CAHAYA SABDA, Jumat 03 Februari 2017

Jumat Pekan Biasa IV
PF S. Ansgarius, Uskup, PF S. Blasius, Uskup dan Martir
Bacaan Pertama: Ibr 13:1-8
Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
Mazmur: Mzm 27:1.3.5.8b-9abc
R:1a Tuhanlah terang dan keselamatanku.
Bait Pengantar Injil: Luk 8:15
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas,
dan menghasilkan buah berkat ketabahannya.

Bacaan Injil: Mrk 6:14-29
Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, kini bangkit lagi.
Renungan:
Gengsi dalam kehidupan ini bisa menghancurkan orang yang tidak bersalah. Hal ini bisa kita temukan di mana-mana. Kebenaran semakin menjauh dari kehidupan masyarakat pada zaman sekarang ini. Demikianlah Herodes memenggal kepala Yohanes demi menyenangkan hati keluarganya dan menjaga gengsi peibadinya karena sudah terlanjur terikat dengan janji. Herodes menjadi buta akan kebenaran dan lumpuh untuk berpihak pada kebenaran.
Herodes dan Herodias yang dikisahkan dalam Injil hari ini, adalah gambaran yang mewakili kebanyakan sifat manusia saat ini. Ketika mereka melakukan kesalahan dan Yohanes menegur, mereka justru menyingkirkan Yohanes. Kerapuhan Herodes menjadikan Herodias sakit hati dan menaruh dendam pada Yohanes, menjadi leluasa untuk menyingkirkan dia dan bahkan membunuhnya. Dendam yang berkecamuk telah membutakan dan menggelapkan segala maksud baik dan kebenaran. Bagaimana dengan kita saat ini, apakah kita masih berani berjuang untuk memihak kebenaran atau sebaliknya?

"Memaafkan itu menghidupkan dan menjauhkan kita dari kegelapan akan kebaikan dan kebenaran"

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget