SENIN, 05 AGUSTUS 2019, Bacaan Liturgi Mat 14:13-21, Hari Biasa, Pekan Biasa XVIII

Bacaan Liturgi 05 Agustus 2019
Hari Biasa, Pekan Biasa XVIII
PF Pemberkatan Gereja Basilik SP Maria

Bacaan Pertama
Bil 11:4b-15
Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas bangsa ini.
Pembacaan dari Kitab Bilangan:

Sekali peristiwa, dalam perjalanannya melintasi gurun pasir,
orang-orang Israel berkata,
"Siapakah yang akan memberi kita makan daging?
Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir tanpa bayar,
akan mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.
Tetapi sekarang kita kurus kering,
tiada sesuatu pun yang kita lihat kecuali manna."
Adapun manna itu seperti ketumbar
dan kelihatannya seperti damar bedolah.
Orang-orang Israel berlari kian ke mari untuk memungutnya,
lalu menggilingnya dengan batu kilangan
atau menumbuknya dalam lumpang.
Mereka memasaknya dalam periuk
dan membuatnya menjadi roti bundar;
rasanya seperti rasa panganan yang digoreng.
Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam,
maka turunlah juga manna di situ.
Musa mendengar keluh-kesah bangsa itu, sebab orang-orang dari setiap keluarga menangis
di depan pintu kemahnya.
Maka bangkitlah murka Tuhan dengan sangat, dan hal itu dinilai jahat oleh Musa. Maka berkatalah Musa kepada Tuhan,
"Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk, dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu?
Mengapa Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini?
Akukah yang mengandung atau melahirkan bangsa ini?
Mengapa Engkau berkata kepadaku,
'Pangkulah dia
seperti seorang inang memangku anak yang sedang menyusu?
Bimbinglah dia ke tanah yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyangnya!"
Dari manakah aku mengambil daging
untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini?
Sebab mereka menangis kepadaku dan berkata,
'Berilah kami daging untuk dimakan.
Aku seorang diri
tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini,
sebab terlalu berat bagiku.
Jika Engkau berlaku demikian kepadaku,
sebaiknya Engkau membunuh aku saja;
jika aku mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu,
janganlah kiranya aku mengalami malapetaka!"

Demikianlah sabda Tuhan!

Bacaan Injil
Mat 14:13-21
Sambil menengadah ke langit Yesus mengucapkan doa berkat; dibagi-bagi-Nya roti itu, dan diberikan-Nya kepada para murid.
Lalu para murid membagi-bagikannya kepada orang banyak.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa,
setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis,
menyingkirlah Yesus;
dengan naik perahu
Ia bermaksud mengasingkan diri ke suatu tempat yang sunyi.
Tetapi orang banyak mendengarnya
dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat,
dari kota-kota mereka.
Ketika Yesus mendarat,
Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya,
maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka
dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
Menjelang malam para murid Yesus datang kepada-Nya dan berkata,
"Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam.
Suruhlah orang banyak itu pergi
supaya dapat membeli makanan di desa-desa."
Tetapi Yesus berkata kepada mereka,
"Mereka tidak perlu pergi. Kalian saja memberi makan mereka."
Jawab mereka,
"Pada kami hanya ada lima buah roti dan dua ekor ikan."
Yesus berkata, "Bawalah ke mari."
Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput.
Setelah itu Ia mengambil kelima buah roti dan kedua ekor ikan itu.
Sambil menengadah ke langit diucapkan-Nya doa berkat,
dibagi-bagi-Nya roti itu dan diberikan-Nya kepada para murid.
Para murid lalu membagi-bagikannya kepada orang banyak.
Mereka semua makan sampai kenyang.
Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan
sampai dua belas bakul penuh.
Yang ikut makan kira-kira lima ribu orang pria,
tidak termasuk wanita dan anak-anak.

Demikianlah Injil Tuhan!

RENUNGAN SINGKAT:
"SHARING IS CARING."

Ya, benar bahwa kalau kita hidup saling berbagi (yang baik dan benar tentunya), maka yang ada adalah kita saling menjaga dan menyayangi, dan yang ada juga adalah kedamaian dan kebahagiaan.
Injil hari ini mengisahkan perbanyakan roti dan ikan, dan dimakan oleh 5 ribu orang tak terhitung perempuan dan anak anak. Hal ini menunjukan bahwa Tuhan selalu menunjukan kasih setiaNya terlebih disaat saat dimana benar benar ada kebutuhan besar dan penting. Yang penting adalah bahwa ada iman dan ada sharing disana. Para Murid ketika diminta oleh Yesus untuk memberi makan orang sebanyak itu, mereka hanya bisa mensharingkan apa yang mereka miliki, 5 roti dan 2 ikan, dan tentunya iman mereka bahwa Yesus akan berbuat sesuatu. Tuhan menyempurnakan dengan mujizat pergandaan roti dan ikan yang membuat semua puas dan bahagia. Kasih Tuhan nyata lewat pergandaan roti dan ikan itu.
Kita pun diminta dan diundang oleh Tuhan. Pertama, selalu datang padaNya dan berserah padaNya. Kedua, bekerja sama dengan Tuhan untuk membagikan kasih pada yang membutuhkan. Mensharingkan apa yang kita miliki walaupun itu terlihat kecil. Ingatlah selalu bahwa Tuhan akan menyempurnakannya. Ketiga, berimanlah teguh padaNya bahwa semua akan terjadi sesuai dengan kehendak Tuhan dan akan baik adaNya. Ingatlah selalu Tuhan sangat menyayangi kita.
Tuhan selalu mensharingkan berkatNya buat kita. Sudah selayaknya juga kita mensharingkan berkat yang sama dari Tuhan itu pada orang lain, apapun itu bentuknya.
Semoga.
Roh Kudus menguatkan dan memampukan kita. Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin.

DOA:
Tuhan Yesus terima kasih atas segala karuniaMu dan penyertaanMu. Ampunilah segala dosa dan salah kami. Bantulah kami agar sungguh hidup dengan sikap 'sharing', mensharingkan berkatMu dalam hidup agar semua merasa bahagia dalam NamaMu. Amin.

Tuhan menyertai dan memberkati kita semua (Dan Keluarga) dan seluruh hari kita
✝✝✝πŸ™πŸ™πŸ™πŸ›πŸ›πŸ›


Salam dalam Kasih Tuhan Yesus,


RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.








SENIN, 05 AGUSTUS 2019

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XVIII
PF Pemberkatan Gereja Basilik SP Maria

Bacaan Injil
Mat 14:13-21

Sambil menengadah ke langit Yesus mengucapkan doa berkat;
dibagi-bagi-Nya roti itu, dan diberikan-Nya kepada para murid.
Lalu para murid membagi-bagikannya kepada orang banyak.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa,
setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis,
menyingkirlah Yesus;
dengan naik perahu
Ia bermaksud mengasingkan diri ke suatu tempat yang sunyi.

Tetapi orang banyak mendengarnya
dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat,
dari kota-kota mereka.
Ketika Yesus mendarat,
Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya,
maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka
dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.

Menjelang malam para murid Yesus datang kepada-Nya dan berkata,
"Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam.
Suruhlah orang banyak itu pergi
supaya dapat membeli makanan di desa-desa."

Tetapi Yesus berkata kepada mereka,
"Mereka tidak perlu pergi. Kalian saja memberi makan mereka."
Jawab mereka,
"Pada kami hanya ada lima buah roti dan dua ekor ikan."
Yesus berkata, "Bawalah ke mari."
Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput.
Setelah itu Ia mengambil kelima buah roti dan kedua ekor ikan itu.
Sambil menengadah ke langit diucapkan-Nya doa berkat,
dibagi-bagi-Nya roti itu dan diberikan-Nya kepada para murid.
Para murid lalu membagi-bagikannya kepada orang banyak.
Mereka semua makan sampai kenyang.
Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan
sampai dua belas bakul penuh.
Yang ikut makan kira-kira lima ribu orang pria,
tidak termasuk wanita dan anak-anak.

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                             
Senin, 05 Agustus 2019                                                                                                                         RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Yesus Selalu Peduli Dengan Keadaan Kita!                                                           
Matius 14: 13 - 21

Saudara-saudari … seorang teman karena mengalami begitu banyak kesulitan hidup, ia berkeinginan untuk habiskan hidupnya dengan mengambil jalan pintas, gantungkan dirinya dan membunuh diri. Tetapi di saat dia bergulat tiba-tiba ada bunyi ketukan di pintu depan. Awalnya dia tidak peduli dengan bunyi ketukan itu, tetapi karena ketukan itu tidak juga berhenti, dia ke pintu dan membukakan pintu. Di pintu dia temukan seorang anak kecil dengan senyuman ceriah. Dia menyapa tuan rumah: Ibu selamat pagi. Tuhan mencintai ibu. Selamat berbahagia di hari ini. Mengamati wajah si anak kecil ini dan mendengar kata-kata yang keluar dari mulut anak kecil ini, muncul satu perasaan yang sangat lain dalam diri sang ibu. Tiba-tiba saja semangat hidupnya untuk maju terus muncul dengan sangat kuat. Sewaktu anak kecil ini pergi, sang ibu kembali ke ruang tamu, duduk merenung. Dia bertanya diri: Siapakah anak kecil ini? Mengapa dia datang di saat saya lagi bergulat? Apa maksud kedatangannya ke sini? Sang ibu sadar bahwa anak kecil itu adalah Yesus. Dia datang untuk meneguhkan dia bahwa dia sesungguhnya tidak sendirian. Dia harus bekerja bersama Kristus dan harus meminta bantuannya. Yesus selalu peduli dengan keadaan-nya. Dia harus memohon pada-Nya untuk membantu dia.  Mengakhiri permenungannya dia berkata: Terima kasih Yesus karena engkau sungguh peduli dengan keadaan saya. Sejak waktu itu sang ibu pelan-pelan merubah sikap menghadapi situasi hidupnya. Dia serahkan segala kesulitan hidupnya kepada Yesus dan karena sikapnya yang sangat positip ini, ia pelan-pelan mengalami perubahan dalam hidupnya.

Saudara-saudari…Injil hari ini mewartakan kepada kita bahwa Yesus selalu tergerak hatinya kepada orang yang menderita dan orang yang selalu rindu bertemu Yesus. Kisah perbanyakan roti dan ikan adalah bentuk ungkapan kepedulian Yesus Kristus kepada mereka yang lapar.
Kepercayaan kepada Yesus yang selalu peduli akan hidup kita adalah dasar untuk berharap pada-Nya dan dorongan untuk selalu mencari Dia di saat kita sungguh berada dalam keadaan terjepit. Dia adalah sumber segalanya. Dia adalah andalan kita. Dia adalah pribadi yang selalu siap mendengarkan keluhkesah kita dan Dia akan selalu mendengarkan kita.

Marilah saudara-saudari…. percayalah selalu kepada-Nya. Datanglah kepada-Nya. Dia selalu peduli akan situasi dan keadaan kita. Dia pasti mendengarkan kita dan menjawabi kita.

Kita berdoa semoga Tuhan selalu menguatkan iman kita dan mendorong kita untuk selalu datang kepada-Nya.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

========================================================================

Senin, 05 Agustus 2019
Pekan Biasa XVIII
¤ Bil. 11:4b-15
¤ Mzm. 81:12-13,14-15,16-17
¤ Mat.14:13-21
"Panis Angelicus"
-  Roti para malaikat -
   Inilah 'roti' yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Inilah Rahmat Oleh Tuhan, yaitu Iman.
   Mengacu pada inti bacaan Injil hari ini, Yesus mengadakan mukjizat penggandaan 'roti' dan 'ikan'. Inilah sebuah kombinasi karya antara Allah dan manusia. Roti adalah makanan olahan (budaya dan karya manusia), sedangkan ikan adalah makanan alamiah (karya Allah). Kedua hasil karya ilahi dan insani ini menjadi tersatukan di tangan seorang pribadi ekaristis bernama Yesus.
   Adapun tiga keutamaan iman dalam pribadi ekaristis ini, antara lain:
1. Bersyukur
   Lewat 'roti ekaristi' inilah (hosti: kurban), kita bersyukur karena dipilih dan diberkati untuk mendapatkan rahmatNya.
   Di sinilah kita semakin bersyukur karena Yesus berkenan mengambil, memberkati, memecahkan dan memberikan 'roti ekaristis' kepada kita.
2. Berbagi
   Seperti Yesus yang tergerak hati-Nya oleh belas kasihan untuk rela berbagi “5 roti” dan “2 ikan”, dengan siap “dipecah” dan “dibagi bagi”. Sebab dalam mata iman dengan memberi, bukan dengan menerima, kita bisa menjadi kaya.
   Di sinilah kitapun diajak menjadi roti bagi yang lain dengan rela berbagi “5 roti” dan “2 ikan” yang ada pada kita dengan doa, kata dan tindakan nyata kita. Tidak cukup kita memiliki Yesus, kita harus juga membagi berkat itu kepada sesama yang berkekurangan, karena tak seorang pun sia-sia di dunia ini, ketika ia meringankan beban kehidupan bagi orang lain.
3. Bertanggung jawab
   "Kamu harus memberi mereka makan." Inilah perintah Yesus pada para murid. Ia ingin agar para murid-Nya peka dan ikut bertanggung jawab dengan segala “kekurangan” di sekitarnya.
   Di sinilah kita diajak mulai peka dari apa yang ada dan ikut bertanggungjawab membagikannya dengan sepenuh cinta serta membiarkan Tuhan yang akan menyempurnakannya. Sebab segala hal dan usaha baik yang dipersembahkan kepada-Nya, diterima-Nya, diberkati, dilipatgandakan.
   Saudaraku, lewat "roti para malaikat" yang sudah dibagikan pada "altar" ekaristi, kita juga diutus untuk sungguh menjadi "roti" yang siap untuk dipersatukan dan diteguhkan dan diutus di "pasar" kehidupan, menjadi gereja yang menerangkan, mencerahkan dan memerdekakan.
   Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus bersama Bunda Maria senantiasa menyertai kita sekeluarga yang mengandalkan kuasaNya. Amin.


Mat.14:13-21 ~ Senin
Usaha kita sendiri = lima roti yang TAK BERARTI. Tapi DI TANGAN TUHAN, bisa menghasilkan BUAH BERLIMPAH. Jika kita ANGKAT TANGAN (berdoa, menyerahkan segala usaha pada Tuhan), maka TUHAN TURUN TANGAN menggandakan hasil usaha kita. Menyerah pada Tuhan = TETAP BERUSAHA, MENGIKUTI CARA dan  WAKTU TUHAN. Maka dari kita dibutuhkan SIKAP PERCAYA, FLEKSIBEL, TANGGAP pada tanda-tanda-Nya; soal hasil = URUSAN TUHAN.
Saudaraku, beranikah Anda MENGANDALKAN YESUS?
JLU.

DOA:
Tuhan Yesus, aku sungguh takjub menyaksikan dan mengalami belarasa-Mu dalam hidupku.
Terima kasih penuh syukur kuhaturkan kepada-Mu karena Engkau telah mengurbankan hidup-Mu sendiri di atas altar salib agar aku mempunyai hidup-Mu dalam diriku.
Terima kasih Tuhan Yesus. Amin.




KEPEKAAN
( Matius 14 : 13-21 )

Yesus saangat peka akan keadaan orang yang mengikutiNya.  Mereka kekurangan makanan. Timbullah belas kasihan Yesus


Jika pada Markus 6:34 belas kasihan Yesus timbul karena orang banyak seperti domba tanpa gembala, di sini belas kasihan Yesus muncul karena kebutuhan fisik


Orang banyak tidak mempunyai makanan. Yesus juga peka akan pendengar-pendengar-Nya. Meski jumlah mereka banyak, Ia masih memiliki waktu dan kesempatan untuk berbicara dan melayani mereka secara pribadi.

Siapa yang harus memberi mereka makan?  Yesus melibatkan para murid. Yesus berhati peka, dan Ia ingin para murid-Nya pun peka bahkan sedia memberi.


Murid-murid hanya memiliki lima roti dan dua ikan. Jelas tidak cukup untuk lebih lima ribu orang ( ayat 21 ). Masih dibutuhkan sedikitnya 5000 roti dan 5000 ikan. Jumlah yang mustahil


Akan tetapi, di hadapan Yesus bukan jumlah yang membuat mustahil atau tidak. Segala hal yang dipersembahkan kepada-Nya, diterima-Nya, diberkati, dilipatgandakan


Hasilnya? Lima  roti dan dua ikan yang telah diberkati Yesus itu membuat semua orang kenyang. Bahkan ada sisa 12 bakul


Tidak cukup kita memiliki Yesus, kita harus juga membagi keberkatan dalam Yesus itu kepada sesama kita yang berkekurangan


Terlibat dalam berbagai pelayanan rohani memang baik, tetapi itu tidak boleh membuat kita beralasan untuk mengabaikan kebutuhan dalam hal materiil yang dialami banyak orang di sekitar kita

Bagaimakah kita dapat belajar dari kisah ini agar dapat memberi dengan kemurahan hati?

Peristiwa mujizat ini dilihat seperti pada saat Sakramen Ekaristi. Setiap orang mendapat makanan sedikit, namun dapat menguatkan mereka untuk melanjutkan perjalanan dan mereka merasa puas.

Peristiwa ini menunjukkan bahwa Yesus sanggup mengubah hati manusia. Hati yang semula hanya mementingkan diri sendiri, namun kini setelah mereka mengalami perjumpaan dengan Yesus, mereka dapat berbagi dengan sesamanya


Mengapa demikian? Ya, kalau kita membandingkan kisah mujizat ini dengan apa yang dicatat dalam dalam Injil Yohanes 6:1-13. Dalam Yohanes kita menemukan bahwa yang mula-mula memberikan lima roti jelai dan dua ekor ikan itu adalah seorang anak!! ( Yohanes 6:9 )



Seorang anak yang ikut dalam rombongan orang banyak tentu dipersiapkan oleh orangtuanya dengan bekal makanan agar ia tidak kelaparan. Demikian juga jamaknya orang Yahudi, biasanya mereka pun membekali diri dengan makanan ketika bepergian namun sayangnya mereka dikenal sebagai orang yang pelit dan tidak suka berbagi


Apa yang ada pada anak itulah yang kemudian dipakai Tuhan untuk menggerakan hati setiap orang yang ada itu, sehingga mereka semua mengeluarkan bekalnya, berbagi satu dengan yang lain dan akhirnya mereka semua mendapat bagian bahkan berlebih!


Kita dapat belajar bahwa Yesus mampu menggetarkan hati manusia untuk berbagi dengan sesamanya, untuk hidup tidak egois


Pepatah orang bijak mengatakan bahwa dunia ini lebih dari cukup untuk menjamin kebutuhan hidup manusia. Namun, yang membuat banyak manusia miskin dan kelaparan adalah karena keserakahan dan egoime manusia itu

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget