Rabu, 1 Maret 2017
Injil: Mat.6:1-6; 16-18
Selalu menjadi kerinduan setiap orang Katolik agar di hari Rabu Abu ini
menerima abu di dahinya sebagai lambang pertobatan. Meskipun demikian, abu
hanyalah ungkapan luaran yang hendaknya berasal dari kerelaanmu untuk
bertobat dari dalam hati dan pikiranmu.
Menghadiri Misa di hari ini bukan semata untuk menerima abu, melainkan
menerima Tubuh dan Darah Kristus yang akan memampukan Anda untuk memulai
pertobatan yang sejati di masa puasa ini demi merayakan dengan suka cita
kebangkitan Kristus pada hari Paska nanti.
Puasa dan pantang di masa berahmat ini hendaknya terfokus pada 3 hal ini;
Puasa (pantang), Doa dan Derma (bantuan kepada mereka yang membutuhkan).
Puasa (pantang) adalah tindakan mengurangi makan dan minuman, dan ini
memperlemah tubuhmu. Lalu, bagaimana agar Anda bertahan dalam puasa dan
pantangmu? Doa adalah jawabannya. Doa adalah makanan rohani (makanan jiwa)
di mana Tuhan sendiri ada di sana, dan Dialah yang akan menguatkanmu dalam
puasa dan pantangmu. Namun, apa artinya doa dan puasa kita kalau tanpa
perbuatan kasih kepada sesama? Mengurangi makana dan minuman hendaknya
menjadi kesempatan bagimu untuk berbagi kepada sesamamu, khususnya yang
membutuhkan.
Ingatlah bahwa PINTU PENGAMPUNAN ALLAH HANYA BISA TERBUKA JIKA ENGKAU
MEMBUKANNYA DENGAN KUNCI PERTOBATANMU.
SELAMAT BERPUASA/BERPANTANG, BERDOA DAN BERDERMA.
0 komentar:
Posting Komentar