CAHAYA SABDA, Kamus16 Februari 2017

Bacaan Liturgi 16 Februari 2017
Kamis Pekan Biasa VI

Bacaan Pertama : Kej 9:1-13

Mazmur: Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23
R:20b Tuhan memandang dari surga ke bumi

Bacaan Injil
Mrk 8:27-33, Engkaulah Kristus… Anak Manusia harus menderita banyak.

Pada suatu hari Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya,
"Kata orang, siapakah Aku ini?"
Para murid menjawab,
"Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis,
ada juga yang mengatakan: Elia,
ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi."
Yesus bertanya lagi kepada mereka, "Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini?"
Maka Petrus menjawab, "Engkau adalah Mesias!"
Dan Yesus melarang mereka dengan keras, supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia. Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan. Ia akan ditolak oleh para tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh, dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur-Nya.
Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya, "Enyahlah Iblis!
Sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Renungan:
Ada yang berkata bahwa Yesus itu sebagai Penyelamat, Penolong, Penyembuh, Mahakuasa, Mahacinta, Mahabaik, dst. Mungkin orang yang sering menderita akan berkata bahwa Yesus adalah yang jauh di singgasana, menakutkan dan seterusnya.
Perikop Injil hari ini, berbicara bahwa setelah Yesus mengajar dan mengadakan banyak mukjizar di kampung-kampung wilayah Galilea, Yesus seakan-akan ingin mengetahui seberapa jauh para murid telah mengenal Dia. Dari jawaban Petrus, kita dapat menduga bahwa para murid telah memahami siapakah Yesus dari Nazareth. Hal menarik justru muncul setelah Yesus memberikan keterangan mengenai Mesias. Mesias yang dimaksudkan Yesus adalah Mesias yang menderita.
Mesias yang mulia memang sedang tampak sekarang oleh pujian dan pujaan dari banyak orang atas tanda heran yang telah dilakukan.
Pada saat ini Yesus mau mengajak kita bersama para murid untuk melangkah lebih dalam lagi untuk mengenal siapakah Mesias itu sesungguhnya. Mengenal Yesus sebagai Mesias yang mulia saja tidak cukup. Orang mesti juga melihat Yesus yang sesungguhnya, Mesias yang menderita, yang ditolak dan dibunuh lalu disalibkan. Dengan itu kita dapat mengenal Mesias secara menyeluruh. Untuk sampai ke tingkat ini memang tidak mudah. Hal ini amat penting disadari oleh orang Kristiani.
Mengenal Yesus sebagai mesias berarti menjadikan Dia sebagai teladan hidup, baik dalam suka maupun duka.
"Pertanyaan tentang siapakah Yesus bagiku merupakan suatu refleksi yang mendalam untuk menerima Yesus secara utuh baik yang menderita, wafat dan bangkit bagiku."


0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget