Belajar dari Elang

Bertekad, Berencana, Berbuat, dan Berkaca

Bertekad, berencana, berbuat, dan berkaca :

Memiliki tekad adalah permulaan. tanpanya, apapun yang anda lakukan akan gagal.

Memiliki rencana adalah keharusan. membabi buta hanya akan membawa kegagalan.

Melakukan apa yang direncanakan adalah konsistensi. tidak ada artinya merencanakan jika pelaksanaan tidak berpatokan pada rencana.

Mengevaluasi diri adalah kebijaksanaan. bertekad, berencana, dan berbuat tidak akan membawa banyak perkembangan tanpa adanya evaluasi.

Bertekad, berencana, dan berbuat menghasilkan kesuksesan dalam melakukan segala sesuatu. sedangkan berkaca adalah satu-satunya jalan menuju pengembangan wawasan dan kedewasaan diri.

Tuhan besertamu sahabat-sahabatku terkasih,,,

TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI ALLAH BAGI ORANG YANG DIANGGAP BODOH DAN LEMAH OLEH DUNIA

Heinrich Pestalozzi pada masa kecilnya dikenal sebagai Henky si bodoh. Ia menjadi anak yatim semenjak ia berumur 6 tahun. Sebutan si bodoh ditujukan pada dirinya karena kemampuannya yang sangat terbatas, bahkan di bawah rata-rata. Berkali-kali ia tidak naik kelas. Namun, karena ia tekun dan tidak mudah putus asa, ia menjadi orang hebat.


Semasa hidupnya Pestalozzi dikenal sebagai Bapak Pendidikan Modern yang memiliki konsep memberi perhatian secara pribadi kepada anak didik. Dengan konsep ini, proses belajar mengajar memungkinkan setiap anak berkembang secara optimal. Sebelumnya, penyelenggaraan pendidikan bersifat umum klasikal. Pendidik memberi perhatian kepada anak secara keseluruhan. Prestasi lain yang berhasil dicapai oleh Heinrich Pestalozzi adalah membangun lima panti asuhan dan menjadi rektor di sebuah perguruan tinggi di Prancis.


Saat ia meninggal, banyak ungkapan yang menunjukkan betapa besar jasaya bagi sesamanya melalui dunia pendidikan yang ditekuninya. Di antaranya adalah: "Sang penolong bagi anak-anak malang", "Seorang Kristen yang menganggap orang lain segala-galanya sementara dirinya sendiri bukan siapa-siapa".


1 Korintus 1:27

Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat.

Kasih Tuhan untukku dan untukmu...

Kasih Tuhan melimpah bagi semua orang...

Kasih Tuhan tidak pernah berkesudahan...
Kasih Tuhan selalu & senantiasa menyertai kita setiap saat...
Kita menerima semuanya dengan cuma-cuma maka berilah kasih Tuhan kepada sesama juga dengan cuma-cuma.

Spesial Thanks untuk yang telah mengunjungi blog ini, karena anda-andalah yang membuatku terus belajar dan semangat untuk mengisi blog ini.... semoga bermanfaat.. best regards and

"God Bless You.., always"


"Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya"(Yoh.15:1-8)

Kesatuan hidup antara Yesus dan murid-muridNya bukan hanya sekedar sebuah kebersamaan tapi juga penjiwaan dan memberi hidup baru. 
Ranting hanya dapat berbunga dan berbuah karena tinggal dan bersatu dalam pokoknya.
Ranting akan layu, kering, tak barbuah karena kehilangan daya hidup akibat patah dan putus terlepas dari pokoknya. 
Namun jika ranting tetap bersatu mau dipangkas dan dibersihkan, maka ia akan mendapat aliran hidup jauh lebih melimpah dan semakin menghasilkan banyak buah. 
Kita mengimani Yesus sebagai Tuhan dan Juru slamat hanya saja kita kurang bersatu dengan Dia dalam doa dan ekaristi. 
Kita hanya mau bersatu jika terhimpit oleh banyak masalah dan beban hidup karena itu kita pun jadi sukar mendapat daya aliran rahmat. 
Apakah kita mampu menjaga intimitas relasi kita dengan Yesus lebih intens kapan dan dimanapun?
Atau kita hanya bisa dekat dengan Yesus ketika kita punya banyak soal? 
Tuhan memberkati.




Rm. Januar Kado, Pr (25052011; 11:55)

"Akulah jalan...Tidak seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku"(Yoh.14:1-6)

Yesus menyatakan peran-Nya sebagai pewahyu Bapa. 
Bersatu dengan Yesus berarti kita menghayati  hidup Trinitaris sebagai kesejatian hidup. 
Sayangnya meski kita menyatakan diri bahwa kita adalah murid-muridNya, 
namun kita lambat menanggapi ajaran Yesus  karena kita lebih senang bergulat dengan kenyataan-kenyataan duniawi, belum siap melepaskan diri dari hal-hal tersebut. 
Kita sukar untuk menjejaki jalan yang ditunjukkan Yesus karena kita takut pada realitas salib,
karena kita lebih memilih kesenangan duniawi yang memanjakan hidup kita ketimbang memilih salib yang berat tapi memberi kebahagiaan dan hidup kekal. 
Kita tidak mungkin sampai ke surga dengan kemelakatan yang erat pada kondisi-kondisi duniawi apalagi tanpa melalui Yesus. 
Masing-masing kita punya kebebasan untuk memilih. 
Tuhan tidak pernah memaksa.
 Tuhan memberkati.

(Rm. Januar Kado, 19052011, 18:11)

"Aku ini, jangan takut" (Yoh.6:16-21)

Peristiwa dalam Injil Yohanes ini menunjukkan bhw hidup kita tidak pernah lepas dari pandangan Yesus yg penuh kasih. 
Ketika kita berlelah-lelah dengan kehidupan ini Yesus pun sedang memperhatikan kita. 
Yesus tidak demikian saja memberikan kemudahan kepada kita. 
Ia menghendaki agar kita berusaha. 
Namun ketika kekuatan kita sudah mulai lemah, 
Yesus datang tuk memberikan kekuatan baru agar kita dapat menyelesaikan usaha kita memperoleh keberhasilan. 
Inilah keajaiban kehidupan Kristiani bahwa tidak sesuatu pun yang kita lakukan sendiri. 
Yesus memperhatikan, datang dan menolong. 
Kita memang harus berusaha bersama Yesus, kita tidak boleh merasa bahwa kita tidak perlu Yesus. 
Dengan kehadiran Yesus maka perjalanan yang jauh pun akan menjadi lebih singkat dan pergumulan hidup yang berat pun akan menjadi lebih ringan. 
Marilah kita belajar berlayar di tengah samudera kehidupan bersama Yesus, menembusi gelombang dan arus jaman. Tuhan memberkati.



Rm. Januar Kado, Pr (060511, 17:38)

JANGAN ANGGAP ENTENG DIDIKAN TUHAN

Kuda balap tidak tahu mengapa dia berlomba.
Dia lari kencang karena cambukan dan kesakitan.

Jika hidup ibarat perlombaan, 
maka biarkan ALLAH yang menjadi penunggangmu.
Bila kita selalu di pacu, sesekali kesakitan oleh cambuk-NYA.

Pikirkanlah:
ALLAH mau kita jadi PEMENANG,
Sebab kita semua punya bakat malas DOA dan lupa BERSYUKUR!!
Cenderung terbuai pada zona nyaman, 
sibuk pada kesenangan diri dan lupa menyangkal diri.
Maka cambukan masalah diperlukan supaya 
kita kembali fokus pada panggilan sorgawi.
Jangan anggap enteng didikan TUHAN, 
sebab TUHAN menghajar org yg dikasihi-NYA dan IA menyesah org yg diakui-NYA sbg anak. (IBRANI 12:6)

Miliki hari yg indah bersama YESUS...!!! Gbu.

"ALLAH SELALU MEMBERI KESEMPATAN KEPADAMU"

Jika kita gagal menemukan Kristus dalam diri sesama hari ini, maka jangan kecewa. Dia pasti akan datang lagi esok.

Kalau kita gagal mencintai sesama hari ini, maka jangan cemas. Kita akan mempunyai banyak lagi kesempatan di hari esok.

Jika kita membuat keputusan yang keliru bahkan salah hari ini, maka jangan putus asa. Kita akan memiliki lagi kesempatan di hari esok untuk memilih yang lebih baik dan bijak.

Di atas semuanya, Allah selalu memberi kesempatan bagimu untuk berubah dan menjadi lebih baik.

Keputusannya ada di tangan Anda, karena sesungguhnya Allah hanya memberi kesempatan kepadamu.










KEBAHAGIAAN sperti juga KESUSAHAN,bisa menular kpd siapa saja di sekitar kita...

Kebahagiaan adalah sebuah pilihan...
Siapkah kita menularkan kebahagiaan hari ini...?
Bisa MENERIMA itu adalah BERKAH..
Tapi bisa MEMBERI adalah ANUGERAH..
Smoga sisa hidup kita slalu bahagia dan membuat org lain bahagia dgn keberadaan kita.
Smoga ada arus yg membahagiakan...
Mat pagi...
Smoga kegembiraan slalu mewarnai hari mu,krn hati mu dipenuhi dgn Kasih ALLAH...Gbu.
(RJK  26052011, 7.53)

Kicauan burung seolah membuka tabir hari yg baru,
menyadarkan kita akan hidup baru yg beraromakan kasih Allah,
hiduplah sebagai orang pilihan Allah,
karena kita-kita inilah citra-Nya yg Agung dan Mulia.
(RJK 22052011,5.49)

Memaafkan jd kekuatan yg paling mnakjubkan.
(RJK 27052011, 11.46)

Syalom..

^ Sungguh Ajaib Karya TUHAN.
~ Sungguh Mulia rancanganNya.
~ BagiNya tdk ada yg mustahil. Diberkatilah org yg menaruh
harapan padaNya. Yer.17:7
(RJK 29052011, 6.36)

Tidak ada orang yg tidak pernah melakukan kesalahan.
Tidak ada orang yg tidak pernah gagal.
Tidak ada orang yg selalu benar.
Pun tidak ada orang yg sempurna.
Tapi tidak ada salahnya kita mencoba menjadi yg terbaik hari ini, esok & sampai kapan pun.
Mat Pagi..
Gbu.
(RJK 23052011, 8.55)

ALLAH tdk pernah meninggalkan kita

Dalam hidup ini, yakinlah bhw ALLAH tdk pernah meninggalkan kita...
Tangan kasih-NYA senantiasa terulur tuk menolong dan menyelamatkan kita.
Hanya ALLAH yg menjadi sandaran dan kepercayaan kita...
Di saat segala sesuatu tampaknya sulit, jawabannya hanya satu...
berserah penuh pada YESUS, TUHAN dan JURUSELAMAT kita...
Mari berserah pada-NYA...
Di saat kita merasa tdk berdaya dan tdk memiliki kekuatan apa2,
ALLAH justru menunjukkan kuasa-NYA...
Mat pagi...Gbu.
(RJK, 28052011, 7.08)

Tidak ada yg SUKAR bagi org BENAR...
Tidak ada yg BERAT bagi org TAAT...
Tidak ada yg MAHAL bagi org yg MURAH HATI...
Tidak ada yg MUSTAHIL bagi org yg PERCAYA... ~FILIPI 4:7~
'Mat pagi....
(RJK,20052011,7.09)Hari indah buatmu....Gbu.

“Allah tak pernah Berhenti”

Mrk. 4:21-25; 

“Ketika Anda memiliki cinta di dalam hatimu maka Anda akan selalu terdorong
untuk mencintai orang lain. Cinta adalah gerakan jiwa
yang tidak akan tenang sebelum mencinta.”


            Jika Anda mempunyai telinga, mendengarlah. Jika Anda mempunyai hati, mencintailah. Jika Anda mempunyai pikiran, mengertilah. Dan jika Ada alasan untuk menari maka menarilah selama itu tak dilarang.

            Bacaan hari ini menunjukkan sisi lain dari menjadikan diri sebagai berkat bagi orang lain. Cinta itu bagaikan seberkas cahaya yang siap menerangi mereka yang berada dalam kegelapan. Cinta selalu mendorong seseorang mengambil jalan ekstrim dalam hal yang tak lazim; seorang dokter melepaskan kesempatan untuk bekerja di kota besar dan memutuskan untuk bekerja bagi masyarakat desa. Seorang  lulusan terbaik Universitas Harvard meninggalkan dunia yang menjamin posisi, harta dan kesejahteraan dan memutuskan untuk menjadi imam. Seorang yang rela menyerahkan nyawa bagi gereja dan Tuhan. Semua contoh di atas mau menunjukkan sisi misterius dari mereka yang memiliki cinta sejati di dalam dirinya, dan untuk hal seperti ini kadang kita orang luar tak mampu mengertinya selain orang yang menjalaninya.

            Oleh karena itu, jika Anda memiliki cinta maka hatimu akan selalu tertarik kepada situasi atau mereka yang membutuhkan uluran bantuanmu. Jiwamu tidak akan merasa tenang sebelum Anda membantu orang lain, menjadikan dirimu terang yang ditempatkan di atas kaki dian untuk menerangi jalan orang lain untuk bertemu dengan Allah. 


Teriring salam dan doaku untukmu selalu,

Rinnong

“Apa yang sulit, cobalah untuk membuatnya menjadi mudah; Apa yang mudah, cobalah untuk jangan dipersulit.”



Selasa, 22 Maret 2011
Mat 23:1-12




Dalam percapakan dengan seorang teman dalam group “Perkat” yang terkesan dengan kata-kata peneguhan dalam renungan kemarin, ia berkomentar; “Romo, kalau memang setiap peniten bisa mendengarkan dan merasakan betapa berartinya mereka di hadapan Allah dalam kamar pengakuan, dan bukannya merasa terhukum dan ditekan lagi oleh kata-kata sebagian bapa pengakuan maka saya percaya kamar pengakuan tidak akan kosong atau menakutkan.” Menjawabnya, saya mengatakan; Untuk datang saja di kamar pengakuan, itu sudah hal yang luar biasa dalam nilai rasa imanku sebagai seorang bapa pengakuan. Aku selalu bertanya; “Siapa yang menyuruhmu mengaku dosa hari ini?” Sebagian menjawab; karena diajak teman, yang lain datang karena kemauan diri sendiri atau karena tuntutan dari sekolah atau group tertentu.” Saya selalu menguatkan mereka dengan berkata; “Benar! Ini kemauan Anda tapi rasakanlah saat ini bahwa Tuhan, Sang pemilik rahmat pengampunan itu, sendirilah mengundangmu ke sini. Jika Tuhan sendiri yang mengundangmu, mengapa aku harus menahan bahkan tidak memberikan apa yang Tuhan sendiri sediakan dan hendak berikan kepadamu? Aku di sini hanyalah seorang distributor rahmat itu dan bukan pemiliknya. Meskipun demikian, aku tahu hukum Gereja tentang bagaimana harus menjadi tegas dalam menegakkan aturan tapi lembut dalam pembahasaan kepada para peniten. Maafkanlah aku, Tuhan, bila ini sudah pada level pamer diri sendiri. Namun maksud saya sederhana saja bahwa “apa yang sulit, cobalah untuk buat menjadi mudah; dan apa yang mudah, janganlah dipersulit.”

Injil hari ini menjadi tamparan yang keras kepada mereka yang menyebut diri pemimpin, dan tentunya kepada kami para romo, atau setidak-tidaknya menjadi peringatan bagi kita semua. Banyak kebusukan sikap dan tingka laku para Farisi dikritik secara pedas oleh Yesus; ikutilah kata-kata mereka tapi jangan perbuatannya, mereka selalu mencari tempat terhormat, mencari tempat duduk terdepan dalam pesta, dan beragam kritik keras dan pedas lainnya. Daripada cenderung untuk melebelkan semuanya ini kepada para pemimpin, para romo kita, maka biarlah aku sebagai saudaramu mengajakmu untuk menerapkannya pada diri sendiri, sejauh manakah kita cenderung untuk mempraktekan apa yang diingatkan secara keras dan tegas oleh Yesus di atas dalam hidup kita masing-masing. Kita merasa terbebas dari kritikan Yesus di atas karena kita bukan seorang Farisi, bukan seorang pemimpin atau seorang romo, tapi kuingatkan engkau sebagai saudaraku bahwa “banyak kesempatan dalam hidup, kita pun cenderung melakukan praktek-praktek di atas; berapa banyak orang dewasa yang menyepelekan anak-anak atau orang muda hanya karena ingin dihormati? Berapa kalikah kita sebagai teman menaruh beban di pundak teman-teman kita lewat kata dan perbuatan kita tanpa menyentuhnya? Berapa kalikah dalam hidup, kita mencari untuk dihormati daripada menghormati, dan kalau tidak mendapatkannya maka kita pun ngambek untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, pun dalam lingkungan hidup menggereja? Mungkin nasehat lama ini tetap perlu diingat terus; “menunjuk kesalahan teman/orang lain dengan satu jari telunjuk, ingatlah bahwa empat jari lain menunjuk arah terbalik kepada dirimu,” kecuali Anda sadar sehingga meluruskan semua jari Anda, tapi kan rasanya aneh.

Oleh karena itu, prinsipku di kamar pengakuan menjadi sangat sederhana; Anda datang untuk melepaskan beban dan bukan untuk membawa beban baru lagi hanya karena kata-kataku. Saya ingin agar setiap peniten yang keluar dari kamar pengakuan benar-benar merasakan pengalaman transfigurasi, penghiburan dan kekuatan, dan lebihnya dari itu mereka dapat merasakan bahwa Allah itu sungguh maha pengampun, yang dapat mengampuni dan melupakan dosa-dosamu yang banyak itu. Untuk menyadarkannya, ungkapan ini selalu kugunakan; Renungkanlah ini anakku; Anda berdosa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, tapi hari ini, engkau harus menyadari dan bersyukur untuk satu hal ini saja: Allah mengampuni dosamu yang banyak itu hanya dalam sekejab waktu.

Sebagai saudaramu, saya menutup refleksi ini dengan mengulangi kata-kata tercetak tebal di bagian awal renungan ini; “Apa yang sulit, cobalah untuk membuat menjadi mudah; Apa yang mudah, cobalah untuk jangan dipersulit.” Kita dihormati bukan karena jabatan atau posisi kita yang kita praktekan dengan tegas dank eras, melainkan ketika kita mau dan rela untuk menjadi seorang pelayan bagi orang lain dalam kata dan tindakanlah. Rasa hormat dari orang lain itu akan datang dengan sendirinya bila Anda mampu melayani dengan suka cita dan penuh cinta. Semakin Anda mencarinya semakin itu akan menjauh darimu. Sebaliknya, semakin Anda melayani dengan suka cita maka semuanya Tuhan akan sediakan bagimu. Saudaraku; hidup itu sudah sulit, maka janganlah menambah kesulitan baik bagimu, maupun bagi orang lain. Buatlah mudah bagi orang lain untuk mencintaimu. Buatlah kebaikan itu menjadi mudah untuk dialami dan senyummu menjadi murah didapatkan oleh orang lain hari ini. Dan, aku menyakinkanmu sebagai saudaraku; Sungguh, engkau akan menjadi kaya dan sangat berarti di mata Allah dan sesamamu. Dengarkanlah bisikanku sebagai saudaramu di kedalaman jiwamu saat ini; “Aku percaya bahwa Anda pun mampu melakukannya hari ini. Lakukanlah! Jangan menundanya sampai hari esok, saudaraku!”


Teriring salam dan doa kecilku untukmu selalu,

Rinnong

“Tidak Ada yang Sempurna”

Luk 6:36-38:

“Allah selalu mengerti dirimu,
dan Ia akan selalu mengerti akan dirimu.”

            Mungkin karena selalu duduk di kamar pengakuan dan mendengarkan mereka yang datang mengakui dosa-dosanya sehingga kadang setelah itu saya sendiri heran bahwa ada nasehat peneguhan yang keluar dari mulut tanpa sebelumnya saya persiapkan. Kepada peniten yang terlalu terbebani dengan dosa-dosanya, saya selalu meyakinkan mereka bahwa “Allah tidak mempunyai buku dan pena untuk menulis dosa-dosamu.” Apa yang selalu dipikirkan Allah bukan tentang dosa-dosamu yang melukai Hati-Nya melainkan bagaimana Ia berusaha untuk meyakinkanmu akan indahnya pengampunan dari-Nya bila ada pertobatan yang sungguh dari pihak manusia. Sungguh, “Allah membenci dosa-dosamu tetapi Ia mencintai jiwamu.” Dan, agar engkau tahu bahwa di saat Anda berdosa, itulah saat dimana Allah mencoba untuk menawarkan lagi cara lain untuk mencintaimu. Dengan semuanya ini, saya hanya mau mengatakan kepadamu bahwa tidak ada seorang manusia pun yang sempurna di dunia ini di satu pihak, dan bahwa manusia selalu berada dalam sebuah proses menjadi, sedangkan di lain pihak, Allah itu begitu berbelas kasih kepada manusia karena hanya satu tujuan Allah yakni ingin menyelamatkanmu, dan tawaran untuk memperoleh keselamatan dari-Nya datang kepadamu setiap saat sepanjang hidupmu. Bukankah Ia masih memberi kesempatan terakhir kepada kedua penjahat yang disalibkan bersama-Nya di Golgota untuk memilih?

            Saudaraku, jika hari ini kita mendengar segala aturan Yesus tentang bagaimana kita harus berlaku kepada orang lain; “Berbelas kasihlah seorang akan yang lain, janganlah menghakimi, ampunilah dan kamu pun akan diampuni, berilah dan kamu pun akan diberi, dan aturan lainnya, maka muncul kesadaran dari setiap pribadi bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat melakukan hukum dan aturan di atas secara sempurna. Hari ini kita berjanji di kamar pengakuan kepada Tuhan untuk tidak berdosa lagi, namun esok atau lusa kita mengulanginya lagi dan lagi. Tentunya, kita merasa diri tidak pantas mendapatkan rahmat dan berkat dari Tuhan bila kita menoleh kembali kepada berapa banyak dosa yang kita lakukan setiap hari. Meskipun demikian, lewat renungan ini saya tidak ingin membuatmu merasa tidak berarti di hadapan Tuhan, melainkan meyakinkanmu bahwa ada potensi di dalam dirimu untuk menjadi lebih baik dari kemarin, dan bahwa Allah tetap mempunyai rahmat pengampunan bagimu bila Anda mau bertobat.

            Lewat renungan pagi ini saya mau meyakinkanmu sebagai saudaraku yang sama-sama berjuang untuk menjadi sempurna bahwa “tidak pernah menghakimi orang lain pasti kita bisa melakukannya walupun tidak sempurna, menahan sesuatu dari milik kita sementara orang lain sangat membutuhkan pasti juga kita sering lakukan, apalagi sulit mengampuni, sudah tentu tidak ada yang sempurna melakukannya dalam hidup. Melihat dan menyadari akan semua keterbatasan ini, saya hanya mau meyakinkanmu sebagai saudaraku bahwa “Allah mengertimu dan Ia akan selalu mengertimu sepanjang hidupmu, karena saudara dan saya tercipta sebagai manusia.” Allah akan menjadi Allah yang tidak adil bila Ia menuntut kesempurnaan dari kita yang tidak sempurna seperti Diri-Nya. Meskipun demikian, Ia akan lebih senang untuk melihat bagaimana kita berjuang dari saat ke saat untuk menyerupai-Nya dalam kesempurnaan.

            Oleh karena itu, di akhir renungan pagi ini saya hanya mau datang mengetuk kesadaranmu dan mengatakan yang satu ini kepada hatimu sebagai saudaraku; “Janganlah terlalu fokus pada kelemahan, kekurangan dan dosa-dosamu. Menyadari dan memperbaiki diri tentunya sangat di hargai oleh Allah.” Akan tetapi, yang ini yang harus Anda buat setiap saat agar Anda pun terhindar dari dosa; “Jika Anda fokus pada bagaimana Allah mencintaimu maka Anda pun akan  mencintai dan menerima orang lain sebagaimana mereka adanya; Jika Anda fokus pada bagaimana Allah mengampunimu seperti saat ini, maka saya percaya bahwa Anda pun pergi dan mengampuni mereka yang bersalah dan melukaimu.” Soal hasil dan imbalan adalah haknya Allah, tetapi Ia akan selalu senang dan bahagia untuk melihat bagaimana caranya Anda berjuang untuk mencapainya.

Teriring salam dan doa kecilku untukmu selalu,

Senin, 21 Maret 2011

Rinnong

Saya Selalu Belajar

Saya Selalu Belajar

Belajar untuk hidup……. ….
Saya belajar, bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain mencintai saya.
Saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang saya cintai….

Saya belajar, bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa detik saja untuk menghancurkannya. …

Saya belajar, bahwa orang yang saya kira adalah orang yang jahat, justru adalah orang yang membangkitkan semangat hidup saya kembali….

Saya belajar, bahwa sahabat terbaik bersama saya dapat melakukan banyak hal dan kami selalu memiliki waktu terbaik….

Saya belajar, bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh, walau dipisahkan oleh jarak yang jauh.
Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati….

Saya belajar, bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang saya inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak mencintai saya….

Saya belajar, bahwa sebaik-baiknya sahabat itu, mereka pasti pernah melukai perasaan saya…..dan untuk itu saya harus memaafkannya.…

Saya belajar, bahwa saya harus belajar mengampuni diri sendiri….,
kalau tidak mau dikuasai perasaan bersalah terus-menerus….

Saya belajar, bahwa tidak masalah berapa buruknya patah hati itu, dunia tidak pernah berhenti hanya gara-gara kesedihan saya….
Saya belajar, bahwa saya tidak dapat merubah sahabat, tapi semua itu tergantung dari diri mereka sendiri….
Saya belajar, bahwa lingkungan dapat mempengaruhi pribadi saya, tapi saya harus bertanggung jawab untuk apa yang saya telah lakukan….

Saya belajar, bahwa dua manusia dapat melihat sebuah benda, tapi kadang dari sudut pandang yang berbeda….

Saya belajar, bahwa tidaklah penting apa yang saya miliki, tapi yang penting adalah siapa saya ini sebenarnya.. ..
Saya belajar, bahwa tidak ada yang instan atau serba cepat di dunia ini, semua butuh proses dan pertumbuhan, kecuali saya ingin sakit hati….

Saya belajar, bahwa saya harus memilih apakah menguasai sikap dan emosi atau sikap dan emosi itu yang menguasai diri saya….

Saya belajar, bahwa saya punya hak untuk marah, tetapi itu bukan berarti saya harus benci dan berlaku bengis….

Saya belajar, bahwa kata-kata manis tanpa tindakan adalah saat perpisahan dengan orang yang saya cintai….

Saya belajar, bahwa orang-orang yang saya kasihi justru sering diambil segera dari kehidupan saya….

Dan saya belajar untuk tetap tegar dan bersyukur, bahwa saya pernah memiliki
orang-orang terkasih dan mengasihi saya juga….

Saya juga dapat belajar dari alam kehidupan...
Dari BATU, aku belajar ARTI KETEGARAN...
Dari AIR, aku belajar ARTI KETENANGAN...
Dari TANAH, aku belajar ARTI KEHIDUPAN...
Dari ANGIN, aku belajar ARTI KEHENINGAN...
Dari AIR MATA, aku belajar UNTUK MENGERTI...
Dari RASA KHAWATIR, aku belajar UNTUK MEMPERCAYAI...
Dari MERASA KEHILANGAN, aku belajar UNTUK MENGHARGAI...
Dari KESALAHAN, aku belajar UNTUK MEMAAFKAN...
Dan
Dari dari dirimu, aku belajar ARTI PERSAUDARAAN...

Waktuku tidak pernah lelah untuk belajar.

 
From: Persahabatan katolik    by. Robertus B. Indra G

Tidak ada

Tidak ada orang yg tidak pernah melakukan kesalahan.
Tidak ada orang yg tidak pernah gagal.
Tidak ada orang yg selalu benar.
Pun tidak ada orang yg sempurna.
Tapi tidak ada salahnya kita mencoba menjadi yg terbaik hari ini, esok & sampai kapan pun.

Tidak ada yg SUKAR bagi org BENAR...
Tidak ada yg BERAT bagi org TAAT...
Tidak ada yg MAHAL bagi org yg MURAH HATI...
Tidak ada yg MUSTAHIL bagi org yg PERCAYA... ~FILIPI 4:7~

DOA



Aku minta Tuhan menyingkirkan derita Ku. Tuhan menjawab,"Tidak, itu bukan untuk Ku singkirkan tetapi agar Kau mengalahkannya."

Aku minta Tuhan menyempurnakan kecacatan Ku. Tuhan menjawab,"Tidak, jiwa itu sempurna, badan hanyalah sementara.

Aku minta Tuhan memberi Ku kesabaran. Tuhan menjawab,"Tidak, kesabaran adalah hasil dari kesulitan, itu tidak dihadiahkan, itu dipelajari."

Aku minta Tuhan agar memberi Ku kebahagiaan. Tuhan menjawab,"Tidak, Aku memberi Mu berkat, kebahagian itu tergantung pada Mu."

Aku minta Tuhan untuk menjauhkan penderitaan. Tuhan menjawab,"Tidak, penderitaa​n menjauhkan Mu dari perhatian duniawi, dan membawa Mu kepada Ku."

Aku minta Tuhan menumbuhkan roh. Tuhan menjawab,"Tidak, Kau harus menumbuhkannya sendiri, tetapi Aku akan memangkas untuk membuat Kamu berbuah."

Aku minta Tuhan segala hal yang membuat Ku menikmati hidup. Tuhan menjawab,"Tidak, Aku akan memberi Mu hidup sehingga Kau dapat menikmati segala hal."

Aku minta Tuhan membantu Ku mengasihi orang lain, seperti Ia mengasihi Aku. Tuhan menjawab,"Ahhh....Akhirnya​ Kau mengerti, hari ini adalah milik Mu, jangan sia siakan,Tuhan memberkati Mu. Bagi dunia mungkin Kau hanyalah seseorang, tetapi bagi seseorang Kau mungkin dunianya."


BERDOA DALAM RENUNGAN

UNTUK SAHABAT

Kasih berbuah tak kenal musim...
Dapat dipetik setiap hari oleh setiap orang...
Walau Kasih tak slalu dibalas manis,,
janganlah pernah berhenti berbuat Kasih kepada sesama...
Hiduplah dalam Kasih,,
sebab Kasih itu indah,,
membawa Damai,,
sukacita &
Harapan di hari-hari hidup kita . . . 
(30.5.2011 07:56:36)



 



Hidup ini terdiri dari kebahagiaan-kebahagiaan kecil... Tatapan sayang....
saling berbagi dengan sesama,
senyum tulus pada setiap yg menyapa...
kehadiran yg saling menguatkan tanpa banyak kata...
Temukan kebahagiaan dlm hari-hari mu saat ini dgn penuh ucapan syukur...
(29.5.2011 08:18:22)


“Milikilah Terang di Matamu!”

Mat. 6: 19 – 23;


 Ada ungkapan, “hati mempunyai mata, tapi sayangnya mata tidak mempunyai hati.” Di balik benar tidaknya makna ungkapan di atas tapi satu hal yang pasti bahwa Tuhan memberikan kita otak dan hati sebagai alat kontrol segala nafsu dan keinginan kita. Saya selalu senang untuk melambangkannya dengan televisi yang memiliki banyak chanel dan remote control. Televisi tidak bisa aktif tanpa sentuhan jari-jarimu pada remote control yang ada padamu. Pilihan untuk menonton sebuah chanel atau pun menggantinya sangat tergantung pada pencetan jari-jarimu pada nomor channel yang Anda sukai.


Pagi ini Yesus berbicara tentang bagaimana kita mengontrol harta benda, pun kata dan perbuatan kita. Ungkapan yang indah ini kiranya mengungkapkan maksud-Nya; “Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”  Syukur kalau orang masih memiliki hati di mana hartanya berada, tapi kalau tidak ada lagi hati di sana, maka yang ada hanyalah nafsu belaka. Masalahnya tidak sesederhana penjelasan di atas, karena yang dimaksudkan oleh Yesus, bisa saja hati menjadi korban dari harta kita, hati bisa saja dibutakan oleh sinaran harta kita sehingga fungsi kontrolnya menjadi mandul. Karena itu, semoga saja kita tidak diikat oleh harta yang kita miliki melainkan sebaliknya mengontrolnya.


Bacaan hari ini pun mengajak kita untuk selalu bersikap positif kepada saudara-saudari kita, apa pun kesalahan dan dosa-dosa mereka yang kita ketahui. Allah menciptakan manusia sesuai citra-Nya. Hal ini berarti setiap manusia itu baik pada dirinya. Menjadi baik atau buruk adalah pilihan bebas manusia itu sendiri. Biarlah di hari ini tanpa mengatakan bahwa yang jahat dalam diri orang lain; istri, suami, anak, orang tua, sahabat-sahabat dibiarkan saja (bisa saja orang terlena dengannya) tapi baiklah kita melihat hal-hal positif dalam diri mereka hari ini dan memuji serta menguatkannya agar mereka pun bangga dengan diri mereka dan tetap memperjuangkan yang baik. Kritik, apalagi dengan cara yang keras dan kasar kadang membuat yang dikritik malah semakin menjadi-jadi dalam sikap buruknya. Sebaliknya, hanya cinta yang mampu mengubah orang (harap saja tidak ada orang yang menyalahgunakan cinta kita). Kritik selalu melihat keburukan dan kekurangan dalam diri orang lain, sebaliknya cinta selalu menciptakan ruang bagi penghargaan kepada orang lain sebagai manusia. Cinta selalu menciptakan sesuatu yang positif dalam hati dan jiwa mereka yang dicintai.


            Semoga saja di hari ini kita memiliki mata yang terang dan indah untuk mampu melihat kebaikan dalam diri sesama kita. Biarlah hari ini lewat kata dan perbuatan kita, orang lain merasa dikuatkan dan disemangati untuk memulai kehidupan mereka yang baru. “Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; Jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu.”  Karena itu, sebelum berharap dapat melihat mata orang lain yang terang, maka buatlah matamu sendiri lebih dulu menjadi terang. Bagaimana mungkin engkau dapat melihat terang di mata saudaramu jika matamu sendiri terhalang oleh balok besar? Keluarkan balok itu, dan biarlah sinar terang matamu menyinari hati dan pikiran orang lain hari ini. Jadilah berkat untuk mereka. Kamu pasti bisa!

Jumat, 17 Juni 2011

Teriring salam dan doa kecilku untukmu selalu,



Romo Inno

“Mereka tidak pernah meminta pengakuan darimu, tapi mereka sunnguh membutuhkannya.”

Minggu, 20 Maret 2011 Hari Minggu Prapaskah II
Mat 17:1-9
 
      Bukankah air mata kebahagiaan istrimu menetes di pipinya atau setidak-tidaknya ia tersenyum bahagia ketika sebagai suami engkau memuji kecantikan atau keahliannya memasak di depan teman-temanmu yang datang menyantap makan malam di rumahmu? Tapi, sayang ada yang tidak pernah mendapatkan pujian karena memang tidak tahu masak...hehehe....Atau, pernahkah engkau melihat betapa suamimu merasa berarti dan berlipat ganda semangatnya ketika engkau memujinya di antara teman-temanmu? Atau bukankah hati anakmu berbunga-bunga ketika engkau memuji kecantikan atau ketampanannya? Ataukah, bukankah temanmu yang sedang menghadapi problem mengalami kelegaan dan meneteskan air mata ketika engkau datang mengatakan kepadanya; Kawan, engkau sungguh luar biasa karena tetap sabar dalam deritamu? Di balik contoh-contoh ini aku hanya mau mengatakan bahwa secara manusiawi; istri, suami, anak, orang tua, sahabat kenalan, walaupun mungkin mereka tidak mengatakan dengan kata-kata kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan dan pengakuan darimu, tapi sungguh mereka juga membutuhkannya.
     
Kisah transfigurasi Yesus di gunung yang disaksikan oleh Petrus, Yohanes dan Yakobus atas salah satu cara mau mengatakan tentang hal yang disebutkan di atas. Coba renungkanlah kata-kata ini; “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” Oke, kata-kata ini memang ditujukan kepada Yesus, akan tetapi, coba rasakanlah di dalam hatimu saat ini, jika setelah Anda melakukan sebuah pekerjaan berat, lalu Anda mendengarkan seseorang berkata kepadamu; “Inilah istriku, suamiku, orang tuaku, anakku, sahabatku tercinta yang aku kasihi.” Bukankah air mata kebahagiaan akan menetes di pipimu, atau, setidak-tidaknya hatimu berbunga-bunga mendengarkan pengakuan lewat kata-katanya? Sahabatku, mereka mungkin tidak memintanya tapi sungguh mereka sangat membutuhkan pengakuan darimu.
     
Oleh karena itu, jika bacaan Injil ini hadir sebagai bahan refleksi kita hari ini, maka aku hanya mau bertanya kepadamu; “Sudahkah Anda memberi pujian atau lebih tepatnya pengakuan kepada istri/suami/anak/orang tua/sahabatmu atas kerja keras dan pengorbanan mereka kepadamu?” Ataukah, kekeliruan, kesalahan bahkan dosa-dosa merekalah yang selalu menjadi perhatianmu setiap saat ketika engkau berhadapan dengan mereka? Sahabatku, aku tidak mengajakmu untuk mengabaikan kejelekan, kekurangan dan kesalahan mereka kepadamu. Kita tentu harus mengingatkan mereka agar tidak akan mengulanginya lagi. Akan tetapi, biarlah di hari ini, kita melupakan segala kekurangan dan kelemahan mereka yang kita jumpai, dan mengatakan sepata kata saja kepada mereka; “Istriku, suamiku, sahabatku, anakku, engkau sungguh berarti di dalam hidupku.” Biarlah aroma kebahagiaan dirasakan oleh mereka, walaupun cuma untuk hari ini saja bila engkau tidak mampu mengatakannya lagi kepada mereka untuk saat-saat yang akan datang. Biarlah cuma kata-kata indah yang menguatkan dan menyenangkan keluar dari mulutmu hari ini kepada mereka yang hidup di sekitarmu. Buatlah hari ini menjadi hari spesial yang takan pernah dilupakan oleh istri/suami/anak/orang tua/sahabat dan kenalanmu sepanjang hidup mereka. Ingat, luka teriris atau terpotong bisa sembuh dan tidak ada bekas di kulit, tetapi luka karena kata-kata sulit terlupakan sepanjang hidup seseorang. Demikian pun, kata-kata pengakuan yang keluar dari mulutmu hari ini akan terkenang sepanjang hidup bila engkau mau mengatakannya kepada seseorang hari ini. Sahabatku, inilah kesempatan bagimu untuk membuat hati orang lain merasakan kebahagiaan. Dan, sungguh, aku percaya bahwa Anda mampu melakukannya hari ini. Sahabatku, jangan menundanya untuk esok, karena jika hari ini Anda dapat melakukannya kepada mereka yang Anda jumpai maka inilah yang terjadi; Anda telah membawa pengalaman transfigurasi 2000 tahun lalu di atas gunung itu ke masa sekarang. Pengalaman Petrus, Yakobus dan Yohanes sungguh dialami oleh mereka yang memandang wajahmu, mendengarkan kata-katamu dan mengalami kehadiranmu yang menyenangkan.


Salam dan doa kecilku untukmu selalu,

Rinnong

“Firman-Nya Abadi”

Mrk. 4:26-34;

“Manusia, hewan dan tumbuhan akan berlalu sesuai dengan waktu Tuhan, tetapi Firman-Nya tetap abadi selamanya.”

            Kita kagum akan buatan tangan manusia seperti kecanggihan sarana komunikasi internet (facebook) atau kita terheran-heran ketika melihat keindahan dan keunikan alam semesta. Meskipun demikian, baik kita yang menciptakan dan hasil ciptaan kita akan punah termakan waktu, tetapi DIA yang menjadi sumber penciptaan adalah kekal abadi untuk selamanya. Dialah Allah kita yang sungguh ajaib itu.
           
            Bacaan hari ini berbicara tentang hal Kerajaan Allah dan pertumbuhannya. Allah adalah Sumber yang memberi pertumbuhan, tetapi menjadi sesuatu yang indah dan membanggakan bahwa kita manusia diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pertumbuhannya. Oleh karena itu, menjadi sesuatu yang sungguh membanggakan jika setiap dari kita mau dan rela memberi yang terbaik sesuai dengan talenta yang kita miliki. Inilah kepercayaan Allah, maka hendaknya kepercayaan ini digunakan secara tepat dan benar.

            Marilah kita berjuang, khususnya dalam tugas dan pengabdian kita di hari ini, agar kita pun mampu untuk membawa Kerajaan Allah itu kepada orang lain lewat tutur kata, sikap dan tingkah laku kita. Pastikan bahwa Allah tak pernah membiarkanmu sendirian ketika Anda mau berpartisipasi dalam menyebarkan Kerajaan-Nya.

 

Jumat, 28 Januari 2011

Salam dan doa kecilku untukmu selalu,
Rinnong

“Allah tak pernah Berhenti”

Mrk. 4:21-25;

“Ketika Anda memiliki cinta di dalam hatimu maka Anda akan selalu terdorong untuk mencintai orang lain. 
Cinta adalah gerakan jiwa yang tidak akan tenang sebelum mencinta.”


            Jika Anda mempunyai telinga, mendengarlah. Jika Anda mempunyai hati, mencintailah. Jika Anda mempunyai pikiran, mengertilah. Dan jika Ada alasan untuk menari maka menarilah selama itu tak dilarang.

            Bacaan hari ini menunjukkan sisi lain dari menjadikan diri sebagai berkat bagi orang lain. Cinta itu bagaikan seberkas cahaya yang siap menerangi mereka yang berada dalam kegelapan. Cinta selalu mendorong seseorang mengambil jalan ekstrim dalam hal yang tak lazim;
seorang dokter melepaskan kesempatan untuk bekerja di kota besar dan memutuskan untuk bekerja bagi masyarakat desa. Seorang  lulusan terbaik Universitas Harvard meninggalkan dunia yang menjamin posisi, harta dan kesejahteraan dan memutuskan untuk menjadi imam. Seorang yang rela menyerahkan nyawa bagi gereja dan Tuhan. Semua contoh di atas mau menunjukkan sisi misterius dari mereka yang memiliki cinta sejati di dalam dirinya, dan untuk hal seperti ini kadang kita orang luar tak mampu mengertinya selain orang yang menjalaninya.

            Oleh karena itu, jika Anda memiliki cinta maka hatimu akan selalu tertarik kepada situasi atau mereka yang membutuhkan uluran bantuanmu. Jiwamu tidak akan merasa tenang sebelum Anda membantu orang lain, menjadikan dirimu terang yang ditempatkan di atas kaki dian untuk menerangi jalan orang lain untuk bertemu dengan Allah. 

Kamis, 27 Januari 2011

Teriring salam dan doaku untukmu selalu,

Rinnong

Popular Posts Widget