Warung makan ikan bakar kesukaan sahabat saya adalah sebuah warung di pinggir sebuah sungai, di daerah perumahan yang bersebelah an dengan kompleks perumahan tempat dia tinggal. Lokasi warung ini cukup sulit dicari. Bahkan, walaupun sudah terlihat, warung itu tidak tampak meyakinkan. Namun, warung ini hampir tidak pernah sepi pengunjung. Bagaimana orang-orang itu, termasuk dia, bisa tahu mengenai warung tersebut? Melalui cerita dari orang-orang yang merasa puas dengan kelezatan ikan bakar yang dijualnya.
Sungguh normal kalau seseorang bercerita dan mengajak orang lain untuk ikut merasakan pengalaman menyenangkan yang sudah dialaminya. Tak heran, setelah Daud merasakan kasih Allah yang menyelamatkan nya dari musuh, ia begitu antusias mencerita kannya kepada orang-orang. Daud merasa sedemikian bersukacita sehingga ia sangat terdorong untuk bersaksi tentang Allah kepada siapa pun.Termasuk kepada bangsa-bangsa yang belum mengenal Dia.
Seperti Daud, sebagai orang-orang yang sudah dikasihi Tuhan, bukankah seharusnya kita juga selalu antusias bersaksi tentang Tuhan? Namun, mengapa banyak orang kristiani belum melakukannya?
Penghalang pertama, sangat mungkin adalah kurangnya kesadaran kita akan karya Tuhan. Maka, kita perlu kerap menyediakan waktu untuk mengingat segala berkat Tuhan di hidup kita. Khususnya bagaimana di kayu salib Yesus mengingat dosa kita dan menghapus nya di situ.
Penghalang kedua, bisa jadi adalah rasa takut berbagi. Untuk ini, mintalah keberanian dari Roh Kudus
Jika pengalaman makan ikan bakar yang nikmat dapat dibagikan dengan antusias, mengapa pengalaman dikasihi Allah tidak bisa kita ceritakan?
0 komentar:
Posting Komentar