MANAKAH BAHAGIA YG SESUNGGUHNYA? Renungan harian

MANAKAH BAHAGIA YG SESUNGGUHNYA?
" Mereka yg mendengarkan Sabda Allah dan memeliharanya". Luk. 11:27-28.

Seorang perempuan memuji bahagia ibu Yesus, krn Yesus menjadi orang besar dan sukses. "Berbahagialah ibu yg telah mengandung, melahirkan dan menyusui Engkau." Setiap ibu pasti bahagia menyaksikan keberhasilan anak-anaknya. Begitupun sebaliknya pasti sedih, duka lara kalau anak-anaknya gagal. Yesus membenarkan pujian itu kpd ibunya, tetapi Dia lebih menegaskan bhw kebahagiaan itu bukan pada hal biologis dan menyaksikan keberhasilan itu saja, melainkan pada mendengarkan Firman Allah dan memeliharanya. Itulah kebahagiaan sejati.

Karena setiap orang yg mendengarkan Firman Allah dan memeliharanya akan mendapat berkat dari Allah, baik utk dirinya sendiri maupun utk orang lain.

Selamat pg. GBU.

MINGGU BIASA XXVIII Gaun Pesta Sisil

MINGGU BIASA XXVIII

Gaun Pesta Sisil

Suatu hari Sisil pulang sekolah membawa kain bahan baju. Minggu depan Sisil diundang pesta ultah temannya. Kebetulan  mamanya pandai menjahit. Sisil yang menggambar model gaun, mama yang menjahitnya. Hampir seminggu mereka berdua sibuk membuat gaun pesta yang diinginkan Sisil. Akhirnya, saat pesta ultah temannya, Sisil mengenakan gaun cantik dari bahan sederhana. Banyak teman Sisil yang memuji dan tertarik dengan gaun yang dipakainya.

Agar tampil cantik dan menghormati teman yang mengundangnya, Sisil berusaha menyiapkan gaun pesta secara sungguh-sungguh sehingga banyak teman  melihatnya menjadi senang. Perumpamaan dalam bacaan Injil hari ini juga tentang pakaian pesta pada undangan perjamuan nikah ( Matius 22 : 11-12). Berbeda dengan gaun pesta Sisil, pakaian pesta dalam perumpamaan ini adalah identitas diri kita, yaitu kasih. Sebagai pengikut Kristus, kasih itulah pakaian pesta yang melekat pada diri kita.

Pertanyaannya, apakah kita sudah melaksanakan kasih dengan benar?Karena kasih merupakan kata yang mudah diucapkan tetapi sulit dilaksanakan. Sulit bukan berarti tidak dapat, asal ada kemauan.
Berangkat ke gereja diawali pertengkaran di rumah atau tidak peduli dengan orang di sekitar, sama halnya orang yang datang ke pesta tetapi tidak mengenakan pakaian pesta.
Kasih dapat juga dalam bentuk keteladanan. Jika seorang kepala keluarga benar-benar mengasihi keluarganya, tentu akan  memberikan teladan yang baik bagi anggota keluarganya.
Demikian juga kita dapat mengatakan mengasihi sesama , jika kita memberi teladan yang baik lewat sikap serta perbuatan. Jangan  pernah kasih dibingkai kata-kata yang begitu manis, sedangkan perbuatannya nyata-nyata  menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk mengalami kasih-Nya.

Pada dasarnya setiap manusia memiliki kasih karena manusia terlahir diawali dari kasih Allah. Tergantung bagaimana cara menebarkan kasih yang kita miliki. Seperti halnya Sisil yang berusaha membuat gaun pesta elegan, kita pun harus selalu mengusahakan kasih tetap menyala dalam diri kita. Banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih. Untuk menjadi yang dipilih itulah yang harus senantiasa kita siapkan. Perjamuan nikah sudah tersedia, menunggu kedatangan kita dengan mengenakan pakaian pesta yaitu kasih. Kiranya dengan semangat pertobatan dan rendah hati, kita dimampukan menebar kasih sehingga semakin banyak jiwa yang datang mendekat pada pemilik kasih sejati, yaitu  Allah kita. Berkah Dalem

BERBAHAGIA KARENA MEMELIHARA SABDA ALLAH

BERBAHAGIA KARENA MEMELIHARA SABDA ALLAH

Menarik mengamati kehidupan kita khususnya dalam mendampingi anak-anak. Sepertinya ada sebuah kesepakatan umum tanpa sebuah musyawarah. Seringkali dalam pengasuhan anak, orangtua saling menyalahkan. Contoh, kalau anak itu berhasil maka sang ayah akan berkata "siapa dulu donk, bapaknya". Tetapi ketika anak itu gagal atau nakal maka sang ayah akan berkata "ya namanya juga anak mamanya. Selalu begitu dan persis seperti mamanya". Itu adalah kenyataan hidup kita dan itu semua merata di semua daerah.
Hari ini, injil yang kita dengar menunjukkqn kekaguman seorang ibu terhadap Yesus atas kemampuan Yesus untuk mengajar di depan banyak orang. Pada saat itu, bahyak orang yang takjub dan kagum akan pengajaran Yesus. Melihat Yesus berbicara mengajar, seorang ibu secara spontan berteriak"BERBAHAGIALAH IBU YANG TELAH MENGANDUNG DAN MENYUSUI ENGKAU". Inilah sebuah ungkapan spontan dari iman yang sederhana. Kitantidak tahu siapa wanita itu. Tetapi bisa jadi wanita itu adalah BUNDA MARIA yang  TELAH MENGANDUNG SABDA ITU YANG ADALAH YESUS SENDIRI DAN MENYUSUINYA YAKNI DENGAN MEMBIARKAN SABDA ITU BERKEMBANG. Namun bagi Yesus dalam kehidupan ini tidak cukup hanya mengandung dan menyusui tetapi juga harus mendengarkan dan memelihara sabda itu sendiri. Saudara sekalian, mungkin kita telah menerima sabda itu. Bahkan kita kagum dan takjub terhadap Sang Sabda itu. Tetapi itu semua tidak akan berguna kalau SABDA ITU TIDAK KITA JAGA DAN TIDAK BERBUAH DALAM HIDUP KITA. Maka BERBAHAGIALAH MEREKA YANG MEMELIHARA SABDA ITU BUKAN HANYA KARENA KAGUM TERHADAP YESUS TETAPI KARENA MEMELIHARA DAN MENUMBUHKEMBANGKAN SABDA ITU DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.

Tuhan memberkati segala usaha kita dalam menghidupi sabdaNya.

Popular Posts Widget