Bacaan: Matius 18:1-11
NATS: Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga (Matius 18:3)
Sesudah badai yang mengejutkan menyelimuti Timur Tengah dengan salju, sebuah foto pada surat kabar memperlihatkan empat orang laki- laki bersenjata sedang tersenyum. Digambarkan mereka sedang membuat manusia salju di sisi luar dinding markas militer yang sudah rusak. Cuaca musim dingin juga menyebabkan dibatalkannya aksi protes dan ditundanya perdebatan mengenai persoalan-persoalan parlementer yang sangat penting. Para laki-laki yang mengenakan jubah panjang dan para wanita yang mengenakan gaun hitam tradisional dengan penutup kepala tampak sedang bermain-main di salju. Ada sesuatu di dalam salju yang membuat sifat kanak-kanak dalam diri kita menyeruak keluar.
Dan ada bagian Injil yang menganjurkan kita untuk menanggalkan sikap permusuhan, perasaan mementingkan diri sendiri, serta untuk memiliki sikap rendah hati dan iman seperti seorang anak kecil. Pada saat Yesus ditanya, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” (Matius 18:1), Dia kemudian memanggil seorang anak kecil dan berkata, “Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga” (ayat 3).
Ada yang mengatakan bahwa usia menghilangkan imajinasi, harapan, dan berbagai kemungkinan yang dapat kita lakukan. Dengan bertambahnya usia, kita menjadi semakin mudah berkata, “Itu tidak mungkin terjadi.” Tetapi dalam alam pikiran seorang anak, Allah bisa melakukan apa pun. Iman seperti anak kecil yang dipenuhi oleh kekaguman dan kepercayaan akan Allah membuka kunci pintu ke dalam Kerajaan Surga —David McCasland
IMAN BERSINAR PALING TERANG DI DALAM DIRI MEREKA YANG BERHATI KANAK-KANAK
NATS: Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga (Matius 18:3)
Sesudah badai yang mengejutkan menyelimuti Timur Tengah dengan salju, sebuah foto pada surat kabar memperlihatkan empat orang laki- laki bersenjata sedang tersenyum. Digambarkan mereka sedang membuat manusia salju di sisi luar dinding markas militer yang sudah rusak. Cuaca musim dingin juga menyebabkan dibatalkannya aksi protes dan ditundanya perdebatan mengenai persoalan-persoalan parlementer yang sangat penting. Para laki-laki yang mengenakan jubah panjang dan para wanita yang mengenakan gaun hitam tradisional dengan penutup kepala tampak sedang bermain-main di salju. Ada sesuatu di dalam salju yang membuat sifat kanak-kanak dalam diri kita menyeruak keluar.
Dan ada bagian Injil yang menganjurkan kita untuk menanggalkan sikap permusuhan, perasaan mementingkan diri sendiri, serta untuk memiliki sikap rendah hati dan iman seperti seorang anak kecil. Pada saat Yesus ditanya, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” (Matius 18:1), Dia kemudian memanggil seorang anak kecil dan berkata, “Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga” (ayat 3).
Ada yang mengatakan bahwa usia menghilangkan imajinasi, harapan, dan berbagai kemungkinan yang dapat kita lakukan. Dengan bertambahnya usia, kita menjadi semakin mudah berkata, “Itu tidak mungkin terjadi.” Tetapi dalam alam pikiran seorang anak, Allah bisa melakukan apa pun. Iman seperti anak kecil yang dipenuhi oleh kekaguman dan kepercayaan akan Allah membuka kunci pintu ke dalam Kerajaan Surga —David McCasland
IMAN BERSINAR PALING TERANG DI DALAM DIRI MEREKA YANG BERHATI KANAK-KANAK
0 komentar:
Posting Komentar