CAHAYA SABDA, 17 Januari 2017

Selasa Pekan Biasa II
PW S. Antonius, Abas

Bacaan Pertama, Ibr 6:10-20
Pengharapan adalah sauh yang kuat dan aman.

Mazmur : Mzm 111:1-2.4-5.9.10c
R:5b Tuhan selamanya ingat akan perjanjian-Nya.

Bait Pengantar Injil, Ef 1:17-18
Bapa Tuhan kita Yesus Kristusakan menerangi mata budi kita,
agar kita mengenal harapan panggilan kita.

Bacaan Injil, Mrk 2:23-28
Hari Sabat diadakan untuk manusia, dan bukan manusia untuk hari Sabat.

Renungan:
Yesus mengatakan bahwa: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat." Ungkapan Yesus ini dialamatkan untuk melawan hukum dan ritus keagamaan. Yesus lebih ingin melawan praktik keagamaan yang mengontrol dan membatasi cinta dan belaskasih Allah. Hari ini Yesus menunjukkan kepada kita bahwa cinta, belas kasih Allah lebih besar daripada segala bentuk praktik keagamaan.
Di zaman yang semakin kompleks ini, manusia semakin individualis. Hanya memperhatikan kepentingan dirinya saja dan tak mau perduli dengan orang lain, maka praktek belas kasih semakin rumit untuk dilaksanakan. Kita menjadi pribadi-pribadi yang angker dan sulit didekati. Kehadiran teknologi informasi dominan membawa pengaruh negatif. Lewat bacaan hari ini , kita disadarkan untuk mampu menggunakan sarana komunikasi, praktik keagamaan, Kitab Suci, alat elektronik dan sebagainya itu sebagai sarana pewartaan Kerajaan Allah. Maka, kita diajak menjadi tuan atas apapun yang tersedia di dunia ini, bukan sebaliknya.

"Umat Allah diajak untuk selektif dengan tawaran perkembangan zaman. Dan menjadikan sarana yang tersedia menjadi kemudahan dalam pewartaan Kerajaan Allah."

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget