Sabtu, 20 November, 2010
Luk.20:27-40: “Hidupilah Orang Lain”

“Betapa IA ingin agar kita saling menghidupi, tapi kenapa kita sering mau
melenyapkan bahkan mematikan yang lain?”

            Doel Sumbang pernah bernyanyi: “Hidup itu anugerah maka berbahagialah. Sebab kita  sengsara bila tak punya cinta.” Ya, Ia menyadari bahwa cinta adalah unsur hakiki dalam sebuah kehidupan. Oleh karena itu, hidup itu menjadi hampa bila cinta tidak menjadi ikatan satu dengan yang lain. Begitu pun ada sebuah lain dalam buku Puji syukur; “Ajarilah kami, bahasa cinta-Mu, agar kami dekat padamu, ya Tuhanku...dst.  Ya, untuk mencintai kita membutuhkan sebuah proses untuk mampu menerima,  mencintai dan menghargai diri kita sendiri sebagai ciptaan Allah, kemudian kita membawa cinta yang sama kepada orang lain, yang hidup di sekitar kita.

            Meskipun demikian, cinta selalu menjadi problem umum semua orang. Banyak orang tidak mampu mencintai bukan karena mereka tidak memiliki cinta, melainkan karena mereka tidak mau dan rela untuk mencintai orang lain, apalagi mencintai lawan dan musuh-musuh mereka apa adanya?

            Hari ini, Lukas lewat tulisannya mengajak kita untuk merefleksikan tentang tema cinta, hidup dan Sang Pemberinya. Cinta berasal dari Sang Pemberi Hidup, dan Dialah Allah kita. Yesus, menegaskan kembali siapa itu Allah agar menjadi dasar bagi kita untuk berharap dengan berkata; “Allah kita adalah Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup.” Ya, hidup adalah sebuah anugerah, makanya kita dipanggil oleh Allah untuk saling mencintai. Jika hidup masih diberikan kepada kita sebagai tanda pemberian cuma-cuma, maka hendaklah cinta menjadi tali pengikatnya. Bercintalah satu dengan yang lain agar Anda pun hidup, dan hidup untuk saling mencintai, adalah hidup yang berkenan kepada Allah dan sesama. Inilah kebenarannya; “Jika Anda merenungkan cinta Tuhan secara mendalam, dan bagaimana Allah mencintaimu dengan cinta yang tak bersyarat, maka Anda tidak mempunyai alasan lain, selain Anda pun harus mencintai orang lain tanpa bertanya siapa mereka.” Cinta harus mengalir bagaikan aliran-aliran air yang mengalir bebas kemana pun ia mengalir atau dialirkan. Tuhan, buatlah kami saling mencintai di sisa hidup kami. Amin


Selamat berakhir pekan.

Teriring salam dan doa kecilku untukmu selalu,

Rinnong