Suami kepada istri

Bila isterimu menangis di hadapanmu,tak peduli apapun sebabnya,peluklah dia,biarpun dia menolak,tetap peluklah dengan erat....
Menangis diatas meja selamanya tidak akan pernah terasa lebih nyaman dan damai selain menangis dalam pelukanmu..!

Bila isteri mengatakan tentang kesalahanmu,tolong jangan selalu mengatakan dia cerewet,itu semua karena ia peduli padamu...

Bila isteri sedang kesal dan mengabaikanmu,jangan ikut-ikutan tidak peduli,ini adalah tantangan bagi kalian,saatnya membuang gengsi..!!

Bila isterimu tidak mau mendengarkan dan berbalik badan berjalan meninggalkanmu,kejarlah dia...

Bila kau sungguh mencintainya,apakah kau tega meninggalkannya sendirian..??

Bila isterimu berkata "kamu pergi saja" aku tidak mau memperdulikanmu" jangan percaya begitu saja,mungkin itu hanya di bibir saja,sedangkan hatinya tidaklah demikian,sebenarnya itu adalah saat dimana dia paling membutuhkanmu..!!

Bila isterimu marah,suasana hatinya sedang tidak enak dan tidak mau makan,jangan bertanya mau makan apa,dia pasti berkata tidak mau semuanya...
Belikan makanan krsukaannya,tunggu suasana hatinya membaik dan berikan pada dia,jangan menggunakan ancaman bahwa kamu juga tidak mau makan....

Hargai isterimu,tidak perlu berpikir terlalu rumit,apa yang wanita mau selalu sederhana selamanya..!!

Terkadang berkompromi bukanlah berarti mengaku kalah,itu adalah suatu sikap memahami...

Memaafkan bukan berarti lemah,melainkan sebuah kepedulian dan menghargai....

#Mari kita renungkan....Tuhan memberkati....salam...#

HIDUP KEKAL ( Yohanes 3 : 31-36 )

Siapa saja yang percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi siapa saja yang tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap tinggal di atasnya (Yoh 3:36).

Menyimak ayat Kitab Suci seperti ini mungkin kita bertanya dalama hati, “Apakah Allah begitu keras dan otoriter? Benarkah orang yang tidak percaya dan tidak taat harus dihukum dengan murka Allah? Bukankah mereka ini yang justru patut dikasihani?

Ketika kita hening dan renungkan lebih lanjut, rasanya bukan Allah yang menghukum orang-orang yang tidak percaya itu. Mereka sendirilah yang menghukum diri sendiri. Dengan tidak menerima utusan Allah yang menawarkan hidup kekal, mau tidak mau orang kehilangan hidup kekal itu sendiri.

Sikap dan keputusan pribadi manusia yang menentukan apakah ia menerima atau menolak hidup kekal. Allah selalu merancang keselamatan bagi setiap manusia.

Hidup kekal memang merupakan anugerah Allah bagi semua orang. Meskipun demikian, toh Allah tidak mau memaksa manusia untuk menerimanya. Allah bukan diktator yang memaksakan kehendakNya, melainkan menghargai kebebasan manusia sehingga akhirnya manusia sendirilah yang harus bertanggung jawab atas segala sikap dan keputusannya. Ketika manusia, dengan kebebasannya, setuju dan mengamini karya keselamatan itu, Allah pasti bersuka cita; tetapi sebaliknya, jika dengan kebebasannya manusia menolak, Allah pasti berduka cita.


Hidup kekal artinya hidup dalam persekutuan dengan Allah, bukan hidup secara jasmani dan tak akan mati. Oleh sebab itu, hidup kekal dapat kita rasakan saat ini.

Betapa indahnya hidup ini,ketika kita memilih dengan bebas tanpa paksaan, menerima tawaran hidup kekal dari Allah.

TETAPLAH MENGASIHI SESAMA

Sobat....

Teruslah melangkah, selama engkau di jalan yang baik.
Meski terkadang *kebaikan* tidak senantiasa di hargai

"Jangan menjelaskan *tentang diri mu*
kepada siapa pun,
Karena yang menyukai mu tidak butuh itu Dan
*yang membenci mu tidak percaya itu."*

Hidup bukan tentang siapa yang terbaik tapi
*Siapa yang mau berbuat baik*.

Jangan menghapus Persaudaraan hanya karena sebuah kesalahan
Namun  *Hapuslah kesalahan* ...
demi *lanjutnya Persaudaraan*.

Jika datang kepadamu gangguan.
Jangan berpikir bagaimana cara membalas dengan yang lebih Perih tapi berpikirlah *bagaimana cara Membalas dengan yang lebih baik*

*Sibukkan diri dalam kebaikan.*
*Hingga keburukan lelah mengikuti mu.*

Selamat pagi Sobatku terkasih
jangan risaukan omongan orang , karena setiap orang membaca dunia dengan *pemahaman dan pengalaman yang berbeda.*

TETAPLAH MENGASIHI SESAMA

Tuhan Yesus memberkati

Strategi misioner Rm. Paul Janssen CM

Romo Paul Janssen CM (lagi)

Kali ini saya ingin menulis tentang strategi misioner Rm. Paul Janssen CM sepanjang saya mengerti.

Romo Paul Janssen CM menjadi lebih dikenal sebagai "Bapak" dari anak-anak berkebutuhan khusus daripada sebagai "misionaris" dalam arti teologis, "rasul" utusan Allah.

Hal ini bisa dimengerti karena kondisi keterbatasan anak-anak berkebutuhan khusus lebih menyentuh rasa belas kasih manusia. Ketersentuhan ini lah yang membimbing pikiran manusia untuk membuat penilaian: bahwa dia adalah "Bapak" anak-anak berkebutuhan khusus; "pahlawan kemanusiaan", dsb.

Saya mengenalnya secara berbeda. Pelayanan terhadap anak-anak berkebutuhan khusus sebenarnya menjadi muara dari karya kerasulan yang lebih utama; bentuk pelayanan yang menjadi buah dari kerasulan yang utama. Apa itu?

Jawabannya bisa dilihat dari karya-karya apa yang lebih dahulu atau apa yang harus dilakukan. Ketika di Kediri, beliau membuka sekolah B-1; di Madiun beliau membuka Akademi Kataketik Widya Yuwana kemudian menjadi STKIP dan Universitas Widya Mandala. Fakultas yang dibuka pun adalah Keguruan dan Bimbingan Konseling. Beliau pun masih membuka Institut Pembangunan/ Pengembangan Masyarakat. Tujuan dari pembukaan sarana pendidikan ini adalah agar ada tenaga terampil dan kompeten yang bisa membentuk dan mengarahkan umat. Hal ini sejalan dengan salah satu langkah dari 10 langkah Pastoral yang ia turunlan dari langkah-langkan pendekatan dan pemberdayaan maayarakat.

Rm. Janssen CM menginginkan agar para lulusan ini dapat memasuki lini-lini kehidupan yang bersentuhan langsung dengan manusia. Untuk menjaga semangat ini, para awam itu dikumpulkan secara reguler, memotivasi dan menggelorakan spirit misioner pada diri mereka. Setahuku, inilah cikal bakal dari "Asosiasi Lembaga Misionaris Awam". Ini adalah Asosiasi Lembaga, karena mereka datang dari beberapa kelompok/lembaga.
Penyelenggaraan Ilahi memadukan antara kebutuhan masyarakat (dijumpainya anak-anak berkebutuhan khusus) dan "loyalitas misioner" perempuan-perempuan alumnae lembaga-lembaga pendidikan yang didirikannya (setahuku, Rm. Janssen CM mahir bagaimana berbicara dengan perempuan) dalam suatu karya pelayanan Bhakti Luhur, yang di mata Rm. Janssen CM menjadi peluang karya yang benar-benar Vinsensian.

Pada sisi lain, kita bisa melihat kalau Rm. Janssen CM berkotbah atau memberikan Konferensi Rohani. Ia mampu berbicara berjam-jam dan tidak membuat pendengarnya bosan dan mengantuk. Kata-katanya menggelorakan. Beberapa orang memberi kesaksian, kerika ia memasuki ruang konferensi atau kapel, aura wibawa sudah terasa begitu kuat.

Jadi, dari hal-hal di atas, kita dapat menangkap bahwa yang pertama-tama menjadi karya utama Romo Janssen CM adalah membentuk manusia yang terampil dan bersemangat misioner. Para katekis pasti ingat bagaimana Rm. Janssen CM menginginkan agar mereka tidak mengharapkan penghidupan dari Gereja atau dari pekerjaannya sebagai pekerja pastoral. Mereka harus bisa menghidupi diri mereka. Ini terasa tidak masuk akal dalam dunia sekarang ini, tetapi inilah salah satu pengertian dari awam yang digerakkan oleh semangat misioner dalam penghayatan Rm. Janssen CM.

Karena itu, harus dicamkan oleh kita yang bekerja di lembaga-lembaga yang didirikan Rm. Janssen CM bahwa kita pertama-tama bukan pekerja sosial, tetapi kita adalah rasul-rasul awam yang ditugasi di tempat-tempat itu. Maka mengusahakan energi misioner dari Sang Misionaris sejati, yaitu Kristus, adalah tugas utama kita. Dari kesatuan kita dengan Sang Misionaris sejati itulah mengalir pelayanan kita dalam pekerjaan-pekerjaan kita ini.

Romo Janssen CM, biarlah semangat misionermu menginspirasi kami untuk mengikuti pola strategi yang sama: mengajak, membentuk dan menyemangati orang-orang lain untuk melayani sesama, baik dalam karya kemanusiaan, karya sosial maupun dalam pekerjaan-pekerjaan kami.

Kesaksian Sr. Carol dari Suriah Penerima Penghargaan Internasional Wanita Tangguh 2017

***Kesaksian Sr. Carol dari Suriah Penerima Penghargaan Internasional Wanita Tangguh 2017***

Selamat Paskah! Beberapa hari lalu saya menulis: "Bangga...bukan berarti sombong (...). Bangga...berarti terdorong untuk berbuat lebih, lebih, dan lebih baik lagi". Saya terinspirasi oleh Suster Carolin Tahhan Fachakh dari Suriah, penerima Penghargaan Internasional Wanita Tangguh 2017 (International Women of Courage Award). Biarawati Salesian dari Kongregasi Puteri-puteri dari Maria Penolong Orang-orang Kristen (Congregatio Filiarum Mariae Auxiliatricis) ini menerima penghargaan dari tangan First Lady dari Amerika Serikat, Melania Trump.

Sr. Carol, biasa dipanggil, lahir di Aleppo, Suriah, dan kesaksiannya yang amat mengharukan dalam melayani dan membantu orang-orang yang terkena dampak konflik Suriah dan komitmennya untuk melindungi dan mendukung mereka yang paling rentan, terutama anak-anak, pengungsi, dan para perempuan pengungsi, membuatnya terpilih untuk menerima penghargaan internasional itu. Dengan menempatkan hidupnya sendiri pada risiko, Suster Carolin telah menjadi tanda harapan bagi umat Islam dan Kristen. Selain memimpin Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) dan menyediakan lingkungan yang aman bagi anak-anak yang mengalami trauma, ia juga memimpin sebuah lokakarya (kursus) menjahit untuk memberikan keahlian profesional untuk perempuan-perempuan yang paling rentan.

Suster Carol mengatakan: "Saya sadar bahwa penghargaan ini bukan hanya untuk saya tetapi untuk Gereja di Suriah, yang adalah SATU dan kami sangat bersatu. Perang ini telah membuat kami semakin bersatu. Tak satu pun dari kami ingin meninggalkan negara ini sejak awal perang. Suriah saat ini adalah negara yang hancur, tidak hanya dalam perekonomian tetapi dalam budaya, dalam akar-akarnya. Suatu hari di sekolah seorang anak telah mengeluarkan bunyian dengan mulutnya dan saya bertanya apa itu. Dia menjawab itu suara bom, yang berbeda dari suara rudal. Saya tidak bisa berpikir bahwa anak-anak Suriah saat ini belajar untuk membedakan senjata dan tidak bermain, belajar dan tumbuh sebagai anak-anak 'normal' lainnya."

"Allah telah menciptakan dunia bagi kita. Kita tidak bisa tetap acuh tak acuh terhadap kehancuran dari dunia... . Mari kita semua, pria dan wanita, semua menjadi pembawa damai. Karena perdamaian itu mungkin. Amin." Demikian harapan dan ajakan Sr. Carol yang diyakininya.

(Shirley Hadisandjaja / UNIONE INTERNAZIONALE DELLE SUPERIORE GENERALI 12 Apr 2017)

Renungan Harian CAHAYA SABDA

Bacaan Liturgi 17 April 2017

Senin Dalam Oktaf Paskah

Bacaan Pertama Kis 2:14.22-32
Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.

Mazmur Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11
R:1 Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.

Bait Pengantar Injil : Mzm 118:24
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya.

Bacaan Injil Mat 28:8-15
Katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea,
dan di sanalah mereka akan melihat Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada waktu itu perempuan-perempuan pergi dari kubur,
diliputi rasa takut dan sukacita yang besar.
Mereka berlari cepat-cepat untuk memberitahukan kepada para murid
bahwa Yesus telah bangkit.

Tiba-tiba Yesus menjumpai mereka dan berkata,
"Salam bagimu."
Mereka mendekati-Nya, memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.
Maka kata Yesus kepada mereka, "Jangan takut!
Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."

Ketika mereka masih di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga makam Yesus ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan, lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata,
"Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid Yesus Nya datang malam-malam dan mencuri jenazah-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa."

Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:
Yesus yang telah dibangkitkan dari mati hadir dan berkarya dimana-mana, tanpa batas ruang dan waktu melalui Roh-Nya. Kepada para murid pertama yang menerima penampakan Yesus yang telah bangkit, Ia memberi perintah :"Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea dan di sanalah mereka akan melihat Aku. "Galilea adalah tempat asal atau hidup sehari-hari para rasul/murid sebelum mereka mengikuti Yesus, maka pesan Yesus yang telah bangkit tersebut bagi kita masa kini berarti panggilan bagi kita semua untuk melihat dan mengalami kehadiran Yesus yang telah bangkit dalam diri saudara-saudara kita, yang setiap hati memboroskan waktu dan tenaga bersama dengan kita, entah itu di dalam keluarga maupun tempat kerja/tugas. Dengan kata lain marilah kita saling melihat dan mengimani kebaikan, keluhuran, keindahan, keunggulan, atau apa-apa yang baik dalam diri saudara -saudari kita, dan selanjutnya kita saling berbuat baik. Kita juga diharapkan untuk tidak takut menjadi saksi iman di dalam tugas pekerjaan kita sehari-hari, lebih-lebih di tempat kerja, meskipun sebagai orang Katolik atau Kristen hanya sendirian saja di tempat kerja tersebut.

"Kristus yang bangkit juga kita jumpai setiap kali kita merayakan  Ekaristi. Apakah kita juga mengalami sukacita ketika hadir di hadapan-Nya?"

Video renungan: AKU mengasihimu


🌾Renungan Pagi

🌾Renungan Pagi

Suatu pagi, seorang anak gadis bertanya pada ibunya : "Ma.. mama selalu terlihat cantik.. Aku ingin seperti Mama, tolong beritahu aku caranya, Ma.."

Dengan tatapan lembut dan senyum haru, sang Ibu menjawab :

🌻Untuk bibir yang menarik, ucapkan lah perkataan yang baik.

🌻Untuk pipi yang lesung, tebarkanlah senyum ikhlas kepada siapa pun

🌻Untuk mata yang indah menawan, lihatlah selalu kebaikan orang lain.

🌻Untuk tubuh yg langsing, sisihkan lah makanan untuk fakir miskin.

🌻Untuk jemari tangan yang lentik menawan, hitunglah kebajikan yang telah diperbuat orang kepadamu.

🌻Untuk wajah putih bercahaya, ber sihkanlah kekotoran batinmu.

Anakku..
🍃Janganlah sombong akan kecantikan fisik, karena itu akan pudar oleh waktu.. Dan ingatlah bahwa kecantikan perilaku tidak akan pudar walau oleh kematian..

🍃Biasakanlah tuk mengucapkan empat kata kepada siapapun dengan santun : terima kasih, maaf, tolong dan permisi..

🍃Jika kamu benar, maka kamu tidak perlu marah.

🍃Jika kamu salah, maka kamu wajib minta maaf.

🍃Kesabaran dg keluarga adalah kasih.

🍃Kesabaran dg orang lain adalah hormat.

🍃Kesabaran dg diri sendiri adalah keyakinan.

🍃Kesabaran dg Allah adalah Iman.

🍂Jangan terlalu mengingat masa lalu, karena hal itu akan membawa air mata..

🍂Jangan terlalu memikirkan masa depan, karena hal itu akan membawa ketakutan..

🍂Jalankan saat ini dengan senyuman, karena hal itu akan membawa keceria an..

🍂Setiap ujian dlm
hidup ini bisa mem buat kamu pedih atau lebih baik..

🍂Setiap masalah yang timbul bisa menghancurkan / menguatkanmu..

🌷Pilihan ada padamu, apakah kamu akan memilih menjadi *korban atau pemenang*

🌷Carilah *hati yang indah dan bukan wajah yang cantik*..

🌷Hal-hal yang *indah tidak selalu baik*, tapi hal-hal *yang baik akan selalu indah*

🌼Smg bermanfaat🌼

"RENUNGAN MASA TUA"

"RENUNGAN MASA TUA"

1. Sisα hίdυρ semakin pendek,
» yg bisa dan baik kita makan, makanlah;
» yg bisa dan baik kita pakai, pakailah;
» yg baik dan Ingin kita beli, belilah;
» kalau masih bisa memberi, berilah;
» masih bisa berbagi, berbagilah.

Karena semua yg ada tidak bisa kita bawa ke kubur. Jangan khawatir dg ahli waris, Tuhan yg akan mengatur rezeki selagi mereka berusaha. Nikmatilah hίdυρ ini dg pasangan kita selagi masih ada.

2. Dulu berusaha keras utk memiliki yg kita cintai. Saatnya berusaha keras utk ikhlas melepas yg kita cinta. Karena pada akhirnya harta, tahta, Anak, Istri akan kembali kepada NYA. Percayalah kebahagian tdk akan kita rasakan tanpa keikhlasan.

3. Sehari berlalu, umur berkurang sehari. Bila kita lewati hari ini dengan berbahagia kita sangat beruntung, berbuat baiklah dan selalu mengucap syukur, karena kita tidak tahu kapan kita akan dipanggil.

4. Waktu cepat berlalu, hidup itu sangat singkat dan susah. Dlm sekejap kita kini memasuki masa tua, dan dlm sekejap nanti kita berada di Pusara. Itu PASTI !

5. Bila membandingkan ke atas kita akan selalu merasa kurang; membandingkan ke bawah kita merasa lebih; bila kita bisa merasa cukup dan mensyukuri apa yang kita punya, kita pasti bahagia. Bersyukurlah dengan apa yg kita punya.

6. Harta, kekayaan, kedudukan, jabatan, kehormatan --- semua itu hanyalah sementara, hanya titipan. Yang terbaik dan terpenting adalah Perilaku yang Baik, bisa membantu orang, tidak berbuat hal2 tercela, kontrol diri. Jangan MENYAKITI hati orang lain dan melatih diri agar selalu sehat lahir dan bathin. Karena KESEHATAN adalah KEKAYAAN kita dan modal utama menikmati kebahagiaan hίdυρ ini.

7. Kasih orang tua kepada anak tidak ada batasnya ! Kasih anak terhadap orang tua ada batasnya.
Sadarlah ! Anak sakit, hati orang tua teriris; orang tua sakit anak cuma nengok dan bertanya2. Anak2 memakai uang orang tua sudah seperti keharusan, tetapi orang tua memakai uang anak pasti tidak bisa leluasa ! Oleh karena itu, CUKUPILAH diri sendiri dan berikanlah pada anak se-BIJAKSANA mungkin.

8. Rumah orang tua adalah rumah anak, tetapi rumah anak bukanlah rumah orang tua. Orang tua selalu memberi tanpa pamrih. Tetapi tidak semua anak akan berbakti kepada orang tua.

9. Orang tua selalu mendoakan anak, Tetapi anak karena kesibukannya tidak selalu mendoakan orang tua. Maka bekali kubur anda dgn amal yg banyak, tidak hanya bergantung pada doa anak.

10. Kebaikan dan keburukan akan selalu datang sebagai ujian tidak akan berakhir sampai mati. Maka sikapi dengan syukur dan sabar. Semoga Hari Tuamu Bahagia.

"SELAMAT BERBAHAGIA DI MASA TUA"

KESAKSIAN ( Mazmur 57 : 1-12 )

Warung makan ikan bakar kesukaan sahabat saya adalah sebuah warung di pinggir sebuah sungai, di daerah perumahan yang bersebelah an dengan kompleks perumahan tempat dia  tinggal. Lokasi warung ini cukup sulit dicari. Bahkan, walaupun sudah terlihat, warung itu tidak tampak meyakinkan. Namun, warung ini hampir tidak pernah sepi pengunjung. Bagaimana orang-orang itu, termasuk dia, bisa tahu mengenai warung tersebut? Melalui cerita dari orang-orang yang merasa puas dengan kelezatan ikan bakar yang dijualnya.

Sungguh normal kalau seseorang bercerita dan mengajak orang lain untuk ikut merasakan pengalaman menyenangkan yang sudah dialaminya. Tak heran, setelah Daud merasakan kasih Allah yang menyelamatkan nya dari musuh, ia begitu antusias mencerita kannya kepada orang-orang. Daud merasa sedemikian bersukacita sehingga ia sangat terdorong untuk bersaksi tentang Allah kepada siapa pun.Termasuk kepada bangsa-bangsa yang belum mengenal Dia.

Seperti Daud, sebagai orang-orang yang sudah dikasihi Tuhan, bukankah seharusnya kita juga selalu antusias bersaksi tentang Tuhan? Namun, mengapa banyak orang kristiani belum melakukannya?

Penghalang pertama, sangat mungkin adalah kurangnya kesadaran kita akan karya Tuhan. Maka, kita perlu kerap menyediakan waktu untuk mengingat segala berkat Tuhan di hidup kita. Khususnya bagaimana di kayu salib Yesus mengingat dosa kita dan menghapus nya di situ.

Penghalang kedua, bisa jadi adalah rasa takut berbagi. Untuk ini, mintalah keberanian dari Roh Kudus

Jika pengalaman makan ikan bakar yang nikmat dapat dibagikan dengan antusias, mengapa pengalaman dikasihi Allah tidak bisa kita ceritakan?

❤️ Roda Kehidupan ❤️

❤️ Roda Kehidupan ❤️

Pada suatu hari, seorang yg bijak meminta kepada seorang tukang emas yang sudah tua renta untuk membuat cincin dan menuliskan sesuatu di dalamnya.

Sang bijak berpesan, "Tuliskanlah sesuatu yang bisa di simpulkan dari seluruh pengalaman dan perjalanan hidupmu supaya bisa menjadi pelajaran bagi hidupku."

Berbulan-bulan si tukang emas yang tua membuat cincin tersebut merenung... kalimat apa yang patut diukir di cincin emas yang kecil itu.
Akhirnya, si tukang emas mengukir sepotong kalimat, dan menyerahkan cincinnya pada sang bijak.

Dengan tersenyum, sang bijak membaca tulisan kecil di cincin itu. Bunyinya,

      "THIS TOO, SHALL PASS"

     (Yang ini pun, akan berlalu)

Awalnya sang bijak tidak terlalu paham dengan tulisan itu.
Tapi suatu ketika, tatkala menghadapi persoalan hidup yang pelik, tak sengaja ia membaca tulisan di cincin itu

      "Yang ini pun akan berlalu"

lalu ia pun menjadi lebih tenang

Dan tatkala ia sedang bersenang-senang, ia pun tak sengaja membaca tulisan di cincin itu

     "Yang ini pun akan berlalu"

lantas ia menjadi rendah hati kembali.

Ketika kita mempunyai masalah besar ataupun sedang dalam kondisi terlalu gembira, ingatlah kalimat  :

     "Yang ini pun akan berlalu"

Tidak ada satupun di dunia ini yang abadi.
Jadi, ketika kita punya  masalah, jalanilah & janganlah terlalu bersedih.
Demikian juga tatkala kita sedang senang, nikmatilah dan syukuri, jangan lupa diri.

Ingatlah, apapun yang kita hadapi saat ini,
     *semuanya akan berlalu*.

         Untuk itu :

• Tetaplah SEJUK di tempat yang Panas..
• Tetaplah MANIS di tempat yang begitu
   Pahit..
• Tetaplah merasa KECIL meskipun telah
   menjadi Besar.. dan
• Tetaplah TENANG di tengah Badai yang
   paling Hebat..

Semua yg ada di dunia ini tak ada yang abadi kecuali ketidak abadian itu sendiri.

     "THIS TOO, SHALL PASS"

Selamat menikmati hari yg indah ini...
Yang ini pun akan berlalu 🍀

Renungan Harian CAHAYA SABDA 02 April 2017

Minggu Prapaskah V
PF S. Fransiskus dari Paola, Pertapa

Bacaan Pertama Yeh 37:12-14
Aku akan memberikan Roh-Ku kepadamu, sehingga kamu hidup.

Mazmur
Mzm 130:1-2.3-4b.4c-6.7-8
R:7 Pada Tuhan ada kasih setia, Ia banyak sekali mengadakan pembebasan.

Bacaan Kedua Rom 8:8-11
Roh Allah yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati diam di dalam dirimu.

Bait Pengantar Injil Yoh 11:25a.26
Akulah kebangkitan dan hidup, sabda Tuhan. Setiap orang yang percaya kepada-Ku tidak akan mati selama-lamanya.

Bacaan Injil  Yoh 11:1-45
Akulah kebangkitan dan hidup.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit." Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan." Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. Namun setelah didengarNya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada; tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-muridNya: "Mari kita kembali lagi ke Yudea." Murid-murid itu berkata kepadaNya: "Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?" Jawab Yesus: "Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya." Demikianlah perkataanNya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya." Maka kata murid-murid itu kepadaNya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh." Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati; tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya." Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia." Maka ketika Yesus tiba, didapatiNya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur. Betania terletak dekat Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkanNya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepadaMu segala sesuatu yang Engkau minta kepadaNya." Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit." Kata Marta kepadaNya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman." Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia." Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya: "Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau." Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus. Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung itu. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai Dia. Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kakiNya dan berkata kepadaNya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati." Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hatiNya. Ia sangat terharu dan berkata: "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!" Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasihNya kepadanya!" Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?" Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepadaNya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati." Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepadaMu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!" Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi." Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepadaNya.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:
"Akulah kebangkitan dan hidup. Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" Demikian jawaban Yesus terhadap Maria atas peristiwa kematian Lazarus saudaranya. Peristiwa Lazarus yang hidup kembali dari kematian memberi penegasan kepada kita bahwa Yesus berkuasa untuk memberi kehidupan kekal. Marta dan Maria yang semula meragukan Yesus pada akhirnya menjadi percaya.

Melalui peristiwa tersebut Tuhan mau menyatakan kepada kita tentang kebangkitan dan pengalaman Lazarus menjadi buktinya. Hal itu sekaligus juga melambangkan kemenangan Yesus atas maut, dan bagi kita merupakan tanda pengharapan akan hidup baru dalam Kristus.

Dalam masa pekan suci, kita mempersiapkan diri secara rohani dengan menyadari kekurangan dan kelemahan serta mohon belas kasih-Nya melalui Sakramen Pengampunan.

Apakah kita semakin mengenal dan mengimani bahwa Yeesus adalah Mesias Penyelamat Dunia, Anak Allah, yang berarti cara hidup dan cara bertindak kita semakin menyerupai cara hidup dan cara bertindak-Nya? Apakah kita percaya kepada-Nya bahwa kehadiran dan kedatangan-Nya di dunia untuk membangkitkan yang lemah dan lesu, menggairahkan yang frustasi dann putus asa? Jika kita semakin percaya kepada-Nya berarti kita semakin bergairah dalam menghayati iman atau ajaran agama kita.

"Semoga kita menemukan sukacita dan pengharapan dalam kebangkitan Kristus."

Renungan Harian CAHAYA SABDA 01 April 2017

Sabtu Pekan Prapaskah IV

Bacaan Pertama
Yer 11:18-20 Aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih.

Mazmur: Mzm 7:2-3.9b-10.11-12
R:2a Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung.

Bait Pengantar Injil Luk 8:15
Orang yang mendengarkan firman Tuhan,dan menyimpannya dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Bacaan Injil  Yoh 7:40-53
Apakah Engkau juga orang Galilea?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkataan itu, berkata: "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang." Yang lain berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal." Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia. Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang berani menyentuhNya. Maka penjaga-penjaga itu pergi kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, yang berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak membawaNya?" Jawab penjaga-penjaga itu: "Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!" Jawab orang-orang Farisi itu kepada mereka: "Adakah kamu juga disesatkan? Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepadaNya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka!" Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepadaNya, berkata kepada mereka: "Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuatNya?" Jawab mereka: "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea." Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya,

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:
Sikap takut akan Tuhan membawa seseorang untuk mencintai kehendak Tuhan dengan sungguh-sungguh. Ia senantiasa melihat dan mengakui kebenaran yang ada pada Tuhan. Dalam dirinya selalu dijauhkan dari hujatan dan keraguan-raguan akan Tuhan meskipun menderita dan tertimpa kesulitan hidup. Ia dijauhkan pula dari sikap iri hati dan dari keinginan menjatuhkan sesama. Yang ada adalah sikap mengandalkan Tuhan. Ia berusaha berjalan pada jalan benar yang ditunjukkan Tuhan. Bahkan ia merasakan kepedulian dan pembelaan Tuhan terhadap dirinya. Bagaimanakah dengan kita, apakah sudah termasuk menjadi orang yang mencintai kehendak Tuhan?

          Kejujuran dan kesederhanaan juga menjadi ciri orang yang mencintai kehendak Tuhan. Ia menerima ajaran Tuhan yang disampaikan oleh siapapun dengan iman. Ia mengedepankan mata hati bukan pikiran rasional. Bahkan emosi kemarahan jauh dari dirinya. Sebagaimana Nikodemus, mempertanyakan apakah orang dapat menghukum seseorang sebelum mendengar kesaksian dan tahu apa yang diperbuat? Ia wakil seorang yang mencintai kehendak Tuhan, jeli dan benar dalam bersikap dengan arif bijaksana serta berani mengakui kebenaran dengan jujur.

"Orang yang mencintai kehendak Tuhan pasti mempunysi sukacita yang berlimpah."

Popular Posts Widget