Rubrik Cerita Bermakna
Prioritas Hidup
Ada sebuah kisah yang diambil dari sebuah novel terkenal. Alkisah ada lima orang pria yang melarikan diri dari sebuah kamp penjara dengan membajak sebuah balon udara. Tidak lama kemudian mereka menyadari bahwa angin telah membawa mereka ke atas laut. Perlahan-lahan mereka juga menyadari balon terbang merendah. Karena tidak dapat memanaskan balon udara agar dapat terbang lebih tinggi lagi, mereka mulai melemparkan beberapa barang untuk mengurangi kelebihan berat. Sepatu, mantel dan senjata dibuang dengan berat hati. Namun mereka gembira karena balon itu kembali naik. Tidak berapa lama, mereka terancam bahaya lagi, balon itu semakin turun dan mendekati ombak di laut. Mereka pun melemparkan persediaan makanan. Kelaparan tidak ada artinya bila dibandingkan dengan keselamatan diri mereka saat itu. Tetapi, untuk ketiga kalinya, balon itu mulai turun. Kali ini, salah satu dari mereka mengajukan usul untuk menyatukan tali-tali yang menghubungkan balon dengan keranjang di mana mereka berdiri. Mereka akan berpegangan pada tali-tali itu, sementara keranjang yang berat akan dipotong. Keranjang itu pun jatuh dan balon mulai meninggi lagi. Tiba-tiba mereka melihat daratan. Segera mereka melompat ke air, berenang menuju sebuah pulau. Nyawa mereka selamat bukan lantaran tindakan kepahlawanan, melainkan karena mereka mengetahui tanpa apa mereka dapat bertahan hidup dan apa yang dapat mereka abaikan. Sahabat, kita dapat beroleh keberhasilan, kemenangan bahkan pula keselamatan hidup apabila mengetahui mana yang harus kita dahulukan atau yang menjadi prioritas dan mana hal-hal apa yang dapat kita abaikan. Jika kita ingin beroleh keselamatan kekal pada akhir hidup kita kelak, maka kita harus memprioritaskan Allah dan kehendak-Nya dalam kehidupan kita setiap hari. Mari berjuang untuk itu!
PERCIKAN HATI Sabtu, 14 November 2015
0 komentar:
Posting Komentar