Renungan Harian CAHAYA SABDA, Mat 5:38-42+

Bacaan Liturgi 19 Juni 2017

Senin Pekan Biasa XI
PF S. Romualdus, Abas

Bacaan Pertama : 2Kor 6:1-10
Dalam segala hal kami menunjukkan bahwa kami ini pelayan Allah.

Mazmur : Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4
R:2a Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya.

Bait Pengantar Injil : Mzm 119:105
Sabda-Mu adalah pelita bagi kakiku, dan cahaya bagi jalanku.

Bacaan Injil : Mat 5:38-42
Janganlah melawan orang yang berbuat jahat kepadamu.

Renungan:
Pak Bene, seorang kepala desa, tengah berbicara kepada orang banyak. Tiba-tiba seorang pemuda melemparkan kentang tepat mengenai pipinya.orang-orang terdiam menahan napas. Pan Bene memungut kentang itu dan beranjak pergi. Beberapa bulan kemudian, ia mengunjungi rumah pemuda itu. Setelah mengetuk pintu, Pak Bene menyodorkan sebuah karung sambil berkata, "beberapa bulan lalu Anda melemparkan kentang. Saya memungutnya dan menanamnya. Saya kemari ingin berterima kasih dan membagi hasil panennya dengan Anda.
        Kalau seseorang ditampar, spontan ada gerakan atau reaksi dari dalam dirinya emosi bahkan ingin membalasnya, baik dengan menampar kembali atau dengan kata-kata. Yesus berkata, " siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu".
        Dalam menjalin relasi dengan sesama kita atau yang dekat dengan kita kadangkala akan timbul konflik-konflik namun Yesus mengajak kita untuk mengatakan yang benar dan tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan dan mau mengalah demj kebaikan bersama. Mengasihi mereka yang bersikap dan memperlakukan kita dengan baik adalah hal yang sangat mudah. Namun kalau kita mampu berbuat baik dan mencintai orang yang membuat kita susah dan menyakiti kita inilah bukti nyata kasih sejati yang diharapkan Yesus dari kita sebagai orang Kristen. Maka baiklah kita membuang jauh-jauh niat menuntut balas kepada orang yang menyakiti kita. Sebaliknya, tetap upayakan kebaikan untuknya. Seperti yang dilakukan pak Bene dalam cerita di atas. Sikap ini jauh lebih mendatangkan berkat dan sukacita. Bagaimana dengan kita sebagai orang yang terpanggil?

"Hendaklah membalas kejahatan dengan kebaikan "   

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget