Orang yang arif dan orang yang bodoh.

Waktu aku masih kecil, waktu liburan sekolah, aku selalu ke desa, membantu grandparens bersawah. Pada waktu tertentu orang orang desa membuat orang orang an untuk mengusir brung brung, kadang aku iktu berteriak, asyiik lah, maklum belum ada pilem tipi, peswat telpon pun masih di onther.

Dalam pengamatan saya, ada dua jenis burung: yang arif dan yang bodoh. Burung yang bodoh bertengger di pohon, takut pada boneka sawah itu. Burung yang arif tahu bahwa boneka itu cuma tipuan belaka.

Alkitab pun memberitahu kita tentang orang yang arif dan orang yang bodoh. Musa mengirim 12 pengintai untuk mengintai Tanah Perjanjian (Kanaan), tanah yang berlimpah buah dan berkat Allah. Sepuluh orang dari pengintai itu takut pada "orang-orangan" -- orang-orang raksasa dan kota-kota yang berkubu besar dan kuat.

( Bilangan 13; 14 )

Dua "burung" yang arif, yakni Kaleb dan Yosua, percaya bahwa Allah telah memberikan tanah itu kepada mereka. Mereka tidaklah bodoh. Mereka berkata, "Kita akan maju dan menduduki negeri itu"

*Berkat Allah berlimpah bagi orang yang hidup dalam iman dan tidak berhenti hanya karena "orang-orangan" yang berwujud ketakutan dan keraguan*

(Sugeng Pramono)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget