Selasa Pekan Biasa I
St. Gregorius X, Paus dan Martir; St. Agatho Paus; St. Petrus Orseola; St. Gregorius Nyssa.(H)
St. Gregorius X, Paus dan Martir; St. Agatho Paus; St. Petrus Orseola; St. Gregorius Nyssa.(H)
Bacaan Pertama, Ibr 2:5-12, Yesus disempurnakan dengan penderitaan.
Mazmur, Mzm 8:2a.5.6-7. 8-9
R:7, Engkau membuat Anak-Mu berkuasa atas segala buatan tangan-Mu.
Bait Pengantar Injil, 1Tes 2:13,
Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagaimana sebenarnya, sebagai sabda Allah.
Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagaimana sebenarnya, sebagai sabda Allah.
Bacaan Injil, Mrk 1:21b-28
Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa.
Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa.
Markus menceritakan kisah Yesus yang mengusir roh jahat di Sinagoga, tempat Yesus mengajar pada hari itu. Bacaan tersebut menekankan hubungan antara Yesus dan pengusiran roh jahat. Namun perlu diingat bahwa pengusiran roh jahat yang dilakukan oleh Yesus hanya sebuah sarana pewartaan. Tujuan Yesus melakukan hal ini untuk menghadirkan Kerajaan Allah. Lewat tindakan Yesus ini hendaknya manusia semakin memahami betapa Allah selalu menyiapkan rahmat-Nya apapun kesulitan yang dialami. Kalau kita mengikuti kronologi pengusiran roh jahat pada Injil hari ini, kita melihat bahwa oranag yang kerasukan roh jahat itu awalnya tidak mau disembuhkan, dia juga berteriak: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau : Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus tidak mengikuti kehendak mereka, Yesus menghardiknya, kata-Nya: :Diam, keluarlah dari padanya!". Dan kemudian roh jahat menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. Dan pada akhirnya, mereka mengatakan Roh-roh jahat pun diperintah-Nya, Hal ini membuat orang-orang di rumah ibadat itu taat kepada ajaran Yesus. Injil Markus ingin mengajak kita untuk mendekat kepada pribadi Yesus. Bukan berhenti pada keterpurukan belaka, tetapi sampai pada iman dan kepercayaan bahwa Yesus mampu memberikan segala kebutuhan hidup kita. Kita dituntut untuk mencari keabadian dengan belajar dari sabda-Nya.
"Manusia berkiblat pada Ilahi. Tapi manusia tidak mengalaminya tanpa Tuhan. Tuhan adalah bonum supremum et veritas suprema, kebaikan dan kebenaran yang tertinggi." Yang tertinggi akan menyediakan rahmat-Nya bagi umat ciptaan-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar