Amsal 24:16, Kencan Dengan Tuhan Senin, 18 Mei 2020

Kencan Dengan Tuhan
Senin, 18 Mei 2020

Bacaan: Amsal 24:16   "Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana."

Renungan:
      Lebih dari 100 tahun yang lalu, ada sekelompok nelayan yang sedang beristirahat di ruang makan sebuah penginapan di tepi pantai Skotlandia. Salah seorang di antara mereka merentangkan tangan lebar-lebar untuk menggambarkan ukuran ikan hasil tangkapannya. Namun lengannya menyenggol baki teh yang sedang dibawa seorang nelayan, sehingga poci teh terhempas ke dinding yang bercat kapur putih dan meninggalkan bercak-bercak tak beraturan yang berwarna coklat. Pengelola penginapan itu pun segera menaksir kerugiannya dan sambil menghela nafas panjang berkata, "Seluruh dinding terpaksa harus dicat ulang." "Barangkali tidak perlu seluruhnya dicat. Izinkan saya membereskannya," kata seorang asing. Orang asing itu lalu mengeluarkan sejumlah pensil, kuas dan beberapa botol minyak biji rami serta pewarna dari dalam kotak seninya. Ia membuat sketsa di sekeliling noda tersebut dan membubuhkan bayangan serta warna pada seluruh noda percikan teh. Tak lama kemudian terlihat gambar seekor rusa jantan dengan tanduknya yang besar dan bercabang-cabang. Orang asing itu membubuhkan tanda tangan di dasar lukisannya. Namanya adalah Sir Lewis Landseer, seorang pelukis satwa liar yang ternama. Di tangannya sebuah kesalahan dapat diubah menjadi sebuah mahakarya. 
      Hal seperti inilah yang dialami oleh Raja Daud. Pada awalnya keadaan Daud sangat baik. Ia begitu dikasihi oleh banyak orang karena keberaniannya. Namun karena satu kesalahan yang ia buat, yaitu perzinaan, semua kegemilangan yang ia peroleh seolah-olah hilang terhapus oleh kesalahannya itu. Tetapi karena hatinya lembut, ia mau bertobat ketika pesan Tuhan datang kepadanya melalui Nabi Natan. Hidupnya pun kembali dipulihkan walau ia harus tetap menerima akibat dari kesalahannya itu. Daud bangkit dan bertobat. Itulah sebabnya, setiap raja setelah dia yang hidup dalam jalan Tuhan diberi tanda positif "seperti Daud leluhurnya."
     Di dalam perjalanan hidup ini tidak seorangpun yang luput dari kesalahan. Tetapi sadarilah, kesalahan-kesalahan yang kita buat bisa menjadi pengalaman penting untuk kehidupan ke depan. Kita yang hidup di dalam kasih karunia Tuhan harus memandang bahwa kesalahan bukanlah akhir dari sebuah perjalanan hidup. Ketika kita memilih untuk bangkit, berubah dan berserah kepada-Nya, maka Ia akan membawa kita pada jalan-jalan-Nya. Tuhan memberkati.

Doa:
Tuhan Yesus, berilah aku hikmat untuk mampu bangkit dari setiap kesalahan yang aku lakukan. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget