CAHAYA SABDA, Kamis 9 Februari 2017

Bacaan Liturgi 09 Februari 2017

Kamis Pekan Biasa V

Bacaan Pertama Kej 2:18-25
Mazmur
Mzm 128:1-2.3.4-5
R:4 Orang yang takwa hidupnya akan diberkati Tuhan.

Bacaan Injil
Mrk 7:24-30 : Anjing-anjing pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Galilea dan berangkat ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya.Tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.Malah di situ ada seorang ibu, yang anak perempuannya kerasukan roh jahat.Begitu mendengar tentang Yesus,Ibu itu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.
Ibu itu seorang Yunani berkebangsaan Siro-Fenisia. Ia mohon kepada Yesus supaya mengusir setan itu dari anaknya.

Yesus berkata kepadanya, "Biarlah anak-anak kenyang dahulu! Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

Tetapi ibu itu menjawab, "Benar, Tuhan! Tetapi anjing di bawah meja pun
makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." Lalu Yesus berkata kepada ibu itu, "Karena kata-katamu itu, pulanglah,sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.  "Ibu itu pulang ke rumah dan mendapati anaknya terbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:
Setiap orang rindu untuk diterima, dipedulikan, disayang oleh sesamanya apalagi oleh Yesus. Wanita Yunani yang berkebangsaan Siro-Fenisia memohon kepada Yesus unuk mengusir setan dari anaknya. Pada awalnya Yesus tampaknya tidak peduli akan permohonan ibu itu dengan melontarkan perkataan "melemparkan roti kepada anjing-anjing". Tentu Yesus tidak bermaksud untuk menghina atau meremehkan ibu itu yang adalah orang Yunani, akan tetapi Yesus menguji imannya. "Benar, Tuhan! Anjing di bawah meja pun makan remah-remah yang di jatuhkan anak-anak". Jawaban wanita itu sungguh mengagumkan Yesus dan ia dipuji karena imannya. Akhirnya karena iman, wanita itu mengalami keselamatan dan saat dia pulang ke rumah, anaknya telah sembuh dan bebas dari kuasa setan.
    Bertekun di dalam iman yang benar berarti percaya kepada Allah dalam segala keadaan dan tetap setia kepada-Nya, bahkan ketika dalam kesulitan yang besar dan tampaknya bahwa Tuhan tidak memperhatikan. Inilah ujian iman. Barangkali kita juga pernah merasa bahwa Tuhan jauh di singgasana, Dia tidak mempedulikan kita apalagi saat kita membutuhkan dan mengalami tantangan hidup baik itu karena sakit, krisis ekonomi, keluarga kurang harmonis, tidak mendapat pekerjaan dll. Berbagai macam cara berdoa yang dilakukan agar permohonan kita dikabulkan. Sering kita bertanya di mana Tuhan itu? Namun hari ini Yesus mengajak kita untuk bertahan dalam iman dan tetap mencari Yesus. Dia tetap setia dan peduli dengan kita. Dia tidak pernah meninggalkan kita asal saja pribadi tetap bersatu dalam iman akan Dia.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget