RENUNGAN HARIAN PEKAN BIASA XXXIV. SABTU, 30 NOVEMBER 2019. PESTA ST. ANDREAS RASUL. BACAAN: Rm.10:9-18. Luk.4:18-22.

Bacaan Liturgi 30 November 2019

Pesta S. Andreas, Rasul

Bacaan Pertama Rom 10:9-18
Iman timbul dari pendengaran,dan pendengaran dari firman Kristus.
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:

Saudara-saudara,
jika kamu mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan,
dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan,
dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Karena Kitab Suci berkata,
"Barangsiapa percaya kepada Dia tidak akan dipermalukan."
Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani.
Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan semua orang,
dan Dia kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.
Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya,
jika mereka tidak percaya kepada Dia?
Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya,
jika tidak diutus?
Seperti ada tertulis,
"Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu.
Yesaya sendiri berkata,
"Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?"
Jadi, iman timbul dari pendengaran,
dan pendengaran dari firman Kristus.
Tetapi aku bertanya,
Adakah mereka tidak mendengarnya?
Sungguh, mereka telah mendengarnya!
"Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi."

Demikianlah sabda Tuhan!

Bacaan Injil
Mat 4:18-22
Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari,
ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea,
Ia melihat dua orang bersaudara,
yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya.
Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka itu penjala ikan.
Yesus berkata kepada mereka,
"Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
Mereka pun segera meninggalkan jalanya,
lalu mengikuti Yesus.
Setelah Yesus pergi dari sana,
dilihat-Nya pula dua orang bersaudara,
yaitu Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya,
bersama ayah mereka, Zebedeus,
sedang membereskan jala di dalam perahu.
Yesus memanggil mereka,
dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya,
lalu mengikuti Dia.

Demikianlah Injil Tuhan!

RENUNGAN SINGKAT:
"DIPANGGIL MEMBERITAKAN KABAR SUKACITA."

Hari ini kita merayakan Pesta St. Andreas, saudara St. Petrus, yang dua duanya dipanggil Tuhan dan menjadi bagian dari dua belas Rasul. Pesta St. Andreas mengingatkan kita akan beberapa hal dan patut kita refleksikan terus.
1) Kita semua yang beriman akan Kristus Yesus, kita semua adalah orang terpanggil. Kita semua dipanggil Tuhan untuk menjadi utusan utusanNya ditengah dunia.
2) Menjadi utusan Tuhan itu berarti memberitakan Kabar Sukacita yang tentunya membawa orang pada sukacita, sukacita dalam Kristus Tuhan. Dan tentunya Sukacita itu sumbernya dari Tuhan Yesus sendiri.
3) Karena sukacita itu dari Tuhan sendiri, maka dari kita sebagai orang orang yang terpanggil, baik awam ataupun kaum biarawan/tertahbis, semuanya diundang untuk terus menjalin relasi akrab dan damai dengan Tuhan Yesus sendiri agar selalu dipengaruhi oleh Sukacita Tuhan.
4) Sebagai orang terpanggil kita semua juga selalu diundang untuk tahan banting dalam mengikuti Yesus Tuhan, bahkan harus siap untuk menghadapi ke-martir-an.
Saudara dan saudariku, mari kita terus berjuang untuk menjadi rasul atau Utusan utusan Tuhan yang setia dan bertanggungjawab. Amin.
Roh Kudus menguatkan dan memampukan kita. Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin.

DOA:
Tuhan Yesus terima kasih atas segala karuniaMu dan penyertaanMu. Ampunilah dosa dan salah kami. Bantulah kami agar selalu setia padaMu dalam tugas dan tanggungjawab kami sebagai utusan utusanMu. Amin.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua (Dan Keluarga) dan seluruh hari kita
✝✝✝πŸ™πŸ™πŸ™πŸ›πŸ›πŸ›


Salam dalam Kasih Tuhan Yesus,

RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.
=============================================================
RENUNGAN HARIAN PEKAN BIASA XXXIV. SABTU, 30 NOVEMBER 2019. PESTA ST. ANDREAS RASUL. BACAAN: Rm.10:9-18. Luk.4:18-22.
OLEH : RD. JOHN KOTA SANDO

Tuhan akan terus berbicara dan bekerja dalam kehidupan kita, demi membahagiakan umat manusia yang dicintainya. Namun Tuhan tidak bekerja sendirian. Dia juga melibatkan manusia untuk mewujudkan kebahagiaan itu. Melalui pesta St. Andreas Rasul ini kita semua diajak untuk menyadari, bahwa siapapun kita dipanggil  dan diutus untuk mewartakan dan menghadirkan Kerajaan Allah di dunia ini. Dan hal itu diwujudkan melalui apa yang kita kerjakan dalam status, tugas dan jabatan kita. Mewartakan dan menghadirkan Kerajaan Allah berarti menjadikan pewartaan Yesus berbuah dalam kehidupan kita. Yesus bersabda: "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta dalam namaKu diberikanNya kepadamu" (Yo.15:16). Kita sebagai pengikut Kristus harus menanamkan kesadaran ini, bahwa Tuhan sungguh memanggil dan mengutus kita untuk pergi dan menghasilkan buah yang membawa kebahagiaan bagi diri dan sesama kita. Pergi berarti keluar dari egoisme, ambisi dan kepentingan diri; keluar dari rasa nyaman dan kesibukan diri untuk menjawab panggilan Tuhan tersebut.
Bacaan pertama (Rm.10:9-18) mengajak kita untuk menanggapi pertanyaan Rasul Paulus: "Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakannya? Dan bagaimana mereka memberitakannya, jika tidak ada yang diutus?" (Rm.10:14-15). Kitalah yang harus menjadi alat dari Tuhan    (instrument of God), agar melalui pewartaan dan perutusan kita, Kristus semakin hidup di hati semua orang, dan semua orang boleh mengalami damai dan kebahagiaan dalam hidupnya. 
Bacaan Injil (Luk.4:18-22) mengajak kita untuk ikhlas dalam menjawab panggilan dan perutusan Tuhan tersebut. Kita pun harus seperti para murid yang ikhlas meninggalkan pekerjaan, kesibukan dan keluarga mereka lalu mengikuti Yesus (Luk.4:20.22). Sering kali ada kekuatiran dalam diri kita untuk menjawab panggilan dan perutusan Tuhan tersebut, karena dalam tugas seperti ini tidak ada keuntungan material yang kita dapatkan, selain kebahagiaan hati sebagai seorang pelayan. Tetapi kita tak perlu cemas, karena Tuhan akan melengkapi dan mengadakan apa yang masih kurang dan tidak ada pada kita. Karena Tuhan sendiri bersabda: "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Mat.6:33).

Ketika perang dunia II terjadi, seorang tentara memasuki sebuah gedung gereja yang telah hancur terkena bom. Di dalamnya dia menemukan corpus dari Salib Kristus yang sudah tidak lagi memiliki kepala, tangan dan kaki. Dia tertegun, lalu mengambil sebuah batu bangunan dan di atas batu itu ia menulis: Siapa yang bisa menyumbangkan kepala, tangan dan kakinya untuk Tuhan Yesus? Dengan mengambil bagian dalam tugas pewartaan dan perutusan Yesus, kita menjadi kepala, tangan dan kaki Yesus, untuk menghadirkan Kerajaan Allah dan buah-buahNya kepada dunia dan sesama kami. St. Andres Rasul doakanlah kami.
A M I N.
=============================================================

Sabtu, 30 November 2019
Pekan Biasa XXXIV
Pesta St. Andreas, Rasul
¤ Rm.10:9-18
¤ Mzm. 19:2-3,4-5
¤ Mat. 4:18-22
"Akoloutheo"
~ Pergi dengan cara yang sama ~
   Inilah kata Yunani yang digunakan untuk "mengikuti“ Yesus.
   Mengacu pada bacaan Injil hari ini, mengkisahkan tentang bagaimana proses para murid mengikuti Yesus.
   Adapun pengalaman proses para murid mengikuti Yesus, antara lain:
1. Meninggalkan jalanya
   Para murid meninggalkan jalanya karena Yesus menuntut perhatian yang tak terbagi dan harus menjadi prioritas utama. 
   Di sinilah kita diajak meninggalkan pola, gaya dan panggilan hidup lama. Pekerjaan, keluarga, ambisi bahkan hidup kita sendiri harus menjadi nomor dua setelah komitmen kita kepada Yesus. Ini tidak berarti bahwa kita melalaikan keluarga kita atau melakukan pekerjaan seenaknya sendiri. Yang dimaksudkan ialah bahwa Yesus harus didahulukan: “Deus semper maior – Tuhan selalu lebih besar!”
2. MendengarkanNya
   Sikap batin mau mendengarkanNya sehingga para murid bisa merasakan kebaikan dan kasihNya.
   Di sinilah kita diajak memiliki iman dan kepercayaan serta ketulusan hati untuk mendengarkan kehendakNya.
3. MengikutiNya
   Para murid percaya dengan tulus hati sebab Ia berkenan mengunjungi dan memanggil untuk mengikuti-Nya dari dekat seturut kehendakNya.
   Di sinilah kita menyadari kasihNya sehingga kita berani melepaskan diri dari segala sesuatu yang mengikat dan segera mengikuti-Nya.
   Saudaraku, kita mengikuti Kristus berarti “memanggul kukNya di atas bahu kita”, maka kita dapat belajar dari Dia dalam kebersamaan dan kesatuan hidup dengan-Nya.
   Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus bersama Bunda Maria selalu menyertai kita sekeluarga yang tekun setia mengikuti panggilanNya. Amin.
======================================================================

Mat. 4:18-22 ~ Sabtu
"Mari, ikutilah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
Berkat BAPTIS, kita dipanggil dan diutus oleh Yesus sebagai 
NABI = pewarta sabda,
RAJA = pemimpin dan penuntun ke jalan kebenaran dan hidup,
IMAM = pengabdi yang mempersembahkan diri kepada Allah dan karyaNya. 
Semoga kita tetap taat dan setia mengikuti panggilanNya dan menjalankan tugas perutusanNya sampai akhir. 
Saudaraku, sesungguhnya apakah Anda telah menjalankan dan melanjutkan misi Kristus ini dengan TAAT dan SETIA? 
JLU.
=======================================================================
DOA:
Ya Tuhan Yesus Kristus, seperti Santo Andreas Rasul-Mu, jadikanlah aku juga pembawa damai dan kabar sukacita keselamatan-Mu sehingga semakin banyak orang mengenal dan mencintai Engkau. Amin.

=======================================================================

SABTU, 30 NOVEMBER 2019
Bacaan Liturgi
Pesta S. Andreas, Rasul
Bacaan Injil
Mat 4:18-22

Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari, 
ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, 
Ia melihat dua orang bersaudara, 
yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. 
Mereka sedang menebarkan jala di danau, 
sebab mereka itu penjala ikan. 
Yesus berkata kepada mereka, 
"Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." 
Mereka pun segera meninggalkan jalanya, 
lalu mengikuti Yesus. 

Setelah Yesus pergi dari sana, 
dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, 
yaitu Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya, 
bersama ayah mereka, Zebedeus, 
sedang membereskan jala di dalam perahu. 
Yesus memanggil mereka, 
dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, 
lalu mengikuti Dia.

Demikianlah Injil Tuhan.
=====================================================================


SIRAMAN ROHANI                                                                                                                          Sabtu, 30 November 2019                                                                                                          
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Tuhan Selalu Bertanggungjawab Atas Mereka Yang Setia!                                      
Matius 4: 18 - 22

Saudara-saudari... Hari ini kita merayakan Pesta Santo Andreas, Rasul. Andreas adalah saudara St.Petrus. Yang sangat menarik dari ceritera panggilan para Rasul perdana adalah mereka dipanggil selagi mereka menjalankan tugas. Injil hari ini berceritera, bahwa selagi mereka menebarkan jalan di danau, mereka dipanggil Yesus: “Mari, ikutilah Aku, dan kamu akan kujadikan penjala manusia.” Mereka pun segera meninggalkan jalanya lalu mengikuti Yesus. 

Pertanyaan kita: siapakah yang meneruskan pekerjaan mereka dan menghidupkan keluarga mereka? Bagaimana mungkin penjala ikan bisa menjadi penjala manusia?  

Saudara-saudari... Tuhan yang memanggil, Tuhanlah yang bertanggungjawab atas kehidupan keluarga dari mereka yang dipanggil-Nya. Soal kesuksesan menjalankan karya Tuhan, bukanlah sangat bergantung pada kemampuan manusiawi kita, tetapi sangat bergantung pada kuasa Allah yang bekerja pada diri manusia. Semakin kita menyerahkan diri kepada Tuhan dan selalu bergantung padaNya, maka pekerjaan kita akan berhasil. Tuhan sudah katakan kepada para muridNya: “Jangan kuatir akan apa yang akan kamu katakan, Akulah yang akan berkata-kata lewat mulutmu.” 

Kalau kita renungkan sejarah hidup Santo Andreas. Ia seorang rasul yang sangat aktip. Menurut Yohanes, Andreaslah yang memperkenalkan Simon Petrus kepada Yesus Kristus. Menurut tradisi, Andreas wafat sebagai martir. Ia disalibkan pada salib yang berbentuk X. Bisa dibayangkan betapa beratnya penderitaan Andreas. Selama dua hari ia bergantung di salib. Banyak orang mencemoohkan dia selagi ia bergantung di kayu salib, tetapi ia tidak peduli dengan cemoohan mereka. Ia tetap berkotbah dari atas salib. 

Pertanyaan kita: Darimanakah ia mendapat kekuatan itu sampai tetap bisa berkotbah dari atas salib di tengah penderitaan yang lagi dilaluinya? Ia tidak menjerit kesakitan, tetapi tetap bersukacita mewartakan kabar gembira kepada mereka yang menyalibkan dia? Hanya dengan iman, kita bisa menjawab pertanyaan ini. Tuhan yang memanggil sudah memberi Andreas kekuatan sehingga dia tetap sanggup mewartakan kabar sukacita walaΓΉpun secara fisik ia disengsarakan. Sukacita yang meluap-luap di dalam dirinya sudah menguasai seluruh perasaannya sehingga penderitaan fisik yang sedang dilaluinya sudah tidak dirasakannya lagi.  

Saudara-saudari… Ada beberapa pesan yang mungkin baik untuk dipelajari dari pesta Santo Andreas hari ini untuk kita: 
1. Tuhan memanggil mereka yang selalu siap bekerja dan bertanggungjawab akan kehidupan mereka yang selalu setia padaNya. 
2. Tuhan tidak memperhitungkan latarbelakang profesi seseorang untuk menjadi pengikutnya. 
3. Menjadi pengikut kristus berarti siap menerima konsekwensinya. 
4. Kebahagian karena merasa satu dengan Kristus akan mengurangi perasaan sakit. Kekuatan Kristus akan selalu menguatkan kita.

Marilah saudara-saudari… Kita memohon St. Andreas dan Bunda Maria untuk mendoakan kita, agar kita pun selalu setia pada Tuhan, yang memanggil kita dan selalu merasa bertanggungjawab menjalankan tugas yang sudah dipercayakan kepada kita, dan semoga kita pun selalu tabah menghadapi penderitaan demi Kristus, yang kita imani. Tuhan selalu bertanggungjawab akan mereka yang setia padaNya. Dalam nama Kristus kita berdoa.  Amen!
=====================================================================


Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan biasa ke-34, 30 November 2019; pesta Santo Andreas, rasul

MENJADI KECUALI, TAPI MENJADI PILIHAN

Renungan kita pada hari ini bertema: Menjadi Kecuali, Tapi Menjadi Pilihan. Kalimat ini ingin merefleksikan sesuatu atau seseorang yang tidak dihiraukan atau dikecualikan. Berarti ia sangat penting dan menjadi pilihan. Orang lebih suka dengan uang kertas di dompet. Uang logam di dalam tas tidak dihiraukan. Pada saat membayar memakai koin, ia baru sadar kalau uang logam itu penting.

Banyak orang bekerja di belakang layar. Mereka tidak tampak, tidak tampil bahkan tidak pergi ke sana dan ke sini. Tetapi peran mereka sangat penting. Tanpa mereka urusan pekerjaan dan proses berjalannya suatu dinamika tidak berlangsung dengan baik. Santo Andreas, salah satu dari dua belas rasul Yesus yang pestanya kita rayakan pada hari ini, adalah contoh bagi kita.

Ia yang membawa saudaranya Petrus untuk bertemu Yesus pada waktu pemanggilan para rasul yang pertama. Selanjutnya Andreas tidak lagi tampil dominan. Yesus selalu membawa tiga rasul pertama: Petrus, Yakobus dan Yohanes, antara lain waktu mujizat penyembuhan putri Jairus (Mk 5,37), penampakan di gunung Tabor (Mk 9,2) dan di taman Getsemani (Mt 26,37). Andreas tidak diundang atau diikutsertakan, kita tidak tahu persisnya.

Kita pernah mengalami dikecualikan. Bagaimana rasanya menjadi urutan ketiga dari dua yang terpilih? Atau dalam antrean, Anda ada di nomor empat dari tiga yang dibutuhkan? Atau Anda berusaha sekuat tenaga tapi hanya sampai pada nomor lima dari empat posisi yang tersedia? Biasanya kita bereaksi dengan marah, kecewa, sakit hati, dan menyerah. Tetapi rasul Andreas menanggapi itu dengan imannya, yaitu tetap pendiriannya dari awal untuk mengikuti Kristus.

Ia tetap tinggalkan keluarga dan pekerjaannya sebagai nelayan, supaya meneruskan panggilannya menjadi rasul dan penginjil Yesus Kristus. Ia tanggapi pengalaman menjadi kecuali itu dengan kasih. Tidak tampilnya di depan umum, tak ikut serta disebut-sebut namanya dan tidak ikut dikenal, itu ia penuhi dengan datang membawa Yesus Kristus kepada setiap orang.

Jika Anda alami tidak diperhitungkan, tidak diingat, tidak diundang, tidak dihiraukan, berbagi pengalaman itu dengan Yesus Kristus, karena sejak lahir hingga wafat-Nya, Ia alami dihina, ditinggalkan, ditolak dan sampai puncaknya dihukum mati. Tanggapi pengalaman dikecualikan itu dengan pilihan kasih, yaitu bersama Kristus untuk berbagi kasih kepada orang lain, bahkan kepada mereka yang membuatmu sedih dan menderita. Cara itu bakal membuatmu bahagia dan unggul seperti Santo Andreas.

Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang baik, buatlah aku menjadi orang yang tidak kalah dan menyerah ketika tidak dihiraukan, tetapi berusaha untuk berbagi bersama Kristus untuk mengampuni dan tetap melayani sesama. Bapa kami... Dalam nama Bapa...

=====================================================================

PENGIKUT YESUS

( Matius 4 : 18-22 )

Ada dua kelompok orang yang mengikut Tuhan Yesus

Kelompok pertama adalah orang yang dipanggil Yesus secara pribadi (19-22). Tampaknya mereka melihat otoritas Yesus sehingga segera memberikan respons positif, respons yang penuh totalitas. Simon dan Andreas segera meninggalkan jala dan mengikuti Dia (20), Yakobus dan Yohanes segera meninggalkan perahu serta ayahnya lalu mengikuti Dia (22)

Secara simbolis, "Meninggalkan jala" berarti meninggalkan pekerjaan lama agar bisa melayani Tuhan sepenuh waktu; dan "Meninggalkan ayah" berarti memprioritaskan Tuhan lebih daripada keluarga

Yang menarik, ada kata "segera" yang melengkapi kedua tindakan tersebut. Berarti tanpa penundaan dan panggilan Yesus bagai sebuah hadiah berharga yang harus segera direbut. Saat itu mereka berada di titik balik dalam kehidupan mereka

Kelompok kedua adalah orang banyak yang berbondong-bondong mengikut Yesus untuk mendengarkan pengajaran-Nya. Mereka berasal dari berbagai tempat. Mereka mengikut Yesus mungkin juga karena melihat mukjizat dan mengalami kuasa-Nya (23-25)

Kita lihat bahwa orang yang mengikut Yesus ada yang karena dipanggil secara khusus, ada juga yang disebabkan oleh alasan atau kebutuhan tertentu di dalam hidupnya, yang harus dipenuhi

Ini tidak bisa disalahkan, sepanjang orang tidak menjadikan hal itu sebagai tujuan dalam mengikut Yesus sehingga ketika kebutuhannya terpenuhi, Yesus pun dilepaskan

Kalau begitu, bagaimana mengikut Yesus secara total? Meninggalkan segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengikut Yesus secara total

Kalau kita memang dipanggil secara khusus dan untuk itu kita harus meninggalkan pekerjaan, gumulkan secara serius terlebih dahulu

Namun kadang-kadang sesuatu di dalam diri kita sendiri dapat menghalangi kita:

Karakter khusus yang harus kita tinggalkan, ego yang menghalangi Kristus menempati posisi utama dalam hidup kita,  atau kesenangan-kesenangan tertentu yang membuat Kristus tidak menjadi yang terutama dalam hati

Mintalah Roh Kudus memeriksa hati



0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget