INSPIRASI PAGI (Sentiasa bersyukur)

INSPIRASI PAGI
(Sentiasa bersyukur)

Seorang pemuda merasa dirinya tak boleh jadi orang kaya dan tak punya rezeki, tiap saat gelisah.
Suatu hari ada seorang tua bijak datang kepadanya,
"Anak muda, kenapa engkau tidak bahagia?"
"Saya merasa bingung, mengapa aku miskin terus..." Kata si pemuda.
"Miskin? kamu bukannya kaya?"
"Bagaimana boleh anda katakan kalau aku kaya. Dari mana anda menilainya?"
"Kalau sekarang engkau kehilangan 1 jari tanganmu, aku beri 10 juta, engkau berani atau tidak?"
"Ehm... Tak berani..."
"Jikalau engkau kehilangan sebelah lenganmu, aku beri 100 juta, engkau berani atau tak?"
"Ehm... Tak berani..."
"Kalau sepasang matamu buta, aku beri 1 bilion, engkau berani atau tidak?"
"Tak berani..."
Kalau aku jadikan engkau menjadi seorang kakek yang berumur 80 tahun, jual organ tubuhmu boleh dapat 5 bilion, engkau berani atau tak?"
"Tak berani..."
"Kalau sekarang juga engkau meninggal, aku beri engkau 10 bilion, engkau berani tak?"
"Tak berani..."
"Hahahaha... Bererti benar kan kalau engkau sudah memiliki kekayaan 10 bilion di dalam hati. Kenapa masih mengeluh miskin?"
Anak muda itu tiba-tiba terdiam tanpa kata-kata, dan tiba-tiba mengerti semua.
Kerana HIDUP adalah WAKTU yang di pinjamkan dan HARTA adalah ANUGERAH yang di percayakan,
BERSYUKURlah atas nafas yang masih kita miliki,
BERSYUKURlah atas tubuh yang masih kita miliki,
BERSYUKURlah atas kesihatan yang masih kita miliki,
BERSYUKURlah atas keluarga yang masih kita miliki,
BERSYUKURlah atas teman dan sahabat yang masih kita miliki,
BERSYUKURlah atas pekerjaan yang masih kita miliki...
Mari kita banyak-banyak BERSYUKUR di hari yang indah ini atas apapun yang sudah di beri...
”Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”
(1Tesalonika 5:18)

Amin

Selamat pagi, selamat beraktiviti, dan selamat berkarya

TUHAN YESUS MEMBERKATI

MADAH HARIAN PAGI (Senin 22 Juli 2019). Pesta Santa Maria Magdalena.

MADAH HARIAN PAGI (Senin 22 Juli 2019).
Pesta Santa Maria Magdalena.

Mari bernyanyi untuk menghormati
Wanita suci yang pantas dipuji
Hati berbakti sungguh tahan uji
Slalu mengabdi.

Tak terkalahkan oleh jerat lawan
Namun bertahan di tengah godaan
Memperjuangkan kerajaan Tuhan
Dan persatuan.

Berat tapanya tekun dalam doa
Siap sedia mengabdi sesama
Di mana-mana menyumbangkan jasa
Dengan gembira.

Dimulyakanlah Bapa mahamurah
Bersama Putra penebus dunia
Roh kudus pula penghibur Gereja
Slama-lamanya. Amin.

DOA.
Allah yang mahamulia, PuteraMu yang tunggal menyampaikan kabar sukacita Paska yang mulia pertama-tama kepada Maria Magdalena. Semoga berkat teladan dan doanya kami mewartakan Kristus yang hidup dan kelak melihatNya meraja dalam kemuliaanMu. Sebab Dialah pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh kudus, sepanjang masa. Amin.

SAKSI KRISTUS MESTI OPTIMIS DAN BAHAGIA! Senin, 22 Juli 2019 Yohanes 20:1. 11-18

SAKSI KRISTUS MESTI OPTIMIS DAN BAHAGIA!
Senin, 22 Juli 2019
Yohanes 20:1. 11-18

Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Saya masih merekam kata-kata seorang imam. Katanya, “umat bisa saja sulit mengikuti Tuhan kalau pewartanya tidak bahagia dan tidak optimis dalam mewartakan Sabda Tuhan.” Maksud dari perkataan ini adalah menjadi pewarta Tuhan mestilah seorang yang penuh keyakinan, dia mewartakan dengan penuh sukacita dan dia percaya dengan apa yang diwartakannya. Sikap-sikap ini mesti menjadi bagian dari kesaksian hidup seorang pewarta. 

Pada hari ini Gereja memperingati pesta St. Maria Magdalena. St. Maria Magdalena menjadi saksi pertama kebangkitan Tuhan Yesus. Sebagai saksi kebangkitan, dia mewartakan kesaksiannya itu kepada para murid yang lain.  Dengan penuh iman, St. Maria Magdalena menyuarakan kepada para murid yang lain kalau Dia sudah melihat Tuhan yang telah bangkit. St. Maria Magdalena tidak ragu mewartakan tentang kebangkitan Tuhan. Kesaksian St. Maria Magdalena mengingatkan kita tentang jati diri seorang murid Tuhan. Sebagai murid Tuhan, kita mesti optimis dan antusias mewartakan Tuhan. Sebagai murid Tuhan kita mesti yakin kalau pelayanan dan pewartaan kita bukanlah hal yang sia-sia, tetapi merupakan bagian dari partisipasi kita pada misi Tuhan.

Saudara/I, marilah kita selalu mewartakan dan memberi kesaksian tentang Tuhan dengan penuh percaya diri dan rasa sukacita. (*saotilayad – 108)

Mutiara Iman AKU TELAH MELIHAT TUHAN

Mutiara Iman
🍀🌼🍀🌼🍀🌼🍀🌼
AKU TELAH MELIHAT TUHAN
22 Juli 2019

“Aku telah melihat Tuhan!” (Yoh 20:18)

Kid 3:1-4a; 2 Kor 5:14-17; Mzm 63:2,3-4,5-6,8-9; Yoh 20:1,11-18

Ketika sedang menuju tempat Pendalaman Alkitab, Toni diberhentikan oleh seorang Bapak yang berkata :
”Mas jangan lewat jalan ini. Di depan sedang ada tawuran dari siang tadi.”
Toni pun kaget karena tidak tahu mengapa Bapak itu memberitahukannya, lalu berkata :
”Terima kasih Pak.”
Setelah tiba di tempat PA, Tony yang akan memandu berkata :
”Saya ingin memberikan kesaksian bahwa Tuhan sungguh HADIR lewat sesama.
Bila tadi tidak diberitahukan ada tawuran, saya akan melewati jalan itu dan mungkin saat ini belum tiba di sini. Tuhan telah mengasihi saya dan saya harus MEWARTAKANNYA kepada Bapak Ibu sekalian.”
Lalu mereka pun bertepuk tangan mengagumi kasih Tuhan.

Ketika kita mengalami KASIH TUHAN, bagikanlah kepada sesama.

Oratio
Ya Tuhan, mampukan kami mewartakan kasih-Mu yang kami alami pada sesama. Amin

Missio
Marilah kita mewartakan setiap KASIH TUHAN.

Have a Blessed Monday.

PERGUMULAN Bacaan: 2Timotius 3

PERGUMULAN

Bacaan: 2Timotius 3
NATS: Pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar (2Timotius 3:1)

Pernahkah Anda mendengar seseorang berkata bahwa dengan percaya kepada Yesus saja, Dia akan memecahkan seluruh masalah Anda dan Anda akan menikmati kekayaan dan kedamaian dalam hidup ini?

Jika itu jalan yang Allah rancangkan bagi orang-orang yang melayani-Nya, lalu apa masalah Paulus? Setelah bertobat, hidup Paulus begitu saleh, tetapi ia tetap mendapat banyak masalah. Ia adalah salah seorang misionaris terbesar sepanjang zaman -- dan apa masalah yang dihadapinya? Dipukul. Ditangkap. Hampir tenggelam. Melarikan diri ke luar kota.

Perhatikan Yusuf, Abraham, Ayub, Yeremia, Petrus. Mereka adalah orang-orang saleh. Namun, mereka semua menghadapi berbagai bahaya dan kesulitan yang tak pernah kita harapkan untuk kita alami.

Lalu, mengapa ada pergumulan seperti di atas? Mengapa tragedi yang menerpa orang kristiani sama kuatnya seperti tragedi yang menerpa kebanyakan kaum ateis yang antagonistis? Mengapa kita tidak terbebas dari bencana alam, penyakit serius, perselisihan antarpribadi, dan perlakuan tidak adil oleh orang lain?

Bagaimanapun juga, dengan cara yang dipakai Allah untuk membereskan segalanya, berbagai masalah kita dapat membawa kebaikan bagi kerajaan dan rencana-Nya (Roma 8:28; Filipi 1:12). Tugas kita adalah memuliakan Allah dalam keadaan apa pun. Jika kita melakukan hal itu, maka pergumulan kita akan dapat mengarahkan orang lain kepada Sang Juru Selamat saat kita berhasil mencapai tujuan utama kita, yakni untuk mendapatkan kedamaian dan upah di surga --JDB


ALLAH MENGIZINKAN UJIAN KEHIDUPAN MENIMPA KITA

BUKAN UNTUK MENGHAMBAT MELAINKAN UNTUK MENUMBUHKAN KITA

DOA SEBAGAI NAPAS Bacaan: Daniel 9:17-19

DOA SEBAGAI NAPAS
Bacaan: Daniel 9:17-19
------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Amsal 6-10
------------------------------------------------------------------
Atas semua hal yang terjadi dalam hidup kita, sering kali kita datang mengadu kepada Tuhan melalui doa, baik untuk mengucapkan syukur maupun untuk memohon pertolongan atas masalah yang kita hadapi. Karena itu, doa disebut sebagai napas orang beriman. Namun, pernahkah kita melihat masalah orang lain dan membawanya dalam doa kita? Sering kita hanya membawa kepedihan yang kita rasakan, tanpa melihat kepedihan orang lain.

Dalam pembuangan yang membuat bangsa Israel merasakan kepedihan, Daniel memanjatkan doa kepada Allah. Kita bisa melihat beberapa hal yang menarik dari doa Daniel. Ia tidak serta-merta mengajukan permohonan. Sebaliknya, ia bersedia merendahkan diri dan memohon pengampunan atas dosa-dosa bangsa Israel. Ia juga tidak berdoa untuk keselamatan dirinya sendiri, melainkan untuk keselamatan bangsa Israel. Permohonan yang dipanjatkan Daniel juga tidak ditujukan supaya Allah membalas bakti bangsa Israel, atau supaya Allah menunjukkan kemuliaan bangsa Israel, tetapi supaya nama Allah sendirilah yang dimuliakan karena keselamatan yang diberikan-Nya kepada bangsa Israel.

Belajar dari doa Daniel tersebut, kita patut melihat bagaimana kita berdoa selama ini, terlebih karena doa adalah napas hidup beriman kita. Seperti udara yang digunakan untuk bernapas oleh semua makhluk, begitu juga doa yang kita panjatkan seharusnya juga berdampak untuk kebaikan orang lain. Dengan demikian, nama Allah kiranya dipermuliakan. --ZDP/www.renunganharian.net
------------------------------------------------------------------
SEBAGAI NAPAS ORANG BERIMAN, SEHARUSNYA DOA DIPANJATKAN
UNTUK KEBAIKAN BERSAMA, BUKAN UNTUK KEPENTINGAN DIRI SENDIRI.
------------------------------------------------------------------

Dikirim dari Alkitabku. Unduh di http://android.alkitabku.com

Pelita Hati Hari Ini: (22.07.2019) Pesona Maria Magdalena Bacaan Yohanes 20:1.11-18

Pelita Hati Hari Ini: (22.07.2019)

Pesona Maria Magdalena

Bacaan Yohanes 20:1.11-18

Yohanes 20:11-12, 14-17 _Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,  dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." (Yoh. 20:11-12.14-17)_

Sahabat pelita hati,
Jika kita membaca kisah kebangkitan Yesus (atau makam kosong) bukan nama para rasul atau keduabelas murid yang melambung melainkan sekelompok perempuan, satu di antaranya adalah Maria Magdalena. Ia lah yang pertama mula mendapati kubur Yesus telah kosong. Maria Magdalena pulalah yang pertama kali berjumpa dengan Yesus yang sudah bangkit. Cinta Maria Magdalena kepada Tuhan sungguh bernyala-nyala. Karenanya di saat pagi-pagi benar ia datang ke kubur, seakan ia tidak mau jauh Tuhan. Cintanya kepada Tuhan tak terpadamkan. Atas semuanya itu, ia menerima karunia istimewa, yakni berjumpa dengan Yesus yang telah bangkit (lih. Yoh.20:15-17).

Sahabat terkasih,
Ketekunan dan kesetiaan dalam beriman akan berbuah rahmat dan karunia. Semoga kita dapat mewarisi kegigihan dan kesetiaan Maria Magdalena dalam mencari Tuhan dan selalu ingin dekat dengan-Nya. Apakah kita sungguh telah berjuang untuk selalu dekat dengan-Nya?

Nona manis siapa yang punya,
yang punya kita semua.
Maria Magdalena sungguh tangguh imannya,
ia pun berlimpah karunia.

dari Banyutemumpang, Sawangan-Magelang, 'The Park of Java'
Berkah Dalem**rm.Istoto

AKU TELAH MELIHAT TUHAN! Senin 22 Jul 2019 (Yoh 20:18)

AKU TELAH MELIHAT TUHAN!
🎍🍇🎍🍇🎍🍇🎍🍇
Senin 22 Jul 2019

`Maria Magdalena pergi dan berkata kepada muridmurid: `Aku telah melihat Tuhan!` dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya` (Yoh 20:18)


Salah satu hal yang menarik dari kisah kubur kosong adalah ketidaksadaran Maria akan kehadiran Yesus yang sedang berhadapan muka dan berbicara langsung kepadanya. Ia terlalu larut dalam kesedihan atas wafatnya Orang yang sangat dia cintai yang telah membawanya kepada pertobatan. Baru ketika Yesus berkata, `Maria`, Maria Magdalena menyadari bahwa Dialah Yesus. Setelah itu, ia pun bersaksi, `Aku telah melihat Tuhan!` Bisa dibayangkan pasti kabar itu disampaikannya dengan penuh sukacita karena sebelumnya ia sangat terpukul mendapati jenazah Yesus sudah tidak ada.

Seperti yang kita tahu, Maria adalah seorang pendosa yang telah disentuh hatinya oleh Yesus dan setelah pertobatannya itu, ia menjadi pengikut Yesus yang setia. Kita sama-sama seorang pendosa seperti Maria. Seperti kepadanya, Yesus juga mau menjumpai dan menyapa kita: `Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat` (Luk 5:32). Sayang, seringkali kita terlalu sibuk dengan pikiran dan perasaan kita sendiri dan mengabaikan kehadiran dan sapaan-Nya! Adakah sesuatu yang hari-hari ini telah menghambat perjumpaan Anda dengan Yesus?

Tuhan Yesus, maafkanlah aku kalau aku sering tidak peka dan mengabaikan kehadiran-Mu dan sapaan-Mu. Aku rindu untuk lebih dan lebih lagi berjumpa denganMu dan menjadi saksi-Mu.

Kid 3:1-4 atau 2Kor 5:14-17; Mzm 63:2-6.8-9; Yoh 20:1.11-18

Senin 22 Jul 2019
Pesta S. Maria Magdalena
Sr. M. Marleine, P.Karm

Selamat pagi😇
Salam damai🤝🏽
Selamat beraktivitas

Renungan Harian SAKSI KRISTUS MESTI OPTIMIS DAN BAHAGIA! Senin, 22 Juli 2019 Yohanes 20:1. 11-18

SAKSI KRISTUS MESTI OPTIMIS DAN BAHAGIA!
Senin, 22 Juli 2019
Yohanes 20:1. 11-18

Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Saya masih merekam kata-kata seorang imam. Katanya, “umat bisa saja sulit mengikuti Tuhan kalau pewartanya tidak bahagia dan tidak optimis dalam mewartakan Sabda Tuhan.” Maksud dari perkataan ini adalah menjadi pewarta Tuhan mestilah seorang yang penuh keyakinan, dia mewartakan dengan penuh sukacita dan dia percaya dengan apa yang diwartakannya. Sikap-sikap ini mesti menjadi bagian dari kesaksian hidup seorang pewarta. 

Pada hari ini Gereja memperingati pesta St. Maria Magdalena. St. Maria Magdalena menjadi saksi pertama kebangkitan Tuhan Yesus. Sebagai saksi kebangkitan, dia mewartakan kesaksiannya itu kepada para murid yang lain.  Dengan penuh iman, St. Maria Magdalena menyuarakan kepada para murid yang lain kalau Dia sudah melihat Tuhan yang telah bangkit. St. Maria Magdalena tidak ragu mewartakan tentang kebangkitan Tuhan. Kesaksian St. Maria Magdalena mengingatkan kita tentang jati diri seorang murid Tuhan. Sebagai murid Tuhan, kita mesti optimis dan antusias mewartakan Tuhan. Sebagai murid Tuhan kita mesti yakin kalau pelayanan dan pewartaan kita bukanlah hal yang sia-sia, tetapi merupakan bagian dari partisipasi kita pada misi Tuhan.

Saudara/I, marilah kita selalu mewartakan dan memberi kesaksian tentang Tuhan dengan penuh percaya diri dan rasa sukacita. (*saotilayad – 108)

🛐🕊 DOA PAGI 🕊🛐 Senin tgl. 22 Juli 2019

🛐🕊 DOA PAGI 🕊🛐
Senin tgl. 22 Juli 2019
🌹🕊🌹🕊🌹🕊🌹🕊🌹🕊🌹
Alleluya. Katakan Maria, engkau melihat apa ? Wajah Yesusku yang hidup, sungguh mulia hingga aku takjub. Alleluya.

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin
Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.
Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu.
Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.
Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. (TB Mzm 63:2-5)

Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah bangkit dari kematian yang membuktikan bahwa Engkau sungguh 100% Allah dan 100% manusia.
Ya Yesus, terimalah rasa syukur dan terima kasih atas kepedulian-Mu dengan menyertai kami istirahat malam dalam damai dan kehangatan kasih setia-Mu sepanjang malam tadi hingga pagi ini diawal hari kerja ini.

Belajar dari kisah sabda-Mu hari ini tentang kebangkitan-Mu bagi  St.Maria Magdalena, telah membuka mata dan pikiran kami dalam hal pertobatan yang sejati dan juga memberi pencerahan dikehidupan kami sehari-hari, bila kami sedang mempunyai masalah yang dikarenakan dari egocentris kami dan kami fokus pada masalah yang sedang kami hadapi, hingga kami tak mampu melihat adanya jalan keluar, tak mampu melihat fakta kenyataan kehadiran-Mu, seperti yang dialami Maria Magdalena ketika pagi-pagi benar datang kekubur-Mu dan melihat kubur yang kosong, begitu sedihnya hingga ia tak melihat kehadiran malaekat dan Engkau yang menyapanya.

Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka: “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: “Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.”

Hal ini juga terrefleksi dalam kehidupan kami, seringkali kami hanyut dalam perasaan yang bermasalah, dan menggerutu bahkan sampai berani komplain kepada-Mu, dibutakan akan kasih setia-Mu yang terus tercurah mengalir tak habis-habisnya.
Ya Tuhan Yesus, ubahlah, sapalah kami seperti Engkau menyapa yang menyadarkan Maria Magdalena akan kehadiran-Mu dan pertobatan yang sejati sehingga kami pun mampu mewartakan kabar gembira sukacita Injil, sengsara, wafat bergantung dikayu salib dan bangkit dari kematian pada hari ketiga.

Berkatilah kami ya Tuhan Yesus, kami memulai hari kerja ini dengan tetap bersemangat dalam kasih karunia-Mu disetiap aktivitas kami, dan semua ini boleh kami lakukan demi kemuliaan Allah Tritunggal Mahakudus.
Doa pagi yang penuh pengharapan ini kami persembahkan kehadirat Allah dalam nama-Mu Yesus Kristus yang kudus, Tuhan dan Pengantara kami untuk selama-lamanya.
Bapa kami .......................
Salam Maria ...................
Kemuliaan ......................
Terpujilah ........................
St.Maria Magdalena, doakanlah kami sekeluarga.
Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. 🤝🕊🌹✝🙏🛐

Renungan Harian SENIN, 22 JULI 2019 Bacaan Liturgi Yoh 20:1.11-18

🕯📖🕯📖🕯📖🕯📖
Bacaan Liturgi

Pesta S. Maria Magdalena

Bacaan Injil
Yoh 20:1.11-18

Ibu, mengapa engkau menangis?
Siapakah yang engkau cari?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Pada hari Minggu Paskah,
pagi-pagi benar ketika hari masih gelap,
pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus,
dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.
Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis.
Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih,
yang seorang duduk di sebelah kepala
dan yang lain di sebelah kaki
di tempat mayat Yesus terbaring.
Kata malaikat-malaikat itu kepadanya,
"Ibu, mengapa engkau menangis?"
Jawab Maria kepada mereka,
"Tuhanku telah diambil orang,
dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."

Sesudah berkata demikian Maria menoleh ke belakang,
dan melihat Yesus berdiri di situ;
tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
Kata Yesus kepadanya,
"Ibu, mengapa engkau menangis?
Siapakah yang engkau cari?"
Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman.
Maka ia berkata kepada-Nya,
"Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia,
katakanlah kepadaku di mana Tuan meletakkan Dia,
supaya aku dapat mengambil-Nya."
Kata Yesus kepadanya, "Maria!"
Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani,
"Rabuni!", artinya Guru.
Kata Yesus kepadanya,
"Janganlah engkau memegang Aku,
sebab Aku belum pergi kepada Bapa.
Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku
dan katakanlah kepada mereka,
bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu,
kepada Allah-Ku dan Allahmu."
Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid,
"Aku telah melihat Tuhan!"
dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Demikianlah Injil Tuhan.
   Terpujilah Kristus

Salam Damai Kristus
[07:42, 7/22/2019] Sugeng Basuki: Senin, 22 Juli 2019
Pekan Biasa XV
Pesta S.Maria Magdalena
¤ Kid. 3:1-4a atau
¤ 2 Kor. 5:14-17
¤ Mzm. 63:2,3-4,5-6,8-9
¤ Yoh. 20:1,11-18
"Divina caritate"
- Cinta Kasih Ilahi -
   Cinta kasih ilahi akan senantiasa mempersatukan pribadi-pribadi di hadirat Allah. Karena itu, dalam situasi yang sulit sekali pun, cinta kasih haruslah selalu kita perjuangkan bersama, mengingat besarnya kasih Kristus terhadap kita. Kristus telah mati untuk semua orang, supaya kita yang hidup, tidak lagi hidup untuk diri sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk kita. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
   Mengacu pada bacaan Injil pada pesta Santa Maria Magdalena ini, ada empat permenungan singkat agar kita terinspirasi untuk terus berjuang membalas cinta kasih ilahi dengan bersaksi, antara lain:
1. "Maria"
     Cinta kasih manusiawi bisa membuat kita tidak mengenal cinta kasih Ilahi yang sesungguhnya.
   Perubahan radikal terjadi ketika Tuhan menerangi Maria Magdalena dengan memanggilnya dengan namanya sendiri "Maria". Maria bangun dari kebutaan iman dan mengenal Yesus secara pribadi.
   Di sinilah kita diajak untuk terus menjalin relasi secara personal dengan Yesus.
2. "Aku telah melihat Tuhan"
     Melihat Tuhan berarti mengasihi Tuhan dengan kasih ilahi yang dianugerahkan Tuhan sendiri. Cinta manusiawi berubah menjadi cinta ilahi karena kuasa Tuhan. Inilah kesaksiannya kepada para murid yang lain bahwa ia menemukan hidup baru dalam Kristus.
   Ziarah iman kita pun demikian. Kita mengenal Tuhan dengan cara pikir yang sangat manusiawi. Kita membutuhkan Tuhan untuk menambah iman dan kepercayaan kita. Kita butuh Tuhan supaya bisa memiliki cinta kasih ilahi yang berasal dari Tuhan sendiri.
   Maria Magdalena adalah "saksi" yang telah banyak melihat Tuhan. Ia melihat karya dan wartaNya; sengsara dan deritaNya; kematian dan kebangkitanNya. Jadi, ia dekat-bersahabat dan melihat karya Tuhan dalam seluruh hidupnya
3. "Rabuni"
    "Rabuni" artinya 'Guru' (Ibrani). Maria Magdalena menjawab sapaan ilahi dengan penuh imani dengan tulus hati. Ia menjadi murid yang menghormati sekaligus mencintai GURUnya karena keyakinan imannya bahwa lewat Yesus-lah, ia bisa menemukan hidup baru. Ia memang tak setinggi Petrus dalam hirarki tapi lebih dekat pada Yesus melalui hatinya. Ia adalah murid yang setia berdiri di bawah salib dan datang di makam Yesus. Ketika murid lain pergi, ia tetap tinggal-mencari dan merindukan Yesus. Ia menjadi teladan bagi setiap murid Kristus yang terus berjuang mengejar kekudusan.
4. "Ibu mengapa menangis?"
   Sapaan Yesus yang tidak langsung ini dikenali oleh Maria Magdalena ketika ia larut-hanyut dalam kesedihan. Disinilah, ia mendapat pengampunan sekaligus persahabatan dengan Kristus.
   Di sinilah kita juga diajak untuk peka dan mempunyai pengalaman personal, bahwa Tuhan berkenan datang dan menyapa terlebih ketika kita sedang larut-hayut dalam kesedihan.
   Saudaraku, marilah kita terus berjuang untuk bersaksi.
   Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus yang senantiasa menyertai kita sekeluarga. Amin
[07:43, 7/22/2019] Sugeng Basuki: DOA:
Ya Tuhan, kami bersyukur atas rahmat keselamatan yang Engkau anugerahkan kepada kami. Semoga kami mampu menerima rahmat itu dengan hati penuh sukacita. Ajarilah kami untuk juga mampu berbagi sukacita kepada orang-orang yang ada di sekitar kami. Tuhan, murnikan dan kuduskan sukacita dan kegembiraan kami. Amin.

Bacaan Liturgi 15 Juli 2019 dan Renungan Mat 10:34-11:1

Bacaan Liturgi 15 Juli 2019

Hari Biasa, Pekan Biasa XV

PW S. Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja

Bacaan Pertama
Kel 1:8-14.22
Marilah kita bertindak terhadap orang Israel dengan bijaksana,
agar mereka jangan semakin bertambah banyak.
Pembacaan dari Kitab Keluaran:

Pada waktu itu tanah Mesir diperintah oleh raja baru yang tidak mengenal Yusuf.
Berkatalah raja itu kepada rakyatnya,
"Lihat, bangsa Israel itu sangat banyak,
dan jumlahnya lebih besar daripada kita.
Marilah kita bertindak terhadap mereka dengan bijaksana,
agar mereka jangan semakin bertambah banyak, Jangan-jangan, jika terjadi peperangan,
mereka bersekutu dengan musuh kita dan memerangi kita,
lalu pergi dari sini."
Maka pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas orang-orang Israel,
untuk menindas mereka dengan kerja paksa.
Mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan,
yakni Pitom dan Raamses.
Tetapi makin ditindas,
makin bertambah banyak dan berkembanglah mereka,
sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu.
Maka dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja,
dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat.
Mereka dipaksa mengerjakan tanah liat dan membuat batu bata.
Juga berbagai-bagai pekerjaan di padang,
ya segala macam pekerjaan
dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.
Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya,
"Setiap anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani lemparkanlah ke dalam sungai Nil.
Tetapi anak-anak perempuan biarkanlah hidup."

Demikianlah sabda Tuhan!

Bacaan Injil
Mat  10:34-11:1
Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari
Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya,
"Jangan kalian menyangka,
bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi.
Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya,
anak perempuan dari ibunya,
menantu perempuan dari ibu mertuanya,
dan musuh orang ialah seisi rumahnya.
Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku,
ia tidak layak bagi-Ku.
Dan barangsiapa mengasihi puteranya atau puterinya lebih daripada-Ku,
ia tidak layak bagi-Ku.
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku,
ia tidak layak bagi-Ku.
Barangsiapa mempertahankan nyawanya,
ia akan kehilangan nyawanya,
dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku,
ia akan memperolehnya kembali.
Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku,
dan barangsiapa menyambut Aku,
ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi,
ia akan menerima upah nabi,
dan barangsiapa menyambut seorang yang benar
sebagai orang benar,
ia akan menerima upah orang benar.
Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja
kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku,
Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan upahnya."
Setelah Yesus selesai mengajar keduabelas rasul-Nya,
pergilah Ia dari sana
untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.

Demikianlah Injil Tuhan!

RENUNGAN SINGKAT:
"LAKUKAN SEGALA PEKERJAAN HANYA UNTUK KEMULIAAN ALLAH."

Ya, kita diajak dan diundang untuk selalu melakukan segala sesuatu hanya demi kemuliaan Allah semata. Karena dengan demikian maka: kita pasti akan siap untuk memanggul salib kita, segala penderitaan karena Injil kita siap menerimanya; kita tidak pernah akan takut akan pengurbanan; kita pasti akan selalu menyambut kebenaran dan membela kebenaran itu; dan pasti kita akan menjalankan hukum kasih dengan penuh sukacita. Itu semua karena fokus kita hanyalah untuk Kemuliaan Allah. Dan itu juga tujuan pewartaan kita bahwa Allah semakin dipermuliakan.
Saudara dan saudariku, selalulah ingat bahwa setiap kita diberi oleh Tuhan Allah misi untuk mewartakan dan memuliakanNya.
Biarkanlah Tuhan menuntun kita dalam tugas pewartaan. Semoga.
Roh Kudus menguatkan dan memampukan kita. Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin.


DOA:
Tuhan Yesus terima kasih atas segala karuniaMu dan penyertaanMu. Terima Kasih atas Hidup. Ampunilah segala dosa dan salah kami. Bantulah kami agar sungguh menjadi murid muridMu yang setia, yang sungguh sungguh. Amin.


Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua (Dan Keluarga) dan seluruh hari kita
🙏🙏🙏✝✝✝🛐🛐🛐

Salam dalam Kasih Tuhan Yesus,

RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.

_________________________________________________________________________________

SIRAMAN ROHANI                                                                                                                    Senin, 15 Juli 2019                                                                                                                              RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Kristus Adalah Penyelamat Kita Dan Dalam Dia Tidak Ada Yang Hilang!
                                                                                                    Matius 10: 34 – 11:1

Saudara-saudari... Sebelum masuk seminari, Markus - bukan nama aslinya- bekerja sebagai guru. Dia mengajar di SMP. Kerinduannya untuk menjadi imam sesungguhnya sudah muncul semasih di Sekolah Dasar. Sesudah tamat SMP, dia mendekati orangtuanya dan sampaikan kerinduannya untuk menjadi imam. Tetapi tanggapan orangtua sangat negatip. Kemudian Markus masuk SMA. Selagi di SMA, ia kembali sampaikan niatnya untuk menjadi imam, tetapi Bapanya berkata: “Kalau engkau nekad mau menjadi imam, engkau masuk Sekolah Guru dulu kemudian mengajar beberapa tahun dan dari gajimu engkau harus buat satu rumah untuk keluarga sebagai balas jasa orangtua.”  Mendengar persyaratan itu, Markus berjuang selesaikan SMAnya, kemudian melamar kuliah di Sekolah Pendidikan Guru. Sesudah dua tahun di Sekolah Pendidikan Guru, Markus diwisuda. Tahun berikutnya ia ditempatkan di salah satu SMP  di wilayahnya. Markus bekerja selama 4 tahun. Selagi mengajar di SMP, Markus tetap mengadakan koresponden dengan Direktur Panggilan SVD. Selama 4 tahun, Ia juga berjuang mendirikan satu rumah semi permanen untuk orangtuanya. Begitu rumah selesai didirikan, Markus katakan kepada orangtuanya: “Tahun depan saya masuk Postulansi SVD. Saya sudah mendapat surat penerimaan dari SVD.” Mendengar berita itu, kedua orangtuanya kaget. Awalnya mereka sangat tidak setuju. Tetapi Markus tetap ngotot. Katanya: “Permintaan Bapa Mama sudah saya layani, kini sudah tiba waktunya saya ikuti panggilan Tuhan.” Keputusan Markus sungguh tidak menyenangkan keluarga, tetapi Markus percaya, bahwa dia akan tetap selamat selama dia ada bersama Kristus. Kini Markus duduk di tingkat dua Teologi di salah satu negara di Eropa. Dua tahun lagi dia akan ditahbiskan jadi imam.

Saudara-saudari... Hari ini Yesus dengan tegas katakan: “Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya...”  Memisahkan orang dari orangtuanya bukan bermaksud buruk, tetapi untuk menjalankan tugas keselamatan, mewartakan kerajaan Allah. Dari pengalaman, ada keluarga yang tidak setuju anaknya masuk biara atau seminari, tetapi karena anaknya tetap berjuang untuk masuk dan tekun mengikuti pembinaan dalam seminari atau biara, maka pertentangan yang terjadi di tahun-tahun awal akan pelan-pelan berubah menjadi baik. Orangtua yang  awalnya begitu keras, pelan-pelan berubah menjadi lembut dan turut mendukung anaknya. Hal itu bisa terjadi karena Tuhan selalu turut campur tangan dalam urusan keluarga. Doa dari mereka yang tekun dalam iman selalu dikabulkan Tuhan. Tuhan yang adalah penyelamat kita selalu berjuang dengan caranya untuk membawa perdamaian ke dalam keluarga, di mana salah satu anggota keluarganya menjadi pekerja Tuhan. Bersama Tuhan, segala sesuatu selalu mungkin terjadi. Dan dalam Kristus tidak ada yang hilang.

Marilah saudara-saudari bersama Maria kita berdoa: Tuhan bantulah kami agar kami selalu ada bersama-Mu dan Kehendak-Mu selalu menjadi prioritas kami. Dalam nama Kristus kami berdoa. Amen!
_________________________________________________________________________________

PERTOLONGAN YANG DAHSYAT!
🥙🍒🥙🍒🥙🍒🥙🍒
Senin 15 Jul 2019

`Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi` (Mzm 124:8)


Sr. Briege McKenna pernah mendoakan seorang penderita sakit ginjal yang kondisinya sangat parah: satu ginjalnya sudah diangkat dan yang satunya lagi bermasalah. Saat itu teman Sr. Briege, yaitu dokter yang menangani si sakit tersebut, menelpon Sr. Briege dan meminta dia datang ke rumah sakit untuk mendoakan, tetapi karena sesuatu hal ia tidak bisa datang dan hanya mendoakan via telpon. Singkat cerita, si sakit itu sembuh, tidak jadi dioperasi, dan ketika dicek ternyata ` ginjalnya ada dua dan utuh/sehat!

Ketika saya mendengar kisah nyata itu, saya kagum dan terheran-heran, `Bagaimana mungkin?` Keheranan saya sebetulnya mengungkapkan kecilnya iman saya: saya tidak sungguh-sungguh percaya bahwa Tuhan adalah Dia yang menjadikan langit dan bumi. Dia juga yang menjadikan kita! Apa susahnya buat Dia untuk membuat ginjal baru? Saya pun tersenyum, apalagi jika saya ingat bahwa bahan untuk membuat kita hanyalah debu tanah (bdk. Kis 2:7). Apa susahnya buat Dia?

Sebelum itu, saya merasa bahwa saya telah percaya bahwa Tuhanlah Sang Pencipta. Yah, ternyata level iman saya masih sangat dangkal, tidak sampai ke kedalaman hati dan budi saya. Ketika iman saya itu dihadapkan ke sesuatu yang konkrit (misalnya: parahnya kondisi si sakit itu), iman saya tak mampu menembusnya, tak mampu menerangi dan mengusir kegelapan yang ada. Jika kita sungguh percaya bahwa Penolong kita adalah Dia yang menjadikan langit dan bumi, takut apa?

Sr. M. Andrea, P.Karm
_________________________________________________________________________________

KONSEKWENSI MURID YESUS
( MATIUS 10 : 34-11 : 1 )


Mengikut Yesus pasti ada konsekuensinya. Beberapa orang mengalami penolakan ketika mereka memutuskan untuk percaya Yesus, orang tua menjadi penentang nomor satu. Mereka harus memilih, diakui sebagai anak dan menyangkal Yesus atau sebaliknya. Bukan pilihan mudah


Yesus tidak mengajar kita untuk memusuhi keluarga atau orang di sekeliling kita untuk disebut layak mengikut Dia. Ajaran salah dan ekstrim, yang menimbulkan kesalahpahaman bahwa kekristenan mengajarkan seseorang tidak menghormati orang tuanya


Yesus mengajarkan bahwa kita harus menempatkan Allah sebagai yang nomor satu dalam hidup kita. Semua yang lain, baik orang tua, istri/suami, keluarga, atau sahabat harus ditempatkan sesudah Dia.

Yesus juga mengajarkan bahwa setiap orang harus mengambil keputusan secara pribadi. Keputusan percaya Yesus tidak bisa kolektif


Maka dalam satu keluarga bisa terjadi perpecahan antara yang percaya dan yang menolak. Ingat pengajaran Yesus ini menyangkut situasi darurat ketika penganiayaan terhadap Kristen menjadi-jadi


Orang yang bimbang dan mendua hati atau menghitung untung rugi, tidak layak di hadapan Allah . Hanya orang yang berani menyerahkan hidup pada Allah yang akan beroleh hidup!


Puji syukur, ada penghiburan buat para murid. Ada orang-orang yang akan merespons positif terhadap pekabaran Injil. Pasti juga salah satunya ada di dalam keluarga mereka


Kita tahu bahwa semasa hidup Yesus di bumi ini,saudara-saudara Nya menolak Dia. Namun setelah kebangkitan-Nya, paling sedikit Yakobus dan Yudas percaya dan menjadi pengikut-Nya yang setia, dan kesaksian mereka dicatat dalam Surat Yakobus dan Surat Yudas


Ada konsekuensi mengikut Yesus, yaitu penolakan dari dunia ini, bahkan dari orang-orang terdekat

Namun kesaksian kita betapa pun sederhananya, akan membuahkan hasil yaitu orang-orang yang bertobat. Itulah upah kita, yaitu pertobatan

Renungan Katolik Bahasa Kasih Senin, 15 Juli 2019 Mat 10:34 - 11:1

Renungan Katolik Bahasa Kasih
☘🍎☘🍎☘🍎☘🍎
Senin, 15 Juli 2019

St. Bonaventura

Kel 1:8-14,22
Mzm 124:1-8
Mat 10:34 - 11:1

DAMAI VS PEDANG

Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.  -- Mat 10:34

Bagi sebagian orang, bacaan Injil hari ini cukup membingungkan. Bahkan ayat di atas sering digunakan oleh beberapa oknum untuk membenarkan perbuatannya. Untuk merenungkan ayat ini, kita perlu melihat ayat sebelum dan sesudahnya. Dengan membaca lebih lengkap, kita mendapatkan gambaran yang lebih jelas.

Perenungan saya membawa kepada suatu kesimpulan bahwa Yesus mau Dia menjadi yang terutama bagi kita dalam semua sisi kehidupan. Yesus tidak menghendaki apapun bersaing dengan-Nya. Baik itu relasi, kedekatan, kepemilikan, status, jabatan, bahkan dibandingkan dengan nyawa kita sendiri. Juga rasa nyaman yang membuat kita enggan memikul salib dan mengikuti Yesus. Semua itu dapat membuat kita tidak layak bagi Dia.

Tentu saja Yesus tidak melarang kita untuk mengasihi orang tua, anak, pasangan, ataupun orang terdekat. Yesus bahkan mengajarkan kasih agar kita mengasihi mereka semua, bahkan musuh kita. Namun semua yang melekat kepada kita melebihi kelekatan kita kepada Yesus, akan menjadi berhala atau ilah lain yang sangat dibenci Yesus.

Memang saat Yesus melepaskan kita dari semua kelekatan akan membuat kita merasakan sakit yang luar biasa, tetapi damai akan kita rasakan sesudah Yesus menjadi yang terutama dalam seluruh hidup kita. (Al)

Mintalah kepada Tuhan untuk menunjukkan kelekatan yang perlu dilepaskan.
Mintalah kerendahan hati agar tidak ada yang tersembunyi.

Salam Damai Kristus

Yakobus 1:12

🌲🌸🌲🌸🌲🌸🌲🌸
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
- Yakobus 1:12
🌲🌸🌲🌸🌲🌸🌲🌸

Pengendalian Diri

Pengendalian diri dalam perkataan adalah kekuatan yang sangat penting untuk pencapaian hasil yang maksimal


amsal 18:21
hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.

keseleo lidah nampaknya sepele namun berdampak besar terhadap kehidupan kita, rumah tangga bisa goncang, bisnis bisa bangkrut, rencana bisa gagal, segalanya bisa berantakan hanya gara gara salah penyampaian.

waspadalah dalam perkataan, mari kita jaga tutur kata agar mendatangkan kesembuhan bukan kematian.

jangan sampai kita menebar fitnah dan hoax kepada sahabat, tetangga atau kepada siapapun, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan sebelum kita memahami duduk perkara dan persoalannya.

menjadi besar atau kecil tergantung dari lidah, mari kita jaga tutur kata dengan sebaik baiknya, jika ada kebiasaan buruk berubahlah agar kita tidak terbakar dalam kehidupan ini, niscaya anda akan hidup lebih baik dari sekarang ini.

firmanMU memang luar biasa ya TUHAN, jika ENGKAU yang menjadi mata air kehidupanku, maka yang mengalir dari dalam kehidupanku adalah kehidupan dan berkat.

pujilah TUHAN, pujilah semua orang yang ada disekitarmu, biarlah mulai hari ini hanya kata kata berkat yang keluar dari mulut kita


yakobus 3:5 demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar

lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.




have a blessed monday

Mutiara Iman : KARENA IA MURID-KU 15 Juni 2019

Mutiara Iman
🎋🍇🎋🍇🎋🍇🎋🍇
KARENA IA MURID-KU
15 Juni 2019

“Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan upahnnya” (Mat 10:42)

Lectio
Kel 1:8-14,22;
Mzm 124:1-3,4-6,7-8; Mat 10:34-11:1

Setiap pagi Thomas selalu meminta Ibunya untuk menyiapkan dua kotak sarapan.
“Jangan lupa ya nak, istirahat pertama kamu harus makan dan jangan dimakan di istirahat kedua.” kata Magda.
Di suatu siang, ketika sedang senggang, Magda sengaja datang ke sekolah di istirahat pertama. Setelah tiba, salah satu Ibu guru menyambutnya dan berkata :
”Terima kasih atas kebaikan hati Ibu yang mau membuatkan 2 sarapan. Setiap hari Rudi selalu membagikannya kepada Ratna, seorang anak Yatim Piatu. Setiap kali Rudi membagikan makanannya, saya selalu terharu dan bangga pada Ibu yang membuatnya. Sekarang saya bertemu dengan orang yang murah hati itu.”
Mendengar itu, meneteslah air mata Magda yang karena kemurahan hati anaknya yang membuatnya DIPUJI.

Dalam setiap perbuatan kasih sekecil apapun, kita telah memperoleh upahnya.

Oratio
Ya Tuhan, terima kasih atas kasih-Mu. Amin

Missio
Marilah kita BERANI untuk mengasihi sesama.

Have a Blessed Monday.

KETIKA KITA TERUS MEMBANDINGKAN DIRI

KETIKA KITA TERUS MEMBANDINGKAN DIRI

Seseorang mungkin lebih CANTIK
ataupun lebih TAMPAN dari kita sehingga lebih diperhatikan dan punya banyak teman.

Seseorang mungkin lebih KAYA
dan punya KEDUDUKAN dibanding diri kita,  sehingga mudah Mendapatkan apa yang Diinginkannya.

Seseorang mungkin lebih PINTAR
dan punya banyak RELASI di banding kita, sehingga punya kesempatan lebih banyak untuk melakukan banyak kegiatan.

Seseorang yang lain mungkin telah meraih IMPIANNYA..
sementara kita masih  BERJUANG mengejar impian.

Yakinlah,
Ketika kita terus membandingkan diri dengan orang lain..
maka kita tidak akan pernah menemukan ujungnya walaupun kita telah memiliki kelebihan.

Ingat masih ada langit di atas langit.
Maka BERSYUKUR adalah Kuncinya.

Bersyukur Atas Segala yang Telah kita Miliki.
Bersyukur karena setiap Diri kita diciptakan UNIK..
dan tak Satu pun yang dapat menjadi Seperti Diri Kita.

Amin.

Selamat Pagi
Selamat Berakhir Pekan
Tetaplah Semangat
Salam Sehat

TUHAN YESUS MEMBERKATI

MADAH HARIAN SORE (Minggu, 14 Juli 2019 - Hari Minggu Biasa XV)

MADAH HARIAN SORE (Minggu, 14 Juli 2019 - Hari Minggu Biasa XV)

Pencipta cahaya mulya..
Yang mengatur matahari..
Pada awal masa purba..
Kauciptakan langit bumi...

Pagi petang Kauhubungkan..
Kauberi julukan hari..
Senja sudah Kaudatangkan..
T’rimalah pujian kami..

Kami sesal akan dosa..
Ingin bersih dari noda..
Agar dapat masuk surga..
Mencapai pahala mulya..

Kabulkanlah doa kami..
Ya Bapa yang baik hati..
Bersama Putra dan roh-Mu..
Sekarang serta selalu...
Amin.

DOA
Ya Allah, Engkau menunjukkan cahaya kebenaran-Mu kepada orang-orang yang sesat, agar mereka kembali ke jalan yang benar. Semoga kami semua yang menamakan diri orang kristen menjauhkan segalanya yang bertentangan dengan nama itu serta berusaha hidup sebagai orang kristen sejati. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa...
Amin..

amsal 14:20

Tatkala anda hendak tenggelam, mana yang anda samber? emas atau kayu? manusia sering mengabaikan teman yang tidak punya apa apa (kayu) tapi menghargai teman yang kaya dan hebat (emas) coba anda koreksi hari ini, tatkala anda bermasalah siapa yang lebih siap menolong anda?


amsal 14:20
juga oleh temannya orang miskin itu dibenci, tetapi sahabat orang kaya itu banyak.

miskin dan kaya adalah anugerah, tidak ada satu orangpun yang bisa menentukannya jika tidak diijinkan TUHAN, itu sebabnya jangan engkau malu ketika menjadi miskin ataupun sombong ketika engkau kaya.

dalam membangun hubungan jangan pandang harta dan kedudukan melainkan pandanglah pada kasih karunia TUHAN, sebab kesetiaanlah yang terutama dan utama.

ingatlah! tidak ada satupun manusia yang hebat, semua manusia pasti mati, kekayaan dan kekuatan serta kehebatan kita tidak akan pernah bisa membeli waktu hidup kita, mari kita berlomba untuk membangun hubungan dengan TUHAN dan sesama lebih baik lagi.




selamat pagi
selamat beribadah
TUHAN YESUS MEMBERKATI

" PENYERTAAN ALLAH " (Hakim-hakim 6 : 11-16)

  " PENYERTAAN ALLAH "
                   (Hakim-hakim 6 : 11-16)


          " ALLAH Beserta Kita " atau " ALLAH Menyertai Kita " adalah : ungkapan yang tidak asing lagi bagi kita orang-orang percaya. Dalam Alkitab lebih dari 106 kali ungkapan ini muncul.
Bagaimana seharusnya kita memaknai penyertaan ALLAH dengan benar ?

          Mari kita pelajari bersama-sama makna penyertaan ALLAH, yaitu :

1). Penyertaan ALLAH tidak membuat segalanya menjadi mudah, tetapi indah (ayat 11).
          Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian.
          ALLAH menyertai bangsa Israel. Tapi tidak berarti kemudian bangsa Israel bebas dari permasalahan. Mereka tetap mengalami ancaman demi ancaman, peperangan demi perangan bahkan hambatan-demi hambatan. Bahkan sejak jaman Musa memimpin mereka keluar dari Mesir, segalanya tidak berjalan mudah. Ada banyak hal yang mereka hadapi. Namun demikian akhir dari perjuangan mareka adalah negeri Kanaan, tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madu
          Demikian juga dengan kehidupan kita sebagai orang-orang percaya. TUHAN tidak pernah berjanji membebaskan kita dari masalah, tetapi TUHAN berjanji akan memberikan kekuatan sampai yang terbaik kita dapatkan.

2). Penyertaan ALLAH tidak menghilangkan masalah (ayat 13).
          Jawab Gideon kepada-NYA : " Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami ?
Di manakah segala perbuatan-perbuatan-yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata : Bukankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari Mesir ?
Tetapi sekarang TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian ".

          Selama kita hidup di dunia, masalah akan tetap ada. Terkadang bahkan TUHAN memakai masalah untuk mendidik dan mendewasakan kita. Juga untuk melatih kekuatan iman kita.
Terkadang masalah juga dipakai TUHAN untuk mengingatkan kita akan hal-hal yang salah yang telah kita lakukan.
Masalah juga seringkali TUHAN pakai untuk menyadarkan kita untuk terus menaruh harap kepada TUHAN.

3). ALLAH menyertai kita untuk memberikan kemampuan kepada kita (ayat 14).
          Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman : " Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah AkKUmengutus engkau ! "
          Sesungguhnya ALLAH tidak pernah meninggalkan kita. DIA selalu ada untuk memberi kekuatan kepada kita. TUHAN tidak pernah membiarkan kita sendirian. Ketika Petrus dan murid-murid YESUS lainnya menghadapi ombak yang mengoncang perahu mereka, YESUS ada dan menolong mereka. Ketika terjadi kehabisan anggur dalam pesta pernikahan di Kana, YESUS ada dan memberikan pertolongan.

4). Penyertaan TUHAN, akan menjamin kita dapat menyelesaikan permasalahan.
          Percayalah dengan kekuatan dari TUHAN, semua pasti bisa kita selesaikan dan kita akan tampil sebagai pemenang Bersama dengan TUHAN, tidak ada permasalahan yang tidak dapat kita selesaikan.

          Dalam segala perkara, ALLAH berjanji menyertai kita dan memberi kita kekuatan untuk tampil sebagai pemenang.

          Selamat pagi, selamat hari minggu dan selamat beribadah.

TUHAN YESUS KRISTUS memberkati kita semua.

😇😇😇🙏🙏👍👍✊✊

BERSYUKUR DI PAGI HARI


Bersyukur kita Tuhan masih memberi kita kesempatan melihat mentari pagi ini & menghirup udara yang segar. Itu artinya Tuhan masih sayang kepada kita & Tuhan masih memberi kesempatan bagi kita untuk terus memperbaiki diri, berbuat kebaikan & mempermuliakan nama-Nya.
Amin

SELAMAT PAGI🌄 SEMUA
TUHAN MEMBERKATI

HIDUP DALAM PERSAUDARAAN Bacaan: Markus 3:31-35


------------------------------------------------------------------
Bacaan setahun: Mazmur 106-107
------------------------------------------------------------------
Salah satu karakteristik yang paling dikenal dari bangsa kita adalah hidup dalam persaudaraan. Tradisi Jawa mengenal istilah mangan ora mangan asal kumpul; orang-orang Bali terkenal dengan tradisi menyama braya; orang-orang Flores terkenal dengan tradisi kerja bersama yang disebut sako seng; orang-orang Manado kental dengan slogan torang samua basudara. Sungguh indah menyaksikan kehidupan persaudaraan yang tidak hanya terikat pada hubungan darah, tetapi karena sebuah nilai kekeluargaan berkat tinggal di wilayah yang sama saat menikmati kebaikan Allah.

Yesus menegaskan betapa pentingnya membangun persaudaraan bukan saja sebatas hubungan darah atau kecocokan, melainkan karena ketaatan melakukan firman-Nya. Yesus menganggap setiap orang adalah saudara-Nya yang sangat dikasihi-Nya. Dia tidak memandang muka. Persaudaraan yang sejati bagi Yesus adalah mereka yang mendengarkan dan melakukan kehendak Allah.

Diakui atau tidak, kehidupan kita rupanya telah bergeser dari hakikat hidup bersaudara. Hidup kebanyakan orang pada zaman ini lebih mementingkan individu dan semangat mencari keuntungan pribadi. Rumah dibangun dengan pagar tinggi menjadi tanda ketertutupan hati pada tetangga. Kekerasan berbau SARA dan penolakan perbedaan tumbuh bak jamur. Kenyataan itu mengakibatkan kehidupan yang indah dalam persaudaraan rusak. Bagaimana dengan gereja-Nya? Mungkinkah Dia menemukan hidup persaudaraan sejati itu dalam hidup umat-Nya? --SYS/www.renunganharian.net
------------------------------------------------------------------
PADA ZAMAN KETIKA KEHIDUPAN PERSAUDARAAN RUSAK, APAKAH UMAT TUHAN TETAP MENUNJUKKAN HIDUP PERSAUDARAAN YANG SEJATI KEPADA SESAMANYA?
------------------------------------------------------------------

Falsafah Anak Panah dan Sasaran Hidup

INSPIRASI PAGI
(Falsafah Anak Panah dan Sasaran Hidup)

Pernahkah anda mengalami suatu keadaan yang membuat hidupmu seperti di tarik mundur, jauh dari harapan?
Pernahkah anda melihat orang-orang yang dulunya berapi-api, tiba-tiba seperti kehilangan semangat bahkan lenyap dari peredaran?
Pernahkan anda melihat atau bahkan merasakan bahawa orang-orang yang pernah anda lihat (atau bahkan dirimu sendiri) mengalami kemunduran itu, lalu tiba-tiba 'melesat' cepat ke depan & meraih banyak hasil?
Pasti pernah, bukan?
Kita seperti, Anak Panah di tangan TUHAN...
Ada masa anak panah itu 'terbang' cepat terlepas dari busurnya menuju sasaran yang di maksudkan
Ada masanya anak panah itu harus istirahat dalam kantong-Nya.
Namun di saat yang di perlukan, anak panah itu akan di pasang dalam busur-Nya, 'di tarik ke belakang sejauh mungkin' untuk mencapai suatu sasaran.
Semakin jauh tarikannya, Semakin jauh pula jarak yang akan di tempuh
Semakin panjang rentang busur menarik ancang-ancang, 'Semakin cepat pula anak panah itu melesat'.
Jadi...
Jika kita seperti dalam keadaan yang mundur, bersabarlah; Mungkin TUHAN tengah meletakkan kita di busur-Nya, menarik kita jauh-jauh ke belakang, agar di saat kita di lepaskan, kita memiliki daya dorong yang kuat untuk mencapai sasaran.
Dan, jika melihat seorang teman seperti tengah mengalami kemunduran, 'jangan buru-buru' menghakimi mengatakan, "Apinya tlah padam..."
Jadilah teman yang baik, yang mendampingi di saat teman sedang "di mundurkan",
kerana dengan demikian kita ikut menjaganya, agar teman kita tak sampai putus asa & terkulai.
Hidup kita adalah untuk mencapai suatu sasaran yang sudah di tetapkan oleh TUHAN,
KITA HARUS....
-✓Tetap... SEMANGAT,
-✓ Tetap...BERSABAR,
-✓ Tetap...BEKERJA KERAS,
-✓ Tetap...MELAKUKAN YANG TERBAIK !!!
KERANA KALAU SUDAH SAATNYA KITA DILEPASKAN, KITA AKAN PERGI JAUH KEDEPAN
"Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, kerana ada upah bagi usahamu!"

Amin

Selamat pagi, selamat beraktiviti, dan selamat berkarya

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Bacaan Liturgi dan renungan Minggu, 14 Juli 2019

Bacaan Liturgi 14 Juli 2019

Hari Minggu Biasa XV

PF S. Kamilus de Lellis, Imam

Bacaan Pertama
Ul  30:10-14
Firman itu sangat dekat padamu,
hendaklah engkau melaksanakannya.
Pembacaan dari Kitab Ulangan:

Pada waktu itu
Musa memanggil segenap orang Israel berkumpul,
lalu berkata kepada mereka,
"Hendaklah engkau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu,
dengan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya,
yang tertulis dalam kitab Taurat ini;
dan hendaklah engkau berbalik kepada Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.
Sebab perintah ini,
yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu,
dan tidak pula terlalu jauh; tidak di langit tempatnya, sehingga engkau berkata:
Siapakah yang akan naik ke langit
untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita,
supaya kita melaksanakannya?
Juga tidak di seberang laut tempatnya,
sehingga engkau berkata:
Siapakah yang akan pergi ke seberang laut
untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita,
supaya kita melaksanakannya?
Firman itu sangat dekat padamu,
yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu,
hendaklah engkau melaksanakannya.

Demikianlah sabda Tuhan!

Bacaan Kedua
Kol 1:15-20
Segala sesuatau diciptakan oleh dan untuk Kristus.
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose:

Saudara-saudara,
Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan.
Dia adalah yang sulung,
yang lebih utama dari segala yang diciptakan,
karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu,
yang ada di surga dan yang ada di bumi,
yang kelihatan dan yang tidak kelihatan,
baik singgasana maupun kerajaan,
baik pemerintah maupun penguasa;
segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
Ia ada mendahului segala sesuatu,
dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
Dialah kepala tubuh, yaitu jemaat.
Dialah yang sulung,
yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia lebih utama dalam segala sesuatu.
Seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,
dan oleh Dialah
Allah memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya,
baik yang ada di bumi maupun yang ada di surga,
sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.

Demikianlah sabda Tuhan!
Hari Minggu Biasa XVÊ
PF S. Kamilus de Lellis, Imam

Bacaan Injil
Luk  10:25-37

Siapakah sesamaku?
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa
seorang ahli Taurat berdiri hendak mencobai Yesus,
katanya, "Guru, apakah yang harus kulakukan
untuk memperoleh hidup yang kekal?"
Jawab Yesus kepadanya,
"Apa yang tertulis dalam hukum Taurat?
Apa yang kaubaca di sana?"

Jawab orang itu,
"Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,
dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu;
dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Kata Yesus kepadanya,
"Jawabmu itu benar!
Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."

Tetapi untuk membenarkan dirinya,
orang itu berkata kepada Yesus,
"Dan siapakah sesamaku manusia?"
Jawab Yesus,
"Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho.
Ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun
yang bukan saja merampoknya habis-habisan,
tetapi juga memukulinya,
dan sesudah itu meninggalkannya setengah mati.
Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu.
Ia melihat orang itu,
tetapi melewatinya dari seberang jalan.
Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu.
Ketika melihat orang itu,
ia melewatinya dari seberang jalan.

Lalu datanglah ke tempat itu seorang Samaria
yang sedang dalam perjalanan.
Ketika ia melihat orang itu,
tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya,
sesudah menyiraminya dengan minyak dan anggur.
Kemudian
ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri,
lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.

Keesokan harinya
ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu,
katanya, 'Rawatlah dia, dan jika kaubelanjakan lebih dari ini,
aku akan menggantinya waktu aku kembali."

Menurut pendapatmu
siapakah di antara ketiga orang ini
adalah sesama manusia
dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
Jawab ahli Taurat itu,
"Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya."
Kata Yesus kepadanya,
"Pergilah, dan perbuatlah demikian!"

Demikianlah Injil Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                Minggu, 14 Juli 2019                                                                                                                         RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Jadilah Orang Samaria Yang Baik Hati Untuk Sesama!                                                                                                    Lukas 10: 25 - 37

Saudara-saudari... Hari Selasa 9 Juli 2019 yang lalu, sewaktu saya mau naik mobil, seorang pemuda berjalan pincang mendekati saya. Saya mendekati dia. Sebelum saya menyapanya, dia langsung berkeluh. “Pater, tolong saya. Saya digigit anjing!” sambil menunjukkan bekas luka yang masih baru dan sedikit berdarah. “Aduh... kasihan! Maaf, saya tidak ada obat.” Kata-ku. Kemudian dia meminta uang agar bisa berobat di Rumah Sakit.  Saya memberinya sedikit bantuan. Kemudian dia pergi. Sesudah dia pergi, saya merasa bahagia karena saya bisa menolongnya walaupun cuman sedikit.
Tanggal 12 Juli 2019, sewaktu saya keluar dari satu toko, di depan pintu toko, saya melihat ada seorang cacat duduk meminta-minta. Tetapi saya berjalan lewat ke arah berlawanan. Kemudian saya mendengar suaranya dan meminta-minta. Sewaktu masuk mobil, perasaanku sangat terganggu dan merasa sangat bersalah. Saya berpikir untuk turun lagi dan pergi melihat dia, tetapi ada suara dari dalam diri saya yang berkata: “Lain kali saja, orang miskin selalu ada bersama-mu.”

Saudara-saudari... Dari dua pengalaman ini saya boleh katakan: betapa bahagianya jiwa kita  kalau kita bisa memberi sesuatu dengan tulus kepada orang yang sangat membutuhkan; sebaliknya betapa sedihnya jiwa kita kalau kita dengan tahu dan mau tidak melayani kebutuhan sesama yang sangat membutuhkan.

Saudara-saudari... Hari ini Yesus menanggapi pertanyaan ahli Taurat - siapakah sesamaku manusia - dengan menceriterakan orang yang jatuh ke tangan penyamun yang ditolong oleh orang Samaria, yang tidak pernah dikenalnya. Ceritera ini menunjukkan kepada kita apa arti belaskasih dan komitmen. Orang Samaria melihat orang itu, tergerak hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menghantarnya ke tempat perawatan, dan membayar segala biaya perawatan. Sungguh suatu tindakan kasih, yang dibarengi dengan satu komitmen yang sungguh luar biasa. Itulah sesama manusia yang punya tanggungjawab moral kepada sesama yang menderita. Yesus mengharapkan agar semua murid-murid-Nya berhenti di samping penderitaan orang lain, apa pun bentuknya. Kalau kita sanggup menjalankannya, itu berarti kita sudah menjadi orang Samaria yang baik hati bagi sesama.
Yesus sendiri sesungguhnya orang Samaria yang baik hati itu. Meskipun Dia adalah Tuhan, Dia tidak ragu-ragu untuk merendahkan diri-Nya sampai menjadi sama dengan kita, kecuali dalam hal dosa, dan memberikan hidup-Nya untuk kita. Sebagai Guru kita, hari ini Dia kembali mengingatkan kita, para murid-murid-Nya, untuk menjadi orang Samaria yang baik hati kepada sesama, yang membutuhkan bantuan.

Bagaimana tanggapan kita akan ajakan Kristus hari ini? Apakah kita selalu siap untuk berhenti di samping penderitaan orang lain dan melayaninya dengan penuh belaskasihan dan dengan satu komitment yang tulus?

Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan gerakkanlah hati kami agar selalu sensitip menanggapi kebutuhan sesama, bukan hanya berdiri dan melihat dari jauh, tetapi berdiri di samping mereka dan dengan penuh belas kasihan melayani mereka dengan satu komitment yang tulus. Dalam nama Kristus kami berdoa. Amen!

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

MENGASIHI SESAMA ( Lukas 10 : 25-37 )
By. Sugeng Pramono

Apa bedanya Yesus dengan ahli taurat dalam bacaan kita hari ini?

Perbedaan pertama ialah sikap yang arogan dari si ahli Taurat. Ia menempatkan diri pada posisi lebih tinggi dari Yesus seolah berhak menguji Dia

Yesus menjawab kembali dengan pertanyaan, yang dapat dijawab secara tepat. Babak pertama kelihatannya kedudukan sama kuat. Namun, memasuki babak kedua dialog ini, baru kelihatan perbedaan yang menyolok ( 29-37 )

Ahli Taurat ini walau tahu firman Tuhan , PL yang diintisarikan ke dalam dua hukum kasih, ternyata tidak siap untuk melakukannya dalam hidupnya. Terlihat jelas dari jawabannya, "Siapakah sesamaku manusia?" ( 29 ). Ahli Taurat ini mewakili kebanyakan orang Yahudi pada masa itu, melihat sesama manusia hanyalah sesama Yahudi

Justru perumpamaan Yesus membongkar pemahaman picik tersebut, sekaligus menggugah kepekaan kasih terhadap sesama manusia. Yesus membandingkan para pemuka agama Yahudi dengan orang Samaria yang dianggap ras campuran yang lebih rendah

Imam dan orang Lewi ternyata hanya mampu bersimpati kepada sesama Yahudi mereka yang kemalangan sementara si Samaria ternyata berempati kepada orang yang secara ras sering menghinanya

Orang Samaria memperlakukan orang asing itu sebagai ‘sesama’. Yesus mengajarkan supaya kita bersikap sebagai sesama bagi siapa saja yang kita jumpai di tengah jalan penziarahan hidup kita. Empatinya itulah yang menggerakkan dirinya menolong si malang tersebut, bahkan dengan tidak kepalang tanggung

Orang Samaria memperlakukan orang asing itu sebagai ‘sesama’. Yesus mengajarkan supaya kita bersikap sebagai sesama bagi siapa saja yang kita jumpai di tengah jalan penziarahan hidup kita

Dialog babak kedua ini ditutup dengan kemenangan 1-0 Yesus terhadap si ahli Taurat

Si ahli Taurat tidak bisa mengelakkan diri dari pengakuan siapa sesama manusia sesungguhnya. Sehingga dengan otoritas Yesus bisa berkata, "Pergilah, dan perbuatlah demikian."


Menjadi pertanyaan bagi kita, sanggupkah kita menjadi orang Samaria yang baik hati itu, mengasihi sesama tanpa membeda-bedakan, mengasihi sekalipun tidak kita kenal, dan bukan demi suatu pujian?


++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
"JADILAH ORANG SAMARIA BUAT SEMUA ORANG DAN BUAT SATU SAMA LAIN."

Itulah harapan buat semua orang yang percaya dan mengikuti Yesus, yaitu menjadi orang Samaria buat semua orang tanpa pandang apapun, dan menjadi orang Samaria satu sama lain. Itulah praktek nyata menghidupi Hukum Cinta Kasih Tuhan.
Orang Samaria seperti yang kita baca dan dengar dalam Injil, tidak pikir panjang. Yang ada di pikirannya adalah menolong orang yang dirampok itu dan berbuat sesuatu yang terbaik demi kesembuhan orang tersebut. Itulah Kasih Sejati. Berbuat Kasih yang demikianlah yang diminta Yesus dari kita. Mengasihi Tuhan dan mengasihi Sesama. Jika kita mengasihi Tuhan maka pastilah kita akan mengasihi sesama.  Mampukah kita untuk berbuat demikian?
Mengapa tidak? Pasti kita bisa asalkan ada keterbukaan dari kita, dan kerendahan hati dan kepercayaan serta kepasrahan pada Tuhan.
Mari kita mohon pada Tuhan agar kita bisa dan sanggup menjadi 'Orang Samaria' jaman sekarang dalam setiap hari kehidupan kita. Amin.
Roh Kudus menguatkan dan memampukan kita. Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin.


DOA:
Tuhan Yesus terima kasih atas segala karuniaMu dan penyertaanMu. Ampunilah segala dosa dan salah kami. Bantulah kami agar selalu bisa mengamalkan Kasih dengan sepenuh hati. Amin.


Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua (Dan Keluarga) dan seluruh hari kita
🙏🙏🙏✝✝✝🛐🛐🛐

Salam dalam Kasih Tuhan Yesus,

RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

KEHADIRAN ALLAH DALAM SESAMA
🎋🍇🎋🍇🎋🍇🎋🍇
Minggu 14 Jul 2019

`Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?` (Luk 10:36)


Banyak orang datang silih berganti dalam hari-hari hidup kita. Ada yang membawa kegembiraan, keceriaan, kedamaian. Ada pula yang membawa kesedihan, kekecewaan, kemarahan. Namun, banyak yang hanya numpang lewat. Siapakah di antara mereka yang menjadi sesama kita? Atau, sudahkah kita menjadi sesama bagi mereka?

Ketika sedang menghadapi masalah yang berat, tibatiba seorang teman lama menelpon dan menanyakan kabar kita. Dia datang membawa penyelesaian bagi masalah yang dihadapi. Ketika sedih, seseorang yang tidak dikenal mendekati dan menunjukkan empati serta memberikan hiburan. Atau, ketika kita didorong untuk memberikan sepotong roti kepada seseorang yang duduk di bangku di pinggir jalan, ternyata dia sudah tiga hari tidak makan. Masih banyak lagi peristiwa yang kita alami yang menunjukkan kasih Allah yang bekerja dalam hidup kita.

Allah yang Maharahim dan penuh belaskasih, mau menyatakan kehadiran-Nya di dunia ini. Dia selalu mau menyapa siapa saja yang hatinya terbuka untuk menerima kasih-Nya. Allah rindu untuk memakai setiap orang menjadi saluran kasih dan kerahiman-Nya. Ia ingin agar kita menjadi sesama bagi orang yang kita jumpai. Allah memanggil kita untuk menampakkan belaskasih dan kerahiman-Nya di dunia ini.

Adakah tempat di hati Anda untuk belaskasih dan kerahiman Tuhan? Bila ada, bukalah hati Anda dan biarkanlah Tuhan membuat dirimu menjadi sesama bagi orang lain.

Sr. M. Alphonsa, P.Karm

MADAH HARIAN PAGI (Minggu 14 Juli 2019).

MADAH HARIAN PAGI (Minggu 14 Juli 2019).

Allah hidup dan meraja
Alleluya, alleluya
Maut sudah dikalahkan
Hidup sudah dilimpahkan.
Alleluya, alleluya
Terpujilah Kristus Tuhan.

Hari ini hari Tuhan
Alleluya, alleluya
Hari penuh kesukaan
Hari raya kebangkitan
Alleluya, alleluya
Terpujilah Kristus Tuhan.

Mari kita bergembira
Alleluya, alleluya
Bersyukur sambil memuji,
Bermadah sambil bernyanyi
Alleluya, alleluya
Terpujilah Kristus Tuhan.

DOA.
Allah mahakuasa, kami mohon kepadaMu, semoga kami selalu merenungkan kehendakMu dan melaksanakannya dengan perkataan dan perbuatan. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh kudus, sepanjang segala masa. Amin.

amsal 14:21

amsal 14:21 siapa menghina sesamanya berbuat dosa, tetapi berbahagialah orang yang menaruh belas kasihan kepada orang yang menderita. 

Mutiara Iman "SESAMA MANUSIA" Luk 10:25-37

Mutiara Iman
🍀🍒🍀🍒🍀🍒🍀🍒
SESAMA MANUSIA
14 Juli 2019

“Jawab ahli Taurat itu:”Orang yang menunjukkan belas kasihan kepadanya” (Luk 10:37)

Lectio
Ul 30:10-14; Mzm 69:14,17,30,31,33-34,36a, 37;
Kol 1:15-20;
Luk 10:25-37

Setelah menyelesaikan misa, Andreas anak semata wayang meminta kunci mobil, lalu mengambil tas plastik berisi beberapa barang dari bagasi.
Setelah itu dia mengajak Ibu dan Ayahnya mengikutinya.
Setelah berjalan agak jauh, Andreas mengetuk sebuah rumah yang sangat sederhana. Lalu seorang nenek membuka pintunya, dan berkata :
”Wah nak kamu datang lagi..”
“Iya Oma, ini saya bawakan baju dan celana untuk Budi dan Slamet. Semoga ukurannya cukup.” kata Andreas.
“Nak, sekecil ini saja kamu sudah mengerti arti mengasihi sesama. Oma doakan semoga nanti kamu sukses yah..” sahut Oma.
Lalu Andreas menjawab :
”Terima kasih Oma, saya doakan juga semoga Budi dan Slamet sukses juga.”
Lalu Nenek itu pun memeluk Andreas, diikuti pandangan haru oleh kedua orangtuanya.

Sesama adalah setiap orang yang patut dikasihi.

Oratio
Ya Tuhan, ajarlah kami untuk mengasihi sesama. Amin

Missio
Marilah kita mengasihi setiap orang yang lemah, miskin, sakit, difabel dan yang di dalam penjara.

Have a Blessed Sunday.

MENGAMBIL RUPA MANUSIA Renungan Katolik Bahasa Kasih, Minggu, 14 Juli 2019 Luk 10:25-37

Renungan Katolik Bahasa Kasih
🥙🌹🥙🌹🥙🌹🥙🌹
Minggu, 14 Juli 2019

Hari Minggu Biasa XV

Ul 30:10-14
Mzm 69:14,17,30-31,33-34,36,37
Kol 1:15-20
Luk 10:25-37

MENGAMBIL RUPA MANUSIA

Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan.  -- Kol 1:15

Terus terang, saya lebih suka ruangan gereja yang penuh seni, seperti banyak menggunakan ikon, lukisan, patung, pencahayaan, dan arsitektur rohani. Bagi saya, ruangan yang sederhana berbentuk persegi panjang hanya mirip dengan ruang serba guna. Saya merasa lebih dapat menghayati kehadiran Tuhan saat beribadah dengan dikelilingi oleh berbagai hal bertema rohani.

Saya teringat sewaktu pertama kali berkunjung ke sebuah paroki Katolik (Bizantin) Ruthania di Amerika. Sebuah gereja yang sangat indah dengan bentuk bangunan berkubah dimana ikon Kristus ada di atas kubah dan para rasul di sekitar kubah; menandakan Allah yang Maha Kuasa di surga. Lalu ikon Bunda Maria yang sangat besar di dinding panti imam sebagai tanda yang menghubungkan surga dan bumi karena Maria melahirkan Kristus. Tuhan dan Juruselamat kita. Disekitar panti imam ada ikon para kudus yang menandakan bahwa mereka sebagai manusia seperti kita tetapi telah mencapai kekudusan surgawi. Ada perpaduan teologi dalam warna, gestur, geometri, dan latar belakang yang bersamaan dipakai supaya kita yang melihat menjadi paham akan Allah. Dari semua ini, saya merasakan kehadiran  Allah yang lebih nyata.

Santo Yohanes dari Damaskus mengatakan bahwa Allah dapat dikenal dalam Yesus dan melalui ikon dapat dikenali Allah yang telah mengambil rupa itu. Kalau kita terbiasa melihat sesuatu yang tidak kudus, semoga simbol-simbol rohani yang ada dapat membantu kita memurnikan penglihatan kita dan membawa kita lebih dalam kepada pengalaman dan pemahaman akan Allah. (Aw)

Apakah saya dapat semakin berelasi dengan Tuhan melalui seni?

Salam Damai Kristus

SIAPAKAH SESAMA KITA? Minggu, 14 Juli 2019 (Hari Minggu Biasa XV) Lukas 10:25-31

SIAPAKAH SESAMA KITA?
Minggu, 14 Juli 2019 (Hari Minggu Biasa XV)
Lukas 10:25-31

“Menurut pendapatmu siapakah di antara ketiga orang ini adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” Jawab ahli Taurat itu, “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepdanya, “Pergilah dan perbuatlah demikian!”

Kadang ada orang yang membantu sesama karena mereka mempunyai kepentingan tertentu. Atau mereka membantu sesama karena mereka tahu kalau orang itu bisa membalas kebaikan mereka. Tetapi mereka begitu sulit untuk membantu yang lain kalau orang itu akan sulit membalas kebaikan tersebut. Melakukan kebaikan seharusnya tidak mengenal sesama. Kita melakukan kebaikan kepada siapa saja yang kita jumpai dalam perjalanan hidup kita.

Dalam bacaan injil hari Minggu ini, Tuhan Yesus mengingatkan kita tentang siapa sesama kita. Sesama kita tidak dibatasi oleh keluarga, latar belakang, status dan label tertentu. Sesama kita adalah siapa saja yang datang dari Tuhan. Sesama kita adalah mereka yang tercipta oleh Tuhan. Mereka adalah sesama kita karena kita mempunyai kesamaan dan martabat yang merupakan anugerah Tuhan. Kisah tentang orang Samaria yang baik mengajarkan kita kalau melakukan kebaikan mesti bebas dari pikiran negatif, kepentingan dan latar belakang tertentu.

Saudara/I, marilah kita saling mengasihi. Kita mengasihi karena kita semua adalah ciptaan Tuhan. Kita tercipta dengan kelebihan dan kekurangan kita. (*saotilayad – 99)

Novena St. Pw. Maria dr. Gunung Karmel (VIII)

Hari ini Minggu, 14 Juli 2019.
Hari Minggu Pekan Biasa XV
Novena St. Pw. Maria dr. Gunung Karmel (VIII)

Mari Berdoa🍃
Tuhan Yesus, apakah hidup Bunda Maria terarah untuk mencintai Tuhan dan mencintai sesama manusia? Tuhan curahkanlah Roh Kudus-Mu agar aku memahami Sabda-Mu hari ini dan dapat meneladan Bunda Maria. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Kitab Suci📖
1. Ul. 30:10-14
2. Kol. 1:15-20
3. Luk. 10: 25-37
(Mohon teks Kitab Suci dibaca terlebih dahulu)

Memahami Injil🍃
🍂Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" (Seorang yang memahami hukum dan peraturan Tuhan datang untuk mencobai Yesus; bertanya bagaimana bisa sampai di surga.)

🍂Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" ( Yesus bertanya: Untuk mencapai surga, apa yang di tulis oleh hukum Taurat?)

🍂Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (Ahli Taurat tersebut menjawab: Hukum Kencana: Mencintai Tuhan dan mencintai sesama.)

🍂Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." (Yesus membenarkan, jawaban itu.)

🍂Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?" (Ahli Taurat ini mempertanyakan siapakah sesama manusia menurut Yesus?)

🍂Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yeriko; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. (Yesus memaparkan perumpamaan, ada orang yang tidak berdaya karena dirampok hartanya dan dipukuli dirinya, di jalan antara Yerusalem dan Yeriko.)

🍂Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. ( Ada Imam, yang seorang bangsa sendiri dan yang  memahami hukum Kencana/ cinta kasih, namun tidak turun tangan menolong.)

🍂Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. (Ada orang Lewi yang juga bangsa sendiri dan juga memahami hukum Kencana/ cinta kasih, ternyata juga tidak membantu.)

🍂Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. (Ada orang asing dari Samaria ternyata saat melihat orang malang ini menolong dengan penuh belas kasihan.)

🍂Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. (Orang Samaria mencintai orang malang ini dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan akal budi, selayaknya mencintai Tuhan.)

🍂Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" (Yesus berdasar kisah itu, bertanya: Siapakah sesama manusia bagi orang malang tadi?)

🍂Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!" (Yesus mengajarkan bahwa sesama manusia adalah terutama mereka yang kecil, menderita kesulitan dan tidak terbatas bangsa atau golongan sendiri. Cinta yang universal.)
 
Merenungkan🍃
🍂Para saudara yang terkasih, di Novena St. Perawan Maria dari Gunung Karmel Hari ke VIII ini, kita mencoba melihat apakah St. Maria adalah pribadi yang mencintai Tuhan dan mencintai sesama manusia?

🍂Maria mencintai Tuhan:
1. Sabda Tuhan yang di sampaikan oleh malaikat, di laksanakan dengan tulus hati. Saat di beri kabar untuk mengandung Yesus, saat di beri perintah mengungsi ke Mesir, saat Yesus di atas kayu salib Maria di serahkan kepada murid-Nya.
2. Pada saat menerima Sabda Tuhan dan belum memahami, menyimpan di dalam hati dan merenungkannya. Tidak menentang dan memberontak.

🍂Mencintai sesama manusia:
1. Maria peka atas kebutuhan Elisabeth yang mengandung dan melahirkan di hari tuanya. Maria datang menolong Elisabeth.
2. Maria pada perjamuan kawin di Kana, saat tuan rumah kehabisan anggur, ia segera membantu membereskan permasalahan.
3. Maria mendampingi Yesus pada saat mengalami penderitaan dan disiksa hingga wafat. Kehadiran yang meneguhkan.
4. Kehadiran Maria di tengah-tengah kehidupan para rasul, setelah Yesus naik ke surga.  Karena kasih maka Bunda Maria mendampingi para rasul pada masa sulit.
5. Banyak kali dan di banyak tempat, Bunda Maria menampakkan diri kepada banyak orang dari berbagai bangsa; meminta banyak orang banyak berdoa untuk pertobatan orang-orang berdosa. Kasih Maria kepada manusia dan juga kasih kepada Allah yang kongkret, mengajak manusia mencintai Allah.

🍂Bagaimana dengan aku? Sudahkah aku menjalankan Sabda meneladan Maria.

Doa Permohonan🍃
🍂 Tuhan, Engkau bersemayam di dalam hati setiap manusia. Saat aku mencintai Engkau berarti aku juga harus mencintai manusia tanpa terkotak-kotak; bantu aku Tuhan mencintai setiap orang tanpa memandang muka. Kami mohon....

Doa Kepada Maria Bunda Karmel🍃
P. Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel dengarkanlah kami yang berseru kepadamu.
U. Mohonkanlah bagi kami belas kasihan dari surga.
P. Doakanlah kami ya Santa Bunda Allah.
U. Supaya kami dapat menikmati janji Kristus.

Marilah Berdoa:
Ya Allah, secara mengagumkan Engkau telah menghiasi Ordo Karmel, dengan gelar mulia Santa Perawan Maria, Bunda Putra-Mu dan menopangnya dengan banyak anugerah dan mukjizat. Kami mohon, semoga kami yang dengan penuh cinta menghormatinya sebagai Perawan dan Bunda, dikuatkan oleh teladan dan pertolongannya dapat mencapai puncak Gunung Karmel, yaitu Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami yang hidup dan bertakhta bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Hening🍃
( Silakan hening barang 15 menit, untuk mengendapkan Sabda Tuhan, bisa sambil menyebut-nyebut nama: Yesus)

Doa Penutup🍃
Tuhan Yesus, lewat salib-Mu Engkau mengajarkan bahwa kasih itu kurban. Hati Maria yang bagai di tusuk pedang dalam mencintai sesama tanpa syarat adalah kurban yang berkenan pada-Mu. Tuhan mampu kan aku seperti Bunda-Mu Maria. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Tuhan sertamu – dan sertamu juga.

Semoga Allah yang Mahakuasa senantiasa memberkati Anda, keluarga, komunitas, aktivitas Anda hari ini.

Demi nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin.

🍂🍃🙏🏼✝📖🍃🍂
🐛🐛🐛🔜🦋🦋🦋

Teriring doa dari Karmel

Renungan Harian Matius 5: 39

Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. — Matius 5: 39

“Janganlah melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, ... yang menampar pipi kananmu, yang memaksa berjalan satu mil.” Kalimat tersebut adalah bagian Khotbah di Bukit yang sukar dimengerti. Hal ini menyangkut hak dan keadilan. Namun, salah satu maksud nas, seperti yang ditegaskan dalam renungan ini, adalah bahwa di sinilah peluang bagi seorang percaya untuk menyatakan kebaikan Yesus yang luar biasa. Juga dikatakan, jangan pernah mencari keadilan, tetapi jangan pernah berhenti untuk memberikan keadilan itu.

Menderita Sengsara dan Menjalani Mil Kedua

Ayat ini menyatakan penghinaan yang diterima seseorang karena menjadi seorang Kristen. Dalam lazimnya, jika seseorang tidak membalas tamparan, itu disebabkan dia seorang pengecut. Akan tetapi, dalam alam rohani, jika dia tidak balas memukul maka itu merupakan bukti dari keberadaan Anak Allah dalam dirinya.

Bila Anda dihina, Anda bukan saja tidak boleh merasa jengkel, melainkan Anda harus menjadikan itu sebagai peluang untuk menunjukkan/menyatakan Anak Allah di dalam hidup Anda. Dan Anda tidak dapat meniru sifat (nature) Yesus – tetapi hal itu ada di dalam diri Anda, atau tidak. Hinaan pribadi menjadi peluang bagi seorang percaya untuk menyatakan kebaikan Tuhan Yesus yang luar biasa – the incredible sweetness of the Lord Jesus.

Ajaran Khotbah di Bukit bukanlah, “Lakukanlah kewajibanmu,” melainkan, “Lakukanlah hal yang bukan kewajibanmu.” Bukan menjadi kewajiban Anda untuk berjalan sejauh dua mil atau memberikan lagi pipi lainnya untuk ditampar, tetapi Yesus berkata jika kita menjadi murid-Nya, maka kita diminta selalu melakukan hal ini. Kita takkan berkata, “Ah, aku tidak dapat melakukannya lagi, dan aku telah disalah mengerti dan disalahpahami.”

Setiap kali saya berkeras akan hak-hak saya, saya menyakiti Anak Allah, padahal sebenarnya saya dapat mencegah agar Yesus tidak disakiti jika saya mau menerima tamparan itu. Itulah makna sesungguhnya dari “menggenapkan dalam tubuhku apa yang kurang pada penderitaan Kristus” (Kolose 1: 24). Seorang murid menyadari bahwa kehormatan Tuhanlah yang dipertaruhkan dalam hidupnya, bukan kehormatannya sendiri.

Jangan pernah mencari kebenaran (righteousness) dalam diri orang lain, tetapi Anda sendiri jangan pernah berhenti menjadi benar. Kita selalu mencari keadilan, tetapi intisari ajaran Khotbah di Bukit ialah -- Jangan pernah mencari keadilan, tetapi jangan pernah berhenti untuk memberikan keadilan itu.

KETAATAN KEPADA TUHAN (Filipi. 2: 8)

KETAATAN KEPADA TUHAN

"Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya, dan taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib."
(Filipi. 2: 8)

Tuhan Yesus adalah teladan ketaatan bagi kita.

Ia taat kepada rencana Bapa di Syurga dari awal sampai akhir.

Dalam Nats diatas mencatat Tuhan Yesus taat meski  taruhannya adalah mati di kayu salib.

Ketaatan Tuhan Yesus mendatangkan keselamatan jiwa bagi umat manusia.

Bagi kita orang percaya, ketaatan sering menjadi problema  dalam pertumbuhan iman percaya kita.

Kerana untuk melaksanakan ketaatan tidaklah mudah, tetapi  memerlukan tekad dan disiplin yang kuat.

Dan tanpa iman dan ketaatan kita tidak mungkin dapat menerima keselamatan.

Kerana tanpa  ketaatan, kita tidak mungkin dapat bersekutu dengan baik  dengan TUHAN, dan melakukan kehendak dan perintah-perintah firman-Nya.

Sebab itu marilah kita meneladani ketaatan Tuhan Yesus dan bertekad untuk hidup tekun dan taat melakukan kehendak Allah, sesuai menurut kebenaran firman-Nya.

Tuhan Yesus kiranya menguatkan dan memberkati kita.

Amin


RHEMA HARI INI Mazmur 30:12


RHEMA HARI INI
Mazmur 30:12 Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita,

“Prih, Prih!” panggil seorang ibu kepada anaknya yang bernama Prihatini. Prih yang selalu dipanggil dan diejek namanya oleh teman-teman dan lingkungan sekitarnya bertumbuh menjadi pribadi yang penuh dengan luka hati dan kepahitan. Bahkan ibunya sendiri juga sering menjadikan nama tersebut objek gurauan. Tidak hanya luka hati dan kepahitan yang mendalam, ia juga dipenuhi dengan sakit-penyakit yang membuat hidupnya benar-benar menderita. Sampai suatu hari, Prih berjumpa dengan seorang hamba Tuhan yang mendoakannya dengan kata-kata profetik, sehingga ia boleh mengalami kelepasan dan kesembuhan dari luka batin yang menguasai hidupnya sejak kecil.

Setiap orang yang terlahir di dunia ini pasti ditetapkan Tuhan dengan suatu panggilan yang mulia, bahkan dengan rancangan yang mendatangkan hari depan penuh harapan (Yer. 29:11). Namun sayangnya, masih banyak orangtua yang kurang menyadari hal tersebut. Alhasil, mereka sesuka hati dalam memberikan nama kepada anak mereka, bahkan memperkatakan kata sia-sia kepada mereka. Seperti Ishak yang menamai anaknya Yakub, yang berarti penipu. Hal ini tentu membawa dampak yang tidak baik bagi Yakub. Bersyukur Tuhan turun tangan. Diberikannya nama baru kepada Yakub, yaitu Israel, yang berarti hamba Tuhan atau kekasih Tuhan (Kej. 35:10). Bukan kebetulan jika Tuhan mengganti nama Yakub. Yang Tuhan mau adalah supaya hidup Yakub benar-benar diubahkan menjadi baru. Dari seorang yang penuh dengan nestapa atau kain kabung, menjadi seorang yang penuh dengan tarian kemenangan. Jalan yang terbaik adalah ia harus terus mendengar dan terus mendeklarasikan perkataan positif, melalui rhema yang Tuhan berikan, yaitu melalui sebuah nama baru yang ia terima sendiri dari Tuhan.

Ketika kita terus mendeklarasikan perkataan profetik atau rhema firman Tuhan, tanpa kita sadari, di alam roh sebenarnya transformasi sedang terjadi. Kita akan diubahkan menjadi ciptaan baru. Yang disembuhkan dan dilepaskan dari segala luka batin dan kepahitan yang mendalam. Itulah satu rahasia terpenting untuk kita bisa mengalami mujizat kesembuhan batin yang seutuhnya.

RENUNGAN
Satu rahasia terpenting untuk mengalami MUJIZAT KESEMBUHAN BATIN yang SEUTUHNYA adalah DEKLARASI PROFETIK KESEMBUHAN BATIN kita.

APLIKASI
1. Apa rahasia terpenting untuk kita bisa mengalami mujizat kesembuhan batin yang seutuhnya?
2. Deklarasi seperti apa saja yang perlu Anda ucapkan agar mujizat kesembuhan terjadi atas hidup Anda?
3. Selain mujizat kesembuhan batin, keuntungan apa saja yang akan Anda terima, ketika Anda rajin mendeklarasikan perkataan profetik bagi hidup Anda?

DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, terima kasih untuk mujizat kesembuhan yang sedang Engkau kerjakan hari-hari ini bagi jiwa kami. Terus ajar kami memperkatakan perkataan profetik yang penuh kuasa, sehingga kami dapat terus mendeklarasikan kesembuhan batin atas diri kami maupun orang-orang yang ada di sekeliling kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami sudah berdoa. Amin.”

MADAH HARIAN MALAM dan DOA MALAM (Minggu 14 Juli 2019).

MADAH HARIAN MALAM (Minggu 14 Juli 2019).

Kristus cahaya mulia
Kegelapan Kauenyahkan
Malam maut tak berdaya
Sudah kalah Kaulumpuhkan

Lindungilah kami Tuhan
Selama semalam ini
Kami mohon ketenangan
Dalam istirahat nanti.

Meski mata ‘kan tertidur
Semoga hati berjaga
Rapi selalu teratur
Siap menyambut rajanya.

Terpujilah Kristus raja
Bersama Bapa mulia
Dan Roh kudus sumber cinta
Sepanjang segala masa. Amin.

DOA.
Tuhan, pelindung kami, pada hari ini kami telah merayakan wafat dan kebangkitan Kristus. Dengarkanlah kiranya ucapan bibir kami, dan jauhkanlah segala mara bahaya. Semoga kami tidur dengan nyenyak dan aman sentosa dalam damaiMu, sehingga kami dapat bangun lagi dengan gembira hati untuk memuji Engkau. Demi Kristus, pengantara kami. Amin.

ANTIFON PENUTUP.
Salam, ya ratu, bunda yang berbelas-kasih, hidup, hiburan dan harapan kami. Kami semua memanjatkan permohonan, kami amat susah, mengeluh, mengesah dalam lembah duka ini. Ya ibunda, ya pelindung kami, limpahkanlah kasih sayangmu yang besar kepada kami. Dan Yesus, puteramu yang terpuji itu, s’moga kautunjukkan kepada kami. O ratu, o ibu, o Maria, bunda Kristus.


 🛐🕊 DOA MALAM 🕊🛐
Tuhan sudi dengarkan rintihan umat-Mu.

Dalam nama Bapa.dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
Terima kasih ya Tuhan Yesus atas kasih karunia-Mu yang tercurah atas kami dalam suasana damai sejahtera dari-Mu dihari Minggu ini.

Dalam firman-Mu hari ini, Engkau menghendaki dan mengajari kami untuk memiliki hati yang berbelas kasih dan murah hati seperti hati orang Samaria.
Untuk itu ya Tuhan kami memerlukan hikmat dari atas dan bukan hikmat dari dunia, ajarilah kami, berilah kami ketujuh karunia Roh Kudus, Roh Hikmat, Roh Pengertian, Roh Nasehat, Roh Keperkasaan, Roh Pengenalan akan Allah, Roh Roh kesalehan dan Roh Takut akan Allah, agar kami mampu  mengenali dan memahami akan hikmat-Mu dengan benar supaya kami bisa mewartakan kabar sukacita Injil dengan mantab dan kerendahan hati yang tulus penuh belas kasih dan pengampunan.

Ampunilah kami yang pada hari minggu yang indah ini kami melupakan Engkau dikarenakan kami kehilangan kendali, hanyut dalam kenikmatan zone nyaman kami.
Demi Kristus Yesus, Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
Bapak kami .....................
Salam Maria ...................
Kemuliaan ......................
Terpujilah ........................
Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Amin. 🤝🕊🌹✝🙏🛐

Popular Posts Widget