Renungan Harian CAHAYA SABDA, Senin 27 Februari 2017



Renungan:
Gambaran tentang sukarnya masuk ke dalam kerajaan Allah diungkapkan setelah perjumpaan-Nya dengan pemuda kaya dalam Injil hari ini. Pemuda kaya itu mengira bahwa mematuhi Hukum Taurat merupakan tiket masuk surga. ternyata yesus meminta lebih dari itu, yaitu harus menjual segala harta yang dimilikinya, bersikap murah hati, rela berbagi, lalu mengikuti Yesus.
     
              Tentunya kekayaan yang dimiliki setiap orang bukanlah sesuatu yang salah, apalagi kekayaan yang diusahakan dengan kerja keras secara tulus dan jujur. Akan tetapi jika kekayaan yang kita miliki menghalangi kita untuk mengikuti Yesus dan pelit untuk berbagi dengan sesama itulah kesalahan yang dimaksud oleh Yesus. Harta tidak boleh membuat kita menjadi egois dan menjadi lupa berbagi dengan orang yang membutuhkan. yesus justru menawarkan harta yang tak ternilai dan tidak dapat dinilai dengan uang yaitu mengikuti Yesus dengan hati bebas dan merdeka, tanpa ikatan-ikatan harta duniawi. Tujuan hidup beriman kita bukan harta kan tetapi Tuhan yang adalah segala-galanya.

           Marilah kita sejenak refleksi, mungkin kita sering seperti pemuda kaya itu yang merasa diri sudah lebih baik, dan puas diri. Yesus mengajak kita agar lebih baik, yakni memiliki Allah sebagai harta terbesar daalam kehidupan kita. 

" Harta terbesar dalam hidup kita adalah Allah yang adalah segala-galanya."



via GIPHY

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget