Minggu, 28 November, 2010
Peringatan St. Saturninus
Mat.8:5-11: “Imanmu menyelamatkan saudaramu”
“Kerendahan hati menjadi ungkapan terdalam iman seseorang.”
Akhir-akhir ini, rasanya kuping kita terbakar meradang mendengar para tenaga kerja Indonesia di beberapa negara di Timur Tengah, khususnya di Arab Saudi yang diperlakukan secara tidak adil, bahkan sampai ke tingkat penghinaan dan kekerasan fisik; Ada yang disiksa dengan cara dirajam; yang lain disiram dengan air panas; dan yang lain lagi dengan cara menyerika tubuh korban dengan setrika panas. Sungguh memilukan karena mereka yang ber-Tuhan memperlakukan sesamanya dengan cara-cara yang tidak manusiawi.
Injil hari ini mengetengahkan kepada kita sebuah cerita menarik tentang perhatian dan cinta seorang perwira terhadap pembantunya. Sungguh aneh bahwa seorang perwira yang dihormati oleh bawahannya, merendahkan diri untuk meminta sesuatu kepada Yesus demi kepentingan pembantunya; “Tuhan, hambaku sedang sakit, jika Engkau mau datanglah dan sembuhkanlah dia.” Ketika Yesus menjawab bahwa Dia akan datang menyembuhkannya, sang perwira mengeluarkan dari hatinya seuntai kalimat indah sebagai mutiara hatinya; “Tuhan, saya tidak pantas menerima Tuhan di dalam rumahku; katakanlah sepata kata saja maka aku percaya bahwa hambaku akan sembuh.” Bukankah ini ungkapan yang muncul dari seseorang yang rendah hati? Bukankah ia telah meninggalkan keinginan untuk dihormati dan dilayani oleh hambanya, dan sebaliknya berjuang untuk kepentingan dan kesehatan hambanya? Aku pastikan bahwa setelah sembuh, si hamba akan menunjukkan cinta dan kesetiaan yang luar biasa kepada sang tuannya.
Ada beberapa hal yang pantas kita refleksikan dan renungkan lewat bacaan hari ini, yakni:
o Perlakukan yang adil dan pantas kepada orang lain dengan cinta tanpa memandang status dan jabatan mereka. Cinta harus melampaui batas-batas yang nampak membedakan manusia satu dengan yang lain. Pengalaman para tenaga kerja yang disiksa dan mendapatkan tindakan kekerasan dari para majikan, bukan hanya sesuatu yang tidak adil, tetapi lebih dari itu adalah sebuah tindakan penurunan dan penghancuran martabat manusia oleh sesama manusia sendiri.
o Keselamatan adalah soal urusan pribadi setiap orang dengan Tuhan, namun bantuan orang lain tetap dibutuhkan. Iman kita pun bisa menyelamatkan dan menyembuhkan orang lain. Sang perwira menunjukkan contoh yang baik bahwa ketika ia percaya akan Yesus, maka hasilnya hambanya mendapatkan kesembuhan.
o Kerendahan hati menjadi mutiara dari iman seseorang. Apa yang pasti bahwa tidak semua orang beriman bersifat rendah hati, namun ketika Anda menunjukkan sifat rendah hati, maka orang lain akan yakin bahwa Anda memiliki keutamaan kerendahan hati.
Semoga saja Adven yang masih terbentang luas ini menjadi kesempatan bagi kita masing-masing untuk belajar menjadi rendah hati, serta memberikan yang terbaik kepada sesama kita.
Teriring salam dan doa kecilku untukmu selalu,
Rinnong
0 komentar:
Posting Komentar