Yohanes 21 : 15-19, Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan Paskah ke-7, 29 Mei 2020

Jumat, 29 Mei 2020 Pekan Paskah VII Novena Hari ke-8
¤ Kis. 25:13-21
¤ Mzm. 103:1-2,11-12,19-20ab
¤ Yoh. 21:15-19.


"Caritas pastoralis"
~ Cinta kasih kegembalaan ~

Inilah jiwa kegembalaan Yesus.
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, saat Simon Petrus berjumpa Yesus yang telah bangkit, ia mengalami sapaan "cinta kasih kegembalaan"
Adapun makna sapaan "cinta kasih kegembalaan" Yesus bagi kita, antara lain:
1. Dipanggil
Simon Petrus disapa dan dipanggil secara personal dengan nama kecil dan nama bapaknya: “Simon, anak Yohanes.” Sebuah sapaan manusiawi yang hangat dan sangat bersahabat.
Di sinilah kita pun diajak menyadari bahwa sesungguhnya Yesus juga mengenal latar belakang kita yang telah dipanggilNya secara personal.
2. Dimurnikan
Simon Petrus ditanya oleh Yesus sampai 'tiga kali' : “Apakah engkau mengasihi Aku?” Petrus menjawab: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Dan setiap kali setelah Simon Petrus menjawab, Yesus kembali berkata kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
Di sinilah kita diajar bahwa Yesus hendak memurnikan motivasi dan kesetiaan karya pelayanan Petrus sebagai gembala, agar semata mata hanya demi kemuliaan nama Tuhan.
3. Diutus
Yesus memberikan wewenang dan kuasa yang istimewa kepada Petrus untuk melestarikan dan menafsirkan serta mengajarkan kebenaran-Nya. Kristus juga berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku.” Petrus dan masing-masing penerusnya diutus untuk mengikuti Kristus di dunia ini dan memimpin kawanan umat beriman Gereja menuju Kerajaan Surga.
Di sinilah kita diajarkan bahwa dasar Yesus memberikan kuasa dan wewenang kepada Petrus karena kasihnya kepada Yesus yang bangkit. Kasih kepada Yesus itu penting, sebab domba-domba yang harus ia gembalakan bukan miliknya sendiri, melainkan milik Yesus.
Saudaraku, kita sebagai anggota Gereja juga dipanggil untuk memiliki cinta kasih kegembalaan dalam kata dan warta nyata setiap hari.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus bersama Bunda Maria selalu menyertai kita sekeluarga yang brani mengasihi dan mengikutiNya. Amin.

Yoh. 21:15-19 ~ Jumat
Petrus menyangkal Yesus, tapi kemudian MENGAKUI SALAH dan dengan RENDAH HATI datang untuk mengobarkan lagi CINTAnya kepada Yesus. Tuhan mengganjar dengan TUGAS "Gembalakanlah domba-domba-Ku"
TOBAT, KERENDAH-HATIAN, CINTA kepada Tuhan membawa TANGGUNGJAWAB atas sesama kita dan menuntut KESIAPAN MELAYANI dan MEMBERI KESAKSIAN dimana saja bahkan dengan berani mati untuk Yesus.
Saudaraku, adakah kerinduan dan hasrat Anda untuk menjalin dan menumbuh-kembangkan persahabatan sejati dengan Yesus?
JLU.

DOA:
Tuhan Yesus, meski aku sering kali jatuh dalam dosa dan ketidaksetiaan, namun aku tetap ingin hidup dalam belas kasih-Mu dan mengikuti panggilan-Mu. Ampunilah dosa dan kesalahanku, kuatkanlah imanku. Amin.


❣❣❣❣❣❣❣❣❣❣

APAKAH JAWAB KITA KALAU PERTANYAAN YANG SAMA DIAJUKAN OLEH YESUS KEPADA KITA?


Untuk ketiga kalinya Yesus bertanya kepada Simon Petrus, “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” (Yoh 21:17). Di sini kita kembali melihat Yesus sebagai seorang Guru spiritual besar. Petrus merasa sedih dan dipenuhi rasa bersalah yang luarbiasa. Petrus membutuhkan penyembuhan batin (inner healing). Dia merasa galau, tegang dan sedih mengingat dosa-Nya karena menyangkal Yesus tiga kali (Mat 26:30-35; Mrk 14:26-31; Luk 22:31-34; Yoh 13:36-38)

Namun, terpujilah Allah, karena Yesus adalah juga Yesus yang menyembuhkan dan Yesus yang mengampuni dosa-dosa manusia. Walaupun Petrus mungkin tidak/belum memahami makna dari ketegangan-ketegangan dalam dirinya dan rasa bersalahnya, Yesus mengetahuinya. Oleh karena itu Dia bertanya tiga kali kepada Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” (Yoh 21:15; bdk. 21:16,17).

Tanggapan Petrus terhadap pertanyaan Yesus itu: “Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau” (Yoh 21:15,16; bdk. 21:17). Kemudian Yesus menyembuhkan Petrus dan mengutus dia untuk menyembuhkan kita semua: “Peliharalah anak-anak domba-Ku” (Yoh 21:15,16,17). Kita lihat bagaimana Petrus (waktu itu bersama Yohanes) melanjutkan penyampaian Kabar Baik Yesus Kristus melalui tindakan penyembuhan atas seorang lumpuh di Bait Allah di dekat Gerbang Indah (lihat Kis 3:1-10). Petrus mengatakan kepada orang lumpuh itu: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, bangkit dan berjalanlah!” (Kis 3:6). Orang lumpuh itu disembuhkan dan tanggapannya begitu indah. Lukas (pengarang “Kisah para Rasul”) menulis: “Ia melompat berdiri lalu berjalan ke sana ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, sambil berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah” (Kis 3:8).

Inilah seharusnya jalan cerita hidup kita juga! Apa pun dosa dan kesalahan kita, bagaimana pun lemahnya keadaan yang telah kita lalui di masa lampau, atau bagaimana pun bodohnya kita sehingga bisa-bisanya kita menyangkal Yesus dalam hidup kita, Petrus menunjukkan kepada kita bahwa ada penyembuhan bagi kita oleh/lewat kasih dan kuat-kuasa Yesus. Inilah pada hakikatnya yang dinamakan Kabar Baik Injil.

Sekarang, sungguh percayakah kita bahwa Yesus dapat menyembuhkan kita? Percayakah kita bahwa Yesus dapat menyembuhkan orang-orang yang mengalami relasi buruk dalam keluarga-keluarga kita? Percayakah kita bahwa Yesus dapat membakar habis dorongan-dorongan keserakahan/ketamakan dan dorongan-dorongan buruk lainnya dalam diri kita yang telah merusak hidup kita? Kita seringkali ingin menjadi dokter sendiri guna menyembuhkan berbagai permasalahan/penyakit dalam kehidupan kita, bukankah begitu?

Mengapa kita tidak belajar kebenaran yang lebih besar ini dari Yesus sendiri? “Ke mana aku pergi, aku dapat mengajak Yesus untuk pergi bersamaku, dan hal itu menyembuhkan setiap hal buruk yang menimpa diriku.” Ini sungguh kabar baik. Yesus mengasihi aku, dan Ia memiliki kuat-kuasa untuk menyelamatkan diriku dari kerusakan dalam hidupku karena ulahku sendiri.

DOA: Yesus, Engkau adalah Tuhan dan Juruselamatku! Engkau dapat mengubah diriku, karena hanya Engkaulah yang mempunyai kuat-kuasa dan kasih yang diperlukan untuk menyembuhkan diriku. Terpujilah nama-Mu, ya Yesus, sekarang dan selama-lamanya. Amin.

❣❣❣❣❣❣❣❣❣❣

EMBUN SABDA:
"Aku mengasihi Engkau."


Saudara dan saudariku dalam Yesus, salam jumpa kembali dalam permenungan Embun Sabda kita hari ini. Hari ini saya mengajak kita sekalian untuk merenungkan jawaban Petrus atas pertanyaan Yesus Sang Guru, "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?", dimana Simon Petrus menjawab, "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Jawaban Simon Petrus tentunya tidak langsung begitu saja. Jawaban Simon Petrus hemat saya lahir dari satu pengalaman relasi akrab dengan Tuhan Yesus, Sang Guru. Pengalaman relasi akrab antara Guru dan Murid, antara sahabat bahkan boleh dibilang disini, kemudian menghantar Simon Petrus dengan yakin dan tegas katakan bahwa dia mengasihi Yesus. Dan lanjutan sabda Yesus jelas juga buatnya, "Gembalakanlah domba dombaKu!"
Yesus mau katakan bahwa jika Petrus dan kawan kawan sungguh mengasihi Dia maka konsekuensi dari itu adalah kesiapsediaan untuk menggembalakan kawanan domba Yesus, atau menuntun orang orang yang percaya pada Yesus. Satu tugas yang tidak mudah untuk berpartisipasi dalam tugas kegembalaan Yesus sendiri.
Tapi itulah konsekuensi jelas dan logis dari mengasihi Yesus.
Dan mengapa sampai tiga kali pertanyaan Yesus buat Petrus? Hemat saya Yesus mau tahu kesanggupan Petrus untuk tugas kegembalaan itu, yang seperti dikatakan sendiri oleh Dia bahwa Petrus akan mengalami tantangan yang tidak mudah, akan ada penderitaan.
Saudara dan Saudariku, pertanyaan Yesus pun ditujukan buat kita, apakah jawaban kita sama dengan Petrus? Sungguhkah kita mengasihi Yesus? Kalau ya, siapkah kita dengan tugas kegembalaan kita masing masing? Karena hemat saya menjadi gembala, atau ambil bagian dalam tugas kegembalaan adalah tugas setiap orang yang dibaptis dan percaya pada Yesus.
Mari kita saling menjadi gembala buat satu sama lain sebagai tanda cinta tulus kita pada Yesus Tuhan kita. Dan mari kita jadi gembala buat semua orang yang tidak kenal Tuhan, dengan terus menunjukkan kepada mereka bahwa kita adalah pengikut Tuhan dengan sikap hidup kita setiap hari, sikap hidup kasih. Marilah kita berjuang untuk menjadi pengikut Tuhan yang setia.
" Tuhan Engkau tahu bahwa aku mengasihi Mu". Amin

DOA:
Tuhan Yesus terima kasih atas segala karuniaMu, rahmatMu, dan penyertaanMu. Ampunilah dosa dan salah kami. Bantulah kami agar selalu hidup setia dalam tugas kegembalaan kami masing masing sebagai tanda cinta kasih kami kepadaMu. Amin.



Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua (Dan Keluarga) dan seluruh hari kita
πŸ™πŸ™πŸ™✝✝✝πŸ›πŸ›πŸ›

Salam dalam Kasih Tuhan Yesus,
RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.

❣❣❣❣❣❣❣❣❣❣

GEMBALAKAN DOMBA DOMBAKU

( Yohanes 21 : 15-19 )

Petrus telah menyangkal Tuhan Yesus sebanyak tiga kali. Namun, Tuhan Yesus tidak menolak dia. Melalui kesempatan makan bersama murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias, Yesus secara khusus berbicara dengan Petrus untuk meneguhkan kembali panggilannya.

Petrus yang telah menyangkal Yesus tiga kali, Tuhan  Yesus bertanya sebanyak tiga kali, apakah Petrus mengasihi Dia lebih dari semua yang lain: harta benda, profesi, keluarga, rekan-rekannya, dan bahkan dirinya sendiri.

Semua itu jelas tidak boleh mengalihkan Petrus untuk lebih mengasihi dan mengutamakan Tuhan diatas segalanya. Menyadari kesalahan dimasa lalu, Petrus menjawab Tuhan Yesus tahu bahwa dia hanya sanggup mengasihi-Nya dengan kasih filea saja

Karena itu, Yesus mengulangi pertanyaan-Nya sampai tiga kali. Namun Petrus tetap memberikan jawaban yang sama. Meski demikian, Yesus tetap menerima Petrus apa adanya

Setelah menerima pengakuan Petrus atas kasihnya, Yesus meminta Petrus untuk menggembalakan orang-orang Kristen yang sudah dewasa dan memberi makan domba-domba-Nya yang baru percaya

Demikianlah, Petrus bukan hanya menginjili, tetapi juga menggembalakan mereka yang sudah percaya. Dalam menjalankan tugas tersebut, Tuhan akan memberikan kekuatan

Dalam menjalankan semua tugas yang diberikan Tuhan kepadanya, Petrus harus tetap fokus pada misi dan panggilannya

Belajar dari penerimaan Tuhan atas diri Petrus, ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah menolak kita. Tangan-Nya tetap terbuka menyambut kita. 

Yang perlu kita lakukan adalah berbalik dan kembali mengasihi Dia lebih dari segala yang lain. Dalam melakukan semua itu, kita harus tetap fokus pada tugas dan panggilan kita masing-masing agar orang lain mendapatkan berkat dan Tuhan dimuliakan



Catatan kecil

Perkataan Yesus kepada Simon ini juga merupakan pertanda akan sifat Gereja yang katolik atau universal

Gereja disebut Katolik atau universal karena ia telah tersebar di seluruh dunia, dari satu ujung dunia ke ujung lainnya

Ia disebut Katolik karena ia mengajarkan secara penuh dan tanpa gagal semua ajaran yang harus dibawa kepada pengetahuan manusia, entah itu berhubungan dengan perkara yang kelihatan dan tidak kelihatan, dengan realitas-realitas surgawi dan duniawi

Alasan lain untuk nama Katolik ialah karena ia membawa semua kelompok manusia dalam ketaatan religius, penguasa dan warga negara, orang terpelajar dan tuna aksara ( St. Sirilus dari Yerusalem, Catechetical 18 )

❣❣❣❣❣❣❣❣❣❣

Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan Paskah ke-7, 29 Mei 2020

 PEMBENARAN KITA DARI TUHAN

       Renungan kita pada hari ini bertema: Pembenaran Kita Dari Tuhan. Ada seorang remaja SMP bernama Thomas yang dikenal sangat nakal baik di rumah maupun di sekolahnya. Ia sudah menerima berbagai jenis hukuman. Hampir semua orang menganggapnya jelek. Hanya kedua orang tuanya yang masih memiliki harapan bahwa Thomas dapat berubah pada suatu waktu kelak. Ibunya berpesan, bahwa saat pergi dan pulang dari sekolah ia harus sempatkan diri masuk ke gereja dan berdoa, mengingat ia selalu melewati jalan di depan gereja.

Pada suatu hari terjadi keributan di kelas dan sekali lagi Thomas yang dituduh sebagai pelaku utamanya, padahal sebetulnya tidak seperti itu. Ia merasa sangat disudutkan. Semua menyalahkan dia. Ketika selesai sekolah ia masuk gereja dan berdoa. Ia berseru kepada Tuhan: "Ya Yesus, saya nakal dan saya sangat sedih dengan semua perbuatan saya. Tetapi tidak semua kesalahan berasal dari saya. Hanya saya gampang sekali dituduh melakukan semua kesalahan dan kekacauan. Saya ingin menyerahkan semua ini kepada Tuhan sebagai pengadilku yang benar, karena di dunia ini tidak ada pengadilan yang benar".

Pengalaman Thomas ini adalah juga pengalaman Yesus Kristus dan Santo Paulus dahulu. Mereka tidak mendapat pembenaran dari dunia ini, maka mereka datang kepada Allah pemegang kebenaran mutlak untuk mengadukan perkara pembuktian kebenaran. Pembenaran dunia ini sungguh berlawanan dengan pembenaran Tuhan, karena perhitungan dan keputusan pengadilan di dunia ini sering dipengaruhi oleh nafsu duniawi dan kepentingan sesaat manusia. Singkatnya, jika kita mempertahankan pembenaran dari Tuhan risikonya ialah kita pasti bertahan untuk menanggung penderitaan di dunia ini.

Ada juga jenis pengadilan lain yang dialami oleh Santo Petrus, rasul Yesus yang pertama. Yesus mengadili dia secara khusus. Kalau Yesus sendiri yang mengadili, maka akan langsung diketahui orang itu benar atau salah. Petrus diinterogasi soal ketulusan, iman dan komitmennya untuk mengikuti Kristus. Ia harus hadapi pengadilan itu supaya komitmennya dibuktikan dan tugas penting yang ia ambil.

Setiap pengadilan harus taat pada syarat fundamentalnya yaitu objektivitas. Nurani banyak orang dan publik yang membentuk objektivitas itu. Sedangkan suara satu atau dua orang saja akan sangat subjektif dan itu tidak bisa menjadi kebenaran. Iman kita mengajarkan bahwa kehendak Tuhan didapatkan melalui pendapat bersama dalam Gereja yang difasilitasi oleh para pemimpinnya. Di sinilah kita mendapatkan pembenaran atas penghayatan iman kita. Misalnya, Anda mendapatkan absolusi dalam pengakuan dosa yang diberikan oleh Gereja melalui seorang bapak pengakuan, itu merupakan pembenaran bagi diri Anda. Tuhan membenarkan kita di dunia ini melalui sarana dan tindakan Gereja.

Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha baik, tambahkanlah keberanian dan kekuatan agar kami dapat menghadapi aneka macam kesulitan dan pengaruh jahat di dalam dunia ini.  Salam Maria ... Dalam nama Bapa...

❣❣❣❣❣❣❣❣❣❣
Jumat, 29 Mei 2020.Hari Jumat Pekan VII Paskah.
Novena Roh Kudus hari VIII.


Marilah Berdoa:♥️πŸ•Š️
Demi nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Amin.
Tuhan curahkanlah Roh Kudus-Mu kepadaku agar aku memahami Sabda-Mu hari ini, bahwa: Kita mengikuti Yesus: Dengan menggembalakan domba-domba-Nya menggunakan iman, harap dan kasih. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Kitab Suci πŸ“–
1. Kis. 25:13-21
2. Yoh. 21:15-19
(Mohon teks Kitab Suci dibaca terlebih dahulu)

Memahami Injil♥️πŸ•Š️
♥️15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.

(■ Sesudah bangkit dan sebelum naik ke surga, Yesus sebanyak tiga kali bertanya kepada Petrus: Apakah engkau mencintai Aku? Petrus selalu menjawab: Iya, Tuhan. Kemudian Yesus selalu menjawab: Gembalakan domba-domba-Ku.
♡ Saat perpisahan adalah saat Yesus menyimpulkan ajaran-Nya. Ajaran Yesus yang penting:
1. Petrus di harap MENGASIHI Yesus, hal ini berarti melaksanakan Firman-Nya.
2. Pada saat melaksanakan Firman-Nya, berarti: Petrus memberi teladan kepada domba-domba-Nya untuk MENGASIHI Yesus. Inilah bentuk nyata Petrus MENGGEMBALAKAN domba-Nya.
3. Domba-domba di GEMBALA kan untuk mencapai persatuan kasih dengan Allah/ surga. Ini adalah suatu PENGHARAPAN.


♥️18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.”
19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku.”

(■ Mencintai Yesus dengan menggembalakan domba-domba-Nya tidak boleh menurut selera dan kehendak sendiri, melainkan menurut kehendak Yesus. Inilah IMAN kepada Yesus.
■ Hal ini pada teks Injil ini di katakan:
1. Pada saat engkau muda, engkau mengikat pinggangmu sendiri dan berjalan kemana saja kau kehendaki, artinya: Saat hidup rohani Petrus belum dewasa Petrus hidup digerakkan oleh egosentrismenya sendiri.
2. Saat engkau menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat serta membawa engkau ke tempat yang tidak kau kehendaki. Hidup rohani Petrus yang dewasa menuntut ketaatan kepada Yesus lewat Firman-Nya. Petrus tidak di gerakkan oleh hawa nafsunya sendiri lagi, namun di gerakkan oleh tuntunan tangan Allah. Ini artinya: Kematian manusia lama Petrus dan kebangkitan manusia barunya, suatu bentuk tindakan memuliakan Allah. Inilah bentuk BERIMAN dan MENGIKUTI Yesus.
♡ PROSES INI satu sisi USAHA PETRUS, namun di sisi lain adalah RAHMAT ROH KUDUS sehingga seluruh proses transformasi dapat menjadi sempurna.)

Merenungkan♥️πŸ•Š️
πŸ•Š️ Bagaimana dengan diri kita?
1. Apakah kita sungguh mengasihi Yesus, dengan menjalankan Sabda-Nya?
2. Apakah saat menghayati Sabda kita bisa menjadi teladan bagi orang-orang yang di percayakan Tuhan kepada kita? Kita menggembalakan mereka?
3. Apakah saat kita mengasihi Dia/menjalankan Sabda-Nya dan menggembalakan domba-Nya demi memuaskan diri sendiri? Atau semua itu kita jalankan mengikuti tuntunan tangan Tuhan?

Doa Permohonan♥️πŸ•Š️
Tuhan, untuk mencapai tujuan harapan hidup kekal, mampu kan kami melangkah dengan dua kaki, kaki iman dan kaki kasih. Sehingga Engkau sempurnakan dengan kuasa Roh Kudus. Kami mohon....

Mohon 7 Karunia Roh Kudus.
1. Datanglah Roh Hikmat. Ajar kami bijak dapat menghargai, mencintai dan mengutamakan cita-cita surgawi dan dengan kekuatan-Mu lepas dari belenggu dunia ini.
2. Datanglah Roh Pengertian. Terangilah budi kami untuk memahami ajaran Yesus dan menghayati di dalam hidup keseharian.
3. Datanglah Roh Nasehat. Bantu kami dalam hidup penuh tantangan ini, tetap melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.
4. Datanglah Roh Keperkasaan. Kuatkan kami yang berpaut pada-Mu agar tabah dalam kesulitan dan derita.
5. Datanglah Roh Pengenalan akan Allah. Ajar kami untuk menyadari bahwa semua yang ada di dunia tidak kekal, agar kami tidak terbuai kemegahan dunia. Namun mampu menggunakan yang fana ini untuk memuji dan memuliakan-Mu.
6. Datanglah Roh Kesalehan. Bimbing kami berbakti kepada-Mu, menjadi orang yang tahu berterima kasih dan bisa menjadi teladan kebaikan untuk orang-orang di sekitar kami.
7. Datanglah Roh Takut akan Allah. Oleh karena kami mengasihi Engkau, kami takut melukai hati-Mu dengan berdosa dan kami selalu berusaha menggembirakan Engkau dengan melakukan tindakan-tindakan yang berkenan kepada-Mu.
Demi Kristus Tuhan kami.
( Putar lagu: Veni Creator Spiritus )

Hening♥️πŸ•Š️
(Silakan hening barang 15 menit, untuk mengendapkan Sabda Tuhan, bisa sambil menyebut-nyebut nama: Yesus)

Doa Penutup♥️πŸ•Š️
Tuhan, Engkau membukakan bagi kami jalan menuju hidup bahagia dengan memuliakan Putra-Mu di salib dan mengutus Roh Kudus. Semoga iman harap dan kasih kepada-Mu berkembang dan menyelamatkan kami. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.


Tuhan sertamu – dan sertamu juga.
Semoga Allah yang Mahakuasa senantiasa memberkati Anda, keluarga, komunitas, aktivitas Anda hari ini.
Demi nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin


♥️πŸ•Š️πŸ™πŸΌ✝πŸ“–♥️πŸ•Š️
πŸ›πŸ›πŸ›πŸ”œπŸ¦‹πŸ¦‹πŸ¦‹
Teriring doa dari Karmel

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget