JANGANLAH TAKUT BERSAKSI
( Matius 10 : 26-33 )
Mungkinkah murid Tuhan menjalani panggilan memberitakan kerajaan Surga tanpa menghadapi masalah? Jawabannya ada pada ayat 24-25. Kalau Yesus dalam pelayanan-Nya mendapat penolakan bahkan dibunuh, maka para murid pun akan mendapat penolakan juga
Yesus mempersiapkan kita untuk menghadapi aniaya dan penolakan. Ketika tidak bisa menghindar, bak domba di tengah serigala. Namun tidak perlu khawatir, sebaliknya bersandar dan mengandalkan Tuhan . Dalam menghadapi penganiayaan itu, kuncinya adalah tetap bertahan sampai akhir. Kita harus mengandalkan hikmat Tuhan sambil menjaga hidup tulus. Justru hikmat Tuhan membimbing orang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan untuk memberitakan Injil
Para murid diperintahkan untuk tidak takut (ayat 26, 28, 31).
Pertama, kebenaran pasti akan menang (ayat 26-27). Orang jahat akan dibongkar kejahatannya pada penghakiman terakhir, dan orang benar akan mendapatkan upahnya.
Kedua, jiwa lebih penting daripada tubuh (ayat 28). Aniaya bisa mematikan tubuh, tetapi di hadapan Allah jiwa orang percaya diselamat-kan.
Ketiga, Allah berdaulat (ayat 29-31). Kesetiaan para murid akan diuji (ayat 32-33). Akan terbukti satu hari kelak siapa murid sejati dan siapa yang palsu. Aniaya adalah salah satu alat uji yang ampuh. Saat menghadapi penderitaan, sosok asli seseorang akan muncul, tidak bisa lagi dibuat-buat.
Cepat atau lambat iman kita pasti akan menghadapi pengujian. Ujian itu bisa lewat godaan dunia yang membuat kita berkompromi dengan dosa.
Atau bisa juga dengan memaksa kita untuk memilih tetap setia kepada Tuhan, tetapi dengan konsekuensi "dikucilkan" atau "dihabisi."
Namun jangan pernah menyerah karena Allah berdaulat memelihara milik-Nya
0 komentar:
Posting Komentar