“Bonum et malum-Kebaikan+kejahatan”. Hati yg tulus melahirkan kebaikan, tapi hati yngg penuh akal bulus melahirkan kejahatan. Bukankah dunia kita marak oleh”kejahatan” ketika hukum semarak dipermainkan dan ketulusan berarak dipinggirkan? Jelasnya, kita mengalami apa yang disebut Vaclav Havel, ”the aesthetics of banality” (pendangkalan makna), ketika kita jg hidup dan beriman dalam suatu kesadaran palsu karena iman kita terpisah dari hidup harian dan nurani.
Dalam bacaan hari ini, banyak orang Yahudi menjadi orang ”legalistis”, yang hatinya penuh basa-basi, yang cuma sibuk perihal luaran seputar hukum ”najis/halal”. Sebaliknya Yesus menjadi orang “realistis”, yang hatinya asli bersaksi, yang berani menyingkap makna terdalam dari sebuah hukum. BagiNya: yang menajiskan bukan makanan yang masuk ke dalam tubuh/tangan yg digunakan untuk memasukkannya; tapi rasa-prasangka/niat buruk yang keluar dari hati, pikiran dan mulut kita (bdk.Mat 15:11-20).
Disinilah, Yesus ajak kita untuk selalu menjadi orang yang “ERI": "Evaluatif-Reflektif-Instrospektif”, sehingga bisa memelihara “kebaikan/bonum” dan menanggalkan “kejahatan/malum” secara mendalam, bukan hanya permukaan; secara total, bukan hanya dangkal/banal/menurut ukuran ritual belaka. Bukankah sikap hati yang selalu "evaluatif-reflektif+instrospektif" adalah selalu melahirkan kebaikan dan ketulusan hidup yg nyata dalam berpikir, berkata dan bertindak? Ya, Yesus ajak kita menjadi orang yang “munajat” (mendekat sepenuh hati padaNya) bukan “munafik” (mendekat penuh basa-basi padaNya), yang seperti kuburan: yang luarnya putih tapi dalamnya busuk, penuh tulang belulang.
Munafik sendiri adalah terminologi untuk merujuk pada mereka yang suka berpura-pura mengikuti ajaranNya tapi sebenarnya tidak mengakui dan tidak melakukan dalam kenyataan hidupnya. Dlm buku Rm Jost, “TANDA” (Kanisius), adapun 3 indikasi org yang munafik, antara lain:
MUlutnya pedas,
NAlurinya iri hati,
FIKirannya negatif”.
Bagaimana dengan isi hati dan hidup kita sndiri?
Slmt ber-"Evaluasi-Refleksi+Instrospeksi!
Tuhan memberkati dan Bunda merestui.
Fiat Lux!
0 komentar:
Posting Komentar