Renungan Harian 18 Oktober 2017, Luk 10:1-9

Bacaan Liturgi 18 Oktober 2017

Pesta S. Lukas, Pengarang Injil

Bacaan Injil
Luk 10:1-9
Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada suatu hari 
Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, 
lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya 
ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
Kata-Nya kepada mereka, "Tuaian memang banyak, 
tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.
Kalau kamu memasuki suatu rumah, 
katakanlah lebih dahulu, 'Damai sejahtera bagi rumah ini.' Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. 
Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu.
Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, 
sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah.
Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,
dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, 'Kerajaan Allah sudah dekat padamu.'"

Demikianlah Injil Tuhan!

RENUNGAN SINGKAT:
"JADILAH UTUSAN TUHAN."

Hari ini Gereja memperingati St. Lukas pengarang Injil. St. Lukas dalam hidupnya sudah menunjukan bagaimana menjadi utusan Tuhan. Dia menemani St. Paul dalam perjalanan pastoralnya. Dia kemudian menulis semua ajaran Yesus yang dia imani dan ikuti itu dalam tulisannya yang kemudian kita kenal sebagai Injil Lukas. Injil Lukas juga dikenal sebagai Injil Kerahiman karena memfokuskan kepada Allah yang maharahim dan maha Pengampun. Dalam Injil hari ini, Yesus mengutus 70 murid untuk pergi memberitakan Kabar Baik mendahuluiNya.dan memberikan beberapa nasihat penting buat mereka. Beberapa poin penting bisa kita petik. Pertama, Tuhan tahu bahwa tidaklah bagus pergi sendirian. Sahabat dalam pemberitaan Injil Tuhan adalah perlu. Kedua, bersiaplah menjadi utusan Tuhan. Dan utusan Tuhan selalu hidup bergantung sepenuhnya pada Tuhan. Setiap utusan Tuhan punya kepercayaan dan penyerahan total yang tinggi pada Tuhan. Dan itu akan semakin nyata dalam kesiapan dalam menanggung dan memikul beban salib, sengsara. Ketiga, setiap utusan Tuhan selalu membawa pesan damai. Pesan yang membuat setiap orang mengenal Tuhan lebih mendalam, Tuhan yang mencintai kedamaian, Tuhan yang maha murah; itulah pesan yang harus disampaikan setiap utusan Tuhan. Dan keempat, setiap utusan Tuhan harus memberitakan "pertobatan". Sabda yang keluar harus mengajak banyak orang untuk kembali pada Tuhan. 

Saudara dan saudariku dalam Tuhan, pertanyaan mendasar buat kita: Siapkah kita menjadi utusan utusan Tuhan? Siapkah kita hidup dengan penyerahan total pada Tuhan? Siapkah kita memberitakan kabar damai? Siapkah kita menanggung penderitaan? Siapkah kita menjadi teladan dalam pertobatan?

Saudara dan saudariku dalam Tuhan, mari kita hidup sebagai utusan utusan Tuhan dalam keseharian hidup kita. Kita hidup memberitakan kabar baik. Kita hidup memberitakan perdamaian. Kita hidup penuh dengan iman dan penyerahan total pada Tuhan. Kita hidup dengan semangat pertobatan yang nyata. Bukan hal yang mudah tapi bukan hal yang tidak mungkin. Mari kita bersemangat lagi menjadi utusan utusan Tuhan yang baik. St. Lukas mendoakan kita untuk itu. Semoga kita dikuatkan dan dimampukan. Dalam Nama Yesus. Amin

Tuhan Yesus kabulkan segala doa dan permohonan kita hari ini. Tuhan Yesus dengarkan segala pengharapan kita hari ini. Tuhan Yesus bantu kita setia menjadi utusan utusan Tuhan. Dalam Nama Yesus. Amin

Salam selamat pagi buatmu! Selamat beraktifitas dan berkarya buatmu hari ini! St. Lukas doakanmu selalu! Berkat Tuhan buatmu selalu hari ini!
+++

Rabu, 18 Oktober 2017
Salam dalam Kasih Yesus,

RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.


UTUSAN  KRISTUS
( Lukas 10 : 1-9 )

Dalam perjalanan ke Yerusalem, Tuhan mempersiapkan para murid-Nya untuk kelak meneruskan proklamasi Injil-Nya. Kali ini Ia bukan hanya mempersiapkan keduabelas rasul-Nya, tetapi juga para pengikut-Nya yang lain. Prinsip pengutusan-Nya sama (bdk. Mat. 10:10-15)

Pertama, para murid harus memiliki kepedulian yang sama dengan sang Guru akan banyaknya tuaian dan sedikitnya jumlah pekerja (2). Sehingga mereka pun merespons pengutusan itu dengan kesungguhan hati.

Kedua, mereka haus bergantung penuh kepada Tuhan yang mengutus karena medan yang dihadapi mereka ibarat gerombolan serigala, sementara mereka hanyalah anak domba (3). 
Bergantung penuh pada Tuhan diwujudkan dengan tidak memperlengkapi diri dengan hal-hal kebutuhan pribadi, ataupun mencari dukungan dari pihak lain (4) melainkan perbekalan dari Tuhan sendiri (bdk. Mat. 10:1).

Ketiga, perintah memberikan salam ketika memasuki sebuah rumah merupakan suatu keharusan bagi setiap utusan (5-7). Pemberian salam, "damai sejahtera bagi rumah ini" merupakan langkah awal untuk menawarkan damai sejahtera yang ada pada Yesus Kristus, juga jalan untuk memberitakan Injil perdamaian. 

Akan tetapi Tuhan memberikan peringatan bahwa tidak semua salam mereka akan ditanggapi secara positif, ada keluarga-keluarga yang membuka pintu rumahnya bagi mereka, tetapi ada pula yang akan menolak mereka. Sehingga mereka pun harus merespons sepadan. Berkat bagi orang yang menerima pemberitaan mereka (8-9). 

Prinsip yang sama juga berlaku bagi kita murid-murid masa kini. Tunaikan tugas pemberitaan kabar baik dengan setia. Bergantung pada Tuhan dan lihatlah bagaimana Roh Kudus bekerja melalui kita memenangkan jiwa-jiwa bagi Allah.



Siraman Rohani                                                         
Rabu 18 Oktober 2017                                                         
RP Fredy Jehadin SVD

Tema:  Mewartakan Injil Adalah Tugas Setiap Murid Kristus!                     
Lukas 10: 1 - 9.

Saudara-saudari … Hari ini kita merayakan pesta St. Lukas, Pengarang Injil. Lukas lahir di Antiokia dari sebuah keluarga kafir. Pada masa itu Antiokia adalah kota termasyhur ketiga di kekaisaran Romawi karena luas dan makmur. Ke sanalah orang Kristen pertama menyebar karena penganiayaan orang-orang Yahudi. Di sana mereka mewartakan Tuhan dan berhasil mentobatkan banyak orang kafir, baik Yahudi maupun Yunani. Salah satu orang Antiokia yang bertobat ialah Lukanos, atau lazim dikenal dengan Lukas. Beliau seorang Tabib terkemuka di kota itu. Setelah ia bertobat, ia menggabungkan diri dengan Paulus, menemaninya dalam perjalanan misioner ke Makedonia, dan bersama ke Yerusalem dan ke Roma. Di Roma Paulus di tahan dalam penjara selama dua tahun. Lukas mengunjunginya dengan setia. Sangat boleh jadi bahwa Lukas mulai mengumpulkan bahan-bahan yang digunakannya dalam menulis Kitab Injilnya dari Paulus dan bagian pertama Kisah para Rasul. Menurut Lukas, kabar gembira ditujukan kepada semua orang, khususnya orang-orang lemah dan hina dina, kepada kaum kafir miskin dan para pendosa. Oleh karena itu, Injil Lukas biasa disebut “Injil Kerahiman Allah” atau “Injil Cinta Allah”. Lukas meninggal dunia pada usia 84 tahun sebagai martir. Ia dihormati sebagai pelindung para pelukis.
  
Saudara-saudari … Injil hari ini mengisahkan perutusan 70 murid Kristus. Para murid diutus berdua-dua. Injil tidak menjelaskan sejauh manakah para murid Kristus itu pergi mewartakan Injil. Yang pasti bahwa pewartaan mereka mendatangkan buahnya. Lukas, yang kita rayakan Pestanya hari ini, adalah buah pewartaan Injil yang diwartakan oleh para murid Kristus. Begitu Lukas bertobat, dia juga memberi diri untuk meneruskan pewartaan Injil. Pewartaannya yang paling ampuh adalah lewat menuliskan Injil Kristus. Kita sangat berterima kasih kepada Lukas karena tulisannya sangat bagus dan sederhana dan sangat gampang dimengerti.

Kalau Lukas sudah bertobat berkat ajaran para murid Kristus, kemudian ia sendiri juga sudah menjadi sarana pertobatan bagi orang lain entah lewat ajaran atau Injil yang ditulisnya, lalu bagaimana dengan kita, yang juga adalah buah dari pewartaan Injil oleh para imam, pendeta, hamba-hamba Allah? Apakah kita juga selalu sadar bahwa berkat Sakramen Permandian setiap kita sudah diberi tanggungjawab dan tugas untuk mewartakan kabar gembira kepada orang lain dan meyakinkan orang lain untuk bertobat dan kembali kepada jalan yang benar yang bisa mendatangkan keselamatan abadi? 

Marilah saudara-saudari…kita berdoa semoga Tuhan selalu menyadarkan kita agar kita selalu sadar akan tugas kita, yaitu mewartakan Injil Kristus dengan setia dan tekun.  

Kita memohon bantuan St. Lukas dan Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Renungan Harian, 17 Oktober 2017, Luk 11:37-41

Bacaan Liturgi 17 Oktober 2017

Selasa Pekan Biasa XXVIII
PW S. Ignasius dari Antiokhia, Uskup dan Martir
Bacaan Injil
Luk 11:37-41
Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada suatu ketika, selesai mengajar, 
Yesus diundang seorang Farisi untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Yesus ke rumah itu, lalu duduk makan.
Tetapi orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan.Lalu Tuhan berkata kepadanya, 
"Hai orang-orang Farisi, 
kamu membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, 
tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan.
Hai orang-orang bodoh, 
bukankah yang menjadikan bagian luar, 
Dialah juga yang menjadikan bagian dalam?
Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, 
dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.

Demikianlah Injil Tuhan!

RENUNGAN SINGKAT:
"HIDUPLAH PENUH KESEIMBANGAN."

Dalam Injil hari ini Yesus mengkritik sikap hidup orang farisi yang tidak seimbang. Mereka mengutamakan pelaksanaan hukum hukum dimana semua itu harus dilaksanakan, tetapi dalam diri dan hati mereka sendiri penuh dengan tipu muslihat dan kejahatan. Pelaksanaan hukum atau perintah hanyalah dibuat demi mencari popularitas diri mereka. Mereka tidak melaksanakan semua perintah dan hukum dengan 'hati mereka'. Singkatnya: tidak ada keseimbangan antara yang ditunjukan keluar, dan yang ada dalam hati dan pikiran. Yang ditunjukan adalah yang super super baik dan benar. Yang ada didalam adalah yang super super jahat dan buruk. Dua hal yang sangat kontradiksi satu sama lain. Buat Yesus hal macam begini haruslah dihindari buat semua mereka yang mau mengikutiNya. Buat Yesus yang paling utama dan penting adalah sikap pelayanan yang datang dari hati.

Saudara dan saudariku dalam Tuhan, sudah seimbangkah hidup kita? Sudahkah segala sesuatu perbuatan baik dan benar yang kita buat merupakan sesuatu yang lahir dari dalam hati kita sebagai bentuk pengakuan iman kita pada Tuhan? Ataukah hanya sekedar cara untuk menyombongkan diri dan mencari perhatian? Tuhan Yesus membutuhkan 'hati' kita ketika kita mengamalkan hukum dan perintah.

Saudara dan saudariku dalam Tuhan, mari kita menjadi manusia manusia seimbang. Mari kita jadi manusia manusia yang rendah hati dan tidak menyombongkan diri. Mari kita jadi manusia manusia yang melaksanakan hukum dan peraturan bukan karena demi popularitas diri melainkan sebagai pengamalan iman. Dengan demikian nama Tuhan semakin dipermuliakan dan hidup sesama semakin menjadi 'makmur'. Semoga kita dikuatkan dan dimampukan. Dalam Nama Yesus. Amin

Tuhan Yesus kabulkan segala doa dan permohonan kita hari ini. Tuhan Yesus dengarkan segala pengharapan kita hari ini. Tuhan Yesus bantu kita hidup seimbang antara perkataan dan perbuatan. Dalam Nama Yesus. Amin

Salam selamat pagi buatmu! Selamat beraktifitas dan berkarya buatmu hari ini! St. Ignasius dari Anthiokia doakanmu selalu! Berkat Tuhan buatmu hari ini!
+++

Selasa, 17 Oktober 2017
Salam dalam Kasih Yesus,

RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.


ATURAN YANG KAKU
 ( Lukas 11 : 37-41 )


Tuhan Yesus dalam bacaan Injil hari ini menunjukkan keterbukaanNya terhadap semua orang. Ia diundang makan oleh orang Farisi tetap tanpa mencuci tanganNya. Sesuai dengan kebiasaan orang Yahudi, mereka selalu membersihkan dirinya, khusus tangannya sebelum makan, juga alat-alat makan dan minum supaya tidak mengalami kenajisan. Tentu saja orang-orang Farisi memiliki pandangan yang negative terhadap Yesus. 


Oleh karena itu Ia berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Farisi, kalian membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalammu penuh dengan rampasan dan kejahatan”. Ia berani memberi koreksi dengan teguran yang keras kalau perilaku mereka berlawanan dengan kehendak Allah.


Sabda Tuhan yang kita dengar pada hari ini membantu kita untuk semakin akrab dengan Yesus, Sabda kehidupan. Dia yang mengajar kita bahwa hukum lahiriah itu tidak memiliki daya apa-apa. Namun demikian bukan berarti kita boleh dengan seenaknya melanggar hukum atau aturan yang ada. Sebaik apapun hukum atau aturan hasil karya manusia, tak akan mampu menyelamatkan jiwanya. 

Yesus adalah segalanya karena Dialah satu-satunya Penyelamat kita. Ia mewartakan injilNya sebagai kekuatan yang menyelamatkan kita semua. 

Marilah kita menyediakan waktu untuk mendengarNya di dalam hidup kita. Dengan tekun menjalankan dalam kehidupan sehari hari, sehingga Tuhan dimuliakan melalui tutur kata dan perbuatan kita


Siraman Rohani                                                          
Selasa 17 Oktober 2017                                                        
RP Fredy Jehadin SVD

Tema:  Bersihkanlah Jiwa Raga Kita Secara Seimbang!                     
Lukas 11: 37-41

Saudara-saudari... Saya yakin kita semua sudah pernah diundang untuk makan di rumah teman atau keluarga dekat kita. Sewaktu kita diundang, perasaan bathin kita  merasa bahagia karena kita dihargai dan dijamu secara khusus. Sangat jarang terjadi bahwa tuan rumah mengeritik tamu yang datang bertamu. Kalau hal itu terjadi maka tamu itu tidak mungkin akan datang lagi. 

Saudara-saudari ... Hari ini kita mendengar bahwa Yesus Kristus diundang oleh seorang Farisi. Seperti biasa Yesus selalu bahagia menerima undangan oleh siapa saja. Kita tidak tahu apa motivasi undangan dari orang Farisi ini. Apakah ia mau menjerat Yesus? Apakah ia mau mengamati secara teliti apa yang akan dibuat Yesus selama perjamuan itu? Tetapi dengan kuasa keallahanNya, Yesus tahu apa yang ada dalam benak orang Farisi ini. Walapun orang Farisi tidak secara terus terang menegur Yesus, tetapi Yesus sudah tahu apa yang ada dalam pikirannya. Karena itu Yesus berkata:  “Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.” Kita bisa bayangkan apa yang terjadi dalam ruangan perjamuan hari itu. Tidak diceriterakan apakah Yesus masih duduk makan atau tinggalkan ruang perjamuan? Tidak juga diceriterakan apa reaksi tuan rumah dan orang Farisi lainnya yang hadir pada perjamuan itu? 
Pertanyaan kita: Mengapa Yesus begitu tegas dan berani mengeritik orang Farisi termasuk tuan rumah yang mengundangnya? 

Saudara-saudari … Kita tahu tujuan kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini. Yesus datang untuk membawa pembaharuan rohani. Bukan pembaharuan jasmani. Bagi Yesus kebersihan bathin itu sangat penting dibandingkan dengan pembersihan lahiriah. Kalau seseorang sudah mengalami pembersihan bathiniah, ia dengan sendirinya juga akan memperhatikan pembersihan lahiriah. Pengalaman manusiawi kita, seorang yang selalu kusuk berdoa, di saat ia mau ke Gereja, ia pasti menggunakan pakaian yang rapih walapun sederhana dan membersihkan dirinya dengan baik. Karena ia tahu bahwa sekarang saatnya mau bertemu Yesus yang hadir dalam Tabernakel. 
Jadi sasaran pengajaran Yesus pada saat perjamuan itu adalah bahwa Ia mau mendorong orang untuk menjaga keseimbangan antara kebersihan jasmani dengan kebersihan rohani. Dari pembersihan tangan kepada pembersihan bathiniah. Mungkin juga Yesus dengan sengaja tidak mencuci tangan sebelum makan supaya ada kesempatan bagi orang Farisi untuk menegur Dia dan pada kesempatan yang sama itu Yesus juga ada kesempatan untuk menasihati orang-orang Farisi. 

Saudara-saudari…. Pada kesempatan ini, Yesus mau mengingatkan kita semua bahwa Tuhanlah yang menciptakan keseluruhan tubuh manusia, lahir dan bathin. Keduanya harus diperhatikan secara seimbang, jangan hanya memperhatikan yang lahiriah agar dipuji orang, tetapi juga yang bathiniah pun harus diperhatikan dengan baik. 

Marilah saudara-saudari.. Bersihkanlah jiwa raga kita secara seimbang, karena keduanya adalah satu kesatuan yang erat yang tidak bisa dipisahkan.  

Kita memohon St. Ignasius dari Antiokia dan Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amin.

MENGAPA ATAU SIAPA Kejadian 3:9-14

RENUNGAN PAGI

Kejadian 3:12
Perempuan yg Kau tempatkan di sisiku, dialah yg memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka ku makan.

MENGAPA ATAU SIAPA
Bacaan: Kejadian 3:9-14

Ketika sesuatu berjalan tak seperti yg diharapkan, semuanya menjadi salah, atau terjadi kegagalan, maka kecenderungan alami manusia adalah mencari seseorang yg bisa disalahkan. Bahkan sejak dari Taman Eden.
Ketika dosa terjadi, Adam menyalahkan Hawa. Hawa menyalahkan ular.

Apabila seseorang gagal menyelesaikan pekerjaan sesuai batas waktu yg ditetapkan, apa yg biasanya ia lakukan?
Secara refleks ia akan menudingkan jarinya ke orang lain. Atau, kalau tidak ada orang lain, ia akan menudingkan jarinya pada situasi di luar kekuasaannya.

Kita akan lebih cepat berkembang apabila tak punya kebiasaan melimpahkan kesalahan ke orang lain. Ketika anda gagal, pikirkan mengapa anda gagal, bukan siapa yang salah.
Pandang situasi dg objektif supaya lain kali kita bisa lebih baik. Bob Biehl menganjurkan daftar pertanyaan untuk membantu menganalisis kegagalan:

1. Pelajaran apa yg saya petik?
2. Apakah saya berterima kasih atas pengalaman ini?
3. Siapa lagi yg telah gagal seperti ini sebelumnya, dan bagaimana orang itu bisa menolong saya?
4. Apakah saya gagal karena seseorang, karena situasi, atau karena diri sendiri?
5. Apa saya benar² gagal, atau saya mengejar standar yg terlalu tinggi?

Orang yg menyalahkan orang lain atas kegagalan mereka takkan pernah mengatasinya.
Untuk mencapai potensi dan karakter yg diinginkan Allah, kita harus terus memperbaiki diri.

Kita tak dapat melakukannya jika tidak mengambil tanggung jawab atas perbuatan kita dan belajar dari kesalahan. Bukankah Allah tak pernah menolak mengampuni saat kita bersalah?

Mengapa kita tidak berani mengaku dg jujur? -PK

SAAT ANDA BERBUAT KESALAHAN DAN GAGAL, TANYAKAN MENGAPA, BUKAN SIAPA

Selamat Pagi. Semoga Allah melindungi keluarga, menyertai, membimbing dan memberkati usaha, pekerjaan dan pelayanan kita sepanjang minggu ini, dalam Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, Amin.

RenunganHarian 16 Oktober 2017, Luk 11:29-32

Bacaan Liturgi 16 Oktober 2017

Senin Pekan Biasa XXVIII
PF S. Margareta Maria Alacoque, Perawan
PF S. Hedwig, Biarawati
Bacaan Injil
Luk 11:29-32
Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa 
Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, 
"Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda nabi Yunus.
Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah 
Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini.
Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih dari pada Salomo!
Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. 
Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat 
waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih dari pada Yunus!"

Demikianlah Injil Tuhan!

RENUNGAN SINGKAT:
"TANDA KESELAMATAN: PERTOBATAN."

Dalam Injil hari ini Yesus menggarisbawahi dengan jelas diriNya yang datang membawa keselamatan dan apa yang harus dibuat orang dengan kedatanganNya atau kehadiranNya, yaitu bertobat. Yesus memberi contoh orang orang Niniwe yang bertobat sesudah mendengar pewartaan Nabi Yunus, maka seharusnya banyak orang pun bertobat sesudah mendengarkan pewartaanNya. Tapi tentunya tidak banyak yang bertobat. Sangat disayangkan. Pertobatan bukanlah hal yang mudah. Pertobatan membutuhkan: Pertama, kesediaan dan kesetiaan untuk mendengarkan Tuhan. Harus ada kesediaan batin dan kesetiaan untuk mengatakan, 'saya mau mendengarkan dan menerima Tuhan dan segala hukum dan kehendakNya.' Kedua, berubah total. Berubah menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Dan ini akan berhasil kalau kesiapsediaan dan kesetiaan dalam pertobatan itu ada.

Saudara dan saudariku dalam Tuhan, sudahkah kita mengalami pertobatan yang sesungguhnya? Adakah kesiapsediaan dan kesetiaan kita? Siapkah kita berubah total? Ataukah kita masih sering hanya sampai pada rencana dan wacana saja jika berbicara soal pertobatan? Ataukah kita masih sering ragu dalam meninggalkan hal hal yang mengenakan dari dunia yang sering membuat kita jatuh dan terperangkap dalam dosa?

Saudara dan saudariku dalam Tuhan, mari kita tanamkan semangat dan sikap kesiapsediaan dan kesetiaan dalam hal 'kembali pada Tuhan dan kehendakNya'(pertobatan). Mari kita berpegang hanya pada Tuhan, karena Tuhan lah yang akan mendampingi kita dalam proses pertobatan dan hidup baru kita. Semoga kita dikuatkan dan dimampukan. Dalam Nama Yesus. Amin

Tuhan Yesus kabulkan segala doa dan permohonan kita hari ini. Tuhan Yesus dengarkan segala pengharapan kita hari ini. Tuhan Yesus bantu kita untuk siap sedia dalam bertobat dan menghidupi hal baru. Dalam Nama Yesus. Amin

Salam selamat pagi buatmu! Selamat berkarya dan beraktifitas buatmu hari ini! St. Margareta Maria dan St. Hedwig doakanmu selalu! Berkat Tuhan buatmu hari ini!
+++

Senin, 16 Oktober 2017
Salam dalam Kasih Yesus,

RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.


JANGANLAH MENGERASKAN HATIMU
( Lukas 11 : 29-32 )

Kita, sebagai orang-orang yang telah mengalami penyelamatan dari Allah, adalah orang-orang yang berbahagia. Yesus justru menganugerahkan keselamatan dan jaminannya kepada kita. Namun apakah kebahagiaan kita sampai disitu saja?

Orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan adalah orang yang percaya kepada Tuhan. Orang yang percaya Tuhan tidak akan meragukan Dia. Namun bukan orang semacam itu yang Yesus temui. Dalam ayat 29-32, Yesus terang-terangan mengatakan dihadapan orang banyak bahwa, "angkatan ini adalah angkatan yang jahat" (29). 

Mengapa demikian? Karena mereka memiliki hati yang keras dan bebal. Mereka selalu meminta tanda, padahal Yesus telah banyak melakukan mukjizat bagi mereka. Mereka seolah terus meragukan Yesus dan tidak dapat dipuaskan oleh berbagai mukjizat yang telah dilakukan Yesus. Oleh sebab itu Yesus mengatakan bahwa tidak akan lagi diberikan tanda untuk mereka selain tanda Yunus. 

Kita ingat bahwa pada waktu Niniwe hendak dimusnahkan, Yunus menjadi satu-satunya "alat" yang dipakai Allah untuk menyerukan pertobatan kepada bangsa yang akan dimusnahkan itu. Demikian pula untuk angkatan yang ada di hadapan Yesus saat itu, hanya Anak Manusia saja, yaitu Yesus sendiri yang menjadi satu-satunya tanda untuk mereka (30).

Meminta tanda yang menyatakan ketidak percayaan kita kepada Tuhan memang seharusnya tidak kita lakukan.Dan segala sesuatu yang memang tidak dilandasi iman tidak seharusnya kita lakukan. Maka percayalah kepada Tuhan dengan segenap hati kita


Siraman Rohani                                                          
Senin 16 Oktober 2017                                                  
RP Fredy Jehadin SVD

Tema:  Arti Sebuah Tanda! Lukas 11: 29-32

Saudara-saudari ... Satu hari teman saya dengan mobilnya berjalan di kota. Di dekat rambu lalu lintas ia berhenti karena lampu merah sudah muncul. Lampu merah tanda berhenti, tidak boleh lewat. Tetapi tiba-tiba mobilnya ditabrak dari belakang.  Sopirnya tidak ada perhatian. Karena kesalahannya itu, ia harus membayar ganti rugi; membayar kerusakan mobil teman saya dan mobilnya sendiri. Kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Tetapi karena tidak ada perhatiaan maka penderitaan itu harus ditanggungnya. 

Saudara-saudari…  Lewat Injil hari ini Yesus ungkapkan perasaan kecewanya kepada para pendengar karena ada orang yang selalu meminta tanda dari padaNya. Ia sudah membuat begitu banyak mujizat. Setiap hari Ia megajar entah di tempat-tempat terbuka maupun dalam sinagoga dan bait suci. Tetapi ada orang yang tetap saja tidak percaya kalau Ia adalah, Mesias, Putra Allah yang sudah lama dinantikan dan kini sudah hadir di antara manusia. Bagi mereka yang selalu meminta tanda itu, Yesus lebelkan mereka sebagai angkatan jahat. 

Saudara-saudari... Dalam Gereja kita sudah diakui beberapa tanda kehadiran Tuhan. Kita semua percaya bahwa di saat kita merayakan dan menerima tanda itu, di saat itu juga kita menerima kehadiran Tuhan ke dalam diri kita. Itulah yang kita sebut Sakramen. 
Pertanyaan untuk kita, apakah kita sungguh mengimani bahwa Tuhan sungguh hadir lewat Sakramen itu? Apakah kita sungguh menghargai kesucian Sakramen itu? Sebagai orang yang sudah dibaptis dengan Sakramen Pembaptisan: apakah kita selalu sadar bahwa Allah Tritunggal sudah bersemayam dalam diri kita? Sadarkah kita bahwa kita adalah anggota Gereja yang sah? Bagaimana kesadaran kita akan pentingnya Sakramen Pengakuan? Apakah kita selalu rajin mengakui dosa kita? Bagi mereka yang sudah menerima Sakramen Pernikahan suci, apakah anda selalu sadar bahwa lewat Sakramen suci itu anda sudah disatukan oleh Tuhan sendiri dan disaksikan oleh jemat Gereja bahwa sejak saat itu anda berdua sudah secara resmi bekerja bersama Tuhan untuk menciptakan manusia baru di dunia ini? Apakah anda selalu setia terhadap pasangan anda? Apakah kita selalu rajin memberi makanan rohani untuk jiwa kita dengan menerima Sakramen Maha Kudus?   

Saudara-saudari .... Tanda-tanda itu sesungguhnya punya arti yang sangat penting. Kita diminta untuk selalu memperhatikan tanda-tanda itu. Itulah rambu-rambu lalu litas menuju surga. Kalau kita tidak memerhatikan tanda lalu lintas surgawi ini, itu berarti kita akan mengalami kecelakaan...mengalami penderitaan. 

Marilah saudara-saudari... Fokuskanlah perhatian kita pada tanda-tanda yang sudah dikeluarkan oleh Gereja kita sebagai ungkapan iman kita. Setia memerhatikan, taat menjalankan dan menghayati arti dari tanda-tanda ini, maka kita pun akan diselamatkan. Kristus yang adalah tanda keselamatan kita akan selalu hadir dalam diri kita. 

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amin.

JANGANLAH MENGERASKAN HATIMU ( Lukas 11 : 29-32 ) Renungan harian 16 Oktober 2017



Kita, sebagai orang-orang yang telah mengalami penyelamatan dari Allah, adalah orang-orang yang berbahagia. Yesus justru menganugerahkan keselamatan dan jaminannya kepada kita. Namun apakah kebahagiaan kita sampai disitu saja?

Orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan adalah orang yang percaya kepada Tuhan. Orang yang percaya Tuhan tidak akan meragukan Dia. Namun bukan orang semacam itu yang Yesus temui. Dalam ayat 29-32, Yesus terang-terangan mengatakan dihadapan orang banyak bahwa, "angkatan ini adalah angkatan yang jahat" (29).

Mengapa demikian? Karena mereka memiliki hati yang keras dan bebal. Mereka selalu meminta tanda, padahal Yesus telah banyak melakukan mukjizat bagi mereka. Mereka seolah terus meragukan Yesus dan tidak dapat dipuaskan oleh berbagai mukjizat yang telah dilakukan Yesus. Oleh sebab itu Yesus mengatakan bahwa tidak akan lagi diberikan tanda untuk mereka selain tanda Yunus.

Kita ingat bahwa pada waktu Niniwe hendak dimusnahkan, Yunus menjadi satu-satunya "alat" yang dipakai Allah untuk menyerukan pertobatan kepada bangsa yang akan dimusnahkan itu. Demikian pula untuk angkatan yang ada di hadapan Yesus saat itu, hanya Anak Manusia saja, yaitu Yesus sendiri yang menjadi satu-satunya tanda untuk mereka (30).

Meminta tanda yang menyatakan ketidak percayaan kita kepada Tuhan memang seharusnya tidak kita lakukan.Dan segala sesuatu yang memang tidak dilandasi iman tidak seharusnya kita lakukan. Maka percayalah kepada Tuhan dengan segenap hati kita

UNDANGAN TUHAN KEPADA SEMUA ORANG ( Matius 22 : 1-14 ) renungan Harian 15 Oktober 2017



Yesus sering memakai perumpamaan untuk menyampaikan suatu kebenaran tentang Kerajaan Surga. Melalui perumpamaan ini kita belajar beberapa kebenaran penting tentang ajaran keselamatan.

Pertama, undangan keselamatan tetap diberikan kepada para terpilih, sekalipun mereka menganggap sepi undangan Allah. Kerajaan Surga bagaikan pesta pernikahan yang menyediakan segala yang terbaik. Mereka yang diundang ke dalam perjamuan ini adalah orang yang berbahagia.

Ironisnya, banyak orang yang menolak dengan berbagai alasan. Hal ini menggambarkan orang-orang yang tidak mengerti akan keindahan dan sukacita hidup bersama Allah. Yesus telah mengutus para murid-Nya untuk menyampaikan undangan Kabar Baik bagi orang berdosa. Namun, banyak orang yang lebih mementingkan urusannya masing-masing daripada menanggapi undangan Allah.


Kedua, Allah mengundang kita bukan karena kita layak, melainkan karena anugerah-Nya. Mereka yang akhirnya diundang adalah orang-orang di pinggir jalan yang miskin, dan sadar tidak memiliki apa-apa. Kita tidak layak untuk menghadiri pesta ini. Jika Allah tidak mengundang, kita tidak mungkin datang ke perjamuan kawin Anak Domba ini.


Ketiga, kita yang telah menerima undangan keselamatan Allah tidak bisa hidup dengan  cara yang sama seperti saat kita belum menerima undangan. Sewaktu Allah mengundang kita, kita masih di dalam keadaan berdosa. Namun sewaktu kita datang kepada Allah, kita harus datang dengan baju kebenaran Kristus yang menyucikan kita.Mata Allah terlalu suci untuk melihat dosa, karena itu kita harus datang di dalam kesucian.

Keempat, Allah yang mengundang adalah Allah yang berdaulat. Perumpamaan ini ditutup dengan kalimat ‘sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih’. Dialah Allah yang berdaulat dan berkuasa, bukan kita yang memilih, tetapi Allah yang memilih kita.

Komunitas Kristen memang terdiri dari orang baik dan orang jahat. Pada akhir zaman akan ada pemisahan antara orang yang baik dan orang jahat (Mat 13:36-43). Tentu saja belum cukup orang hanya dibaptis dan menerima sakramen-sakramen. Hidup pribadi orang itu juga haruslah berubah menjadi serupa dengan Yesus sendiri.

Bersyukurlah untuk undangan keselamatan dari Allah bagi kita yang sebenarnya tidak layak. Teruslah hidup kudus sambil menantikan kedatangan-Nya kembali.

*Senin, 23 Desember 2019* *Pekan Khusus Adven IV* ¤ Luk.1:57-66

Renungan Harian, Minggu 22 Desember 2019, Mat 1 : 18 - 24

RENUNGAN HARIAN PEKAN ADVEN III. SABTU, 21 DESEMBER 2019. BACAAN : Kid. 2:8-14. Luk.1:39-45. ( ⬅️ klik tuk baca seluruhnya)

➖INSPIRASI PAGI➖ Jagalah hatimu

➖INSPIRASI PAGI➖

(Jagalah hatimu)
〰〰〰〰

Hal yang paling sulit di jaga adalah HATI!
Kerana Hati sangat sensitif dan mudah sekali untuk terluka.

Ketika bertemu dengan orang-orang yang memiliki karakter keras,
di mana mereka hanya mau memaksakan kehendaknya pada diri kita,
maka hati ini rasanya seperti terbakar, itulah yang di namakan dengan Emosi.

Banyak orang yang mungkin dengan sengaja atau tidak sengaja memancing emosi kita.
Hal itu terjadi ketika kita dan mereka tak lagi sependapat,
dan mereka bertegas untuk mempertahankan pendapatnya.
Jika kita tidak dapat menguasai hati,
maka kitapun akan berbalik menyerang dengan kata-kata yang kasar.
namun ketika kita berseru kepada TUHAN dan dapat menahan emosi itu,
kita telah berhasil mempraktekkan kasih itu dalam diri kita.

Saat kita membiarkan hati kita mulai terbakar,
maka sama halnya dengan kita membiarkan perpecahan terjadi.
Untuk dapat menjadi berkat bagi orang lain adalah menjaga hati kita.

Hari ini pagi yang indah
apakah yang kalian rasakan?
Apakah kisah semalam masih melukai hati anda,
atau masihkah kalian memiliki hati yang tawar?
Tawar hati menunjukkan pada suatu
kondisi hati yang di landa kekecewaan
mendalam kerana beratnya beban yang harus di tanggung oleh seseorang.
Tawar hati inilah yang mengakibatkan seseorang menjadi
-Lemah
--Kehilangan Semangat,
-dan Putus Asa.

''Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu."
(Amsal 24:10)
Yang perlu di ubah adalah hati kita,
Kalau hati kita berubah, keadaan akan berubah.
Kalau hati menjadi baik,ucapan dan perilaku juga akan menjadi baik.

Jangan pernah merasa wajar kalau kita sudah terpengaruh gaya hidup dunia.
TAPI berubahlah oleh pembaharuan akal budi dan berusahalah berubah.
-Hidup kita berubah
-keluarga kita berubah
-sahabat kita berubah
-lingkungan kita berubah
Semua menjadi lebih baik dari semalam...
semuanya bermula dari hati kita,
''Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, kerana dari situlah terpancar kehidupan."
(Amsal 4:23)

Amin.

Selamat pagi...
Selamat beraktiviti...
dan selamat berkarya.

TUHAN YESUS MEMBERKATI

🌹🌹🌹

Bunda Maria, doakanlah kami.





##########

Selamat pagi 😀🎶

Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung.  (Mat 11:16-19)

Kita pancarkan cahaya ⚡iman dan kemurnian dalam ketulusan hati ❣ kepada sesama.

Berkah Dalem 🎚


=========
*Sebenarnya Tuhan kerap bekerja lewat cara-cara yang justru sangat biasa dan natural*

*_Dalam setiap detail kehidupan kita, baik keberhasilan dan sukacita, maupun kegagalan dan kesedihan, Tuhan terus bekerja_*

_Yang kita perlukan adalah iman yang mampu melihat campur tangan Tuhan dalam setiap hal tersebut_

*Betapa indahnya hidup ini, jikalau kita peka terhadap peristiwa disekitar kita*

Renungan hari Jumat;

Orang yang dewasa akan bertindak sebelum dia berbicara, dan setelah itu berbicara sesuai dengan apa yang ia telah lakukan.
- Confucius

"Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang DIKERJAKAN dan DIAJARKAN Yesus..." (Kisah Para Rasul 1:1)

Orang bijak berbicara karena ada hal yang harus dibicarakan. Orang bodoh berbicara karena dia harus bicara.

Tuhan Yesus Memberkati Kita Semua.- (des)

===========


MINGGU, 01 DESEMBER 2019


















Bacaan Liturgi

Hari Minggu Adven I

Bacaan Injil
Mat 24:37-44

Berjaga-jagalah dan siap siagalah!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,
"Seperti halnya pada zaman Nuh,
demikianlah kelak pada kedatangan Anak Manusia.
Pada zaman sebelum air bah itu
orang makan dan minum,
kawin dan mengawinkan,
sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera;
mereka tidak menyadari apa yang terjadi
sampai air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua.
Demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang,
yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
Kalau ada dua orang perempuan sedang menggiling gandum,
yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
Oleh karena itu berjaga-jagalah,
sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.

Tetapi ketahuilah ini:
Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pencuri datang waktu malam,
pastilah ia berjaga-jaga,
dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
Sebab itu, hendaklah kamu selalu siap siaga,
karena Anak Manusia datang
pada saat yang tidak kamu duga."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                               
Minggu, 01 Desember 2019                                                                                                 
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Kristus Datang Membawa Terang Dan Harapan Bagi Kita!                                                                      Matius 24: 37 - 44

Saudara-saudari…. Hari ini umat beriman memasuki masa Adven. Lilin pertama dalam lingkaran Adven pun mulai dinyalakan. Satu symbol, bahwa dunia kegelapan mulai diusir. Cahaya dunia, yaitu Yesus Kristus, masuk ke dalam dunia dan mulai menjalankan misi-Nya untuk mengusir kegelapan dari dunia ini.
Sebagai orang beriman, orang yang percaya akan Kristus, kita diharapkan agar dengan penuh kesadaran menyambut kedatangan Kristus sembari melihat diri secara jujur, apakah ada kegelapan dalam diri kita yang harus disinari Kristus agar sudut-sudut hati kita dipenuhi oleh terang-Nya.
Masa Adven adalah masa persiapan menanti kedatangan Penebus, kedatangan Terang, yang menerangi dunia.  Dalam masa persiapan, menanti kedatangan Kristus, kita diajak oleh Santu Paulus: “untuk menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan senjata terang. Kita diajak untuk hidup sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginan.” Roma 13: 12-14.

Perbuatan-perbuatan kegelapan selalu diasosiakan dengan perbuatan-perbuatan yang dituntun dan dikehendaki setan. Setan menghendaki agar manusia masuk dalam genggamannya dan pada akhirnya mereka menjadi hamba gelap. Tetap sebagai anak Terang, kita sesungguhnya harus keluar dari perbuatan-perbuatan yang menjerumuskan kita ke dalam kegelapan itu dan membiarkan diri untuk selalu dikuasai oleh Terang Kristus.

Dalam masa Adven, selain kita mengingati kembali sejarah kedatangan Yesus Kristus ke tengah dunia di 2000-an tahun yang lalu, kini kita siap siaga menanti kedatangannya yang kedua.

Lewat Injil-Nya hari ini, Ia mengingatkan kita lewat perumpamaan, bahwa kedatangan Kristus untuk kedua kalinya seperti Pencuri, yang kedatangannya tidak diumumkan. Kata Yesus: “Jika tuan rumah tahu pada pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga!”

Dalam proses persiapan menantikan kedatangannya, kita harus nyalakan lilin Kristus, yang sudah kita terima lewat permandian dan biarkan nyalanya menyinari pikiran dan hati kita agar kita selalu sanggup dan bisa membedakan mana yang baik dan buruk agar di saat Kristus tiba, ia menemukan jiwa kita dalam keadaan bersih.

Kita berdoa semoga, semoga Kristus, Pembawa Terang dan harapan, membangkitkan dalam diri kita niat dan semangat untuk menyongsong kedatangan-Nya, agar hati dan pikiran kita selalu focus pada-Nya, sehingga kehadiran-Nya kelak sungguh terasa dalam diri kita.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!
=====================================================================


Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu Adven Pertama, 1 Desember 2019

SEMUA HARUS SIAP

Tema renungan kita pada hari Minggu Pertama Adven ini ialah: Semua Harus Siap. Pengalaman ketinggalan pesawat atau kereta sudah banyak terjadi. Seorang teman bercerita, ia sedang menikmati serunya bermain game dan download video dalam laptopnya pada waktu sedang menunggu pesawat transit. Maklum, internet kencang dan gratis tidak ia temukan di kampungnya. Ia memang ingin menikmati itu sepuas-puasnya. Tetapi sampai pada panggilan terakhir untuk naik ke pesawat, ia tidak sempat mendengarnya. Akhirnya ketika ia menyadari kemudian, ia sudah terlambat berangkat. Tiketnya otomatis hangus.

Ia malu sendiri karena di hadapannya ada tulisan yang menempel pada dinding yang berbunyi, "Semua penumpang harus sudah siap sebelum dipanggil untuk naik ke pesawat." Kita semua yang bernalar sehat mengerti tentang bersiap. Setiap orang yang tahu dan mengerti tentang bersiap, menerima hal itu sebagai suatu kewajiban. Dasarnya ialah ada sebuah tuntutan untuk dipenuhi. Seseorang yang memiliki kepentingan terhadap tuntutan tersebut wajib mengikuti dan mematuhinya. Kualitas yang diminta darinya sebelum melaksanakan kewajiban itu ialah ia harus bersiap. Tidak mungkin sebaliknya ia tidak bersiap.

Untuk urusan yang berkaitan dengan iman kepada Tuhan, persiapan adalah mutlak. Ada banyak sekali firman dan perintah Tuhan tentang persiapan. Tuhan tidak pernah terikat pada waktu dan tempat, tetapi kita manusia sangat terikat. Manusia sangat terbatas dalam kemampuan menyesuaikan dirinya dengan waktu dan tempat yang berbeda-beda. Berdasarkan alasan ini, persiapan diri untuk penyesuaian terhadap perubahan-perubahan adalah mutlak. Hukum universal untuk persiapan berlaku bagi semua orang, dan bagi orang-orang beriman adalah sangat menentukan dalam memenuhi kehendak Tuhan.

Dalam memasuki Tahun Liturgi yang baru, ditandai dengan perayaan hari Minggu Adven yang pertama ini, kabar gembira kita ialah panggilan untuk bersiap sedia. Kita diingatkan untuk bersiap menyambut Tuhan kita Yesus Kristus. Panggilan untuk penyambutan diarahkan kepada semua bangsa dan budaya di dunia ini. Kita mengikuti sumber panggilannya yaitu di rumah Allah yang kudus. Di situ bertakhtalah Yesus sebagai Raja Agung. Kerajaan-Nya sudah ditandai kelahiran di bumi ini lebih dari 2000 tahun lalu, yang kita rayakan ulang tahunnya pada setiap 25 Desember, hari raya Natal.

Kita semua wajib melalukan persiapan untuk menyambut raja kita, karena Ia senantiasa datang sesuai dengan waktu yang Ia kehendaki. Ia hanya ingin mendapatkan kita yang bersuka cita, merindukan dan penuh kehangatan untuk menyambut Dia, supaya suka cita menjadi penuh dan Ia penuhi kehendak Bapa.

Marilah kita berdoa. Dalam nama ... Ya Allah maha kasih, semoga perayaan hari Minggu pertama Adven ini, membuat kami selalu siap-sedia dalam menyambut Putra-Mu Yesus Kristus penyelamat kami. Bapa kami... Dalam nama ...
=====================================================================

SIAP  SEDIA

( Matius 24 : 37-44 )


Suasana dunia menjelang kedatangan Yesus Kristus yang kedua disamakan dengan masa Nuh hidup. Nuh adalah seorang yang hidup berkenan di hadapan Allah

Persamaan pertama adalah sikap orang terhadap pewarta firman. Nuh dianggap gila dengan proyek bahtera raksasanya: dianggap fanatik karena percaya penghakiman Allah atas manusia berdosa

Sekarang pun banyak orang berpendapat pemberitaan Yesus Kristus akan datang kembali sebagai Hakim yang menghukum dosa sebagai fanatik

Manusia berdosa lebih suka menciptakan konsep Allah yang Mahakasih yang tidak akan mengirim manusia ke neraka. Sama seperti di zaman Nuh, sedikit yang serius menanggapi penghakiman Allah dengan hidup kudus di hadapan-Nya

Kedua, sebelum air bah tiba, mereka makan dan minum, kawin dan dikawinkan (  38 ). Sepintas sepertinya tidak ada yang salah. Namun, di situlah justru permasalahannya

Manusia hanya melihat kehidupan sebagai urusan yang berkaitan dengan dunia yang sekarang ini, mencari kebahagiaan dan kenikmatan hidup di dunia yang sementara, tidak peduli dengan hari penghakiman dan kehidupan setelah kematian

Hal-hal itu dianggap tidak nyata, tidak kelihatan. Hal ini terus terjadi sampai saat ini. Manusia menjadikan dunia ini sebagai tujuan akhir hidupnya atau bahkan tidak mempedulikan tujuan hidup karena mementingkan kenikmatan.

Ketiga, seperti pada zaman Nuh, ada yang dibawa ada yang akan ditinggal (ayat 39-40). Ini merupakan peringatan keras bahwa yang ditinggalkan adalah mereka yang tidak percaya


Kedatangan Tuhan Yesus kedua kali kelak akan memisahkan orang benar dari orang jahat. Sikap berjaga-jaga justru merupakan ungkapan iman (ayat 44). Yang tidak berjaga-jaga adalah yang tidak beriman. Yang kedapatan berjaga-jagalah yang akan disambut Tuhan

Kita tidak tahu kapan Tuhan datang. Hal ini bukan hanya menunjuk saat akhir zaman tiba atau saat kematian kita

Kitapun tidak tahu kapan Tuhan datang dalam Wajah sesama manusia yang sedang di depan kita. Terkadang dalarn perjumpaan dengan sesama di pinggir jalan, dalam perjalanan dll

Bukankah kita sering berhadapan dengan orang yang memerlukan bantuan?

Bagaimana tanggapan kita terhadapa mereka ?


Mat. 24:37-44 ~ Minggu
Adven = kedatangan.
Masa Adven dihayati dalam konteks:
1. MENGENANG kedatangan Yesus Kristus yang pertama di Betlehem ketika Tuhan memasuki dunia: penjelmaan-Nya sebagai manusia.
2. MEMPERSIAPKAN kedatangan Yesus secara sakramental: perayaan Natal.
3. MENANTIKAN kedatangan-Nya kedua, yaitu pada akhir jaman sebagai Hakim. Pengadilan-Nya lebih menyangkut SIKAP BATIN, SEMANGAT dan MUTU yang tersembunyi di belakang penampilan yang lahiriah.
Saudaraku, bagaimana Anda mempersiapkan BATIN untuk meningkatkan kesiap-siagaan Anda? Masih adakah kebencian, pertikaian dan balas dendam? Mari mengenakan Yesus Kristus sebagai senjata terang melawan godaan-godaan. "Hendaklah kamu selalu siap siaga karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga"
Selamat memasuki masa Advent!
JLU.


Minggu, 01 Desember 2019
Pekan Adven I
¤ Yes. 2:1-5
¤ Mzm. 122:1-2.4-5.6-7.8-9
¤ Rom. 13:11-14a
¤ Mat. 24:37-44
"Veni Veni Venite!"
~ Datang, Datang, Datanglah! ~
   Mengacu pada bacaan Injil hari ini, mengajak kita untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan pada akhir zaman “Sebab itu, hendaklah kamu selalu siap siaga, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu  duga." (Mat 24: 42)
   Adapun dua pesan yang dapat kita maknai dengan kedatangan Tuhan ini, antara lain:
1. Tak terduga
   Tuhan datang tidak seturut rencana manusia, Tuhan datang secara tiba-tiba tanpa pernah sebelumnya kita duga. Tuhan mempunyai rencana sendiri terkait kedatangan-Nya.
   Di sinilah kita diminta memiliki sikap siap sedia saat Tuhan datang. Tidak perlu repot, sibuk mengurusi atau coba meramalkan kapan waktu kedatangan Tuhan dengan pelbagai macam perhitungan.
2. Identitas Tuhan
   Identitas Tuhan yang akan datang ditengah-tengah kita adalah Tuhan yang menghendaki kehidupan yang damai, sejahtera dan bahagia.
   Di sinilah kita diajarkan kedamaian, kebahagiaan dan kesejahteraan yang bisa dinikmati, dirasakan dan dialami oleh segala bangsa, semua orang.
   Saudaraku, dalam masa Advent ini,  dituntut sikap siap sedia menunggu kedatangan Tuhan. Marilah kita lebih serius mempersiapkan diri supaya ketika saatnya tiba kita didapatinya dalam keadaan siap siaga.
   Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus bersama Bunda Maria selalu menyertai kita sekeluarga yang tekun mempersiapkan kedatangan Tuhan. Amin.

DOA:
Allah yang Mahakuasa, anugerahilah kami umat-Mu, kehendak yang kuat untuk menyongsong kedatangan Kristus dengan cara hidup yang baik. Semoga dengan demikian kami layak mewarisi Kerajaan Surga  bersama Kristus, Putra-Mu dan Tuhan kami.  Amin.






Hari ini Minggu, 1 Desember 2019.
Hari Minggu Adven I

Mari Berdoa🕯🕯
Tuhan curahkanlah Roh Kudus-Mu kepadaku agar aku memahami Sabda-Mu hari ini, bahwa: Yesus, Engkau datang masuk ke dalam sejarah hidup manusia dan saat kami  menanti Engkau meminta kami berjaga-jaga. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Kitab Suci📖
1. Yes. 2:1-5
2. Rom. 13:11-14a
3. Mat. 24:37-44
(Mohon teks Kitab Suci dibaca terlebih dahulu)

Memahami Injil🕯🕯
🏵"Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. (Kedatangan Yesus di lihat lewat peristiwa nabi Nuh. Pada saat Tuhan minta Nuh menyiapkan bahtera, ia dan keluarganya bekerja keras; namun orang lain tidak mengadakan persiapan. Mereka  makan, minum dan bergembira ria lupa diri, sehingga saat Nuh dan keluarga menaiki bahtera sebab hujan lebat dan air bah datang, mereka yang tidak siap diri menjadi binasa oleh air bah. Menyiapkan diri untuk menyongsong kedatangan Anak Manusia adalah kebijaksanaan. Menyiapkan diri menurut rasul Paulus: Bangun dari tidur, sebab malam hampir lewat, pagi akan tiba. Kita diminta mengenakan senjata terang! Jauhi pesta pora dan kemabukan, percabulan dan hawa nafsu, perselisihan dan iri hati. Kita diminta mengenakan Kristus sebagai senjata terang.)

🏵Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. (Saat kedatangan Anak Manusia, akan terjadi pemisahan antara mereka yang mempersiapkan diri dengan mereka yang tidak mempersiapkan diri.)

🏵Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." (Kedatangan Anak Manusia itu di analogikan seperti datangnya pencuri di waktu malam. Kita tidak pernah tahu persis kapan kedatangan Anak Manusia. Sehingga kita di minta senantiasa berjaga-jaga. Berjaga seperti satpam, tidak ada pencuri datang, kita bersyukur dan bila ternyata ada pencuri datang, kita telah siap untuk menghindari kemalangan kita.)

Merenungkan🕯🕯
🏵Para saudara yang terkasih, kita bisa membandingkan menunggu teman untuk bertemu di halte bus dengan menunggu kelahiran bayi di sebuah keluarga. Dua peristiwa menunggu ini bisa sangat berbeda sekali.

🏵Menunggu teman di halte bus, mungkin akan menjadikan diri kita bosan dan hati terasa galau. Namun saat menanti kelahiran anak dalam sebuah keluarga, mampu membuat orang tua aktif menyiapkan segala sesuatunya (pakaian, ranjang, nama, juga doa-doa) dengan baik untuk kehadiran dia yang di kasihi.

🏵Masa adven adalah saat menanti seperti sebuah keluarga menanti dia yang di cintai. Kita menanti kedatangan Dia, yang kita kasihi.

🏵Tentu masa ini adalah waktu yang sangat berharga, yang perlu kita isi dengan berbagai persiapan agar saat Dia yang kita cintai datang, semua siap sedia dengan baik.

🏵Memang, kita sudah di beri tahu bahwa Dia yang kita cintai akan datang pada waktu yang tidak kita duga. Tentu ini membuat kita dalam menanti lebih seru. Selalu siap sedia seperti satpam. Namun bukan menanti seperti satpam yang tidak tahu apa yang di kerjakan.

🏵Kita di dalam menanti juga perlu menyadari bahwa penantian yang adalah waktu yang berharga ini perlu kita isi. Sebagai mana Nuh menyiapkan diri untuk membuat bahtera agar saat air bah datang dia dan keluarganya sudah siap. 

🏵Demikian juga kita di dalam menanti dan berjaga  perlu senantiasa  menyiapkan Bait Kudus Allah, yakni diri kita. Kita perlu melakukan latihan-latihan rohani lebih baik: Lewat doa, membaca Kitab Suci, penyangkalan diri dan juga lebih rajin menerima Sakramen Ekaristi dan Pengampunan Dosa. Sehingga saat Dia yang kita kasihi datang, kita sungguh siap menyongsong kelahirannya di dalam hati kita.

🏵Bagaimana dengan aku?

Doa Permohonan🕯🕯
🏵Tuhan, kuduskanlah budi, ingatan, perasaan dan kehendak kami, peliharalah tak bercela hingga ke datangan Putera-Mu.  Kami mohon....

Hening🕯🕯
( Silakan hening barang 15 menit, untuk mengendapkan Sabda Tuhan, bisa sambil menyebut-nyebut nama: Yesus)

Doa Penutup🕯🕯
Tuhan Yesus, kami mau bersuka cita di dalam Engkau, sebab penyelamatan-Mu  sudah dekat. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Tuhan sertamu – dan sertamu juga.

Semoga Allah yang Mahakuasa senantiasa memberkati Anda, keluarga, komunitas, aktivitas Anda hari ini.

Demi nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin

🕯🏵🙏🏼✝📖🏵🕯
🐛🐛🐛🔜🦋🦋🦋

by : Arkadius Sadik

Popular Posts Widget