Renungan harian CAHAYA SABDA, 01 Juli 2017, Mat 8:5-17

Sabtu Pekan Biasa XII

Bacaan Pertama : Kej 18:1-15
Adakah sesuatu yang mustahil bagi Tuhan?
Aku akan kembali kepadamu, dan Sara akan mempunyai anak laki-laki.

Mazmur Luk 1:46-47.48-49.50.53.54-55
Tuhan ingat akan kasih sayang-Nya.

Bait Pengantar Injil : Mat 8:17
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.

Bacaan Injil  Mat 8:5-17
Banyak orang akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama dengan Abraham, Iskak dan Yakub.

Pada suatu hari Yesus masuk ke Kapernaum. Maka datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya, "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita." Yesus berkata kepadanya, "Aku akan datang menyembuhkannya."

Tetapi perwira itu berkata kepada-Nya, "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit, 'Pergi!' maka ia pergi; dan kepada seorang lagi: 'Datang!', maka ia datang. Ataupun kepada hambaku, 'Kerjakanlah ini!' maka ia mengerjakannya."

Mendengar hal itu, Yesus heran dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu, Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu sendiri akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi." Lalu Yesus berkata kepada perwira itu, "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.

Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam. Maka dipegang-Nya tangan wanita itu, lalu lenyaplah demamnya. Wanita itu lalu bangun dan melayani Yesus.

Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan,
dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu, dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah sabda yang disampaikan oleh nabi Yesaya, "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."

Renungan:
Pada awal abad 20, Albert Schweitzer, seorang dokter yang menjadi misionaris di Afrika, menulis sebuah buku yang mengungkapkan bagaimana orang banyak memiliki pemahaman mereka sendiri-sendiri tentang Yesus. Dia berkata, "Setiap orang membangun idenya sendiri tentang Yesus. Mereka menulis buku tentang Yesus, dan mereka membayangkan Yesus yang ideal sesuai dengan khayalan mereka sendiri." Pertanyaannya adalah apakah kita memiliki iman yang berdasarkan khayalan kita atau yang berdasarkan  Yesus yang diungkapkan oleh Alkitab. Banyak orang berkata beriman kepada Yesus tetapi tetapi hanya secara teori saja. Mereka berpikir dan mengkhayal ingin melayani Tuhan, akan tetapi tidak memiliki iman yang nyata untuk melakukannya. Mereka percaya bahwa Yesus memegang segala kekuasaan di bumi dan di surga. Tetapi mereka dipenuhi dengan kekhawatiran akan berbagai hal dunia: keluarga, harta, jabatan, kesenangan pribadi, sehingga imannya tidak pernah sungguh sampai pada iman yang nyata.
      Beriman kepada Tuhan tidak cukup hanya dalam pikiran, khayalan, dan mulut saja, tetapi nyata sebagaimana dikisàhkan Injil hari ini, seorang Perwira Romawi  yang memiliki iman yang nyata. Dia tidak sekedar percaya bahwa suatu hari nanti Yesus dapat menyelamatkan jiwanya, tetapi ia percaya bahwa Yesus memiliki kewenangan di sini dan sekarang, atas segala sesuatu  di dunia nyata dan dunia Rohani. Ia begitu yakin hingga dapat berkata kepada Yesus, "Yesus, Engkau bahkan tidak perlu menyentuh orang itu, ucapkan saja dan hal itu pasti terlaksana ." Iman perwira itu sungguh mendatangkan keselamatan bagi hambanya itu. Mari bertanya kepada diri sendiri, sejauh mana imanku nyata dalam hidup dan pengabdianku pada Tuhan?.

"Beriman tidak cukup hanya dalam pikiran, khayalan dan mulut saja. Beriman nyata dalam perbuatan dan seluruh hidup."

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget