Renungan Harian Cahaya Sabda: Sabtu, 17 Maret 2018; Yoh. 7:40-53.

Patrisius
Yer. 11:18-20Mzm. 7:2-3,9bc-10,11-12Yoh. 7:40-53.

Pengajaran Yesus dalam Injil sering kali menimbulkan pertentangan karena orang harus  memilih antara sikap positif dan negatif. Bahkan ketika Yesus berbicara benar, melakukan kebaikan dan belas kasih, masih banyak orang di sekitar-Nya yang mempertentangkannya. Ada orang yang bicara jujur "Ia adalah Mesias", tetapi orang lain berkata "Bukan, Mesias tidak dari Galilea, Mesias berasal dari keturunan Daud dari kampung Betlehem".  Di sini ada kecenderungan berpikir negatif, yang selalu melihat dari sisi luarnya saja hingga mengakibatkan  ketakutan, pesimisme, ketidakyakinan, rasa resah, dan tidak percaya diri. Berpikir negatif akan menguras energi manusia itu sendiri, dan merusak hubungan dengan sesama.

Imam-imam kepala dan orang-orang Farisi menghasut orang banyak dan menolak kebenaran yang dikatakan Yesus. Nikodemus yang tahu akan kebenaran Yesus mencoba membela menerangkan akan kebenaran Yesus; apakah hukum Taurat kita mengizinkan untuk menghukum seseorang sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui yang dibuat-Nya? kata dan keterangan Nikodemus menjadi suatu pergulatan batinnya, namun tidak mampu bersikap tegas dan bersih untuk bertahan akan kebenaran yang Yesus katakan.

Bagaimana dengan kita pengikut-Nya, dapatkah kita bertahan pada kebenaran yang berasal dari pada-Nya? Berpikir positif sangatlah berguna bagi kesehatan jiwa kita dan sesama. Dan jika kita setia menuruti Firman-Nya kita akan selamat. Mari kita terbuka untuk berpikir positif menghidupi dan menerima Yesus penyelamat kita dengan membangun dan memperdalam persaudaraan dan menerima Yesus penyelamat kita dengan membangun dan memperdalam persaudaraan atau persahabatan yang sejati.

Bapa, tambahkanlah imanku agar semakin mengimani-Mu dalam persaudaraan sejati dan berpikir positif tentang kehadiran orang lain dalam hidupku. Amin.

Popular Posts Widget