Mrk. 1:40-45;
“Mewartakan kejelekan dan kekurangan orang lain itu lebih mudah dan gencar kita lakukan daripada kebaikan-kebaikan mereka.”
Sebuah kisah singkat namun sarat makna kita bisa renungkan lewat bacaan Injil hari; Di mulai dari kedatangan seorang yang sakit kusta dan mohon kesembuhan dari Yesus dengan berkata: “Jika Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Yesus membalasnya dengan mengatakan: “Aku mau, tahirlah engkau! Orang itu pun menjadi tahir/sembuh dan walaupun dilarang tapi ia pergi keluar dan mewartakan pengalaman ini kepada orang lain di kotanya.
Hal yang pantas kita renungkan hari ini adalah “apakah kita pun berani mewartakan Yesus walaupun resikonya mungkin saja nyawa kita?” Ataukah ketika ada tantangan dan hambatan, kita malah mundur dan lari dari tugas pewartaan kita? Di lain pihak, bacaan hari ini pun memberi pencerahan kepada kita bahwa Yesus bukan semata seorang Penyelamat tapi Ia juga seorang tabib/dokter atau Penyembuh. Ini yang terjadi; jika kita disembuhkan maka itulah tandanya bahwa kita pun diajak untuk berjuang mendapatkan keselamatan. Sebaliknya keselamatan yang kita dapatkan juga bisa serentak mendatangkan kesembuhan baik jiwa maupun raga (fisik dan psikis).
Pengalaman si kusta yang disembuhkan seharusnya mengemabalikan kita pada inti dan hakekat iman kita bahwa “hanya kepada Tuhanlah kita berharap.” Di dalam Tuhan kita bisa mendapatkan kesembuhan jiwa bahkan badan jika kita percaya kepada-Nya dengan sungguh-sungguh. Semoga di tengah derita, iman kita tidak menjadi lemah melainkan dikuatkan untuk selalu berharap kepada-Nya. Biarlah nama Tuhan kita wartakan lewat kata dan perbuatan kita setiap saat.
Kamis, 13 Januari 2011
Teriring salam dan doa kecilku untukmu selalu,
Rinnong
0 komentar:
Posting Komentar