Renungan Harian CAHAYA SABDA 02 April 2017

Minggu Prapaskah V
PF S. Fransiskus dari Paola, Pertapa

Bacaan Pertama Yeh 37:12-14
Aku akan memberikan Roh-Ku kepadamu, sehingga kamu hidup.

Mazmur
Mzm 130:1-2.3-4b.4c-6.7-8
R:7 Pada Tuhan ada kasih setia, Ia banyak sekali mengadakan pembebasan.

Bacaan Kedua Rom 8:8-11
Roh Allah yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati diam di dalam dirimu.

Bait Pengantar Injil Yoh 11:25a.26
Akulah kebangkitan dan hidup, sabda Tuhan. Setiap orang yang percaya kepada-Ku tidak akan mati selama-lamanya.

Bacaan Injil  Yoh 11:1-45
Akulah kebangkitan dan hidup.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit." Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan." Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. Namun setelah didengarNya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada; tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-muridNya: "Mari kita kembali lagi ke Yudea." Murid-murid itu berkata kepadaNya: "Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?" Jawab Yesus: "Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya." Demikianlah perkataanNya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya." Maka kata murid-murid itu kepadaNya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh." Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati; tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya." Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia." Maka ketika Yesus tiba, didapatiNya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur. Betania terletak dekat Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkanNya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepadaMu segala sesuatu yang Engkau minta kepadaNya." Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit." Kata Marta kepadaNya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman." Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia." Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya: "Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau." Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus. Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung itu. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai Dia. Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kakiNya dan berkata kepadaNya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati." Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hatiNya. Ia sangat terharu dan berkata: "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!" Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasihNya kepadanya!" Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?" Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepadaNya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati." Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepadaMu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!" Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi." Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepadaNya.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:
"Akulah kebangkitan dan hidup. Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" Demikian jawaban Yesus terhadap Maria atas peristiwa kematian Lazarus saudaranya. Peristiwa Lazarus yang hidup kembali dari kematian memberi penegasan kepada kita bahwa Yesus berkuasa untuk memberi kehidupan kekal. Marta dan Maria yang semula meragukan Yesus pada akhirnya menjadi percaya.

Melalui peristiwa tersebut Tuhan mau menyatakan kepada kita tentang kebangkitan dan pengalaman Lazarus menjadi buktinya. Hal itu sekaligus juga melambangkan kemenangan Yesus atas maut, dan bagi kita merupakan tanda pengharapan akan hidup baru dalam Kristus.

Dalam masa pekan suci, kita mempersiapkan diri secara rohani dengan menyadari kekurangan dan kelemahan serta mohon belas kasih-Nya melalui Sakramen Pengampunan.

Apakah kita semakin mengenal dan mengimani bahwa Yeesus adalah Mesias Penyelamat Dunia, Anak Allah, yang berarti cara hidup dan cara bertindak kita semakin menyerupai cara hidup dan cara bertindak-Nya? Apakah kita percaya kepada-Nya bahwa kehadiran dan kedatangan-Nya di dunia untuk membangkitkan yang lemah dan lesu, menggairahkan yang frustasi dann putus asa? Jika kita semakin percaya kepada-Nya berarti kita semakin bergairah dalam menghayati iman atau ajaran agama kita.

"Semoga kita menemukan sukacita dan pengharapan dalam kebangkitan Kristus."

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget