Ia akan Menyelamatkanmu

Kamis, 25 November, 2010
Peringatan St. Katarina dari Alexandria, perawan dan Martir
Luk.21:20-28: “Ia akan Menyelamatkanmu”


“Sesungguhnya kitalah yang membutuhkan Allah demi keselamatan kita.
Akan tetapi jika Allah berinisiatif untuk menyelamatkan kita
maka yakinlah bahwa semuanya karena cinta.”


            Situasi dunia saat ini dengan segala bentuk bencananya, seperti banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami, perang dan beragam situasi lainnya, seakan membuat gentar hati untuk semakin yakin bahwa sepertinya dunia bergerak ke titik akhirnya, yakni kehancuran. Contoh terakhir adalah ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan yang terjadi akhir-akhir ini. Karen itu, di mana-mana ada gerakan, seminar dan pertemuan yang diadakan dengan tujuan untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran.

            Melihat gejala seperti itu, seorang teman lewat “wall facebook” bertanya kepadaku, apakah Allah masih tersenyum jika ada peperangan seperti itu? Pertanyaannya muncul sebagai reaksi atas tulisan refleksi malam saya, bunyinya: “Allah tersenyum ketika kita saling memaafkan, ketika yang bersalah datang merunduk merendah di hadapan temannya, dan ketika yang dilukai dengan jiwa besar memeluk erat saudarannya yang telah bersalah kepadanya. Jawabanku; “Allah tetap tersenyum karena perang seperti itu tak pernah mempengaruhi keberadaan-Nya sebagai Allah, malah sebaliknya menghancurkan, bukan hanya barang, tetapi terlebih jiwa manusia selalu menjadi taruhannya. Lebih dari itu, Allah tetap tersenyum karena manusia tidak menggunakan akal budi dan kehendak bebasnya untuk merajut perdamain malah untuk membangun permusuhan.

            Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita akan kehendak luhur Allah untuk menyelamatkan manusia, bukan karena jasa-jasa kita melainkan hanya karena cinta-Nya semata yang menggerakan hati-Nya untuk berbuat sesuatu kepada manusia ciptaan-Nya. Dengan kata lain, keselamatan adalah hadiah cuma-cuma dari Allah bukan karena kita melakukan sesuatu yang membuat Allah harus membalasnya, melainkan semata hanya karena belas kasih Allah agar kita pun merasakan kebahagiaan bersama-Nya.

            Oleh karena itu, saya selalu mengajak Anda sekalian untuk merenungkan tentang cinta Allah dengan cara berbuat baik dan bertobat. Pertobatan selalu meluluhkan hati Allah untuk segera datang menyelamatkan kita. Aku senang memakai contoh penjahat yang bertobat untuk menunjuk pada hal ini. Hanya dengan kemauan untuk bertobat saat akhir hidupnya, telah menggugah hati Allah untuk mengundang si penjahat itu, segera menikmati firdaus bersama-Nya. Dengan cara yang sama aku mau yakinkan Anda sekalian bahwa waktu hidup kita masih terbentang luas di mana kesempatan untuk bertobat selalu ada setiap saat. Allah tetap tersenyum melihat kehendak hati kita untuk bertobat. Ia akan segera berlari seperti bapa dalam cerita anak hilang untuk menyambut kita dalam pelukan mesra-Nya yang menyelamatkan kita.


Teriring salam dan doa kecilku untukmu selalu,

Rinnong

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget