SEBUAH RENUNGAN HIDUP

(2)“SEBUAH RENUNGAN HIDUP”

Hanya untuk direnungkan sebelum tidur...JANGAN LEWATKAN SEBELUM PERGI TIDUR....
"KEINGINAN DAN KEMAUAN BAIK KADANG TIDAK BISA TEREKSPRESI BUKAN KARENA KELEMAHAN KITA, TAPI  KARENA SITUASI DI SEKITAR KITA."


Seperti biasanya, sore tadi aku berangkat ke sebuah kapel di kota Manila untuk merayakan misa bersama sebuah kelompok umat. Perjalanan dengan kereta api lalu dilanjutkan dengan jeepney (angkotnya orang Filipina) biasanya hanya ditempuh dalam 1 jam. Setelah turun dari kereta api aku bergegas memberhentikan jeepney dengan jurusan ke tempat kapel kecil itu berada. Kira-kira 50 meter setelah itu, berhubung karena hujan deras sebelumnya maka kemacetan besar sedang menantiku. Aku melihat jam di hp-ku ternyata masih 30 menit sebelum jam 6 sehingga aku mengirim pesan singkat kepada kostor untuk menanti saja bila aku terlambat datang.
Perjalanan pun dilanjutkan tapi apa yang terjadi kemudian adalah jeepney bergerak sangat lambat, kira-kira 3 sampai 4 meter bergerak harus menanti lagi untuk 5-10 menit lagi untuk maju, sementara waktu telah menunjukkan pukul 6 sore waktunya untuk misa dimulai. Aku mengirim lagi pesan untuk meminta mereka menanti. Waktu sekarang telah menunjukkan 6.30 malam sehingga aku mengirim lagi pesan bahwa bila jam 7 aku belum sampai juga di kapel itu, maka lebih baik umat pulang karena kasihan mereka telah menunggu sejak pukul 5.30 sore. Kecemasanku  menjadi kenyataan. Kulihat jam di hp-ku dan ternyata sudah jam 7 malam sementara aku baru berada dalam setengah perjalanan. Akhirnya, aku mengirim lagi pesan kepada kostor seperti ini: KATAKANLAH KEPADA UMAT SEKALIAN PERMINTAAN MAAFKU UNTUK PEMBATALAN MISA SORE INI. INI UNTUK PERTAMA KALINYA KULAKUKAN SELAMA 9 TAHUN MENJADI SEORANG IMAM DAN SUNGGUH SANGAT MENYIKSAKU BILA MEMIKIRKAN TENTANG KEJADIAN SORE INI. Kemudian aku melanjutkan: "ALLAH PASTI TAHU KERINDUAN BESAR KITA UNTUK MENYANTAP TUBUH DAN DARAH PUTRANYA SORE/MALAM INI, TAPI AKU HANYALAH MANUSIA BIASA YANG TAK MAMPU UNTUK BERBUAT SESUATU YANG MELAMPAUI KEMAMPUANKU. MAAFKANLAH AKU...SAMPAI JUMPA DALAM MISA ESOK SORE."


Setelah itu, aku turun dari jeepney dan berjalan sekitar 3 kilometer agar bisa mendapatkan kereta api, sarana yang tak pernah macet. Dalam perjalanan itu, aku terus dibayangi oleh kejadian yang barusan kualami. Ya, UNTUK PERTAMA KALINYA SEBAGAI SEORANG IMAM AKU HARUS MEMBATALKAN MISA BERSAMA UMAT.
Sungguh, ini sangat menyiksaku tapi apa yang harus kuperbuat, Tuhan? kataku dalam hati. Engkau mengatakan bahwa "jika engkau memiliki iman sebesar biji sesawi saja maka engkau dapat memindahkan pohon atau gunung ini." Akan tetapi, dari peristiwa yang baru saja kualami, aku mau mengatakan kepada-Mu, Tuhan bahwa "Biarpun imanku sebesar biji kelapa atau pun biji lain yang lebih besar dari itu, tapi aku pasti tidak bisa memindahkan mobil-mobil yang berjejer macet di jalan-jalan kota Manila sore sampai malam ini." Aku lalu bercanda kepada Tuhan; kecuali imanku bisa menciptakan sayap pada badanku sehingga aku bisa terbang di atas kemacetan itu sampai ke kapel kecil itu."

TUHANn membalas; Emangnya Aku menciptakan engkau sebagai burung? Anak-Ku, engkau manusia, lebih berarti daripada seekor burung yang dapat terbang."
Balasku pada-Nya; Tapi Kau tahu, Tuhan,,,Aku sangat sedih dengan pengalaman pembatalan misa ini. Mengapa? Karena untuk pertama kalinya dalam hidupku sebagai imam-Mu aku harus membatalkan misa bersama umat untuk meluhurkan nama-Mu, untuk menyambut Tubuh dan Darah Putra-Mu.
TUHAN lalu menjawab: "Memangnya, aku mempersalahkan engkau dalam peristiwa sore/malam ini?" Engkau sendiri yang merasakan seperti itu lalu mengatakan kepada-Ku sementara Aku tersenyum saja melihat usahamu untuk pergi ke sana.

Aku lalu berkata: Tuhan, jangan bercanda seperti itu?
IA menjawab: "Masakan AKU bercanda? AKU kagum pada usahamu, tapi lewat peristiwa ini engkau harus belajar seperti si janda miskin dalam Injil-Ku hari ini; IA MEMBERIKAN SEGALA KEPUNYAANNYA UNTUK-KU."
Setelah kembali ke kamar, Aku menuliskan refleksi atas pengalaman sore/malam ini untukmu, untuk direnungkan karena engkaulah sahabat-sahabat mudaku.

Kisah ini menyisahkan beberapa nilai yang patut kita renungkan, terutama untuk jiwa mudamu, antara lain:

1. Pengalaman kemacetan selalu berhubungan, bukan dengan situasi hujan atau peristiwa lainnya (kalaupun ada maka cuma aksidental saja) melainkan pada KETIDAK-TAATAN para sopir untuk mengikuti rambu-rambu lalu lintas yang telah dipasang di setiap persimpangan jalan. Sebagai seorang yang sementara belajar hukum, apalagi hukum gereja maka situasi ini membuatku untuk mengatakan ini kepada jiwa mudamu: "APAPUN KELOMPOK MASYARAKAT, BAHKAN GEREJA SEKALIPUN TETAP MEMBUTUHKAN HUKUM/ATURAN DEMI KETERATURAN HIDUP ANGGOTA-ANGGOTANYA." Bayangkan saja kalau tidak ada hukum dalam sebuah masyarakat, maka betapa jahatnya, betapa kacaunya masyarakat itu. Seandainya setiap sopir mampu mengontrol hati dan pikirannya serta sabar untuk mengikuti rambu-rambu lalulintas yang telah dipasang maka tentunya kemacetan bisa dihindari, dan efeknya untuk aku yakni aku tidak membatalkan misa sore/malam ini hanya karena kemacetan itu. Demikianpun Gereja Katolik sangat ketak dengan hukum-hukumnya, bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk kita anggota-anggotanya, dan demi tersemainya CINTA TUHAN bagi kita.

2. Kadang kita menemukan diri pada dilemma seperti ini: KITA MEMILIKI KEMAMPUAN DAN KECAKAPAN, TAPI KADANG SITUASI SEKITAR KITA TIDAK MEMUNGKINKAN AGAR SEMUA ITU DAPAT TEREKSPRESI. Setelah peristiwa pembatalan misa sore tadi, aku berkata kepada Tuhan: "ENGKAU PASTI TAHU BAHWA MENGANDALKAN KEMAUAN DAN KEHENDAK BAIK SAJA DARIKU TIDAKLAH CUKUP KAN? Apa yang harus kulakukan dengan kemacetan seperti tadi? Keputusannya akan lain jika jaraknya sudah dekat atau aku memiliki peluang lain, tetapi situasi di mana tidak ada pilihan seperti tadi, maka aku hanya mau berkata lagi kepada-Mu, Tuhan; Aku punya kemauan dan kehendak baik, tapi aku tidak bisa memberikan kepada mereka yang berada di sekitarku, bukan karena aku tidak mau tetapi karena situasi di sekitarku yang tidak memungkinkannya. Itu pun yang harus jiwa mudamu belajar dari peristiwa ini; KESALAHAN DAN DOSA BUKANLAH KATA AKHIR DARI MARTABAT LUHURMU SEBAGAI MANUSIA. ENGKAU TETAP BERARTI DI MATA TUHAN, BILA ENGKAU SADAR UNTUK MELAKUKAN SEBUAH PERTOBATAN YANG SUNGGUH. Karena itu, KITA TIDAK SEHARUSNYA MEMPERSALAHKAN DIRI ATAS APA YANG KITA SENDIRI TIDAK SENGAJA UNTUK LAKUKAN. Demikian juga, JANGAN TERBENAM BAHKAN LARUT DALAM SEBUAH DOSA DAN KESALAHAN YANG PERNAH ANDA LAKUKAN KARENA SELALU ADA KESEMPATAN KEDUDA, KETIGA, dst, dari TUHANMU UNTUK MEMPERBAIKINYA.

3. Harapanku di balik kisah ini....Semoga kisah kecil ini memberikan setitik inspirasi bagi jiwa mudamu. Waktumu masing terbentang luas ke depan. Masih ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mengubah hidupmu dan hidup orang lain menjadi lebih berarti. JANGAN TAKUT! Tuhan selalu ADA DI AMBANG BATAS KEMAMPUAN KITA UNTUK BERHARAP. Hal yang paling penting yang harus Anda tunjukkan dari jiwa mudamu adalah BEKERJA KERAS DAN BERJUANG UNTUK MEMBERIKAN YANG TERBAIK DI MANA PUN ANDA BERADA DAN KEMANA PUN ANDA PERGI. Penghormatan kepada kita bukan tergantung pada SIAPAKAH ENGKAU TAPI pada APA YANG ANDA BISA PERBUAT UNTUK ORANG LAIN. Aku hanya berharap...semoga dalam kebersamaan kita dalam group MIK ini, jiwa mudamu diisi dengan cinta Tuhan dan kasih dari teman-temanmu sehingga jiwa mudamu bertumbuh dan berkembang sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan darimu sebagai putra-putri-Nya. Nabi Yeremia ketika dipanggil oleh Tuhan, ia pun masih muda seperti engkau sehingga ia berkata kepada Tuhannya: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda." Tetapi Tuhannya menjawabnya: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang kuperintahkan kepadamu, haruslah kau sampaikan." Lanjut-Nya: "Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka." (Yer.1:4-19). Inilah yang kita sementara lakukan kepadamu dalam group MIK ini. Pekerjaan kita hanyalah sesuatu yang kecil di mata para cerdik pandai, tetapi aku selalu mau mengetok jiwa mudamu dan berkata: "BERIKANLAH RUANG DALAM HIDUP KITA UNTUK SEBUAH MUJIZAT. Sebab bagi manusia, apalagi untuk jiwa mudamu: "BUATLAH MUJIZATMU, TUHAN, DAN AKU AKAN PERCAYA KEPADAMU SEPANJANG HIDUPKU, tetapi Aku senang mengatakan ini kepada jiwa mudamu: Tuhan selalu menuntut yang terbalik dari jiwa mudamu: "PERCAYALAH KEPADAKU, DAN KAMU PASTI AKAN MELIHAT MUJIZAT-KU, kata Tuhan.

4. Nasehatku.....Ingatlah...iman jiwa mudamu adalah kunci terjadinya sebuah mujizat. Bukankah Tuhan membutuhkan bantuan para pembantu di pesta perkawinan di Kana untuk mengubah air menjadi anggur? (Yoh.2:1-11), atau bukankah Ia membutuhkan 2 ekor ikan dan 5 buah roti dari seorang anak kecil untuk memberi makan kepada ribuan orang? (Yoh 6:1-15). Ingatlah bahwa ketika para murid meminta Yesus untuk menyuruh orang-orang itu pergi ke kota-kota sekitarnya untuk mencari makan, Yesus mengatakan ini kepada mereka: "KAMULAH YANG HARUS MEMBERI MEREKA MAKAN." Bukankah 5 roti dan 2 ikan yang tak cukup itu dalam pikiran dan tangan manusia, justru menjadi berkelimpahan ketika diserahkan kepada Yesus? Demikian pun aku mau meyakinkan jiwa mudamu bahwa TIDAK ADA YANG MUSTAHIL JIKA ENGKAU PERCAYA, apalagi dalam group ini, bukan hanya ENGKAU, TAPI ADA DIA DAN MEREKA. Di atas semuanya, jiwa mudamu harus sadar bahwa dalam group MIK, SELALU ADA KITA. Karena itu, Yesus berkata: "DIMANA ADA DUA ATAU TIGA ORANG BERKUMPUL DALAM NAMA-KU, DI SITU AKU ADA."


"KOBARKAN TERUS JIWA MUDAMU UNTUK TUHAN DAN GEREJA-NYA."


Teriring salam cinta penuh persahabatan,

 Romo Inno

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget