Renungan Harian CAHAYA SABDA , 03 Maret 2017

Jumat Sesudah Rabu Abu
Bacaan Pertama : Yes 58:1-9a
Berpuasa, yang kukehendaki, ialah
engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman.
Mazmur : Mzm 51:3-4.5-6a.18-19
R:19a Hati yang remuk redam
tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Bait Pengantar Injil
Am 5:14 Carilah yang baik dan jangan yang jahat,
supaya kamu hidup,
dan Allah akan menyertai kamu.
Bacaan Injil :
Mat 9:14-15 Mempelai itu akan diambil dari mereka,
dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata,
"Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa,
tetapi murid-murid-Mu tidak?"
Jawab Yesus kepada mereka,
"Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?
Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka,
dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
Renungan:
Prapaskah merupakan kesempatan bagi kita untuk menyadari bahwa kadang-kadang jiwa kita mengalami masa-masa kering. Tuhan terasa begitu jauh sehingga kita sering putus asa, sedih dan tak berdaya. Iman kita lemah dan kekelaman melanda hidup kita. Hendaknya kita bersyukur diberi kesempatan untuk masuk ke dalam diri dan menyadari dosa-dosa kita. Dengan demikian, kita mencoba melakukan penyegaran jiwa yang kering itu dan membebaskan diri dari tekanan-tekanan yang tidak berguna yang sebenarnya kit sendirilah pelakunya. Berpuasa dan berpantang bukanlah ajang untuk "gaya-gayaan", tetapi kerinduan untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Kita ingin agar semakin dapat mengandalkan Tuhan dalam kehidupan kita. Pertobatan, puasa dan mengingkari diri sendiri merupakan suatu persembahan yang baik dihadapan Tuhan, karena Allah berkenan ditemui oleh mereka yang bersungguh-sungguh mengasihi-Nya.
"Berpuasa yang dikehendaki Tuhan adalah kemampuan membuka belenggu kelaliman yang ada dalam diri."

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget