Bacaan Liturgi 30 Mei 2020 Hari Biasa Pekan Paskah VII Yoh 21:20-25

Sabtu, 30 Mei 2020 Pekan Paskah VII Novena Hari ke-9 

¤ Kis. 28:16-20,30-31 ¤ Mzm. 11:4,5,7 ¤ Yoh. 21:20-25 (silahkan klik tuk bacaannya)

EMBUN SABDA: 
"SEMUA DAPAT TUGAS MASING MASING." 

Saudara dan saudariku yang terkasih, salam jumpa lagi dalam permenungan Embun Sabda hari ini. Hari ini saya mengajak anda sekalian untuk merenungkan tentang panggilan tugas kita masing masing. Permenungan yang saya tawarkan ini berangkat dari keingintahuan Petrus soal apa yang akan terjadi dengan Yohanes. Yesus, hemat saya, cukup keras menjawab Petrus dengan pernyataan "...itu bukan urusanmu". Sebenarnya apa maksud Yesus dengan pernyataanNya itu? Untuk saya, jawaban Yesus kepada Petrus dan kemudian penjelasan tambahan diakhir Injil hari ini, mau katakan bahwa baik Petrus maupun Yohanes sudah punya bagian masing masing dalam berpartisipasi dalam pewartaan Kabar Baik, pewartaan tentang Yesus. Petrus, Yesus berikan tugas menggembalakan secara lebih khusus. Kita ingat sabda Yesus soal Dia akan mendirikan Gereja dengan Petrus sebagai Pemimpin nya. Petrus adalah pemimpin. Sedangkan Yohanes lebih kepada pewartaan Sabda. Dengan kejelian dan kejelasan dalam mewartakan Sabda Yesus, Yohanes membeberkan lewat tulisannya, tentang apa Sabda Yesus dan siapa Yesus itu. Dan seperti kita baca dan dengar dikatakan apa yang ditulis adalah benar. Kesaksian Yohanes lewat tulisannya adalah benar. 

Saudara dan saudariku, apa yang bisa kita petik dari bacaan hari ini? 

1) Masing masing dari kita pun punya porsinya masing masing dalam berpartisipasi dalam karya penyelamatan Allah. Sebagai Ayah, Bapa, bersikaplah sebagai Ayah atau Bapa yang baik, penuh cinta kasih dan bertanggung-jawab. Demikianpun sebagai suami dari seorang Istri. Hiduplah sebaik suami yang baik. Ataupun sebaliknya, sebagai Istri, Ibu atau Mama. Hiduplah yang baik sesuai peranan. Demikian juga sebagai anak, sebagai anak muda, dll. 
Sebagai Romo, Biarawan dan Biarawati. Hiduplah sesuai peranan dan tanggung jawab kita, sesuai dengan panggilan yang sudah dianugerahkan Allah sendiri. 

2) Jangan teralu menyibukan diri dengan tugas orang lain yang bukan tugas kita. Maksud saya adalah kalau sampai berlebihan kita menyibukan diri dengan apa yang menjadi bagian dari orang lain, akhirnya kita lupa dengan tugas kita. Atau dengan kata lain, dan sedikit keras mungkin, jangan iri hati. Masing masing sudah ada panggilannya untuk berpartisipasi dalam karya penyelamatan Allah. 

3) Berjuanglah dengan tanggung jawab panggilan masing masing untuk mewartakan kebenaran, dalam perkataan dan terlebih dalam sikap hidup agar hanya kebenaran Kristuslah yang tampak. 

4) Teruslah setia dalam tanggung jawab itu. Contohlah Paulus, seperti yang kita dengar bacaan pertama. 

Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus, 
Marilah kita berjuang dari hari ke hari agar fokus dengan tanggung jawab panggilan kita masing masing dan kita laksanakan dengan cinta dan kasih, dan kesetiaan. Amin. 

Roh Kudus memampukan dan menguatkan kita. Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin 

DOA: 
Tuhan Yesus terima Kasih atas karuniaMu, rahmatMu, dan penyertaanMu. Ampunilah dosa dan salah kami. Bantulah kami agar selalu hidup setia dan tanggung jawab dengan tugas panggilan kami masing masing. Amin 

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua (Dan Keluarga) dan seluruh hari kita 

πŸ™πŸ™πŸ™πŸ›πŸ›πŸ›✝✝✝ 
RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD

✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

Yoh. 21:20-25 ~ Sabtu


"Itu bukan urusanmu. Tetapi kamu, ikutlah Aku."

Yesus katakan hal itu dengan tegas karena kita sering:

》 iri hati
pada PRESTASI orang lain

》 cemas
pada KEAKRABAN orang lain.

》 gundah
pada KEMAMPUAN orang lain

Yesus tidak pernah membanding-bandingkan kita dengan orang lain tapi menilai kita sesuai TUGAS KHAS kita masing-masing dengan penuh kasih. Orang lain bukan saingan kita tapi REKAN KERJA yang SALING MELENGKAPI.

Saudaraku, adakah Anda tekun membina relasi kasih denganNya?
JLU.

✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

ENAM AYAT TERAKHIR DARI INJIL YOHANES

Bacaan Injil hari ini terdiri dari tulisan mengenai murid yang dikasihi Yesus (Yoh 21:20-23) dan kata penutup Injil (Yoh 21:24-25).
Setiap pengikut Yesus diminta untuk melakukan pelayanan yang berbeda-beda: murid yang dikasihi Yesus tidak mendapat panggilan yang sama dengan Petrus, tetapi dia juga dipanggil untuk tugas pelayanan tertentu.
Murid yang dikasihi Yesus tidak diminta untuk menjadi gembala seperti halnya Petrus, namun ia dan Petrus adalah saksi-saksi Kristus.
Kemartiran Petrus adalah saksi sesuai tugas pelayannya sebagai gembala umat yang memberikan nyawanya bagi umatnya (bdk. Yoh 10:11).
Di lain pihak, murid yang dikasihi Yesus juga dipanggil untuk menjadi saksi Kristus, tapi berbeda dengan Petrus (lihat Yoh 21:22).
Sesuai dengan kehendak Yesus, dia masih hidup lama dalam kasih Yesus.
Patut kita catat bahwa kesaksiannya tentang Yesus bukanlah berarti lebih inferior.

Dalam bab terakhir Injil Yohanes ini, Petrus menerima suatu “jabatan” pelayanan pastoral sebagai pengganti Yesus di dunia.

Dimasukkannya cerita tentang Petrus dalam bacaan Injil hari ini adalah untuk memberikan suatu tafsir, malah peneguhan dari pelayanan Petrus yang telah diterima dalam Gereja Perdana (lihat Mat 16:19; 1Kor 15:5).

Editor dari bab ini membuat hal itu jelas melalui dialog antara Petrus dan Yesus bahwa wewenang harus dipahami dalam komunitas Kristiani dalam hubungannya dengan kasih kepada Yesus, bahkan sampai mati untuk Yesus, artinya untuk saudari-saudara seiman.

Di lain pihak, fungsi gerejawi dari murid yang dikasihi Yesus dijelaskan juga: Dia menjadi saksi dari pewahyuan Yesus untuk waktu yang relatif lama (Yoh 21:22-23) dapat diartikan bahwa murid yang dikasihi Yesus itu hidup sampai lanjut usia, tetapi dia juga akhirnya mati.

Sebagai sahabat karib Tuhan Yesus Kristus, kesaksiannya bernilai bagi komunitas Yohanes, karena Injil keempat ini adalah warisan murid yang dikasihi Yesus dan mereka harus menerima testimoni ini sebagai sebagai bagian warisan Jesus.

Bila Yesus telah memberinya tugas pelayanan untuk menjadi saksi, dia melanjutkan fungsi ini dalam Injil Keempat bagi komunitas itu.

Dua ayat terakhir adalah mengenai keseluruhan Injil Yohanes (lihat ungkapan “semuanya itu” (Kis 21:25).
Murid yang dikasihi Yesus adalah seorang saksi dalam iman untuk apa yang telah dicatat.
Namun dia berbeda dengan mereka yang tahu bahwa kesaksiannya itu benar (Yoh 21:24).

Namun dapat dikatakan bahwa murid yang dikasihi Yesus adalah seorang “pengarang”, yang telah menyebabkan hal-hal ini ditulis, otoritasnya berdiri di belakang tradisi-tradisi yang dikomunikasikan dalam Injil.

Jadi, tidak salahlah kalau kita katakan bahwa Yohanes penulis Injil keempat ini, walaupun yang menyusunnya bukanlah dirinya sendiri (anggota jemaat/komunitas yang dipimpinnya).

Komentar terakhir (Yoh 21:25) adalah semacam hiperbola, suatu bentuk ungkapan sastra yang diterima pada masa itu, yang menjelaskan mengapa tidak ada upaya yang dibuat untuk memasukkan segala hal lainnya yang dilakukan Yesus.

Dinyatakan bahwa tidak ada cerita yang dapat mengkomunikasikan kekayaan Yesus yang tanpa batas dan tak dapat diduga itu (lihat Kol 2:3) karena Dia melampaui kategori-kategori manusiawi, kata-kata dan buku-buku karangan para pakar sekali pun.

Banyak buku tentang Injil Yohanes karangan para pakar mengkonfirmasikan bahwa ayat terakhir ini mau mengatakan: banyak yang masih tidak dikatakan karena tidak akan ada buku-buku sebanyak apapun akan tuntas-lengkap mengulas Pesan Perjanjian Baru dan misteri dari Firman yang menjadi manusia/daging (misteri Inkarnasi)

DOA:

Datanglah Roh Kudus, hembuskanlah nafas kehidupan-Mu ke dalam diri kami agar kami dapat memberi kesaksian Injil. Berdayakanlah kami agar dapat melakukan karya-karya yang dilakukan oleh Yesus. Semoga hidup kami dapat menjadi bab-bab baru dalam tawarikh keselamatan dari Allah. Terpujilah Allah Tritunggal Mahakudus, sekarang dan selama-lamanya.

Amin.




✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿ 

Sabtu, 30 Mei 2020 Pekan Paskah VII Novena Hari ke-9


¤ Kis. 28:16-20.30-31 ¤ Mzm.11:4-5.7 ¤ Yoh. 21:20-25

"Sequere Me

~ Ikutilah Aku ~ 

Inilah ajakan Yesus yang ditujukan bagi kita semua yang telah dibaptis. 

Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Yesus mengajak para murid untuk memandang jauh ke depan, fokus pada misi perutusanNya mewartakan Sabda Allah dan Kerajaan Allah bagi dunia. 

Adapun makna yang bisa kita timba dari ajakan Yesus ini, antara lain: 

1. Rencana Tuhan 
Tuhan Yesus mempunyai rencana dan cara bagi setiap pribadi dalam menjawab panggilan mengikutiNya 
Petrus mengikuti Yesus sebagai martir. Ia juga akan dibunuh dengan cara yang sama dengan Yesus. Ini adalah wujud kesaksian imannya. 
Yohanes mengikuti Yesus sebagai pewarta Kasih Allah dalam Injil dan Surat-surat serta Wahyu. Inilah wujud kesaksian imannya. 
Mereka berdua memiliki panggilan yang sama tapi cara mengasihi dan mengikuti Yesus berbeda. 
Di sinilah kita diajak lebih fokus pada panggilan kita sendiri dalam mengikuti Yesus: sejauh mana aku telah menggunakan segala anugerah yang ada padaku untuk mengikutNya 

2. Perintah Tuhan 
Perintah Tuhan: “Ikutilah Aku” 
Di sinilah kita diajak lebih membina ke dalaman relasi kasih kita dengan-Nya. Mengikuti Yesus berarti mata tertuju hanya kepadaNya, meniru seluruh hidupNya dan mengambil semua kebajikanNya untuk dihayati setiap hari. 

3. Percaya Tuhan 
Mempercayakan seluruh hidup kita kepada bimbingan dan kuasa Tuhan maka hidup kita akan sungguh terasa ringan, indah. 
Di sinilah kita diajak percaya dan pasrah serta hanya mengandalkan kekuatan Tuhan. Sebab Yesus sendiri bersama Roh KudusNya akan bekerja menyempurnakan semuanya itu. 
Saudaraku, marilah kita mensyukuri rencana-Nya dengan berusaha selalu taat dan setia mengikuti-Nya sampai akhir hidup kita. 
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus bersama Bunda Maria selalu menyertai kita sekeluarga yang setia mengikutiNya. Amin. 

DOA: 
Tuhan, semoga hari ini kami boleh menyadari makna panggilan untuk mengikutiMu. Amin. 

✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan Paskah ke-7, 30 Mei 2020 

CAMPUR TANGAN YANG DIPERLUKAN 

Renungan kita pada hari ini bertema: Campur Tangan Yang Diperlukan. Ada seorang bocah laki-laki berusia 7 tahun sedang bermain sepeda. Ia melajukan sepedanya dengan kencang melalui lorong-lorong kecil di sekitar rumah, sebelum kembali ke halaman rumah. Pada saat hendak memasuki halaman ia kehilangan keseimbangan sehingga terjatuh di got. Ia berhasil keluar dari got tetapi ia tidak bisa mengangkat sendiri sepedanya dari dalam got. 

Ia tidak menangis dan berusaha menahan sakit. Kemudian ia hanya diam dan terus memandang sepedanya di dalam got itu. Ia tidak mau berteriak kepada bapaknya yang ada di samping rumah dan sedang mengerjakan sesuatu karena ia takut dimarahi. Ketika bapak tahu bahwa anaknya sedang menghadapi masalah, ia datang kepada anaknya. Anak itu mulai menangis saat bapaknya mendekatinya dan membantu mengangkat sepedanya dari dalam got. 

Tindakan sang bapak ini adalah sebuah contoh mencampuri urusan atau campur tangan pada momen yang tepat dan benar. Anaknya sungguh sedang membutuhkan sebuah pertolongan, dan pada saat itu datang tindakan turun tangan. Untuk rasul Petrus, jelas bahwa ia ditegur oleh Yesus karena ia mencampuri urusan murid lain yang dikasihi Tuhan dan urusan Yesus sendiri. Menurut Yesus, Petrus harusnya mengurusi saja dulu kepentingannya, sebelum sibuk dengan kepentingan orang lain. Dengan kata lain, momennya tidak tepat untuk campur tangan. Ini juga terjadi dengan kepentingan kekuasaan Romawi dan agama Yahudi yang saling campur urusan atau tarik-menarik dalam penderitaan yang dialami oleh Paulus saat ia berada di Roma. 

Campur tangan atas kepentingan sesama pada dasarnya memang tidak bisa dihindari. Itu bagian dari memberikan perhatian. Namun supaya dapat menjadi suatu perbuatan yang sangat positif dan sebagai suatu pelayanan, mestinya kita bisa menghindari dua ekstrem yang membuat campur tangan itu menjadi tindakan yang salah dan berakibat buruk bagi kita sendiri dan orang lain. 

Ekstrem pertama ialah campur tangan yang tidak perlu, atau tepatnya yang berlebihan dan salah tempat dan waktunya. Seorang yang sedang gelisah dan sedih, kita justru melibatkan dia dalam diskusi sesuatu hal yang membuat dia bertambah kacau pikiran dan hatinya. Kedua ialah tidak berbuat apa-apa atau sama sekali tidak campur tangan. Seorang teman menyesal sekali karena tidak bisa membantu rekannya, padahal sebenarnya ia bisa. Akibatnya rekan itu menderita kecelakaan lebih parah. Jadi, dengan menghindari dua ekstrem ini tinggal satu pilihan saja, yaitu tindakan campur tangan yang diperlukan, pada waktu dan tempat yang benar, sesuai dengan kebutuhan atau kepentingannya. 

Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Dengarkanlah doa kami yang memohon kepada-Mu, ya Tuhan, supaya kami selalu saling memberikan perhatian demi meningkatkan kualitas hidup kami lebih baik dalam relasi dan kerja sama di antara kami. Salam Maria... Dalam nama Bapa... 

✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿


TIDAK BOLEH IRI HATI 
( Yohanes 21 : 20-25 ) 

Manusia unik adanya. Tiap orang diciptakan secara khusus, dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, dengan karakter, talenta, latar belakang, dan kebiasaan yang berbeda-beda pula. Tidak ada yang sama 
Dalam memperlakukan perbedaan itu, Allah memiliki rencana dan kehendak tersendiri bagi tiap-tiap orang yang percaya padaNya. Tentu saja rencana dan kehendak Allah bagi tiap-tiap orang tidaklah sama 
Allah memang memperlakukan dan menangani kita masing-masing secara individu. T
idak pukul rata. Kita perhatikan sendiri di dalam Kitab Suci , bagaimana Tuhan bersikap dan merespons masing masing tokoh secara berbeda 
Allah tidak berkewajiban memperlakukan kita sama seperti Dia memperlakukan orang lain. Dia tidak berkewajiban memberkati kita dalam cara yang sama seperti memberkati orang lain. Kita tidak perlu meributkan atau merepotkan diri tentang hal itu 
Itu adalah kedaulatan dan wewenang Allah. Tugas kita hanyalah memastikan bahwa kita sendiri sudah atau sedang mengikut Yesus dengan sungguh-sungguh 
Jika dengan serius kita mengikut Dia, kita tentu tidak memiliki waktu untuk memikirkan bagaimana Dia memperlakukan orang disekitar 
Itu bukan urusan kita. Itulah sebabnya Yesus menegur Petrus, yang ingin tahu mengenai kehidupan Yohanes dimasa depan. 
Menurut Yesus, apa yang terjadi pada Yohanes sama sekali bukan sesuatu hal yang harus menjadi bahan pemikiran Petrus ( ayat 21-22 ) 
Lagi pula memang tidaklah baik bagi kita untuk mengetahui dan berusaha mencari tahu mengenai apa yng akan terjadi dimasa depan. Kita bisa tergoda untuk memperhatikan ramalan bintang atau pergi ke tukang ramal 
Ingatlah bahwa tugas kita satu-satunya hanyalah mengikut Yesus setiap hari, setia menapaki langkah demi langkah berdasarkan pimpinan Tuhan.Menjalani hidup dengan menempatkan kehendak Yesus sebagai yang terutama dalam hidup 

✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

Hari ini Sabtu, 30 Mei 2020. Hari Sabtu Pekan VII Paskah. Novena Roh Kudus hari IX. 

Marilah Berdoa:πŸ§’πŸ»πŸ‘³πŸ»‍♂️ 

Demi nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Amin. 

Tuhan curahkanlah Roh Kudus-Mu kepadaku agar aku memahami Sabda-Mu hari ini, bahwa: Murid Yesus, dengan bantuan Roh Kudus, terlibat dalam menyelesaikan karya yang telah di mulai oleh Yesus, mewartakan Kerajaan Allah. Demi Kristus Tuhan kami. Amin. 

Bacaan Kitab Suci πŸ“– 
1. Kis. 28:16-20.30-31 
2. Yoh. 21:20-25 
(Mohon teks Kitab Suci dibaca terlebih dahulu) 

Memahami InjilπŸ§’πŸ»πŸ‘³πŸ»‍♂️ 

πŸ‘³πŸ»‍♂️20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?” 
21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” 
(■ Yesus berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku” yang artinya: 
1. Mengasihi Yesus, dengan melaksanakan Sabda-Nya. 
2. Dengan melaksanakan Sabda-Nya, berarti menjadi teladan bagi orang lain dalam mengikuti Yesus. Inilah tindakan menggembalakan domba-domba Yesus. 
3. Dalam mengasihi Yesus dan menggembalakan domba-domba-Nya Petrus taat pada tuntunan tangan Yesus, tidak mencari pemuasan diri sendiri. 

■ Pada saat Petrus mendapat tugas perutusan dari Yesus dengan berkata: “Ikutlah Aku.” Petrus melihat Yohanes; ia bertanya kepada Yesus: Tuhan, apa yang akan terjadi dengan Yohanes? 
♡ Petrus ingin mengetahui tugas perutusan untuk Yohanes. 

πŸ‘³πŸ»‍♂️22 Jawab Yesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.” 
23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.” 
(■ Yesus berkata kepada Petrus: Itu bukan urusan-Mu, tetapi engkau: ikutlah Aku. 
♡ Yesus menghendaki Petrus berfokus pada tugas perutusan yang di berikan kepada dirinya, tugas perutusan Yohanes ada di tangan Yesus. 

πŸ‘³πŸ»‍♂️24 Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. 
25 Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu. 
(■ Apa tugas perutusan Yohanes? 
■ Dia menulis Injil Yohanes dan Kitab Wahyu. 
♡ Bila kita perhatikan, Petrus dan Yohanes mendapat tugas perutusan untuk melanjutkan mewartakan kabar keselamatan yang telah di awali oleh Yesus sendiri. 
♡ Di dalam mewartakan kabar gembira, Yesus adalah batu penjuru, Petrus, Yohanes dan para murid yang lain bertitik tolak dari batu penjuru. 
♡ Para murid semua mewartakan kasih Allah, dengan kapasitas dan cara masing-masing, dengan Yesus sebagai batu penjuru. 
♡ Petrus sebagai bapak paus yang pertama sedang Yohanes sebagai pengarang Injil. Mereka walaupun berbeda tetap satu. Mereka semua di gerakkan oleh Roh Kudus yang satu.) 

MerenungkanπŸ‘³πŸ»‍♂️πŸ§’πŸ» 
πŸ§’πŸ» Bhineka tunggal ika artinya: keragaman yang terpadu. Setiap pribadi murid Yesus mendapat tugas perutusan mewartakan Sabda Tuhan, dengan kapasitas dan talenta masing-masing. 
πŸ§’πŸ» Apakah saya sudah menjalankan tugas perutusan yang di berikan Tuhan kepada saya dengan baik sesuai dengan talenta saya? 

Doa PermohonanπŸ§’πŸ»πŸ‘³πŸ»‍♂️ 
Tuhan, utuslah Roh Kudus-Mu kepada kami, bantu kami untuk mengenali diri kami sendiri dan pergi mewartakan Injil-Mu sesuai talenta itu. Bantu kami untuk tidak iri hati melihat karya perutusan orang lain, melainkan mendukungnya. Kami mohon.... 

Mohon 7 Karunia Roh Kudus. 
1. Datanglah Roh Hikmat. Ajar kami bijak dapat menghargai, mencintai dan mengutamakan cita-cita surgawi dan dengan kekuatan-Mu lepas dari belenggu dunia ini. 
2. Datanglah Roh Pengertian. Terangilah budi kami untuk memahami ajaran Yesus dan menghayati di dalam hidup keseharian. 
3. Datanglah Roh Nasehat. Bantu kami dalam hidup penuh tantangan ini, tetap melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat. 
4. Datanglah Roh Keperkasaan. Kuatkan kami yang berpaut pada-Mu agar tabah dalam kesulitan dan derita. 
5. Datanglah Roh Pengenalan akan Allah. Ajar kami untuk menyadari bahwa semua yang ada di dunia tidak kekal, agar kami tidak terbuai kemegahan dunia. Namun mampu menggunakan yang fana ini untuk memuji dan memuliakan-Mu. 
6. Datanglah Roh Kesalehan. Bimbing kami berbakti kepada-Mu, menjadi orang yang tahu berterima kasih dan bisa menjadi teladan kebaikan untuk orang-orang di sekitar kami. 
7. Datanglah Roh Takut akan Allah. Oleh karena kami mengasihi Engkau, kami takut melukai hati-Mu dengan berdosa dan kami selalu berusaha menggembirakan Engkau dengan melakukan tindakan-tindakan yang berkenan kepada-Mu. 

Demi Kristus Tuhan kami. 
( Putar lagu: Veni Creator Spiritus

HeningπŸ§’πŸ»πŸ‘³πŸ»‍♂️ 
(Silakan hening barang 15 menit, untuk mengendapkan Sabda Tuhan, bisa sambil menyebut-nyebut nama: Yesus) 

Doa PenutupπŸ§’πŸ»πŸ‘³πŸ»‍♂️ 
Tuhan Yesus, semoga rahmat Paskah yang telah kami terima, dapat kami wartakan dengan kekuatan Roh Kudus yang menggerakkan kami. Demi Kristus Tuhan kami. Amin. 

Tuhan sertamu – dan sertamu juga. 
Semoga Allah yang Mahakuasa senantiasa memberkati Anda, keluarga, komunitas, aktivitas Anda hari ini. 

Demi nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin 

πŸ‘³πŸ»‍♂️πŸ§’πŸ»πŸ™πŸΌ✝πŸ“–πŸ‘³πŸ»‍♂️πŸ§’πŸ» 
πŸ›πŸ›πŸ›πŸ”œπŸ¦‹πŸ¦‹πŸ¦‹ 
Teriring doa dari Karmel

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget