Pak Bono, seorang guru desa, tengah berbicara kepada orang banyak. Tiba-tiba seorang pemuda melemparkan kentang tepat mengenai kepalanya. Orang-orang terdiam menahan napas. Pak Bono memungut kentang itu dan beranjak pergi. Beberapa bulan kemudian, ia mengunjungi rumah pemuda itu. Setelah mengetuk pintu, Pak Bono menyodorkan sebuah karung sambil berkata, "Beberapa waktu lalu Anda melemparkan kentang. Saya memungutnya dan menanamnya. Saya kemari ingin berterima kasih dan membagi hasil panennya dengan Anda."
Bacaan Alkitab hari ini adalah bagian dari Khotbah di Bukit. Di sana Tuhan Yesus mengutip salah satu hukum tertua di dunia: "mata ganti mata, gigi ganti gigi". Hukum pembalasan tersebut, atau Lex Talionis, terdapat dalam kitab hukum Hammurabi, Raja Babel pada tahun 2285-2242 SM.
Namun, Tuhan Yesus mengajarkan hal yang sama sekali berbeda, yaitu Anti-Lex Talionis. Ungkapan "berilah pipi kiri kepada orang yang menampar pipi kanan" adalah sebuah kiasan. Maknanya, Tuhan Yesus menginginkan para pengikut-Nya menghindari sikap "mata ganti mata"; tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan, kebencian dengan kasih, sumpah serapah dengan berkat. Balas dendam hanya akan memicu hal-hal buruk lainnya. Seumpama mata rantai, keburukan harus "diputus" dengan kebaikan.
Maka, baiklah kita membuang jauh-jauh niat menuntut balas kepada orang yang menyakiti kita. Sebaliknya, tetap upayakan kebaikan untuknya. Seperti yang dilakukan Pak Bono dalam cerita di atas. Sikap ini jauh lebih mendatangkan berkat dan sukacita.
AIR SUSU DIBALAS AIR TUBA ITU TINDAKAN PENGECUT. AIR TUBA DIBALAS AIR SUSU ITU TINDAKAN KRISTIANI
🌷 🌾 🌷 🌾 🌷 🌾 🌷 🌾
"Tetapi Aku berkata kepadamu, Kasihilah musuh-musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kalian"(Mat.5:38-48;MB VII). Sto. Paulus senada dengan Yesus pernah berkata: "Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkan kejahatan dengan kebaikan"(Rom.12:21). Mengapa ? Kejahatan itu sampah. Orang yang berbuat jahat itu sedang memproduksi sampah dan orang yang menyimpan dendam atas kejahatan orang lain menyimpan sampah itu. Keduanya sama-sama rugi. Tidak ada cara tuk membersihkan diri dari sampah kejahatan yang busuk kecuali membuangnya. Caranya dengan mengampuni dan berbuat baik. Mengapa ? Pengampunan dan perbuatan baik adalah anugerah ilahi bukan karakter asli hasil usaha manusia. Ketika kita membiarkan anugerah ilahi pengampunan dan perbuatan baik itu bekerja dalam diri kita, luka batin kita akan dibebat dan disembuhkan Allah. Dan pada saat yang sama kita sedang membuka pintu pertobatan bagi si pelaku kejahatan.
Tuhan memberkati.
❣🕇" Selamat berhari Minggu"🕇❣
0 komentar:
Posting Komentar