PERCIKAN HATI<3, (*) Motivasi Rohani, "TETAPLAH  EKSIS"

TETAPLAH  EKSIS

:) Saya tinggal di tengah-tengah kuburan. Setiap pagi saya memandang pusara-pusara itu dari kejauhan.  Lantas saya berpikir, “Ini tempat paling kaya di dunia. Di sini terkubur mimpi-mimpi besar yang tak pernah diwujudkan, penemuan-penemuan dahsyat yang tak pernah ditemukan dan buku-buku yang tak pernah dituliskan. Semuanya hilang terkubur di sini” (Bdk. _“Inspira”_ 10 Desember 2015 – Kompas).

:) Kemudian saya menjadi ingat sebuah istilah yang berbunyi, _“unfinished work”_ (karya yang belum terselesaikan). Istilah ini disematkan bagi  para pencipta sejarah (penulis, negarawan, pemusik, politisi) yang keburu meninggal, namun karyanya belum selesai. Lihat saja,  Charles Dicken  dan Margareth Mitchell  yang meninggal sebelum _“masterpiece”-nya_ rampung.

:) Kadang kita tidak berani eksis dengan apa yang kita miliki. Kita seperti “ayam” dalam kisahnya Antony de Mello (1931 – 1987) dalam bukunya yang berjudul,  _“Burung Berkicau”._ Dalam kisah itu kita mendengar orang berkata, “Untuk apa buat ini atau buat itu, tahu diri saja lah”. Ini adalah mental “ayam” dan bukan mental Rajawali. Orang yang bermental Rajawali itu mau: berkarya dan eksis.

:) Selagi masih hidup, “hiduplah penuh isi. Hanya dengan begitu, hidup kita tidak sia-sia”. Dan nanti ketika kita dikubur akan ada tulisan, _“Vivit post funera virtus”_ – kebajikan tetap akan hidup terus setelah pemakaman.

:) Tetaplah eksis, di mana pun kita berada. Ingat ajaran Maslow (1908 – 1970) dalam bukunya yang berjudul, _“Mazhab Ketiga”_ supaya kita senantiasa menjadi pribadi yang _ber-“self actualization”._

PERCIKAN HATI<3
Minggu, 14 Januari 2018

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget