Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah
Bacaan Pertama
Mal 3:1-4
Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya.
Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya.
Mazmur : Mzm 24:7.8.9.10
R:10b Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan.
R:10b Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan.
Bacaan Kedua : Ibr 2:14-18
Dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya.
Dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya.
Bacaan Injil : Luk 2:22-40
Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu.
Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu.
Renungan:
Hari ini kita merayakan pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah. Pesta ini persis dirayakan 40 hari setelah hari raya Natal. Menurut Hukum Taurat pada hari ke-40 harus diadakan pentahiran. Artinya bahwa Yesus yang adalah Tuhan, rela dan mau mengikuti tradisi keagamaan pada saat itu yaitu Hukum Taurat. Demikian juga Maria dan Yosef ingin memenuhi kehendak Allah sebagai mana tertera dalam hukum-Nya. Tradisi yang baik mempunyai dimensi Ilahi dan manusiawi. Pesan Injil hari ini adalah mengingatkan bahwa betapa pentingnya bagi kita untuk mengikuti aturan yang ada demi kehendak Allah dan demi kebaikan hidup bersama. Merupakan anugerah besar bagi kita, bahwa Yesus mau menjadi manusia dan bagian dari hidup kita.
Persembahan hidup itu tidak menyerahkan tanggung jawab kepada Allah, tetapi adalah utuh sebagai peristiwa diri sendiri, bersama Dia yang selalu mencintai kita. Bahagia, sedih dan luka menjadi irama dan warna-warni Ilahi, sebagai nilai sembah bakti. Hidup yang dipersembahkan berarti kita datang berbagi dengan Yesus, sebagai Saudara sulung.
Meskipun sakit tetap sama, hidup lebih ringan dan aman dalam menanggung beban salib. Kalau waktu itu panjang berantai, maka seluruh hidup kita dioenuhi simpul sukacita membawa persembahan kepada Sang Persembahan, kepada Bapa sumber segala berkat. Yesus menjadikan hari-hari persembahan kita menjadi kurban indah karena kehadiran-Nya.
Hari ini kita merayakan pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah. Pesta ini persis dirayakan 40 hari setelah hari raya Natal. Menurut Hukum Taurat pada hari ke-40 harus diadakan pentahiran. Artinya bahwa Yesus yang adalah Tuhan, rela dan mau mengikuti tradisi keagamaan pada saat itu yaitu Hukum Taurat. Demikian juga Maria dan Yosef ingin memenuhi kehendak Allah sebagai mana tertera dalam hukum-Nya. Tradisi yang baik mempunyai dimensi Ilahi dan manusiawi. Pesan Injil hari ini adalah mengingatkan bahwa betapa pentingnya bagi kita untuk mengikuti aturan yang ada demi kehendak Allah dan demi kebaikan hidup bersama. Merupakan anugerah besar bagi kita, bahwa Yesus mau menjadi manusia dan bagian dari hidup kita.
Persembahan hidup itu tidak menyerahkan tanggung jawab kepada Allah, tetapi adalah utuh sebagai peristiwa diri sendiri, bersama Dia yang selalu mencintai kita. Bahagia, sedih dan luka menjadi irama dan warna-warni Ilahi, sebagai nilai sembah bakti. Hidup yang dipersembahkan berarti kita datang berbagi dengan Yesus, sebagai Saudara sulung.
Meskipun sakit tetap sama, hidup lebih ringan dan aman dalam menanggung beban salib. Kalau waktu itu panjang berantai, maka seluruh hidup kita dioenuhi simpul sukacita membawa persembahan kepada Sang Persembahan, kepada Bapa sumber segala berkat. Yesus menjadikan hari-hari persembahan kita menjadi kurban indah karena kehadiran-Nya.
"Persembahan terbaik yang berkenan untuk Tuhan adalah diri, hidup dan karya bakti."
via GIPHY
0 komentar:
Posting Komentar