Renungan Harian CAHAYA SABDA, Selasa 11 Juli 2017, Mat 9:32-38

Selasa 11 Juli 2017, Pekan Biasa XIV
PW S. Benediktus, Abas

Bacaan Pertama : Kej 32:22-32

Mazmur : Mzm 17:1.2-3.6-7.8b.15
R:15a Dalam kebenaran aku akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan.

Bait Pengantar Injil : Yoh 10:14
Aku ini gembala yang baik, sabda Tuhan; Aku mengenal domba-domba-Ku, dan domba-domba-Ku mengenal Aku.

Bacaan Injil : Mat  9:32-38
Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari
dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan.
Setelah setan diusir, orang bisu itu dapat berbicara.

Maka heranlah orang banyak, katanya,
"Hal semacam ini belum pernah dilihat orang di Israel!"
Tetapi orang Farisi berkata,
"Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan."

Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa;
Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat
dan mewartakan Injil Kerajaan Surga
serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
Melihat orang banyak itu
tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka,
karena mereka lelah dan terlantar
seperti domba yang tidak bergembala.
Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya,
"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya.
Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian,
supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:

Yesus hadir ke dunia untuk melakukan kehendak Allah dan menyatakan kebaikan-Nya. Sebagai tanda kebaikan-Nya, Yesus menyembuhkan orang-orang sakit, dan mengusir setan-setan. Itulah yang dikisahkan Injil hari ini, Yesus menyembuhkan seorang bisu yang kerasukan setan. Melihat hal itu banyak orang heran sebab hal yang seperti itu belum pernah terjadi/dilihat di Israel. Namun orang-orang terpelajar bangsa Israel (ahli-ahli Taurat) mengatakan bahwa Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul (penghulu setan). Tetapi hal itu tidak menghalangi Yesus, Ia tetap menunjukkan kasih-Nya dan menyembuhkan banyak orang.
          Kita tahu bahwa dalam hidup dan karya-Nya, Yesus sering berhubungan dengan  orang-orang yang menderita penyakit-penyakit yang tidak dapat ditolerir oleh lingkungan; entah itu penyakit fisik, emosi, mental ataupun spiritual. Terhadap orang-orang  yang menderita Yesus selalu memberi tanggapan positif dan member keselamatan kepada mereka. Namun demikian dilukiskan juga bahwa untuk perbuatan baik-Nya Yesus juga mendapat cemooh dari orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat.
          Pengalaman Yesus berhadapan dengan orang Farisi dan ahli Taurat mungkin juga Ia alami dari kita. Dalam keseharian mungkin kita terkadang masuk dalam kategori orang-orang yang menaburkan benih fitnah dan cemoohan itu kepada sesama. Bisa karena rasa benci atau karena iri  atas keberhasilan teman atau karena kekurangan kita. Maka hari ini kita diajak untuk menumbuhkan keyakinan dalam diri kita bahwa kapanpun kita mendekatkan diri pada Yesus dengan iman Ia pasti segera melakukan tindakan pembebasan dan penyelamatan. Yang dituntut dari pihak kita hanya kesediaan untuk berpaling kepada-Nya.

"Belajar untuk memahami dan menerima orang lain apa adanya."

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget