CAHAYA SABDA. Sabtu, 21 Januari 2017

Sabtu Pekan Biasa II
PW S. Agnes, Perawan dan Martir

Bacaan Pertama, Ibr 9:2-3.11-14
Kristus masuk ke dalam tempat kudus dengan membawa darah-Nya sendiri.

Mazmur, Mzm 47:2-3.6-7.8-9
R:6 Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangsakala.

Bait Pengantar Injil, Kis 16:14b
Bukalah hati kami, ya Allah, agar dapat memperhatikan sabda Anak-Mu.

Bacaan Injil, Mrk 3:20-21
Orang-orang mengatakan Yesus tidak waras lagi.

Renungan:
Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo mengumumkan reshuffle di Istana Negara 27 Juli 2016. Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan peringatan 20 tahun peristiwa 27 Juli 1966 atau lebih dikenal sebagai Kuda tuli, Dalam reshuffle jilid II ini, setidaknya 12 posisi menteri dirombak. Joko Widodo yang akrab disebut sebagai Jokowi menginginkan adanya terobosan baru dalam menyelesaikan persoalan jelang dua tahun pemerintahannya. "Kita harus menyelesaikan masalah kemiskinan, kita harus mengurangi kesenjangan ekonomi yang kaya dan miskin, kesenjangan antarwilayah," ujar Jokowi saat mengumumkan perombakan menteri di Istana Merdeka. Jokowi juga mengungkapkan, semua persoalan tersebut harus diselesaikan dengan cepat, sehingga perlu adanya penyegaran di dalam kabinet kerja."Kita harus memperkuat ekonomi nasional untuk menghadapi tantangan-tantangan ekonomi global, tantangan ekonomi dunia yang sedang melambat, sekaligus persaingan penuh kompetisi," tambahnya. Meski banyak tantangan yang dihadapi oleh Jokowi dalam perombakan ini, namun dia tetap dalam pendiriannya demi kebaikan dan kemajuan bangsa. Dia ingin melakukan yang terbaik.
    Perjuangan Yesus melebihi perjuangan Jokowi. Yesus tidak hanya disingkirkan dan direndahkan, tetapi sampai disalibkan. Dalam perjalanan hidupnya, Yesus juga pernah disebut juga sebagai orang yang tidak waras, gila. Pengalaman ini pastilah menyakitkan. Begitu banyak perbuatan Yesus yang mulia bagi manusia, tetapi tak cukup menambah pengenalan pada Yesus. Pengalaman seperti ini sungguh dialami oleh Yesus. Injil yang cukup singkat ini menggambarkan hal itu. Kenyataan ini hendak menyadarkan kita bahwa perbuatan baik yang kita lakukan belum tentu dipandang baik oleh orang lain. Tidak semua pelayanan kita mendapat dukungan dari para saudara kita, bahkan boleh jadi mereka menuduh kita yang bukan-bukan. dalam kesempatan ini, kita diundang untuk melihat pengalaman Yesus. Yesus sendiri sudah terlebih dahulu diburuk-burukkan orang, terlebih itu datang dari kalangan keluarga-Nya sendiri. Namun, Yesus tetap bertahan untuk melakukan hal yang baik. Karena Yesus tahu bahwa hal itu adalah kehendak Bapa-Nya. M
aka mari tetap setia pada perbuatan baik, meskipun tantangan datang dari orang terdekat kita!
"Bertahanlah dalam kebaikan, entah waktunya baik atau buruk."

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget