IA Ada di sana

Jumat, 19 November, 2010
Luk.19:45-48: “IA Ada di sana”


“Cinta akan rumah-Mu menghanguskan aku”

            Pembagian atau pengkhusan Bait Allah bagi Yahweh (Allah) menjadi tempat kudus sangatlah dijujung tinggi dalam tradisi Yahudi. Bahkan ada tempat-tempat khusus di dalam Bait Allah yang tidak bisa dimasuki sembarang orang, siapa pun dia, kecuali mereka yang menyandang jabatan imam. Pengkhususan tempat ini dilatar belakangi keyakinan bahwa di sanalah Yahweh (Allah) Israel turun dan tinggal di tengah umat Israel seperti yang pernah dulu diperbuat-Nya dalam pengalaman perjalanan nenek moyang mereka dari Mesir menuju Tanah Terjanji dalam bentuk Tabut Perjanjian yang ditempatkan dalam Kemah khusus, yang disebut Kemah Yahweh. Intinya, Bait Allah adalah tempat bersemayam-Nya Allah dan hanya bisa dimasuki oleh mereka yang kudus dan diberi hak khusus dalam agama Yahudi.

            Melihat halaman Bait Suci dipergunakan untuk berjualan, yang berarti melakukan tindakan tidak suci di tempat suci, maka Yesus mengusir mereka. Tindakan ini mau mengingatkan orang-orang Yahudi akan tradisi dan kebiasaan mereka, yang kini telah ditinggalkan/dilupakan. Dalam teks lain, kesadaran para murid setelah menyaksikan tindakan Yesus ini, yakni teringatlah akan mereka bahwa ada tertulis “cinta akan rumah-Mu menghanguskan aku.” Tindakan membersihkan Bait Allah dilakukan oleh Yesus setelah Ia menangisi Yerusalem dalam bacaan kita kemarin. Yesus mengingatkan orang-orang Yahudi saat itu, untuk mengalihkan segala perhatian mereka bukan pada hal-hal lahiriah, melainkan pada kedatangan dan kehadiran-Nya di tengah mereka sebagai Allah yang sedang melawat umat-Nya.

            Pelajaran yang bisa kita petik dalam bacaan hari ini yakni “tubuh kita adalah kenisah Roh Kudus, tempat bersemayamnya Allah sendiri.” Kesadaran bahwa di sana ada Yang Kudus, Allah, hendaknya menyadarkan kita untuk menggunakan tubuh kita dengan penuh tanggung jawab. Membersihkannya melalui pertobatan adalah cara terbaik untuk tetap membiarkan Allah bertakhta di dalamnya. Semoga semangat yang sama seperti yang ditunjukkan Yesus, selalu ada dalam diri kita masing-masing agar tetap menjaga dan merawat, bukan hanya tubuh kita menjadi kudus, tetapi terlebih hati kita; bukan hanya tubuh dan jiwa kita semata, tetapi juga tubuh dan jiwa orang lain diperlakukan dengan cara yang sama. Biarlah Allah tinggal di sana untuk selamanya. Amin


Teriring salam dan doa kecilku untukmu selalu,

Rinnong

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget