CAHAYA SABDA, Sabtu 04 Februari 2017

Bacaan Liturgi 04 Februari 2017

Sabtu Pekan Biasa IV

๐Ÿ““ Bacaan Pertama: Ibr 13:15-17.20-21
Semoga Allah damai sejahtera memperlengkapi kamu dengan segala yang baik.

๐Ÿ““Mazmur : Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6
R:1 Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan.

๐Ÿ““Bait Pengantar Injil : Yoh 10:27
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

๐Ÿ““ Bacaan Injil
Mrk 6:30-34
Mereka itu bagaikan domba-domba tak bergembala.

Pada waktu itu Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil.
Setelah menunaikan tugas itu mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Marilah ke tempat yang sunyi,
supaya kita sendirian, dan beristirahatlah Sejenak!"
Memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi,
sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat, dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah mendahului Yesus.
Ketika mendarat, Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak,
Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:
Pepatah berkata "Keberhasilan yang tidak direfleksikan tidak pantas dihidupi." Demikianlah isi bacaan hari ini dengan pengalaman sukses yang dialami oleh para murid dalam tugas perutusannya. Pada umumnya jika orang mengalami kesuksesan maka akan mendapat pujian, tepuk tangan, dan sanjungan. Namun para murid tidak menerima sanjungan itu dari Yesus, malah sebaliknya. Dengan demikian Yesus mengajarkan bahwa dalam hidup ini perlu keseimbangan antara karya dan doa. 
Sekalipun situasi saat hening dan refleksi mendalam, Yesus tidak menutup kemungkinan akan kebutuhan orang banyak yang mencari Dia. Dalam suasana itu, Yesus memutuskan untuk melayani dan berbuat baik. Yesus senantiasa mempunyai hati untuk mengutamakan orang yang sedang membutuhkan pertolongan.
    Dalam tugas dan pekerjaan yang berat orang perlu membagi waktu dan mengatur diri dengan baik. Yesus dan para murid berusaha untuk beristirahat dan berdoa dalam tugas pelayanan. Kiranya dengan hal itu mereka masih mempunyai hati yang peka menanggapi kebutuhan umat. Pada zaman ini, kitapun diundang oleh Yesus untuk pertolongan kita yaitu orang terlantar, orang cacat, orang yang diperlakukan tidak adil, orang sakit, tertindas, miskin, korban narkoba, dan lain sebagainya. 

"Keberhasilan yang direfleksikan akan menghasilkan buah yang melimpah bagi sesama."

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget