Mrk. 1:29-39; 

“Mencari tempat sunyi di celah kesibukan harian untuk berkomunikasi dengan Tuhan
adalah saat terindah untuk mengisi kembali energy kekuatan kita.”


          Semalam aku ingin menelpon seseorang tapi ada peringatan bahwa bateray hpku hampir habis sehingga tidak bisa membuat panggilan keluar. Dengan peringatan ini, aku tahu apa yang harus kuperbuat yakni “harus mencharging bateray sebelum menggunakannya.” “Charging”  adalah kegiatan mengisi kekuatan baru dalam bateray hp agar aku bisa menggunakannya untuk menelepon keluar. Itu pulalah yang kita lakukan ketika kita merasa haus dengan meneguk segelas air atau ketika kita lapar dan harus mencari makanan yang bisa disantap.

            Hari ini, Injil menawarkan sebuah bacaan yang rasanya biasa-biasa saja jika kita membaca sambil berlalu saja tanpa merenungkannya. Yesus mengunjungi rumah Simon; menyembuhkan ibu mertua Simon yang sedang sakit; Ia keluar untuk berdoa; pergi lagi ke desa-desa lain untuk mengajar memperkenalkan Kerajaan Allah. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan oleh Yesus dalam putaran hari-hari hidup-Nya. Kalau kita memperhatikan secara saksama maka “doa” menjadi pusat seluruh aktivitas-Nya. Doa menjadi kesempatan untuk mendapatkan sumber inspirasi dan kekuatan dalam tugas pewartaan-Nya. Di balik kesibukan-Nya, Yesus selalu menjalin komunikasi pribadi dengan Bapa-Nya, Yang adalah sumber kekuatan Diri-Nya.

            Banyak kali kita mengeluh karena sibuk sepanjang hari dan hampir tidak ada waktu dalam hidup untuk menjalin komunikasi pribadi dengan Allah. Apakah benar bahwa kita tidak memiliki ruang dan waktu untuk Tuhan, ataukah kita membiarkan diri terlena dalam kesibukan sehingga waktu untuk Tuhan pun kita abaikan? Bacaan hari mengajar kita untuk tahu  mengatur waktu dan memberikan prioritas kepada “pembangunan relasi pribadi dengan Tuhan” sebagai sumber inspirasi dan kekuatan dengan Allah. Tuhan senang bila melihat kita sibuk bekerja untuk kelanjutan hidup keluarga kita, tetapi Ia sungguh merasa terharu bila di tengah kesibukan itu, kita masih memberikan bahkan bila cuma “menyisihkan” sedikit waktu untuk-Nya. Sahabatku, Tuhan sedang menanti kedatanganmu dalam doa hari ini.

Rabu, 12 Januari 2011

Teriring salam dan doa kecilku untukmu selalu,

Rinnong