Bacaan dan renungan Sabda
Tuhan hari Senin Pekan Biasa ke-9, 1 Juni 2020; peringatan Santa Perawam Maria,
Bunda Gereja
KARUNIA SEORANG IBU
Tema renungan kita pada hari ini ialah:
Karunia Seorang Ibu. Pada suatu hari Minggu yang jatuh pada "Hari Para Bapak"
sedunia, imam yang memimpin Misa mengundang para bapak untuk maju ke dekat
altar sebelum berkat penutup Misa. Mereka didoakan dan diberkati khusus oleh
imam. Pada waktu itu ada tiga bapak menangis haru dan terlihat oleh imam yang sedang
mendoakan mereka.
Imam itu bertemu mereka di luar gereja
setelah misa selesai. Satu persatu dari mereka ditanyakan alasan mereka
menangis waktu berada di depannya. Mereka semua menjawab bahwa istrinya memaksa
mereka maju ke depan dengan ancaman yang berbeda-beda. Kalau mereka tidak mau
maju, sanksi akan diberikan tanpa ampun. Yang satu diancam tidak boleh masuk
rumah setelah kembali dari misa. Yang lain diancam tidak ditemani kalau diajak
untuk pergi berdua. Yang lain lagi diancam tidak disiapkan makanan favoritnya.
Ancaman-ancaman ini sungguh serius.
Seorang istri dan ibu adalah kunci bagi rumah, makanan dan relasi. Jika ketiga
unsur ditiadakan, bagaimana jadinya dengan seorang suami dan bapak, bahkan
kehidupan kita yang sesungguhnya! Ketiga bapak yang menangis seharusnya bukan
karena istri mereka galak, tetapi sesungguhnya mereka sangat sedih dan sakit
untuk kehilangan bagian kehidupan yang dibawa dan dihidupi oleh para istrinya.
Jadi para istri atau wanita ini adalah representasi dari kebaikan Allah untuk
melawan semua bentuk kejahatan yang ingin merusak dan membinasakan kehidupan.
Kita berbahagia di hari peringatan Bunda
Maria sebagai Bunda Gereja ini, yang merupakan perayaan untuk menghormati dan
memuliakan peran ke-Ibuan untuk seluruh Gereja. Pada prinsipnya Gereja disebut
ibu dengan alasan paling kentara, ialah karena Bunda Maria dipercayakan oleh
Putera-nya sendiri, Yesus Kristus yang adalah kepala Gereja, sebagai bunda
Gereja. Yesus nyatakan itu secara langsung dan pribadi ketika Ia bergantung di
atas salib dan sesaat lagi akan wafat. Ia berkata kepada seorang murid yang
dikasihi-Nya: “Inilah ibu-mu”!
Gereja sebagai ibu memiliki tanggung jawab
maha penting untuk melindungi dan mengarahkan setiap anggotanya ke jalan
keselamatan. Maria tentu bekerja sama dengan Yesus Kristus, sang Kepala Gereja,
untuk membuat Gereja dan seluruh anggotanya hidup dalam iman, kasih dan
pengharapan yang kuat. Sebagai ibu, Maria menjiwai seluruh Gereja sepanjang
jalan tersebut. Meskipun ancaman setan dan musuh-musuh tak pernah berhenti
untuk mencelakakan dan menghancurkan Gereja, ibu Gereja memiliki kekuatan untuk
bertahan dan melawannya. Perlawanan itu tidak pernah berhenti selama dunia ini
masih berputar, seperti yang diwartakan oleh bacaan pertama hari ini.
Marilah kita berdoa. Dalam nama ... Ya
Allah, semoga Bunda Maria selalu bersama dengan kami di dalam segala kesulitan
kami, khususnya dalam saat-saat kesulitan dan ancaman musuh yang mematikan.
Salam Maria... Dalam nama ...
Hari ini Senin, 1 Juni 2020
Pw. St. Maria, Bunda Gereja.
St. Yustinus, Martir.
Marilah Berdoa:ππΌ♀️π§π»
Demi nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Amin.
Tuhan curahkanlah Roh Kudus-Mu kepadaku agar aku memahami Sabda-Mu hari ini, bahwa: Maria adalah Bunda Gereja. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Bacaan Kitab Suciπ
1. Kej. 3:9-15,20
2. Yoh. 19:25-34
(Mohon teks Kitab Suci dibaca terlebih dahulu)
Memahami InjilππΌ♀️π§π»
π§π»25 Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, istri Klopas dan Maria Magdalena.
26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!”
27 Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
(■ Pada saat Yesus di atas kayu salib, orang yang tetap setia menemani-Nya adalah: Maria, ibu-Nya.
■ Waktu itu ibu Yesus di dampingi oleh Maria istri Klopas, Maria Magdalena dan Yohanes murid yang di kasihi Yesus.
■ Saat Yesus melihat mereka, Yesus berkata kepada ibu-Nya: “ IBU, INILAH ANAKMU!”
■ Saat Dia melihat murid-Nya, Ia berkata: “ INILAH IBUMU!”
■ Sejak saat itu Yohanes menerima Maria di rumahnya.
♡ Saat menjelang Yesus wafat adalah saat penting! Tentu peristiwa menyerahkan Yohanes, wakil para murid-Nya, kepada ibu-Nya juga peristiwa penting.
♡ Ternyata, saat para murid Yesus tekun berdoa bersama untuk menantikan datangnya Roh Kudus, Maria bersama mereka, Kis. 1:14. Mengandaikan para murid Yesus bersama Maria mengalami turunnya Roh Kudus, lahirnya Gereja Kudus.
♡ Sehingga hari ini, kita memperingati: Maria Bunda Gereja.)
π§π»28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia – supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci –: “Aku haus!”
29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
( ■ Setelah Yesus menyerahkan ibu-Nya kepada Yohanes dan menyerahkan Yohanes kepada Maria, Ia berkata: “Aku haus”.
■ Mereka mencucukkan anggur asam pada mulut Yesus, sehingga ter genapi Mazmur 69:22. “ Bahkan mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus mereka memberi aku minum anggur asam.
■ Peristiwa ini mau menunjukkan, Yesus wafat dengan penuh kesesakan.)
π§π»31 Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib – sebab Sabat itu adalah hari yang besar – maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
(■ Agar pada hari Sabat, jenazah mereka tidak bergantung di atas kayu salib, maka beberapa orang Yahudi meminta kaki mereka yang disalibkan itu di patahkan dan jenazahnya di turunkan.
■ Namun saat para prajurit melihat Yesus sudah wafat, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, ada seorang prajurit menikam lambung Yesus hingga keluar darah dan air.)
MerenungkanππΌ♀️π§π»
ππΌ♀️ Yesus menyerahkan Maria untuk menjadi ibu bagi para murid-Nya.
ππΌ♀️ Apakah peran Maria sebagai bunda Gereja, tetap tampak sampai saat sekarang?
ππΌ♀️ Bila kita perhatikan penampakan- penampakan Bunda Maria: Lourdes atau Fatima, pada umumnya pesan Maria yang di berikan, sekitar:
1. Pertobatan
2. Banyak berdoa untuk para pendosa.
Saya melihat Maria sebagai ibu sangat mencintai dan memberi teladan agar kita hidup dalam kebenaran Allah.
ππΌ♀️ Apakah Kita sudah menyadari pendampingan Maria sebagai ibu Gereja di dalam hidup kita?
Doa PermohonanππΌ♀️π§π»
Tuhan Yesus, Engkau telah memberikan Maria kepada kami murid-murid-Mu agar menjadi ibu. Semoga keibuan Maria mengasuh kami dalam menumbuhkan hidup rohani yang sehat sesuai kehendak-Mu, sehingga boleh mencapai persatuan kasih dengan-Mu. Kami mohon....
HeningππΌ♀️π§π»
(Silakan hening barang 15 menit, untuk mengendapkan Sabda Tuhan, bisa sambil menyebut-nyebut nama: Yesus)
Doa PenutupππΌ♀️π§π»
Tuhan Yesus, cinta ibu seperti matahari, suka memberi tak harap kembali. Semoga kehangatan cinta Maria memberi teladan kepada para murid-Mu untuk mencintai Engkau dan sesama. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Tuhan sertamu – dan sertamu juga.
Semoga Allah yang Mahakuasa senantiasa memberkati Anda, keluarga, komunitas, aktivitas Anda hari ini.
Demi nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin
ππΌ♀️π§π»ππΌ✝ππ§π»ππΌ♀️
πππππ¦π¦π¦
Teriring doa dari Karmel