Renungan Katolik Bahasa Kasih
🥙🌹🥙🌹🥙🌹🥙🌹
Minggu, 14 Juli 2019
Hari Minggu Biasa XV
Ul 30:10-14
Mzm 69:14,17,30-31,33-34,36,37
Kol 1:15-20
Luk 10:25-37
MENGAMBIL RUPA MANUSIA
Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan. -- Kol 1:15
Terus terang, saya lebih suka ruangan gereja yang penuh seni, seperti banyak menggunakan ikon, lukisan, patung, pencahayaan, dan arsitektur rohani. Bagi saya, ruangan yang sederhana berbentuk persegi panjang hanya mirip dengan ruang serba guna. Saya merasa lebih dapat menghayati kehadiran Tuhan saat beribadah dengan dikelilingi oleh berbagai hal bertema rohani.
Saya teringat sewaktu pertama kali berkunjung ke sebuah paroki Katolik (Bizantin) Ruthania di Amerika. Sebuah gereja yang sangat indah dengan bentuk bangunan berkubah dimana ikon Kristus ada di atas kubah dan para rasul di sekitar kubah; menandakan Allah yang Maha Kuasa di surga. Lalu ikon Bunda Maria yang sangat besar di dinding panti imam sebagai tanda yang menghubungkan surga dan bumi karena Maria melahirkan Kristus. Tuhan dan Juruselamat kita. Disekitar panti imam ada ikon para kudus yang menandakan bahwa mereka sebagai manusia seperti kita tetapi telah mencapai kekudusan surgawi. Ada perpaduan teologi dalam warna, gestur, geometri, dan latar belakang yang bersamaan dipakai supaya kita yang melihat menjadi paham akan Allah. Dari semua ini, saya merasakan kehadiran Allah yang lebih nyata.
Santo Yohanes dari Damaskus mengatakan bahwa Allah dapat dikenal dalam Yesus dan melalui ikon dapat dikenali Allah yang telah mengambil rupa itu. Kalau kita terbiasa melihat sesuatu yang tidak kudus, semoga simbol-simbol rohani yang ada dapat membantu kita memurnikan penglihatan kita dan membawa kita lebih dalam kepada pengalaman dan pemahaman akan Allah. (Aw)
Apakah saya dapat semakin berelasi dengan Tuhan melalui seni?
Salam Damai Kristus
🥙🌹🥙🌹🥙🌹🥙🌹
Minggu, 14 Juli 2019
Hari Minggu Biasa XV
Ul 30:10-14
Mzm 69:14,17,30-31,33-34,36,37
Kol 1:15-20
Luk 10:25-37
MENGAMBIL RUPA MANUSIA
Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan. -- Kol 1:15
Terus terang, saya lebih suka ruangan gereja yang penuh seni, seperti banyak menggunakan ikon, lukisan, patung, pencahayaan, dan arsitektur rohani. Bagi saya, ruangan yang sederhana berbentuk persegi panjang hanya mirip dengan ruang serba guna. Saya merasa lebih dapat menghayati kehadiran Tuhan saat beribadah dengan dikelilingi oleh berbagai hal bertema rohani.
Saya teringat sewaktu pertama kali berkunjung ke sebuah paroki Katolik (Bizantin) Ruthania di Amerika. Sebuah gereja yang sangat indah dengan bentuk bangunan berkubah dimana ikon Kristus ada di atas kubah dan para rasul di sekitar kubah; menandakan Allah yang Maha Kuasa di surga. Lalu ikon Bunda Maria yang sangat besar di dinding panti imam sebagai tanda yang menghubungkan surga dan bumi karena Maria melahirkan Kristus. Tuhan dan Juruselamat kita. Disekitar panti imam ada ikon para kudus yang menandakan bahwa mereka sebagai manusia seperti kita tetapi telah mencapai kekudusan surgawi. Ada perpaduan teologi dalam warna, gestur, geometri, dan latar belakang yang bersamaan dipakai supaya kita yang melihat menjadi paham akan Allah. Dari semua ini, saya merasakan kehadiran Allah yang lebih nyata.
Santo Yohanes dari Damaskus mengatakan bahwa Allah dapat dikenal dalam Yesus dan melalui ikon dapat dikenali Allah yang telah mengambil rupa itu. Kalau kita terbiasa melihat sesuatu yang tidak kudus, semoga simbol-simbol rohani yang ada dapat membantu kita memurnikan penglihatan kita dan membawa kita lebih dalam kepada pengalaman dan pemahaman akan Allah. (Aw)
Apakah saya dapat semakin berelasi dengan Tuhan melalui seni?
Salam Damai Kristus
0 komentar:
Posting Komentar