Mrk 9: 41-50; “Berbuatlah apa yang Anda bisa buat hari ini”*

*“Banyak orang membiarkan apa yang mereka tidak dapat buat menghalanginya untuk berbuat sesuatu yang bisa mereka perbuat.”*

            Banyak orang berpikir tentang bagaimana mengubah dunia ini
sehingga lupa untuk mengubah dunia dirinya sendiri.
Banyak orang ingin mengubah sebuah komunitas di mana mereka berada sehingga lupa mengubah sikap dan aklaknya dalam komunitas itu.
Banyak orang tua ingin agar anak-anaknya menjadi baik sehingga lupa untuk menjadi teladan bagi mereka  (ingat akan kebenaran ini menuai apa yang kita sendiri tanam).
Banyak anak ingin melihat dan bangga terhadap orang tuanya sehingga lupa untuk menjadi anak yang baik.
Pokoknya Anda bisa membuat litany panjang tentang ini. Akan tetapi, aku cuma
mengajak engkau sebagai sahabatku untuk berbuat apa yang bisa Anda perbuat saat ini, dan tidak boleh menunda sampai esok. Jangan biarkan pikiranmu bahwa Anda tidak bisa buat menghalangi kemampuanmu untuk berbuat baik bagi orang lain hari ini.

            Injil hari ini sungguh memberikan sederet peringatan tegas dan keras dari Sang Guru kepada kita murid-murid-Nya; “Lebih baik ikat batu di leher bila menyesatkan orang lain. Potong kaki, tangan dan cungkil mata bila mereka membuatmu berdosa. Intinya, semua anggota tubuh yang membuatmu berdosa, lebih baik dibuang/dipotong. Bayangkanlah jika ini benar-benar kita praktekan secara harafiah. Sudah pasti kita akan tau siapakah yang berdosa dan dengan apakah ia berdosa; tangan kudung karena mencuri, mata satu bahkan keduanya tidak ada karena gunakan untuk melihat sesuatu yang membuat si buta berdosa, dan beragam contoh lainnya. Wah, pasti banyak pendekar mata satu kita temukan dalam hidup (film Indonesia) Atau lainnya, garam itu asin dan itu baik, tapi dengan apakah ia diasinkan lagi bila sudah menjadi tawar?

            Oleh karena itu, marilah kita belajar dari Sang Guru lewat kisah-kisah-Nya yang tercatat dalam Injil. Mungkin dan bahkan Yesus tidak sukses mempertobatkan para farisi dan ahli taurat, tetapi setiap orang yang disembuhkan; entahkah yang timpang, buta, sakit, mati sekalipun selalu bertobat dan percaya ketika mereka disembuhkan. Atau pun, bukankah Matius rela meninggalkan rumah cukai ketika dipanggil Yesus? Bukankah Maria Magdalena bertobat dan menjadi murid setia Yesus ketika ia disembuhkan oleh Yesus? Intinya, walaupun misi Yesus jelas untuk menyelamatkan manusia tapi rasanya semua yang pernah mendengarkannya, tidak  menjadi bertobat dan diselamatkan, selain mereka yang betul-betul memutuskan untuk selamat dengan percaya dan melakukan perintah-perintah Allah dalam hidup. Karena itu,
sebuah perubahan harus selalu dimulai dari dalam diri kita masing-masing. Sesuatu yang nampak kecil dan tak berarti dari pihak kita tapi orang lain akan berubah karena kehadiranmu, karena sikap hidupmu, karena kata dan perbuatanmu. Bukankah pelita itu harus ditempatkan di atas kaki dian agar sinarnya menyinari semua areal di mana ia berada? Buatlah apa yang Anda bisa buat hari ini dan biarlah itu menjadi sebuah persembahan indah untuk Tuhan dan untuk mereka yang ada disekitarmu. Jangan biarkan pikiranmu tentang sesuatu yang tidak dapat Anda perbuat menghalangimu untuk berbuat  sesuatu bagi orang lain hari ini. Anda punya itu dan gunakanlah hari ini, kawan.

*
Teriring salam dan doa kecilku untukmu selalu,

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget